ENDOMETRIOSIS
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur :40 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Villa Pesona Asri
Tanggal Masuk: 16 juli 2018
Anamnesis
a. Penyakit a. Penyakit
Jantung:disangkal Jantung:disangkal
b. Penyakit Paru : b. Penyakit Paru : disangkal
disangkal c. Penyakit DM : disangkal
c. Penyakit DM : d. Penyakit Ginjal:disangkal
disangkal e. Penyakit HT : disangkal
d. Penyakit Ginjal : f. Riwayat Alergi :disangkal
disangkal g. Riwayat keluarga
e. Penyakit HT : mempunyai keluhan atau
disangkal penyakit yang sama:
f. Riwayat Alergi : disangkal
disangkal
Riwayat Menstruasi
a. Menarche: 13 tahun
b. Lama Haid: ±7 hari
c. Siklus Haid: teratur
d. Dismenorrhea : ada
e. Jumlah darah haid : 6 kali ganti
pembalut dalam sehari
Riwayat Menikah:
Pasien sudah
menikah
Riwayat Ginekologi:
sejak umur 25 tahun
a. Riwayat Operasi :
tidak ada
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat Kuret :
P0A0
tidak
ada
a. Riwayat
Riwayat KB:
Keputihan :
Pasien tidak pernah
tidak ada
menggunakan KB
dalam bentuk
apapun sebelumnya
Pemeriksaan Fisik
•Inspeksi : Datar,
venektasi (-) •Superior : edema -/-,
•Auskultasi : Bising jari tabuh -/-, sianosis
usus (+) normal -/-
•Perkusi : Tympani, •Inferior : edema -/- ,
•Palpasi : soepel , jari tabuh -/- , sianosi
nyeri tekan (-) -/-
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Genitalia eksterna :
Kesan: endometriosis
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Leukosit (WBC) 6700 4000-11000 /ul
Eritrosit (RBC) 4,25 4,00-6,00 juta/dl
Hemoglobin (HGB) 11,8 11,0-16,5 gr/dL
Hematokrit (HCT) 32,9 35,0-50,0 %
Trombosit (PLT) 241.000 150000-450000/ul
MCV 77 80.0-97,0 fL
MCH 27,3 25,6-33,5 pg
MCHC 33,2 31,5-35,5 gr/dL
Limfosit 22,4 17,0-48,0 %
Monosit 5,7 4,0-10,0 %
Netrofil 61.8 37,0-72,0 %
DIAGNOSA
Endometriosis
PENATALAKSANAAN
ENDOMETRIOSIS
DEFINISI
ENDOMETRIOSIS
1 Teori Implantasi
2 Teori Metaplasia
3 Teori Hormonal
4 Teori Imunologik
ETIOLOGI
1. Teori Implantasi
menerangkan adanya darah haid yang dapat menjalar dari
cavum uteri melalui tuba falopii, tetapi teori ini tidak dapat
menerangkan kasus endometriosis diluar pelvis.
ETIOLOGI
2. Teori Metaplasia
terjadinya metaplasia pada sel-sel coelom yang berubah
menjadi endometrium. Perubahan ini dikatakan sebagai akibat
dari iritasi dan infeksi atau hormonal pada epitel coelom. Secara
endokrinologis hal ini benar karena epitel germinativum dari
ovarium, endometrium dan peritoneum berasal dari epitel
coelom yang sama.
ETIOLOGI
3. Teori Hormonal
Baziad dan Jacoeb tahun 1989 menemukan kadar E2 yang
cukup tinggi pada kasus-kasus endometriosis. Rendahnya
kadar FSH, LH dan E2 dapat menghilangkan endometriosis.
Pemberian steroid seks dapat menekan sekresi FSH, LH, dan
E2.
ETIOLOGI
4. Teori Imunologik
Secara embriologis, sel epitel yang membungkus peritoneum
parietal dan permukaan ovarium sama asalnya, oleh karena itu
sel endometriosis sejenis dengan mesotel. Telah diketahui
bahwa CA-125 merupakan suatu antigen permukaan sel yang
semula diduga khas untuk ovarium. Mengingat bahwa
endometriosis merupakan proses proliferasi sel yang bersifat
destruktif, maka lesi jinak yang ganas ini akan meningkatkan
kadar CA-125.
KLASIFIKASI
1 Adenomiosis Uteri
2 Endometriosis Tuba
3 Endometriosis Ovarii
4 Endometriosis Retroservicalis
5 Endometriosis Ekstragenital
KLASIFIKASI
1. Adenomiosis Uteri
terjadinya implantasi multiolkuler di otot uterus. Terdapat
penebalan atau pembesaran uterus. Ada 2 gejala khas
adenomiosis uteri :
• Nyeri haid
• Perdarahan haid
banyak
(haid memanjang)
KLASIFIKASI
2. Endometriosis Tuba
sering terjadi pada bagian proksimal tuba
infertilitas
KLASIFIKASI
3. Endometriosis Ovarii
terjadi implantasi pada ovarium.
Akibat adanya endometriosis pada
ovarium akan terbentuk kista coklat.
Kista coklat ini sering mengadakan
perlekatan dengan organ-organ
disekitarnya dan membentuk suatu
konglomerasi.
KLASIFIKASI
5. Endometriosis Ekstragenital
Setiap nyeri yang timbul pada organ tubuh tertentu bersamaan
dengan datangnya haid harus dipikirkan adanya endometriosis
(mata, paru-paru).
GEJALA KLINIS
1 Dismenorea
2 Dispareunia
5 Infertilitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laparoskopi
Bila ada kecurigaan endometriosis panggul, maka untuk
menegakkan diagnosis yang akurat diperlukan pemeriksaan
secara langsung kedalam rongga abdomen per laparoskopi.
1. Laparoskopi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. USG
1 Adenomiosis Uteri
2 Mioma Uteri
3 Kista Ovarium
PENATALAKSANAAN
1. Observasi
Harus dilakukan pemeriksaan secara periodik dan teratur
untuk meneliti perkembangan penyakitnya. Pada wanita yang
sudah berumur lebih dari 40 tahun, pengawasan bisa
dilanjutkan sampai menopause, karena sesudah itu gejala
endometriosis hilang dengan sendirinya. Begitu juga pada
wanita lebih muda yang tidak mempunyai persoalan tentang
infertilitas, akan tetapi pada wanita yang ingin mempunyai
anak, jika setelah ditunggu 1 tahun tidak terjadi kehamilan,
perlu dilakukan pemeriksaan terhadap infertilitas dan diambil
sikap yang lebih aktif.
PENATALAKSANAAN
2. Farmakologi
Terapi obat analgetik untuk mengurangi rasa nyeri. Selain itu
juga menggunakan terapi hormonal (androgen, kombinasi
esterogen dan progesteron dan progesteron).
PENATALAKSANAAN
2. Farmakologi
Dosis kombinasi esterogen dan progesteron :
3. Operatif
Umumnya pada terapi pembedahan yang konservatif sarang-
sarang endometriosis diangkat dengan meninggalkan uterus
dan jaringan ovarium yang sehat, dan perlekatan sedapat
dapatnya dilepaskan. Terutama pada wanita muda yang ingin
memiliki anak.