Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT Disahkan Oleh Direktur Utama

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI RSGM FKG UNPAD


UNIVERSITAS PADJADJARAN Bandung

PROSEDUR TETAP
PENATALAKSANAAN Grace Virginia Gumuruh, drg., MM.
RESTORASI AMALGAM NIP . 130 672 137
No. Terbit ke : Tanggal : Hal : 1

1. TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan Restorasi


Amalgam di Instalasi/Bagian Konservasi Gigi RSGM FKG Unpad
dan Rumah Sakit Umum dr.Hasan Sadikin Bandung.

2. RUANG LINGKUP : Dokter gigi spesialis konservasi gigi, dokter gigi umum, dokter gigi
residen, mahasiswa ko-asisten, perawat dan pasien.

3. URAIAN UMUM

3.1 Restorasi Amalgam adalah suatu tindakan merestorasi gigi yang mengalami karies dengan
tujuan untuk mengembalikan gigi ke bentuk dan fungsinya dengan bahan restorasi
campuran alloy logam dan Hg.
3.2 Bagian Konservasi Gigi adalah salah satu bagian di RSGM FKG Unpad dan Rumah Sakit
Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang dapat mengerjakan Restorasi Amalgam.
3.3 Dokter gigi spesialis Konservasi Gigi adalah dokter gigi yang telah menyelesaikan
pendidikan spesialis di bidang konservasi gigi.
3.4 Dokter gigi umum adalah dokter gigi yang merupakan dosen atau asisten dibagian
konservasi FKG Unpad
3.5 Dokter gigi residen adalah dokter gigi yang sedang mengikuti pendidikan dokter gigi
spesialis konservasi gigi.
3.6 Mahasiswa ko-asisten adalah mahasiswa yang sedang mengikuti pendidikan profesi dokter
gigi dalam bidang konservasi gigi.
3.7 Perawat adalah karyawan RSGM dan RSHS yang bekerja membantu dokter dalam
melaksanakan tugasnya.
3.8 Pasien konservasi gigi adalah pasien yang datang dari rawat jalan, rawata inap, rujukan dari
praktek swasta atau rujukan dari Puskesmas ataua rumah sakit lain.
3.9 Inform Consern adalah lembar persetujuan dari pasien untuk dilakukan suatu tindakan.
3.10 Pelayanan Restorasi Amalgam dilakukan mulai jam 9,00 s.d selesai dan dilaksanakan
menurut jadwal yang telah ditetapkan

4. PROSEDUR
4.1 Asisten / perawat mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan untuk Restorasi Amalgam.
4.2 Pengisian status present
4.3 Pengisian lembar inform consern
4.4 Dokter/Mhs mencuci tangan dengan hibiscrub, kemudian menggunakan sarung tangan serta
masker
4.5 Pasien dipersilahkan duduk di kursi gigi, pasien disuruh untuk berkumur
4.6 Preparasi Kavitas
4.6.1 Kavitas dibuka dengan bur bundar dengan gerakkan intermitten dan tanpa tekanan
dari pit yang terdekat dengan karies.
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT Disahkan Oleh Direktur Utama
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI RSGM FKG UNPAD
UNIVERSITAS PADJADJARAN Bandung

PROSEDUR TETAP
PENATALAKSANAAN Grace Virginia Gumuruh, drg., MM.
RESTORASI AMALGAM NIP . 130 672 137
No. Terbit ke : Tanggal : Hal :2

4.6.2 Kemudian kavitas dilebarkan dengan bor inverted cone/fissure sampai ke daerah yang
imun terhadap karies. Seluruh pit dan fisur di daerah oklusal dibuang. Dinding
kavitas dihaluskan dengan menggunakan bur fisur, kemudian undercut dibuat dengan
bur inverted cone didaerah bukal dan lingual.
4.6.3 Kavitas dibersihkan dengan menggunakan semprotan air dan udara ringan, kemudian
disterilkan dengan eugenol atau chlor hexidine.

4.7 Aplikasi semen base


4.7.1 Semen zinc phospat yang telah diaduk dengan konsistensi dempul, dimasukkan ke
dalam kavitas dengan stopper semen selapis tipis.
4.7.2 Aplikasi semen base hanya pada alas kavitas saja terutama bagian dentin.
4.7.3 Semen base diratakan dengan stoper semen atau dengan bur inverted cone

4.8 Pengisian Kavitas


4.8.1 Kavitas diisi amalgam dengan menggunakan stoper amalgam atau pistol amalgam.
4.8.2 Pengisian dilakukan sedikit demi sedikit, dikondensasikan keseluruh kavitas terutama
sudut-sudut kavitas dengan stopper amalgam.
4.8.3 Bentuk anatomis dibuat dengan burnisher sesuai dengan bentuk anatomis gigi asli.

4.9 Pemolesan
4.9.1 Pemolesan dilakukan setelah 24 jam
4.9.2 Pemolesan amalgam menggunakan finir, batu poles dan rubber poles, sehingga
didapat permukaan tambalan dengan bentuk anatomis yang sesuai gigi asli,
mengkilap, tidak ada sangkutan kalau dilewatkan sonde.
4.9.3 Pengecekan oklusi dilakukan dengan menggunakan kertas artikulasi.

5. DOKUMEN TERKAIT :
5.1 Surat rujukan dari Dokter/Puskesmas/Rumah Sakit
5.2 Foto copy peserta ASKES (Untuk peserta ASKES)
5.3 Lembar Medical Record
5.4 Lembar “inform Consern”

Bandung, 15 Januari 2007


Mengetahui,
Kepala Bagian Konservasi

Hj. Endang Sukartini, drg.,Sp.KG (K)


NIP. 130 809 282

Anda mungkin juga menyukai