Analisis Jurnal Gadar
Analisis Jurnal Gadar
Jurnal 1:
Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Ketepatan Waktu Tanggap Penanganan
Kasus pada Response Time di Instalansi Gawat Darurat Bedah dan Non-Bedah RSUP
DR. Wahidin Sudirohusodo
Jurnal 2:
Nurse Practitioners and Physician Assistants in the Intensive Care Unit : An evidence-
based review
OLEH :
30120112008
A. SAMPEL
Sampel yang digunakan atau pun yang diambil adalah 28 sampel penanganan
kasus di IGD Bedah dan 28 sampel di IGD Non-Bedah. Peneliti mengambil sampel
dengan cara accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
sesuai konteks penelitian ( Soekidjo,2010) .
B. LANGKAH KERJA
Penilitian ini dilakukan di IGD Bedah dan Non-Bedah pada bulan Mei 2012
dengan menggunakan desain cross sectional study. Penentuan besaran sampel dalam
penelitian ini menggunakan rumus rule of thumb yaitu 5-10 kali jumlah variabel bebas
yang diteliti. Besar sampel pada penelitian ini yaitu 7 x 4 = 28 sampel untuk IGD
Bedah dan 7 x 4 = 28 sampel untuk IGD Non-Bedah.
Peniliti memperolah data primer langsung dari lapangan/lokasi penelitian
mencakup data-data antara lain : waktu tanggap, penempatan staf, ketersediaan
Stretcher, ketersediaan petugas kesehatan, waktu tiba pasien. Kemudain data diolah
dengan menggunakan bantuan SPSS, data dianalisa dengan mencari distribusi
frekuensi, bivariat dan multivariat dari variabel yang diteliti.
C. HASIL PENELITIAN
Faktor yang paling dominan dari hasil penelitian ini yang berhubungan dengan
ketepatan waktu tanggap IGD Bedah yaitu ketersediaan petugas tirase ( PR= 3,555)
dan ketersediaan Stretcher ( PR= 3,555 ). Sedangkan pada IGD Non-Bedah faktor
yang paling dominan yang berhubungan dengan ketepatan waktu tanggap adalah
ketersediaan Strecher ( PR= 1,239 ).
D. MANFAAT
` Bagi tempat penilitian adalah agar dapat memperbaiki pola dari pelayanan
agar waktu tanggap terhadap pasien dapat lebih baik dan lebih optimal. Dan untuk
hal-hal yang belum bisa terpenuhi dalam pelayanan pada RS ini dapat dipenuhi sesuai
prosedur dan kebutuhan yang diperlukan.
Bagi petugas pelayanan kesehatan penelitian ini sangat bermanfaat dalam
proses tindakan dan responde terhadap kejadian dalam keperawatan gawat darurat.
Sehingga kejadian yang fatal dapat diminimalisirkan karena penanganan yang cepat
dan tepat sesuai kondisi klien.
Praktisi ahli termasuk praktisi perawat dan asisten dokter berkontribusi untuk
merawat pasien yang sakit kritis di unit perawatan intensif melalui partisipasi mereka di tim
multidisiplin dan kolaboratif peran praktek dokter . Namun, dampak dari praktisi perawat dan
asisten dokter dalam pengaturan unit perawatan intensif belum diketahui.
Mereka melakukan pencarian sistematis melalui English language literatur publikasi
pada praktisi perawat dan asisten dokter memanfaatkan Ovid MEDLINE , PubMed , dan
Indeks kumulatif Keperawatan dan database literatur Kesehatan Sastra dari tahun 1996
sampai Agustus 2007.
Meskipun penelitian yang ada mendukung penggunaan praktisi perawat dan asisten
dokter dalam pengaturan pelayanan di akut dan kritis , masih rendahnya tingkat bukti yang
ditemukan dengan hanya dua percobaan terkontrol secara acak menilai dampak dari praktisi
perawat yang peduli. Penelitian lebih lanjut yang mengeksplorasi dampak dari perawat dan
asisten dokter di unit pengaturan perawatan intensif adalah pada hasil pasien itu sendiri ,
termasuk aspek keuangan perawatan juga diperlukan. Selain itu, informasi tentang
keberhasilan multidisiplin model perawatan yang diperlukan untuk mempromosikan
penggunaan yang optimal dari praktisi perawat dan asisten dokter dalam pengaturan
perawatan akut dan kritis.
Lebih dari 145 artikel ditinjau dari peran perawat praktisi dan asisten dokter dalam
pengaturan perawatan di akut dan kritis. Sebanyak 31 studi penelitian difokuskan pada peran
dan dampak dari praktisi ini dalam perawatan akut dan kritis pasien sakit. Dari studi
penelitian tersebut, 20 difokuskan pada perawat praktisi perawatan, enam difokus pada kedua
praktisi perawat dan asisten dokter, dan lima difokuskan pada dokter asisten perawatan di
dalam pengaturan perawatan akut dan kritis. Empat belas fokus pada intensif care unit
perawatan, dan 17 difokuskan pada perawatan akut termasuk ruang gawat darurat, trauma,
dan manajemen perawatan pasien dengan kondisi akut yang spesifiik seperti stroke, radang
paru-paru, dan gagal jantung kongestif.
Teori yang Mendasari
EBP termasuk didalamnya EBN mengkombinasikan informasi yang diperoleh dari hasil
penelitian yang didesain dengan baik, keahlian klinis, perhatian pasien, dan pilihan pasien.
(Hpllomean G, et aL,2006)
Pengertian EBN
Beberapa ahli telah mendefinisikan EBN sebagai:
1. Penggabungan bukti yang diperoleh dari hasil penelitian dan praktek klinis ditambah
dengan pilihan dari pasien ke dalam keputusan klinis (Mulhall, 1998).
2. Penggunaan teori dan infolmasi yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian secara
teliti, jelas dan bijaksana dalam pembuatan keputusan tentang pemberian asuhan
keperawatan pada individu atau sekelompok pasien dan dengn mempertimbangkan
kebutuhan dan pilihan dari pasien tersebut (Ingersoll G, 2000)
Tujuan EBN
Tujuan EBN memberikan data pada perawat praktisi berdasarkan bukti ilmiah agar
dapat memberikan perawatan secara efektif dengan menggunakan hasil penelitian yang
terbaik, menyelesaikan masalah yang ada di tempat pemberian pelayanan terhadap pasien,
mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan keperawatan dan jaminan standar kualitas
dan untuk memicu adanya inovasi (Grinspun, Virani & Bajnok, 2001/2002).