Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

PADA PT NESTLE INDONESIA

FAIZAL RIYADI
1304411301
GAB. 2

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO


FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang

Maha Kuasa, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia­Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Makalah Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) di

PT Nestle Indonesia untuk memenuhi mata perkuliahan.

Dengan selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan banyak pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun penulis sangat berterima kasih

kepada pihak yang telah banyak memebantu demi selesainya makalah ini. Penulis

menyadari   bahwa   makalah   yang   penulis   buat,   jauh   dari   kesempurnaan.   Oleh

karena   itu,   penulis   sangat   mengharapkan   kritik   dan   saran   untuk   perbaikan

penyusunan   makalah   selanjutnya   agar   makalah   yang   kami   buat   menjadi   lebih

baik.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah

berusaha membantu penulis dalam penyusunan makalah ini dan penulis berharap

semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi makalah juga umumnya

untuk kita semua. 

Semoga   bimbingan   dan   kebaikan   yang   telah   diberikan   kepada   kami

selaku penulis akan dapat ridho Allah SWT. Amin

Palopo,        Mei 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Sampul..................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
A. Enterprise Resource Planning (ERP)..................................... 2
B. E-Business............................................................................... 3
C. Manfaat E-Business................................................................ 3
D. Penerapan Enterprise Resource Planning di Perusahaan Nestle 4
BAB III PENUTUP................................................................................. 7
A. Kesimpulan............................................................................. 7
B. Saran....................................................................................... 7
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus
meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu
cara yang kini semakin berkembang untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapat
dilakukan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, dimana terjadi
peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang
lebih efisien dalam seluruh tatanan lini proses bisnis. Namun permasalahan
hingga kini pun, masih banyak perusahaanperusahaan yang belum menyadari
pentingnya membangun suatu sistem informasi yang mampu mengintegrasikan
lini bisnis perusahaan, dimana dalam prosesnya hanya didukung oleh aktivitas
individual pada lokasi kerja masing-masing.
Salah satu konsep yang cukup terkenal yang merupakan sistem yang
mengintegrasikan proses setiap lini bisnis dalam manajemen perusahaan secara
transparansi dan memiliki akuntabilitas yang cukup tinggi yaitu konsep Entreprise
Resource Planning (ERP). Untuk memasuki pasar internasional, ERP merupakan
salah satu yang menjadi pra-syarat dasar bagi setiap perusahaan.
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana basis
perekonomiannya bertumpu di bidang bisnis, maka efisiensi menjadi salah satu
faktor yang cukup penting dalam setiap perusahaan. Salah satu perusahaan yang
termasuk terdepan dalam penerapan konsep ERP ini adalah PT. Nestle Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
makalah ini yaitu :
1. Bagaimana penerapan sistem Enterprise Resource Planning pada PT
Nestle Indonesia ?
2. Bagaimana implementasi sistem ERP dapat mendorong peningkatan
kinerja dan operasional perusahaan ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana
penerapan sistem Enterprise Resource Planning pada PT Nestle Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seubah framework transaksi
enterprise yang menghubungnkan proses pemesanan barang, manajemen
investarisasi dan kontrol, perencanaan distribusi dan produksi, serta keuangan.
ERP bertindak sebagai tulang punggung perusahaan yang mengintegrasikan dan
mengotomatisasikan banyak proses internal dan sistem informasi dalam fungsi
produksi, logistik, distribusi, akuntansi dan keuangan.
Kini, ERP dianggap sebagai bahan penting yang dibutuhkan perusahaan
untuk bisa mendapatkan efisensi, kelincahan, dan responsivitas yang dibutuhkan
dalam mencapai keberhasilan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
Dengan bantuan ERP juga perusahaan di Indonesia dapat terintegrasi pada setiap
proses dalam perusahaan tersebut ke dalam suatu sistem komputerisasi. Manfaat
lain dari ERP ini adalah integrasi bisnis secara keseluruhan, fleksibilitas dalam
organisasi untuk bertransformasi dan meningkatkan turn-overnya, menciptakan
analisa dan peningkatan kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan teknologi
terbaru.
Disamping banyak keuntungan yang diperoleh dari ERP, beberapa kelemahan
ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah sebagai
berikut (Jogiyanto, 2003) :
1. Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan
organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP
ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena
imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis.
2. Biaya implementasi ERP yang sangat mahal.
3. Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP
tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah.
4. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan
tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik
mental maupun keahliannya.

2
B. E-Business
Jika definisi istilah e-commerce diartikan agak sempit, maka e-commerce atau
electronic commerce mendeskripsikan proses penjualan, pentransferan, atau
pertukaran produk, jasa dan atau informasi via jaringan komputer, termasuk
internet. Beberapa orang hanya melihat istilah commerce (perdagangan) sebagai
penggambaran transaksi yang dilakukan antar mitra bisnis. Oleh karena itu,
kebanyakan orang lebih suka menggunakan istilah e-business. E-business
mengacu kepada definisi e-commerce yang lebih luas, bukan hanya pembelian dan
penjualan barang dan jasa tetapi, juga melayani pelanggan, berkolaborasi dengan
mitra bisnis, mengadakan e-learning, dan melakukan transaksi elektronik dalam
suatu organisasi.
E-business itu sendiri meliputi e-commerce yang melibatkan pembelian dan
penjualan, serta pemasaran produk, jasa, dan informasi melalui internet dan
jaringan lainnya. Sebagian yang lain memandang e-business sebagai aktifitas
apapun selain pembelian dan penjualan di internet, misalnya kolaborasi dan
aktivitas intrabisnis. E-business dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi
keunggulan suatu organisasi jika organisasi tersebut mampu memanfaatkan e-
business dengan baik. Secara umum, sebuah keuntungan yang tinggi akan
diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan
membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers.
C. Manfaat E-Business
Meskipun e-business merupakan suatu kegiatan yang menggunakan
elektronik, tapi e-business dapat memberikan manfaat bagi suatu perusahaan,
sebagai berikut :
1. Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global,
sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih
pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai
paling cocok.
2. Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan,
dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).
3. Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat
terspesialisasi.

3
4. Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization
terhadap produk dan jasanya.
5. Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
D. Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) di Perusahaan Nestle
Nestle adalah perusahaan makanan terbesar di seluruh dunia dengan ribuan
macam produk dan unit bisnis di lebih dari 84 negara. Nestle mulai tumbuh dan
berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta
perusahaan makanan dan minuman yang telah dipercaya oleh banyak orang di
seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang.
Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi,
dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit
bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di
masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di
seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa
mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage.
Sebelumnya Nestle telah menerapkan corporate intranet pada tahun 1997,
yang bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing, marketing,
business intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia. Corporate
intranet ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA). NIKITA ini
merupakan software yang dikembangkan oleh Nestle sendiri dan menjadi
blueprint bagi pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem ini digunakan
lebih dari 80.000 karyawan Nestle di seluruh dunia. E-mail merupakan sarana
interaksi yang fundamental di Nestle dan sudah menjadi budaya kerja di Nestle
untuk berinteraksi antar departemen dengan hanya menggunakan e-mail. Oleh
karena itu intranet dan e-mail merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat
komunikasi menjadi lebih cepat dan efisien.
Oleh karena itu pada tahun 2000, Nestle meluncurkan proyek GLOBE
(Global Business Excellence) yang merupakan proyek terbesar Nestle selama 135
tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah
meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Proyek GLOBE
ini merupakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang menggunakan
software SAP. Implementasi sistem ERP termasuk Workplace, SAP R/3, BW,

4
APO, CRM, EBP dan Knowledge Warehouse. Proyek ini terbagi menjadi empat
kegiatan pokok, yaitu Business Excellence, Data Standard & Data Management,
Information Technology dan Global Template.
Proyek penerapan proyek GLOBE di Nestle Indonesia di mulai pada tahun
2003. Strategi penerapan yang dipakai adalah Phasing Strategi, yaitu penerapan
secara bertahap sampai tahun 2006. Proyek ini pertama kali diterapkan di Head
Office Jakarta dan Kejayan Factory, Pasuruan, Jawa Timur, yang merupakan
pabrik pengolahan susu sapi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2005, proyek
GLOBE mulai diaplikasikan di Panjang Factory, Lampung dan Cikupa Factory,
Tangerang, Jawa Barat. Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan dalam
penerapan sistem ERP yang digunakan diantaranya yaitu ERP sistem sekarang
sudah menjadi kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap
kompetitif di persaingan bisnis global, memungkinkan tiap lini bisnis untuk
beroperasi dengan strukturnya yang paling optimal.
Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan penerapan sistem
tersebut diantaranya sistem GLOBE memang sudah tepat untuk diterapkan di
suatu perusahaan, dengan sistem ERP tersebut perusahaan bisa mensinergikan
keseluruhan proses bisnis yang ada sehingga dicapai suatu proses bisnis yang
efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan bagi terjadinya transfer
pengetahuan antar masing-masing karyawan maupun antar divisi.
Disamping segala keuntungan dan manfaat yang di dapat oleh perusahaan
terkait dengan penerapan sistem ERP ini terdapat pula hambatan-hambatan yang
ditimbulkannya. Sistem ini dirancang agar mampu menyederhanakan proses
bisnis tersebut agar lebih sistematis dan rapi tanpa menghilangkan aspek-aspek
penting dari proses bisnis yang berjalan. Kecenderungan yang ada sepertinya
banyak perusahaan yang hanya mendelegasikan input data kepada seseorang atau
tim dari divisi tertentu, bila seseorang atau tim tersebut mengalami kendala
apapun dalam operasionalnya, maka sistem tersebut akan terhambat bahkan tidak
berjalan. Tentunya disini perlu suatu pemahaman yang baik bagi pelaku-pelaku
yang memanfaatkan sistem tersebut mulai dari tingkat staff hingga direksi. Bila
pelaku atau operator yang mengoperasikan sistem tersebut kurang memahami
sistem tersebut maka kondisi demikian justru akan semakin membuat operasional

5
setiap lini binis perusahaan akan terhambat. Terlebih bila kita melihat bagaimana
investasi perusahaan untuk membangun sistem ini memerlukan biaya yang besar.
Terlepas dari kendala-kendala khususnya mengenai kapabilitas sumber daya
manusia, penerapan ERP yang dilakukan oleh perusahaan secara profesional telah
mampu mengembangkan bisnis perusahaan jauh lebih baik lagi.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seubah framework transaksi
enterprise yang menghubungnkan proses pemesanan barang, manajemen
investarisasi dan kontrol, perencanaan distribusi dan produksi, serta keuangan.
Kini, ERP dianggap sebagai bahan penting yang dibutuhkan perusahaan untuk
bisa mendapatkan efisensi, kelincahan, dan responsivitas yang dibutuhkan dalam
mencapai keberhasilan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
Penerapan E-business dalam suatu organisasi perusahaan dapat menjadi aset
yang strategis dan menjadi keunggulan suatu organisasi jika organisasi tersebut
mampu memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum, sebuah keuntungan
yang tinggi akan diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait secara
langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan
suppliers.
Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang diterapkan oleh PT. Nestle
Indonesia membawa dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan
bisnis perusahaan. Dengan sistem ERP tersebut perusahaan bisa mensinergikan
keseluruhan proses bisnis yang ada sehingga dicapai suatu proses bisnis yang
efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan bagi terjadinya transfer
pengetahuan antar masing-masing karyawan maupun antar divisi. Selain itu
perusahaan mampu memberikan pelayanan yang semakin baik kepada konsumen
serta perusahaan mampu menekan biaya seminimal mungkin hasil dari efisiensi
dan efektifitas kerja lini bisnis selagi mempertahankan nilai yang ada.
B. Saran
1. Perlu adanya inovasi secara terus menerus khususnya dalam penerapan
sistem informasi sejalan dengan arah perkembangan perusahaan saat ini,
dimana perusahaan dituntut untuk selalu melihat perkembangan teknologi
untuk membantu mencapai keberhasilan tujuan perusahaan.
2. Perlu adanya kegiatan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem
secara berkala, agar kondisi sistem senantiasa diperbarui sesuai dengan
perkembangan operasional bisnis perusahaan.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ernita, Halida dan Wisnu Ananata Kusuma. 2008. “Pengembangan Enterprise
Resource Planning (ERP)”. Seminar Nasional Informatika 2008.
http://repository.upnyk.ac.id/37/1/19_Pengembangan_Enterprise_Reso
urce_Planning_(ERP)_Untuk_Perusahaan_Ritel.pdf. Di akses pada 13
Mei 2016.
Jogiyanto, Hartono. 2003. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Ofset.
Lesmono
Satyawira, Reagan. 2008. ”Manfaat E-Business bagi Perusahaan, Customer, dan
Masyarakat”. (online). http://reagansatyawira.blogspot.co.id/2008/11/
manfaat-e-business-bagi-perusahaan.html. Di akses pada 13 Mei
2016.
http://arief48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/09/Penerapan-Sistem-ERP-di-
PT.-Nestle-Indonesia.pdf

Anda mungkin juga menyukai