Anda di halaman 1dari 9

ROLE PLAY

Discharge Planning

Dosen Pembimbing : Nur Rahmawati, S.Kep

Disusun oleh:

Kelompok 4 S16A

1. Hana Permata S16025

2. Husadaning Panggalih S16026

3. Iin Sekarsari S16027

4. Ilham Wiratama S16028

5. Ina Febriyanti S16029

6. Muhammad Rais Prasetyo S16030

7. Indarti S16031

8. Intan Anjasmara Permatasari S16032

PROGRAM STUDI PFOFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas berkah rahmat, dan karunianya-Nya lah tugas ini dapat
diselesaikan.

Dalam penyusunan tugas kelompok ini penulis banyak mengalami berbagai hambatan baik
langsung maupun tidak langsung, akan tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, tugas
ini dapat di selesaikan.Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atas proses pembuatan makalah
ini.

Penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat untuk kita dapat mengetahui dan
menerapkan tanggung jawab perawat sebagai perawat profesional. Namun penulis menyadari akan
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan dari makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan tambahan dan bermanfaat bagi kami dan
pembaca pada umumnya.

Surakarta, November 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................3

A. Pengertian Discharge Planing........................................................................................3

B. Manfaat Discharge Planing......................................................................................3


C. Prinsip Discharge Planning.........................................................................................4

BAB III ROLE PLAY ............................................................................................5

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................9

A. Kesimpulan ................................................................................................9

B. Saran ..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam
mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya.
Discharge Planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung
jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya (RCP,2001).

Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge planner perawat
mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk
mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan
keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam
mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi
kesinambungan Asuhan Keperawatan. Hal ini merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien
untuk mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan,
perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan
memfasilitasi total care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan
derajat kesehatannya.

Dalam perencanaan pulang perawat harus bersikap profesional dalam melakukan perawatan kepada
pasien dan keluarga pasien. Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluaga, atau
komunitas, perawat sangat memerlukan keterampilan dan tanggung jawab atas tindakan yang
dilakukannya dalam praktik keperawatan, dimana inti dari tangung jawab tersebut adalah berarti
keadaan yang dapat dipercaya dan dipercaya. Sebutan ini menunjukan bahwa perawat professional
menampilkan kinerja secara hati – hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa
yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memilki kemampuan, pngetahuan dan keahlian yang
relevan dengan disiplin ilmunya. (Jurnalmahasiswa.hangtuah.ac.id)

B. Tujuan Discharge Planing

Menurut Discharge planning association, 2008, discharge planing memiliki tujuan:

1. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di transfer ke rumah

2. Mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal


setelah pasien pulang.

3. Memberikan pelayanan terbaik untu menjamin keberlanjutan asuhan keperawatan berkualitas


antara rumah sakit dan komunitas dengan mefasilitasi komunikasi yang efektif.

4. Menyiapkan pasien meninggalkan rumah sakit untuk melanjutkan program perawatan yang
berkelanjutan dirumah.

5. Memandirikan pasien di rumah

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Discharge Planing

Discharge Planing merupakan serangkaian keputusan dan aktivitas-aktivitasnya yang terlibat dalam
askep yang continue dan terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari lembaga pelayanan dan kesehatan
( fundamental of nursing, potter and perry, 2010).

Discharge Planing adalah proses mempersiapkan pasien untukmeninggalkan satu unit pelayanan
kepada unit yang lain di dalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum. (fundamental of
nursing, Kozier and Erb’s, 2014).

Pengkajian yang berkelanjutan untuk mendapatkan data pengkajian yang berubah-ubah,


pernyataan diagnose keperawatan, perencanaan untuk memastikan kebutuhan pasien sesuai dengan
apa yang dilakukan oelh pemberi layanan kesehatan.( Fundamental of nursing, Kozier and Erb’s, 2014)

B. Manfaat Discharge Planing

1. Bagi Pasien :

a) Dapat memenuhi kebutuhan pasien


b) Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai bagian yang aktif dan bukan
objek yang tidak berdaya

c) Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya

d) Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh support sebelum timbulnya
masalah.

e) Dapat memilih prosedur perawatannya

f) Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang dapat dihubunginya

g) Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali di rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan
kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnose

h) Membantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan

2. Bagi Perawat :

a) Merasakan bahwa keahliannya di terima dan dapat di gunakan

b) Menerima informasi kunci setiap waktu

c) Memahami perannya dalam system

d) Dapat mengembangkan ketrampilan dalam prosedur baru

e) Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan cara yang berbeda

f) Bekerja dalam suatu sistem dengan efektif

g) Sebagai bahan pendokumentasian dalam keperawatan

C. Prinsip Discharge Planning

1. Kordinasi (saling berhubungan)

2. Interdisiplin (saling menjaga, disiplin ilmu,keterampilan sesuai standar keperawatan)

3. Pengenalan secara dini mungkin (penjelasan tentang apa yang kita informasi)

4. Perencanaan secara hati-hati

5. Melibatkan klien dan keluarga dalam memberikan perawatan


BAB III

NASKAH ROLE PLAY

Hana dan galih

Iin

Ilham

Ina

Rais

Indarti

Intan

Pada tanggal 3 Januari 2015 datang seoranng pasien bernama Nn. Indarti. Dengan diagnosa medis
demam dengue atau yang biasanya disebut demam berdarah.

Jam 08.00 diruang UGD

Hana : “bagaimana suster, dokternya ada?”

P. UGD :”tunggu sebentar bu, dokternya sedang menuu kesini”

Beberapa menit kemudian dokter datang

Rais : “apa yang dikeluhkan dek ? (sambil memeriksa)”

Indarti : “pusing dan demam sudah 1 minggu pak”

Rais : ”oo, sebentar ya, saya mau ambil darahnya sedikit untuk di cek”

Indarti : “sus, tolong siapkan alatnya”

Iin : “baik dok”

Setelah darah dari pasin diambil, perawat UGD membawa darah tersebut ke laboratorium untuk
dicek . setelah itu pasien dipindahkan keruang melati kemudian petugas lab menemui dokter untuk
memberikan hasilnya

Ilham : ”ini dok hasil lab dari nn. Indarti hasilnya positif terjangkit demam berdarah bengue”

Rais : ”terimakasih, nanti akan saya sampaikan kepihak keluarga”

Pada pukul 20.00 suster malkukan fisit

Ina : ”selamat malam Nn. Indarti”


Indarti : ”iya, selamat malam sus”

Rais : ”bagaimana dek, sudah merasa lenih baik belum?”

Indarti : “belum dok”

Hana : ”bagaimana hasil labnya?”

Ina : ”oh, iyabu, nanti akan dijelaskan oleh dokter”

Rais : ”begini bu, dek indarti ini mengalami penyakit demam berdarah”

Hana : ”masya Allah, lalu bagaimana dok?”

Rais : ”tidak apa apa buk, ibu dan bapak tenang saja, kondisi dari anak ibuk tidak terlalu parah,
karena dia memiliki kekebalan tubuh yang baik, tapi untuk beberpa har ini dia harus dirawat disini”

Galih : ”kira kira berapa lama dia harus dirawat dok?

Rais : ”mungkin hanya 2 sampai 3 hari saja,

Ina : “banyak istirahata ya nn indarti, obatnya jangan lupa diminum dan kalau makannya
datang segera dimakan supaya kekebalannya semakin membaik”

Dokter dan perawat bangsal meninggalkan ruangan nn indarti.

Setelah 3 hari keadaan nn indarti telah membaik dan demam nya sudah reda. Pada jam 07.00 pagi
dokter dan perawta mengunjungi ruangan nn indarti

Rais : ”selamat pagi dek, bagaimana keadaannya?, sudah enakan belum?

Indarti :”sudah baik dok, setiap makanan datang langsung saya habiskan. Lalu kapan saya boleh
pulag dok,?

Rais : ”oo, baguslah kalau begitu, munggkin nanti siang bisa pulang

Indarti :”allhamdulillah, terimakasih dok.”

Rais :”iya sama sama, .. sus nanti tolong infusnya dilepaskan ya

Ina :”baik dok (sambil mendekat ke nn indarti)

Rais :”baiklah, saya akan memeriksa pasien yang lain dulu”

Hana :”iya dok, terimakasih banyak ya dok

Rais :”iya bu, marii

Ina :”permisi ya nn indarti, infusnya akan saya lepas


Indarti :”iya sus, “

Ina : (sambil membangunkan nn . indarti) silahkan nn indarti bisa pulang, untuk keluarga nanti
bisa ke ruang administrasi dulu untuk memenuhi administrasinya dan mengambil obat yang harus
diminum nn. Indarti

Galih :”iya sus,

Pak galih menuju raung administrasi

Intan :”mari pak, ada yang bisa saya bantu”

Galih :”iya mbak, ini saya bapak dari indarti mau memenuhi administrasi dan mengambil obatnya

Intan :”oo, iyaa, bapak tanda tangan disini ya, ini obatnya (menjeskan meminum obatnya)

Galih :”iya mbak. Terimakasih ya”

Intan :”iya pak, sama sama

Pak galih kembali menuju ruang nn indarti dirawat

Ina :”sudah pak?”

Galih :”sudah sus”

Ina : “baiklah mari saya antarkan ke depan”

Setelah sampai di pintu perawat ina pun ijin pamit

Ina :”mari pak, hati hati dijaln ya”

Galih dan hana:”iya sus, terimaksih”

BAB IV

PENUTUP
Kesimpulan

Discharge planning adalah komponen sistem perawatan berkelanjutan sebagai perencanaan


kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya yang dituliskan untuk
meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan
kesehatan umum, sehingga pasien dan keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari dan
dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.

Tujuan utama discharge planning adalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. Sedangkan, manfaat discarge planning bagi pasien diantaranya dapat
menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan
kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa serta dapat kembantu klien untuk
memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.

Tahap-tahap discharge planning pada dasarnya sama dengan tahap-tahap dalam asuhan
keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

New Brunswick Department of Health and Wellness. 2002. Job definition of a discharge planning
coordinator. Author: Fredericton, NB

Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional. Jakarta :
Salemba Medika.

Nursalam.2007. Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta
: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai