PENDAHULUAN
Menurut Akyol (2007) sebagian besar bakteri yang termasuk transient flora
terbawa oleh tangan manusia. Mencuci tangan secara cermat merupakan metode paling
efektif untuk mencegah perpindahan bakteri ini pada pasien.
8
nadi, memeriksa tekanan darah, auskultasi dada, dan merekam
ECG.
9
2.1.4. Enam Langkah Hand Hygiene
Prinsip dari 6 langkah hand hygiene antara lain :
1) Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan
antiseptik (handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik
(handwash). Rumah sakit akan menyediakan kedua ini di sekitar
ruangan pelayanan pasien secara merata.
2) Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60
detik.
3) 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash
10
2.1.5. Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Pelaksanaan Hand Hygiene.
Secara umum petugas kesehatan peduli terhadap pentingnya hand hygiene
untuk pencegahan infeksi, namun pemenuhan hand hygiene sesuai prosedur masih
rendah. Akyol (2007) dalam jurnalnya yang berjudul “Hand hygiene among
Nurses in Turkey : Opinions and Practices”, menuliskan bahwa kepatuhan
petugas kesehatan masih rendah, biasanya di bawah 50% untuk melaksanakan
hand hygiene sesuai aturan. Pernyataan yang sama juga terdapat dalam jurnal
Mani, dkk. (2010), yaitu pemenuhan hand hygiene masih di bawah 50% dari yang
seharusnya yaitu pelaksanaan yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Karabay, dkk. (2008), dalam jurnal dengan judul “Compliance and
Efficacy of Hand Rubbing during In-Hospital Practice” mengungkapkan
mengenai faktor rendahnya pelaksanaan hand hygiene yaitu karena waktu yang
terbatas, meningkatnya beban kerja, menurunnya jumlah tenaga, keyakinan bahwa
menggunakan sarung tangan sudah tidak membutuhkan hand hygiene, jauh untuk
mencapai bak cuci, ketidakpedulian dan tidak setuju perawat terhadap aturan.
Alasan yang hampir serupa seperti tidak terdapat fasilitas cuci tangan, iritasi dan
kering pada kulit, telah menggunakan sarung tangan, kurangnya motivasi, tidak
memikirkan tentang hand hygiene atau alasan terlalu sibuk, juga ditemukan pada
jurnal Akyol (2007) yang berjudul “Hand hygiene among nurses in Turkey :
opinions and practices.”
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan hand hygiene perawat
menurut Lankford, et Al. (2009) meliputi usia, tingkat pendidikan, tingkat
pengetahuan, masa kerja, ketersediaan fasilitas untuk mencuci tangan, kondisi
pasien dan kebijakan rumah sakit rendah, biasanya di bawah 50% untuk
melaksanakan hand hygiene sesuai aturan. Pernyataan yang sama juga terdapat
dalam jurnal Mani, dkk. (2010), yaitu pemenuhan hand hygiene masih di bawah
50% dari yang seharusnya yaitu pelaksanaan yang sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
Karabay, dkk. (2008), dalam jurnal dengan judul “Compliance and
Efficacy of Hand Rubbing during In-Hospital Practice” mengungkapkan
mengenai faktor rendahnya pelaksanaan hand hygiene yaitu karena waktu yang
11
terbatas, meningkatnya beban kerja, menurunnya jumlah tenaga, keyakinan bahwa
menggunakan sarung tangan sudah tidak membutuhkan hand hygiene, jauh untuk
mencapai bak cuci, ketidakpedulian dan tidak setuju perawat terhadap aturan.
Alasan yang hampir serupa seperti tidak terdapat fasilitas cuci tangan, iritasi dan
kering pada kulit, telah menggunakan sarung tangan, kurangnya motivasi, tidak
memikirkan tentang hand hygiene atau alasan terlalu sibuk, juga ditemukan pada
jurnal Akyol (2007) yang berjudul “Hand hygiene among nurses in Turkey :
opinions and practices.”
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan hand hygiene perawat
menurut Lankford, et Al. (2009) meliputi usia, tingkat pendidikan, tingkat
pengetahuan, masa kerja, ketersediaan fasilitas untuk mencuci tangan, kondisi
pasien dan kebijakan rumah sakit.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penilitian
Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui
pengetahuan seluruh pegawai Puskesmas tentang cara melakukan hand hygiene
yang baik dan benar dan kemudian dilakukan penyuluhan satu kali pada saat
penelitian.
13
3.3.2. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mengumpulkan
pegawai Pukesmas Sekupang yang sering melakukan kontak langsung
dengan pasien atau purposive sample.
14
a. Bisa melakukan cuci tangan, beraturan, dan cara sudah benar
b. Bisa melakukan cuci tangan, beraturan tapi cara tidak benar
c. Bisa melakukan cuci tangan, tidak beraturan dan cara tidak benar
15
BAB IV
PROFIL WILAYAH
16
Tabel 4.1. Luas Luas Wilayah Per Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang
Kecamatan Sekupang
LUAS WILAYAH
NO KELURAHAN KET
(Km2)
(1) (2) (3) (4)
TOTAL 88,81 km
17
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Perkelurahan di Wilayah kerja Puskesmas Sekupang
18
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
19
Diagram 5.1. hasil pemantauan tatacara hand hygiene yang baik dan
benar oleh seluruh pegawai Puskesmas Sekupang sebelum dilakukan
intervensi Tahun 2018
Tabel 5.2 Laporan rekapitulasi hasil pemantauan tatacara hand hygiene yang baik
dan benar oleh seluruh pegawai Puskesmas Sekupang sebelum
dilakukan intervensi Tahun 2018 berdasarkan profesi.
20
sampel sebanyak 9 orang, didapatkan 3 orang dengan persentase 33,3 % yang bisa
melakukan cuci tangan, beraturan, dan cara sudah benar, 5 orang dengan
persentase 55,5 % yang bisa melakukan cuci tangan beraturan tapi cara tidak
benar, dan 1 orang dengan persentase 11,1% yang bisa melakukan cuci tangan,
tidak beraturan, dan cara tidak benar.
Dari Paramedis dengan jumlah pegawai yang dijadikan sample sebanyak
26 orang didapatkan 1 orang dengan persentase 3,8% yang bisa melakukan cuci
tangan, beraturan, dan cara sudah benar, 10 orang dengan persentase 38,4% yang
bisa melakukan cuci tangan beraturan tapi cara tidak benar, dan 15 orang dengan
persentase 57,6% yang bisa melakukan cuci tangan, tidak beraturan, dan cara
tidak benar
Dari laboratorium dengan jumlah pegawai yang dijadikan sampel
sebanyak 1 orang didapakan hasil bisa melakukan cuci tangan beraturan tapi cara
tidak benar.
Dari penunjang dengan jumlah pegawai yang dijadikan sampel sebanyak 2
orang didapatkan hasil melakukan cuci tangan, tidak beraturan dan cara tidak
benar.
21
Tabel 5.3. Laporan rekapitulasi hasil pemantauan tatacara hand hygiene yang baik
dan benar oleh seluruh pegawai Puskesmas Sekupang setelah
dilakukan intervensi Tahun 2018
Provinsi : Kepulauan Riau Jumlah Sampel : 38 orang
Kota : Batam Bulan : Juni 2018
Kecamatan : Sekupang
22
Diagram 5.2. Hasil pemantauan tatacara hand hygiene
yang baik dan benar oleh seluruh pegawai Puskesmas
Sekupang setelah dilakukan intervensi Tahun 2018
16%
84%
Tabel 5.4. Laporan rekapitulasi hasil pemantauan tatacara hand hygiene yang baik
dan benar oleh seluruh pegawai Puskesmas Sekupang setelah
dilakukan intervensi Tahun 2018 berdasarkan profesi.
23
Dari Paramedis dengan jumlah pegawai yang dijadikan sample sebanyak
26 orang didapatkan 21 orang dengan persentase 80,7% yang bisa melakukan cuci
tangan, beraturan, dan cara sudah benar, dan 5 orang dengan persentase 19,2%
yang bisa melakukan cuci tangan beraturan tapi cara tidak benar.
Dari laboratorium dengan jumlah pegawai yang dijadikan sampel
sebanyak 1 orang didapakan hasil bisa melakukan cuci tangan beraturan dan cara
yang benar.
Dari penunjang dengan jumlah pegawai yang dijadikan sampel sebanyak 2
orang didapatkan hasil 1 orang dengan persentase 50% yang bisa melakukan cuci
tangan, beraturan dan cara benar, dan 1 orang dengan peresentase 50% yang bisa
melakukan cuci tangan beraturan dan cara tidak benar.
5.2. Pembahasan
Kegiatan penelitian ini termasuk dalam salah satu upaya dalam
pencegahan terjadinya penularan infeksi. Adapun masalah yang dijumpai pada
wilayah kerja Puskesmas Sekupang adalah
1. Masih rendahnya pengetahuan pegawai Puskesmas Sekupang tentang
tatacara hand hygiene yang baik dan benar.
2. Kurangnya pelatihan formal tata cara hand hygiene yang diberikan kepada
seluruh pegawai Puskesmas Sekupang.
3. Belum dilaksanakannya pengawasan terhadap perilaku disiplin seluruh
pegawai Puskesmas untuk melakukan hand hygiene.
4. Kurangnya sarana promosi hand hygiene contohnya poster di Puskesmas
Sekupang.
24
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukannya intervensi tata cara
hand hygiene yang baik dan benar, didapatkan persentase yang paling
besar yaitu pegawai yang bisa cuci tangan tidak beraturan dan cara tidak
benar yaitu 47,3% dengan total sampel 18 orang dari 38 sampel.
Sedangkan hasil yang paling diharapkan yaitu bisa melakukan cuci tangan
beraturan dan cara yang benar hanya 10,4 % dengan total sampel 4 orang
dari 38 sampel.
2. Setelah dilakukannya intervensi, hasil yang didapatkan cukup memuaskan
yaitu total pegawai yang bisa melakukan cuci tangan beraturan dan cara
yang benar adalah 32 orang dengan persentase 84,2 %.
6.2. Saran
1. Diadakannya penyuluhan dan pelatihan formal tentang hand hygiene untuk
seluruh pegawai Puskesmas Sekupang
2. Dibentuknya tim pengawasan khusus untuk memantau perilaku disiplin
Pegawai Puskesmas Sekupang terhadap hand hygiene.
3. Membuat yel yel khusus agar tatacara hand hygiene mudah dan selalu
diingat.
4. Melakukan cuci tangan bersama secara rutin minimal satu kali dalam satu
minggu misalnya setiap hari Senin setelah Apel.
25
DAFTAR PUSTAKA
Akyol, Asiye D. (2007). Hand hygiene among nurses in Turkey: opinions and
practices
Mani Ameet, Shubangi AM, & Saini R. (2010). Hand hygiene among health care
workers.
26
Laporan rekapitulasi hasil pemantauan tatacara hand hygiene yang baik dan benar oleh
seluruh pegawai Puskesmas Sekupang sebelum dilakukan intervensi Tahun 2018
27
No Bisa Bisa Bisa
melakukan melakukan melakukan
cuci tangan, cuci tangan, cuci tangan,
Nama Pegawai
beraturan, beraturan tapi tidak
Puskesmas
dan cara cara tidak beraturan dan
sudah benar benar cara tidak
benar
22 Muhammad Tang, Amk √
23 Wisda Fitria, Amd. Keb √
24 Marda Yeni, Amk √
25 Muhammad Al-Hafiz, √
Amk
26 Hesty Anggaraini, Amd. √
Keb
Laboratorium
1 Sri Andika, Amak √
Penunjang
1 Umri, SE √
2 Makmur Zahri √
28
Laporan rekapitulasi hasil pemantauan tatacara hand hygiene yang baik dan benar oleh seluruh
pegawai Puskesmas Sekupang setelah dilakukan intervensi Tahun 2018
29
No Bisa Bisa Bisa
melakukan melakukan melakukan
cuci tangan, cuci tangan, cuci tangan,
Nama Pegawai
beraturan, beraturan tapi tidak
Puskesmas
dan cara cara tidak beraturan dan
sudah benar benar cara tidak
benar
21 Tri Ramadayani, Amd. √
Keb
22 Muhammad Tang, Amk √
23 Wisda Fitria, Amd. Keb √
24 Marda Yeni, Amk √
25 Muhammad Al-Hafiz, √
Amk
26 Hesty Anggaraini, Amd. √
Keb
Laboratorium
1 Sri Andika, Amak √
Penunjang
1 Umri, SE √
2 Makmur Zahri √
30
Dokumentasi Kegiatan Penelitian
31