Anda di halaman 1dari 10

Nilai :

LAPORAN RESPONSI
ALAT DAN MESIN PERTANIAN II
(Drum Dryer)

Oleh :
Nama : Muhammad Hafaz
Npm : 240110150038
Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 12 Oktober 2017
Waktu / Shift : 13.00 – 14.00 Wib/ 1
Co. Ass : 1. Rakka Putri R (240110150015)
2. Winada Putranto(240110150030)

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
1. Pengeringan
Pengeringan adalah salah satu cara pengawetan makanan secara fisik.
Pengeringan ialah suatu cara/proses untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian
air dari suatu bahan dengan cara menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya
dengan menggunakan energi panas hingga mencapai kadar air yang di kehendaki.
Biasanya kandungan air bahan pangan dikurangi sampai batas dimana mikroba tidak
dapat tumbuh lagi di dalamnya. Pengeringan dapat pula diartikan sebagai suatu
penerapan panas dalam kondisi terkendali, untuk mengeluarkan sebagian besar air
dalam bahan pangan melalui evaporasi (pada pengeringan umum) dan sublimasi (pada
pengeringan beku). Seperti kita ketahui, kadar air suatu bahan pangan sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan Mikroba di dalamnya. Salah satu cara untuk
mencegah perumbuhan mikroba adalah dengan menggangu lingkungan hidup mikroba
itu sendiri, salah satunya dengan menurunkan kadar air subrat (aw). Kadar air substrat
bahan mempunyai peranan penting dalam menghambat atau mencegah pertumbuhan
mikroba. Karena mikrobamemerlukan air untuk pertumbuhan dan aktivitasnya.
Kondisi pertumbuhan air yang baik pada mikroba umumnya mengandung sekitar 80%
air. Maka untuk mencegah atau manghambat pertumbuhan mikroba dapat dilakukan
dengan mengurangi kadar air bahan yaitu dengan cara pengeringan. Prinsip
pengeringan bahan pangan adalah mengurangi kadar air bahan (aw) sehingga tidak
memungkinkan lagi mikroba untuk melakukan aktivitasnya.
Ada 2 tujuan utama pengeringan bahan pangan , yaitu meningkatkan umur simpan dan
mengurangi berat atau volume bahan. Namun selain kedua tujuan utama tersebut ada
empat tujuan lain yang bisa di capai dengan mengeringkan bahan pangan, yaitu:
1. Mengurangi risiko kerusakan karena aktivitas mikroba. Mikroba memerlukan air
untuk pertumbuhannya. Bila kadar air bahan berkurang, maka aktivitas mikroba
dapat dihambat atau dimatikan.
2. Menghemat ruang penyimpanan atau pengangkutan.
3. Untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai dengan penggunaannya.
4. Untuk mempertahankan nutrien yang berguna yang terkandung dalam bahan
pangan, misalnya mineral, vitamin, dsb . ( Rendi, 2016)
2. Drum Dryer
Pengering ini digunakan untuk mengeringkan zat-zat berbentuk cairan,misalnya
susu atau air buah. Alatnya terdiri dari pipa silinder yang besar, adayang hanya satu
ada yang dua, bagian dalamnya berfungsi menampung danmengalirkan uap panas.
Drum dryer sangat cocok untuk penanganan lumpur ataupadatan yang berbentuk pasta
atau suspensi serta untuk bermacam-macam larutan . Pengeringan dengan drum (Drum
Drying) secara luas digunakan dalam pengeringan komersial di industri pangan untuk
berbagai jenis produk makanan berpati, makanan bayi, maltodekstrin, suspensi dan
pasta dengan viskositas tinggi (heavy pastes), dan dikenal sebagai metode pengeringan
yang paling hemat energi untuk jenis produk tersebut. Karena terpapar pada suhu tinggi
hanya dalam beberapa detik, drum drying sangat cocok untuk kebanyakan produk yang
sensitif terhadap panas. Dan drum dryer dalam pembuatan bubuk melibatkan system
kominusi. Dalam operasional pengeringan, cairan, bubur, atau materi yang dihaluskan
diletakan sebagai lapisan tipis pada permukaan luar drum berputar yang dipanaskan
oleh uap. Setelah sekitar tiga perempat dari titik putaran, produk sudah kering dan
dipindahkan dengan pisau/scraper statis. Produk kering kemudian ditumbuk menjadi
serpih atau bubuk. Pengeringan drum adalah salah satu metode pengeringan yang
paling hemat energi dan khususnya efektif untuk mengeringkan cairan dengan
viskositas tinggi atau bubur makanan. Proses optimalisasi drum dryer ditentukan oleh
beberapa faktor, salah satunya adalahtingkat viskositas larutan bahan (kental atau
encer), larutan yang encer lebih cepatkering disebabkan lebih mudah memperluas
permukaan cairan atau pasta. Dalam aplikasinya dibidang industri biasanya drum
dryer digunakan untuk memproduksisereal dan ragi roti.
Perbedaan penggunaan drum dryer jika dibandingkan dengan oven
dalampengolahan pangan yang mengadung pati adalah tidak merusak bahan karena
suhuyang digunakan berkisar antara 80oC dalam waktu yang cepat, yaitu hanya
sekaliputaran drum. sedangkan penggunaan oven dalam pengeringan adalah dapat
merusak bahan karena suhu yang dugunakan tinggi dalam waktu yang relatif lama.
2.1 Klasifikasi Drum Dryer
Pengering Drum diklasifikasikan menjadi 3, yaitu single drum dryer, double
drum dyer, dan twin drum dryer.Double drum dyer memiliki dua drum yang berputar
terhadap satu sama lain pada bagian atas. Gap antara dua drum akan mengontrol
ketebalan lapisan bahan yang diletakkan pada permukaan drum. Twin drum dyer juga
memiliki dua drum, tetapi berputar berlawan satu sama lain pada bagian atas. Diantara
tiga jenis drum dryer tersebut single dan double drum dryer paling sering digunakan
untuk buah-buahan dan sayuran. Misalnyauntuk keripik kentang (single drum dryer)
dan pasta tomat (double drum dryer). Sedangkan twin drum druer digunakan untuk
pengeringan bahan yang menghasilkan produk berupa butiran/debu.Oleh karena itu,
yang lebih cocok untuk pembuatan bubuk adalah dengan twin drum dryer.
Model pengering ini menggunakan proses konduksiuntuk menguapkan air dari produk
yang dikeringkan. Model initerdiri dari tiga komponen utama yaitu:
1. Tangki
Fungsi: sebagai tempat produk yang akan dikeringkan. Produk yang akan dikeringkan
ditampung dan dikumpulkan di tempat ini. Bentuk tangki dibuat sedemikan rupa agar
semua produk dapat dikeringkan sempurna.
2. Drum
Fungsi: sebagi alat pengering dimana ditempatkan uap panas dalam drum. Drum
mempunyai konstruksi sedemikan ruapa sehinggga dapat dimasukkan uap panas
kedalamnya. Saat drum berputar maka proses pengeringan yang dilakukan pada drum
ini merupakan prodses pengeringan lapis batas dimana prooduk akan bersinggungan
dengan permukan panas dan menempel pada drum sehingga dapat terangkut mengikuti
putaran drum. Selama pengangkutan ini kandungan air dalam produk akan menguap
sehingga saat drum berputar menyelesaikan siklus putarannya produk telah mencapai
kadar air yang diinginkan. Putaran drum dan panas uap yang masuk diatur sedemikan
rupa untuk mendapatkan produk dengan kadar air yang ditetapkan.
3. Pisau Skarp
Fungsi : memisahkan produk yangtelah kering. Produk yang diinginkan dan masih
menempel di drum dipisahkan dan ditampung ke dalamtangki keluaran. Proses
pemisahanini dilakukan dengan sebuah pisau skrap yang dibentuk sedemikan rupa
sehingga dapat memisahkan produk dari drum degan sempurna. Aliran massa pada
system Drum Drier dapat dianalisa untuk mendapatkan besarnya total energy yang
digunakan. Pemasukan material ke system dapat dianggap sebagai pemasukkan dua
jenis aliran massa, yaitu aliran massa produk dan aliran massa air. Disaat berada dalam
system kedua aliran terpisah dan kemudaian keluar kelingkungannya dengan cara
berbeda seseuai dengan sifat-sifat zatnya.

2.2 Prinsip Kerja


Bagian drum berfungsi sebagai suatu evaporator. Beberapa variasi darijenis
drum tunggal adalah dua drum yang berputar dengan umpan masuk dari atas atau
bagian bawah kedua drum tersebut. Terdiri dari gulunganlogam panas yang berputar.
Pada bagian luar terjadi penguapan lapisantipis zat cair atau lumpur untuk dikeringkan.
Padatan kering dikeluarkandari gulungan yang putarannya lebih diperlambat.

2.3 Mekanisme Kerja


Cairan yang akan dikeringkan disiramkan pada silinder pengeringtersebut dan
akan keluar secara teratur dan selanjutnya menempel padapermukaan luar silinder yang
panas sehingga mengering, dan karenasilinder tersebut berputar dan di bagian atas
terdapat pisau pengerik (skraper) maka tepung- tepung yang menempel akan
terkerik danberjatuhan masuk ke dalam penampung, sehingga didapat tepung sari
hasiltanaman yang kering dan memuaskan.
Beberapa permasalahan yang timbul pada drum dryer :
(1) terjadi fluktuasi kadar air dan ketebalan bahan
(2) akumulasi noncondensable gas dalam tabung yang mempengaruhi keseragaman
pengeringan;dan
(3) suhu permukaan drum mungkin berbeda-beda sepanjang drum.
2.4 Kelebihan Drum Dryer :
Adapun kelebihan dari mesin drum dryer sebagai berikut :
1. Produk yang dihasilkan memiliki porositas yang baik sehingga sifat rehidrasi
tinggi.
2. Bisa digunakan untuk makanan kering yang sangat kental, seperti pasta dan
patigelatinizedatau dimasak, yang tidak dapat mudah dikeringkan dengan metode
lain.
3. Efisiensi/hemat energi dan kecepatan yang tinggi.
4. Produk/hasil yang diperoleh lebih bersih dan higienis.
5. Mudah untuk mengoperasikan dan memelihara.
6. Fleksibel dan cocok untuk beberapa pengeringan tapi dalam jumlah kecil.

2.5 Kelemahan Drum Dryer :


Adapun kelemahan dari mesin drum dryer sebagai berikut :
1. Tidak cocok untuk produk yang tidak dapat membentuk film (lapisan tipis)
yang bagus.
2. Khusus produk yang mengandung kadar gula tinggi seperti tomat pure tidak
mudahdipisahkan dari drum karena thermoplasticity dari suhu bahan.
3.Throughput (kecepatan hasil pengeringan per satuan waktu) relatif rendah
dibandingkandengan spray drying.
4. Biaya tinggi untuk perubahan permukaan drum karena presisi mesin sangat
dibutuhkan.
5. Kemungkinan panas produk dapat memberikan rasa masak dan pudarnya
warna karena kontak langsung dengan suhu tinggi di permukaan drum.
6. Tidak dapat memproses bahan/material yang mengandung garam tinggi (asin)
atau bersifat korosif karena berpotensi terjadi pitting
pada permukaan drum.
7. Luas kontak permukaan bahan dengan udara lebih rendah dibandingkan
dengan jenis pengeringan lainnya seperti spray drying atau fluidized bed drying.
2.6 Aplikasi Drum Dryer
Drum dryer antara lain diaplikasikan pada pengeringan produk pangan seperti,
susu, makanan bayi, sereal, buah dan sayuran, pure kentang, pati masak, dan lain-lain.
(Purba, 2012)
Soal
1. Sebuah pengeringan drum dirancang untuk pengeringan produk dengan kadar
air bahan kering/ padatan 5% menuju kadar air berat basah 7% koefisien pindah
panas produk adalah 1700 w/m2. Dengan perbedaan suhu rata-rata antara
permukaan roller dan produk adalah 75oC. Kalor laten penguapan air adalah
2321,4 kj/kg. Dibutuhkan untuk dapat beroperasi 58 kg/jam

Jawab :
Diketahui :
a. Kandungan kadar air bahan kering : 8%
b. Kandungan kadar air bahan basah : 7%
c. Koefisien pindah panas (U) : 1700 w/m2
d. Suhu rata rata : 75C
e. Kalor laten (L) : 2321,4 kj/kg
f. Laju produksi total : 58 kg/jam
Ditanyakan:
a. Luas permukaan :
Jawab :

1. Laju produksi kering = laju produksi total × (100% − ka. bb)


kg kg solid
= 58 ⁄jam × (100% − 7%) ⁄kgprdk

kg kg solid
= 58 ⁄jam × 0,93 ⁄kg produk

kg solid
= 53,94 ⁄jam

Jadi besar nilai laju produksi kering adalah 53,94 kg solid/ jam

laju produksi kering


2. Laju feed (feed rate) = ka.bk
kg
53,94 ⁄jam
= 8%
kg feed
= 674,25 ⁄jam

Jadi besar nilai laju feed nya adalah 674,25 kg feed/ jam

3. Laju pada saat produk kehilangan air = 𝑓𝑒𝑒𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 – laju produksi total
kg feed
= 674,25 ⁄jam − 58

kg air
= 616,25 ⁄jam

Jadi besar laju pada saat produk kehilangan air sebesar 616,25 kg air/jam.

dw U×A×∆T
4. Luas penampang = =
dt L

kg air 1700×A×75
= 616,25 ⁄jam =
2321,4

kg air
= 1430562,75 ⁄jam = 127500 A

A = 11,2201 m2

Jadi besar nilai luas penampangnya adalah 11,2201 m2


DAFTAR PUSTAKA

Rendi. 2016. Prinsip dan Tujuan Pengeringan. Terdapaat pada:


http://pengolahanpangan.blogspot.co.id/2016/11/prinsip-dan-tujuan-pengeringan-
bahan.html (Diakses pada tanggal 18 Oktober 2017 pukul 20.34)

Purba, Febriani. 2012. Mesin Pengering Drying Machine. Terdapat pada:


http://febrianipurba.blogspot.co.id/2012/12/mesin-pengering-drying-
machine.html (Diakses pada tanggal 18 Oktober 2017 pukul 20.51)

Anda mungkin juga menyukai