DISKRIPSI PROSES
1. Batubara
Potensi sumberdaya datu bara di Indoesia sangat melimpah,
terutama di pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di
daerah lainya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil
dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat,
Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi.
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya
adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan
organic, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk mela,ui
proses pembatubaraan. Unsur utama dalam batubara adalah karbon,
dan unsur-unsur pendukung lainnya adalah hydrogen dan oksigen.
Batubara adalah juga batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika
dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai
bentuk. Batubara memiliki 5 kelas yaitu antrasit, bituminous, sub
bituminous, lignit dan gambut. Yang digunakan dalam proses ini
adalah batubara dengan kelas sub bituminous. Hal itu diarenakan sub
bituminous memiliki rantai C yang pendek dan memiliki sedikit
unsur karbon. Untuk pembentukan syngas yang diperlukan adalah
rantai C yang paling pendek. Batubara yang didapatkan dalam hal
ini adalah dalam betuk solid dan padatan. Dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Parameter % Nilai
Total Kemembaban (ar % 33
Kelembapan Padu (adb) % 15 appprox
Kandungan Abu (adb) % 7.0
Volatile Matter (adb) % 42 approx
Karbon tetap (adb) % By different
Total Sulfur (adb) % 0.5
Nilai Kalori (gar) % 4,300
HGI % 65 aprrox
Ukuran (0-50mm) % 80
(esdm.go.id)
2. Udara
Udara merupakan sumber dari gas N2 yang digunalkan pada proses
sintesa ammonia. Sifat-sifat N2 antara lain adalah :
a. Wujud : gas
b. Kenampakan : tidak berwarna
c. Bau : tidak berbau
d. Massa jenis : 1,251 g/L
e. Titik lebur : 63,15oK
f. Titik didih : 77,36oK
g. Titik kritis : 126,21oK
h. Humidity : 83%
3. Air
Air merupakan bahan baku steam yang digunakan pada proses steam
reforming
a. Wujud : cair
b. Kenampakan : tidak berwarna
c. Bau : tidak berbau
d. Berat molekul : 18 gr/mol
e. Densitas : 1,00 gr/cm3 pada 20oC
f. Viskositas : 1 Cp pada 20oC
g. Tekanan Uap : 17,5 mmHg pada 20oC
h. Temperatur kritis : 647, 3 K
i. Titik beku : 0oC
j. Titik Didih : 100oC
k. Komposisi air
Ph : 8,4
TDS : 35 ppm
Suspended Solid : 10 ppm
Hardness : 5 ppm sebagai CaCO3
Ca : 800 ppm
Sulfat : 2,15 ppm
Klorat : 16000-21000 ppm
Cl : 0,2 ppm
Dikarbonat : 130 ppm sebagai HCO3
Ammoniak : 1-5 ppm
Fe : 0,4 ppm
Si : 1,2 ppm
1. Absorbent
a. Karbon Aktif
Bentuk : amorf
Warna : hitam
b. Desulfurizer
- Cobalt Molybdenum
Bentuk : ekstrusion
Ukuran : 1/8 in
CoO :3-4
MoO : 9-11
Al2O3 : 83-88
- Zinc Oxide
Bentuk : Pellet
Ukuran : 3/16 in
Bulk Density : 1121,3 +_ 80 kg/m3
ZnO : 80 +_ 5
C : <0,2
S : <0,15
Cl : <0,33
SiO3 : 5-10
c. Reformer
- Primary Reformer
Bentuk : rings
NiO : 32
Al2O3 : 54
CaO : 14
SiO2 : 0,1
- Secondary Reformer
Bentuk : rings
Al2O3 : 67
CaO : 15
SiO2 : 0,01
d. Shift Conversion
Bentuk : pellet
Fe : 56,5
Cr : 6,0
Bentuk : pellet
CuO : 15,3
ZnO : 32,0
Al2O3 : 36,2
S : 0,06
c. Methanation
Diameter : 5,4 mm
Height : 3,6 mm
NiO : 25-30
Alumina : 0,5
d. Ammoniak Converter
Bentuk : Granules
Fe2O3 : 93
Al2O3 : 3,30
CaO : 3,0
SiO2 : 0,55
MgO : 0,67
K2O : 0,65
Ammonia dapat berwujud cair jika berada pada tekanan tinggi yaitu sekitar
10 atm. Sifat-sifat ammonia antara lain adalah :
Tahap selanjutnya adalah Methanasi. Pada tahap ini sisa gas CO dan
CO2 dalam gas sintesa dihilangkan atau dikurangi. Gas CO dan CO2
direaksikan dengan H2 dalam methanor sehingga kembali terbentuk metana.
Reaksi dalam methanor adalah sebagai berikut :
Pada proses absorbsi, CO2 dan H2O akan membentuk asam karbonat yang
kemudian bereaksi dengan K2CO3 sehingga terbentuk ion bikarbonat. Reaksi
kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :
Reaksi katalitik fase gas dari sintesis ammoniak didalam Ammoniak converter
dibagi menjadi 5 tahap yaitu :
a. Absorbsi Reaktan
Yaitu difusi gas H2 dan N2 (reaktan) masuk ke permukaan katalis
N2 (g) ↔ N2 (ads)
H2(g) ↔ H2 (ads)
b. Aktivasi dari gas H2 dan N2 (Reaktan) di permukaan katalis
N2(ads) ↔ 2N* (ads)
H2 (ads) ↔ 2H* (ads)
c. Reaksi pada permukaan antara H2 dan N2 (reaktan) dengan katalis
sehingga dihasilkan produk NH3
N*(ads)+3H*(ads) ↔ NH3*(ads)
d. Deaktivasi dari gas NH3 sebagai produk serta reaktan sisa
NH3*(ads) ↔ NH3(ads)
e. Desorbsi
Yaitu difusi gas NH3 sebagai produk dan reaktan sisa akan keluar dari
permukaan katalis.
NH3(ads) ↔ NH3(g)
A. Tinjauan Thermodinamika
1. Gasifier
C (s) + H2O(g) ↔ CO (g) +H2 (g) (1)
C(s) + O2 ↔ CO2 (g) (2)
Ditinjau dari panas pembentukan (ΔHf o):
ΔHf o reaksi 1
= ΔHofproduk - ΔHforeaktan
= (ΔHf o298 CO + ΔHf o298 H2) – (ΔHf o298 C + ΔHf o298 H2O
= [(-36800000) + (-241800000)] - [50200000]
=31,3819 kkal/mol
ΔHf o reaksi 2
= ΔHofproduk - ΔHforeaktan
= (ΔHf o298 CO2) - (ΔHf o298 C + ΔHf o298 O2)
= (-94,052) – (0+0)
= -94,052 kkal/mol
Ditinjau dari energy bebas Gibbs (ΔGfo)
ΔHf o298 C = 0 J/mol
ΔHf o298 H2O = -228,6 x 10-3 J/mol
ΔHf o298 CO = -137,2 x 10-3 J/mol
ΔHf o298 H2 = 0 J/mol
ΔHf o298 O2 = 0 J/mol
ΔHf o298 CO2 = -394,4 x 10-3 J/mol
ΔGf o reaksi 1
= ΔGof produk - ΔGof reaktan
= (ΔGf o298 CO + ΔGf o298 H2) – (ΔGf o298 C + ΔGf o298 H2O
= (-137,2 x 10-3+0) – (0+(-228,6 x 10-3))
= 0,0914 J/mol
∆G = -RT ln K
ln K = -∆G/RT
0,0914
k = 𝑒𝑥𝑝 8,314 𝑥 298
k = 1,000036892
ΔGf o reaksi 2
= ΔGof produk - ΔGof reaktan
= (ΔHf o298 CO2) - (ΔHf o298 C + ΔHf o298 O2)
= (-394,4 x 10-3 +0) – (0+0)
= -0,3944 J/mol
∆G = -RT ln K
ln K = -∆G/RT
−0,3944
k = 𝑒𝑥𝑝 8,314 𝑥 298
k = 0,99984
dengan ∆GoRT = ln K
sehingga :
d(∆G/RT) dT = - ΔHo RT
d (lnK)dT = ΔHo RT
dengan : ∆Go = Energi gibbs standar
T = Temperatur Reaksi
∆G = -RT ln K
K = e-∆G/RT
−32,9
K = 𝑒𝑥𝑝 8,314 𝑥 298
k = 5,81 x 105
ln K 723,15 = 6,94
K 723,15 = 1032,77
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa konstanta
kesetimbangan reaksi (K) pemben tukan ammonia merupakan reaksi
bolak-balik (reversible)
B. Tinjauan Kinetika
r = k2[K3P2c.PH2O.PO2-PH2.PCO2.PCO]
35000
Dengan k2 = 𝑒𝑥𝑝 − 7,912
𝑅.𝑇
35000
k = 𝑒𝑥𝑝 − 7,912
𝑅.𝑇
Dimana :
a = aktivitas komponen
𝑓
ai=𝑓 𝑖
𝑖𝑜
Fi = yi.ф.P
P = tekanan reactor
Dalam penentuan layout peralatan proses pada pabrik ammoniak ini ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: