Anda di halaman 1dari 7

II) PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER

Perhitungan Efisiensi boiler dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1. Metode Langsung (Direct Methode)


Energi yang terkandung dalam steam dibandingkan dengan energi yang terkandung
dalam bahan bakar. Dikenal juga sebagai ‘metode input-output’ karena metoe ini hanya
memerlukan keluaran/output (steam) dan panas masuk/input (bahan bakar) untuk evaluasi
efisiensi. Atau dapat ditulis dalam persamaan:

𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
𝐸𝑓𝑓 𝐵𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 (𝜂) = × 100
𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

𝑄 × (ℎ𝑔 − ℎ𝑓)
𝐸𝑓𝑓 𝐵𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 (𝜂) = × 100
𝑞 × 𝐺𝐶𝑉

Dimana :

hg = Entalpi steam jenuh dalam kkal/kg steam

hf = Entalpi air umpan dalam kkal/kg air

Q = Jumlah steam yang dihasilkan per jam (kg/jam)

q = Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (kg/jam)

GCV = Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (kkal/kg bahan
bakar)

2. Metode Tak Langsung (Indirect Methode)


Efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan dan energi yang masuk. Standar
acuan untuk uji boiler di tempat dengan menggunakan metode tidak langsung adalah
British Standard, BS 845: 1987 dan USA Standard ASME PTC-4-1 Power Test Code
Steam Generating Units.
Metode tidak langsung juga dikenal dengan metode kehilangan panas. Efisiensi dapat
dihitung dengan mengurangkan bagian kehilangan panas dari 100 sebagai berikut:

𝐸𝑓𝑓 𝑏𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 (𝜂) = 100 – (i + ii + iii + iv + v + vi + vii)

Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang
diakibatkan oleh :
i. Gas cerobong yang kering
ii. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar
iii. Adanya kadar air dalam bahan bakar
iv. Adanya kadar air dalam udara pembakaran
v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang / fly ash
vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah / bottom ash
vii. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler secara tidak langsung adalah :
• Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)
• Persentase O2 atau CO2 dalam gas buang
• Suhu gas buang dalam 0C (Tf)
• Suhu ambien (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara kering
• GCV bahan bakar dalam kkal/kg
• Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar padat)
• GCV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat)

Contoh Soal :
1. Perhitungan Efisiensi langsung
Diketahui boiler dengan data sebagai berikut:
Tekanan Steam = 10 kg/cm2
Kapasitas produksi steam = 39800 kg/jam
Jumlah air umpan boiler = 3683 kg/jam
GCV = 10000 kkal/kg
q = 3403 kg/jam
hitung efisiensi boiler tersebut!
Jawab :
Dari tekanan steam, dapat diketahui entalpi steam jenuh (hg) dan entalpi air (hr) dari table
steam. Efisiensi boiler dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
𝑄 × (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
𝐸𝑓𝑓 𝐵𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 = × 100%
𝑞 × 𝐺𝐶𝑉
39800 × (663 − 85)
𝐸𝑓𝑓 𝐵𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 = × 100%
3403 × 10000
𝐸𝑓𝑓 𝐵𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 = 67,6%

2. Contoh perhitungan efisiensi tidak langsung:


• Analisis ultimate minyak bakar
C = 84%, H2 = 12%, S = 3,0%, O2= 1,0%
• GCV minyak bakar : 10000 kkal/kg
• Persentase Oksigen : 8%
• Persentase CO2 = 9%
• Suhu gas buang (Tr) = 2470C
• Suhu ambien (Ta) = 300C
• Kelembaban udara : 0,024 kg/kg udara kering

Tahap 1 : Kebutuhan Udara Secara Teoritis


𝑂
[(11,43 × 𝐶) + {34,5 × (𝐻2 − 82 )} + (4,32 × 𝑆)]
=
𝑘𝑔
100
𝑘𝑔 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
1
[(11,43 × 84) + {34,5 × (12 − )} + (4,32 × 3,0)]
= 8
𝑘𝑔
100
𝑘𝑔 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
𝑘𝑔 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
= 13,82
𝑘𝑔 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
Tahap 2 : Menghitung persen kelebihan udara yang dipasok (EA)
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑂2 × 100
=
(21 − 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑂2 )
8 × 100
=
(21 − 8)
= 62%
Tahap 3 : Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/ kg bahan bakar (AAS)

= {1 + 𝐸𝐴/100} × 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠


= {1 + 62/100} × 13,82
𝑘𝑔 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
= 22,4
𝑘𝑔 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟

Tahap 4 : Memperkirakan seluruh kehilangan panas


(i) Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oleh gas buang yang kering
𝑚 × 𝐶𝑝 × (𝑇𝑟 − 𝑇𝑎) × 100
=
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
0,23 × 0,23 × (247 − 30) × 100
=
10000
= 11,47%
(ii) Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2 dalam
bahan bakar
9 × 𝐻2 {584 + 𝐶𝑝(𝑇𝑟 − 𝑇𝑎)} × 100
=
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
9 × 12{584 + 0,45(247 − 30)} × 100
=
10000
= 7,36 %
(iii) Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar
𝑀{584 + 𝐶𝑝(𝑇𝑟 − 𝑇𝑎)} × 100
=
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
0,011{584 + 0,23(247 − 30)} × 100
=
10000
= 6,82%
(iv) Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara
𝐴𝐴𝑆 × 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 × 𝐶𝑝(𝑇𝑟 − 𝑇𝑎) × 100
=
𝐺𝐶𝑉 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
22,4 × 0,024 × 0,23(247 − 30) × 100
=
10000
= 0,53 %
(v) Persen kehilangan panas karena radiasi = 2%
Total Kehilangan Panas = (i) + (ii) + (iii) + (iv) + (v)
= 11,47 % + 7,36% + 6,82% + 0,53% + 2%
= 28,41%
Efisiensi Boiler hasil perhitungan tidak langsung
= 100 – Total kehilangan panas
= 100 – 28,41%
= 71,59 %

3. Sebuah boiler menggunakan bahan bakar minyak kualitas tinggi (hanya berisi hidrokarbon)
yang memiliki panas pembakaran standar – 43.515 J g-1 pada 25°C dengan CO2(g) dan H2O(l)
sebagai produk. Temperatur bahan bakar dan minyak masuk ke ruang pembakaran pada 25°C.
Udara dianggap kering. Gas hasil pembakaran keluar dari boiler pada 300°C, dan analisis rata-
ratanya adalah (basis kering, % mol) 11,2% CO2; 0,4% CO; 6,2% O2 dan 82,2% N2. Berapa
bagian dari panas pembakaran yang ditransfer sebagai panas ke boiler?
Penyelesaian :
Basis: 100 mol gas hasil pembakaran kering:
CO2 11,2 mol
CO 0,4 mol
O2 6,2 mol
N2 82,2 mol
------------------------
Total 100,0 mol
NERACA O2
Masuk:
𝟐𝟏
𝐎𝟐 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 (𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐮𝐝𝐚𝐫𝐚) = 𝟖𝟐, 𝟐 𝐱 = 𝟐𝟏, 𝟖𝟓 𝒎𝒐𝒍
𝟕𝟗

Keluar:
Dalam CO2 = 11,20 mol
Dalam CO = 0,20 mol
O2 sisa = 6,20 mol
---------------------------------------------
Total O2 selain H2O = 17,60 mol
Jadi O2 yang bereaksi membentuk H2O = 21,85 – 17,6 = 4,25 mol
H2O yang terbentuk = 2 (4,25) = 8,50 mol
Total O2 yang bereaksi = 11,2 + 0,2 + 4,25 = 15,65 mol

NERACA C
Keluar:
Sebagai CO2 = 11,20 mol
Sebagai CO = 0,40 mol
---------------------------------------
Total = 11,60 mol
Masuk:
Mol C masuk = mol C keluar = 11,60 mol
NERACA H2
Keluar:
Sebagai H2O = 8,50 mol
Masuk:
Mol H2 masuk = mol H2 keluar = 8,50 mol

C dan H2 semuanya berasal dari bahan bakar, sehingga total berat bahan bakar yang
masuk adalah
= (11,60) (12) + (8,50) (2) = 156,2 g
Jika semua bahan bakar terbakar sempurna membentuk CO2(g) dan H2O(l) pada 25C,
maka panas pembakarannya adalah:

H298   43.515 156,2   6.797.040 J
Analisis hasil pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran berlangsung tidak
sempurna dan H2O berupa gas bukan cairan
Reaksi yang terjadi:
C11,6H17(l) + 15,65 O2(g)  11,2 CO2(g) + 0,4 CO(g) + 8,5 H2O(g)
Reaksi di atas merupakan penjumlahan dari reaksi2 sbb.:
C11,6H17(l) + 15,85 O2(g)  11,6 CO2(g) + 8,5 H2O(l)
8,5 H2O(l)  8,5 H2O(g)
0,4 CO2(g)  0,4 CO(g) + 0,2 O2(g)

Panas reaksi standar total pada 25C:



H298   6.797.040  44.0128,5   282.984 0,4    6.309.740 J
T C  ni CP
T 
HP dT  R     dT
Pi
  ni R  i

T0 R

T0 i  R

i

     
   ni Bi    ni Ci  

 R   ni A i  T  T0    i  0 
 T2  T2   i  
0   
i i 

 T3  T3   n D   1 1 


 i  2 3  i   T T0  
 

Jika dimasukkan ke persamaan untuk HP:


HP  8,314 384,142573,15  298,15  

    1
 76,134  10  3 573,15 2  298,15 2  0,645  10 5   1 

 T 298,15  
= 940.660 J


H  H298  HP
= – 6.309.740 + 940.660 = – 5.369.080 J
Proses pembakaran ini merupakan proses alir tunak dengan:
• WS = 0
• EK = 0
• EP = 0
Maka: H = Q
Q = – 5.369.080 J merupakan panas yang ditransfer ke boiler
sehingga efisiensi panas boiler
5.369.080
  100%  79,0%
6.797.040

Anda mungkin juga menyukai