Anda di halaman 1dari 4

92

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab IV dan bab V maka

dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:


1. Faktor obesitas
Penderita hipertensi paling banyak berat badan normal/IMT 18,5-

25,0 yakni sebanyak 35 orang (37,63%). Berat badan

berlebih/obesitas bukan merupakan faktor yang berpengaruh

secara signifikan terhadap kejadian hipertensi. Faktor lain seperti

konsumsi garam berlebih, kebiasaan merokok, kebiasaan minum

kopi, aktifitas fisik serta stress menjadi salah satu faktor risiko yang

cenderung berperan dalam kejadian hipertensi.


2. Konsumsi Garam
Penderita hipertensi paling banyak konsumsi garam >2400mg (>3

sendok teh) yakni sebanyak 59 orang (63,44%). Hal ini dikarenakan

garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis

hipertensi. Pengaruh asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi

melalui peningkatan volume plasma, curah jantung, dan tekanan

darah. Yang dimaksud garam adalah garam natrium seperti yang

terdapat dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking

powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono sodium glutamat).

3. Konsumsi Alkohol
Penderita hipertensi paling banyak mengkonsumsi alkohol <6

gelas/minggu. Konsumsi alkohol bukan merupakan faktor yang

berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian hipertensi. Faktor

lain seperti konsumsi garam berlebih, kebiasaan merokok,


93

kebiasaan minum kopi, aktifitas fisik serta stress menjadi salah satu

faktor risiko yang cenderung berperan dalam kejadian hipertensi.


4. Kebiasaan Merokok
Penderita hipertensi paling banyak perokok berat yakni sebanyak

35 orang (37,63%). Hal ini dikarenakan rokok mengandung ribuan

zat kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh, diantaranya yaitu tar,

nikotin, dan karbon monoksida. Zat kimia tersebut yang masuk

kedalam aliran darah dapatr merusak lapisan endotel pembuluh

darah arteri dan mengakibatkan proses aterosklerosis dan

hipertensi. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah melalui

mekanisme pelepasan norepinefrin dari ujung-ujung saraf

adrenergic yang di pacu oleh nikotin.


5. Kebiasaan Minum Kopi
Penderita hipertensi paling banyak mengkonsumsi kopi 4-6

cangkir/hari yakni sebanyak 45 orang (48,39%). Hal ini disebabkan

karena salah satu faktor penyebab tekanan darah tinggi yaitu

asupan kafein yang berlebih. Kopi mempengaruhi tekanan darah

karena mengandung polifenol, kalium, dan kafein Kandungan

kafein dapat meningkatkan tekanan darah ketika kafein mengikat

reseptor adenosine kemudian mengaktifasi sistem saraf simpatik.

Hal ini berdampak pada vasokonstriksi dan meningkatkan total

resistensi perifer yang menyebabkan tekanan darah naik.


6. Stress
Penderita hipertensi terbanyak stress tinggi gabungan dari stress

sedang 26 orang (27,96%), stress berat 30 orang (32,26%), dan

stress berat sekali 5 orang (5,37%) yaitu sebanyak 61 orang

(65,59%). Hal ini dikarenakan bahwa stress atau ketegangan jiwa


94

(rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa

bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan

hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta

lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stress

berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha mengadakan

penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan

patologis. Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi.


7. Aktifitas Olahraga
Penderita hipertensi paling banyak kebiasaan olahraga kurang

kurang (jika dilakukan<30 menit, <3 kali per minggu) yakni

sebanyak 49 orang (52,69%). Hali ini dikarenakan Olahraga

dihubungkan dengan pengelolaan tekanan darah. Olahraga yang

teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan

tekanan darah. Kurang olahraga akan meningkatkan kemungkinan

obesitas dan asupan garam dalam tubuh. Kurang olahraga memiliki

risiko 30-50% lebih besar mengalami hipertensi.


B. Saran
1. Bagi Keluarga/Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat dan khususnya keluarga dalam hal

ini untuk tetap mengikuti program pemerintah seperti Program

Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang ada di Puskesmas.

dan membiasakan pola hidup sehat dengan menghindari faktor

risiko terjadinya hipertensi seperti rutin berolahraga, tidak merokok,

kurangi konsumsi asupan garam, kurangi kebiasaan minum kopi,

manajemen stress.
2. Bagi Instansi kesehatan
Diharapkan bagi instansi kesehatan khususnya dalam hal ini

Puskesmas Ubung dan Instansi kesehatan lainnya yang terkait


95

agar meninjau kembali program-program yang telah dicanangkan

misalnya meningkatkan sosialisasi Prolanis kepada penderita

hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit degereratif lainnya serta

khusus untuk lansia agar pihak instansi kesehatan yang terkait

lebih gencar dalam mengoptimalkan posyandu lansia di tiap desa

untuk deteksi dini hipertensi dan faktor risiko hipertensi.


3. Bagi Institusi pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidkan agar turut serta dalam

memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya

dalam hal ini pendidikan kesehatan tentang hipertensi.

4. Bagi peneliti lain


Diharapakan perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor risiko

terjadinya hipertensi khususnya yang menyangkut tentang faktor-

faktor yang belum diteliti yaitu faktor kolesterol, faktor sosial

ekonomi, faktor status pasangan, faktor kepatuhan minum obat,

dan faktor penyakit yang menyertai.

Anda mungkin juga menyukai