LANDASAN TEORI
5
6
Keterangan:
1. LC (Lifting Constanta) = konstanta pembebanan
2. HM (Horizontal Multiplier) = faktor pengali horizontal
3. VM (Vertical Multiplier) = faktor pengali vertikal
4. DM (Distance Multiplier) = faktor pengali perpindahan
5. AM (Asymmetric Multiplier) = faktor pengali asimetrik
6. FM (Frequency Multiplier) = faktor pengali frekuensi
7. CM (Coupling Multiplier) = faktor pengali kopling (handle)
Dengan catatan:
1. H = Jarak horizontal posisi tangan yang memegang beban dengan titik
pusat tubuh
2. V = Jarak vertikal posisi tangan yang memegang beban terhadap lantai
3. D = Jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat asal sampai
tujuan
4. A = Sudut simetri putaran yang dibentuk antara tangan dan kaki
7
Berikut ini merupakan tabel faktor pengali frekuensi dan tabel kriteria kopling:
Apabila,
1. Jika LI > 1, berat beban yang diangkat melebihi batas pengangkatan yang
direkomendasikan maka aktivitas tersebut mengandung risiko cedera tulang
belakang.
2. Jika LI < 1, berat beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan
yang direkomendasikan maka aktivitas tersebut tidak mengandung risiko
cedera tulang belakang.
8
CLI =
Keterangan:
FIRWL = Frequency Independent RWL
STRWL = Single Task RWL
FILI = Frequency Independent LI
L = Nilai Beban Maksimum
STLI = Single Task LI
CLI = Composite Lifting Index
Selain metode NIOSH dan REBA, metode ketiga yang digunakan adalah
metode biomekanika L5/S1. Biomekanika dari gerakan manusia adalah ilmu
yang menyelidiki, menggambarkan, dan menganalisis gerakan-gerakan
manusia. Mekanika dalam tubuh mengikuti hukum Newton mengenai gerak,
kesetimbangan gaya, dan kesetimbangan momen (Muslimah dkk., 2009, p. 81).
Pada model ini, momen yang diukur pada tulang belakang adalah pada
ruas L5/S1 (ruas sendi antara tulang lumbar ke-5 dan sakrum ke-1). Ruas
L5/S1 dipilih karena merupakan salah satu bagian tubuh yang paling kritis dan
mendapatkan beban yang tinggi saat pengangkatan dengan posisi umum agak
membungkuk.
Sumber: (Helianty dkk., 2012, p. 60) Sumber: (Helianty dkk., 2012, p. 60)
Gambar 2.2 Struktur Tulang Belakang Gambar 2.3 Cedera yang Terjadi Pada
Tulang Belakang
Accept
Transfer