Anda di halaman 1dari 19

58

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan hasil akhir yang dibuat oleh peneliti

berhubungan dengan bagaiman suatu penelitian bisa diterapkan, dipergunakan

sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai

suatu tujuan atau menjawab pertanyaan penelitian (Nursalam, 2013: 80).

Menurut (Nursalam, 2013 :162), penelitian ini menggunakan penelitian

korelasional dimana penelitian ini hanya ingin mengetahui hubungan variabel

independen dan dependen. Dengan studi ini akan diperoleh prevalensi atau efek

suatu fenomena (variabel independen) dihubungkan dengan penyebab (variabel

dependen).

3.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan bagan kerja rancangan kegiatan penelitian

yang akan dilakukan. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel dan teknik

sampling penelitian, teknis pengumpulan data dan analisa data (Aziz, 2007: 31).

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional untuk menentukan hubungan

motivasi kerja tenaga kesehatan dengan tingkat stres di Rumah Sakit Jiwa Kalawa

Atei Bukit Rawi.

58
59

Populasi
Semua tenaga kesehatan yang bekerja di RSJ Kalawa Atei Bukit Rawi

Sampel
Tenaga kesehatan yang bekerja di RSJ Kalawa Atei Bukit Rawi yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 35 orang

Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling

Informed consent

Variabel Independen Variabel Dependen


Motivasi kerja Tingkat stres

Menggunakan alat ukur kuesioner

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan editing, coding,


scoring, tabulating, entering

Analisa data dengan uji statistik Spearmen’s Rank (Rho)

Penyajian hasil

Kesimpulan

Bagan 3.1 Kerangka kerja hubungan motivasi kerja tenaga kesehatan dengan
tingkat stres di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Bukit Rawi
60

3.3 Identfikasi Variabel

Variabel independen merupakan variabel yang nilainya menentukan variabel

lain (Nursalam, 2009: 97). Dalam penelitian ini variabel independenya adalah

motivasi kerja tenaga kesehatan. Variabel dependen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Aziz, 2008: 78). Dalam

penelitian ini variabel dependenya adalah tingkat stres.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk malakukan

observasi atau pengukuran secara cermat suatu objek atau fenomena. Definisi

operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam

penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara di mana variabel dapat di

ukur dan di tentukan karakteristiknya (Hidayat, 2009:79).


61

Tabel 3.1 Definisi operasional hubungan motivasi kerja tenaga kesehatan dengan tingkat stres di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Bikit

Rawi

No Variabel Definisi operasional Indikator/parameter Alat ukur Skala Skor

1. Variabel independen : Suatu perasaan, keinginan, 1. Motivasi Instrinsik Kuesioner ordinal a. Jawaban
motivasi kerja atau dorongan dari dalam - Prestasi 1. Sangat Tidak Setuju
maupun dari luar diri - Pengakuan (STS)
seseorang untuk bergerak - Tanggung jawab 2. Tidak Setuju (TS)
melakukan suatu - Pekerjaan itu 3. Ragu-ragu (RR)
pekerjaan. sendiri 4. Setuju (S)
- Pengembangan 5. Sangat setuju SS)
dan pertumbuhan
2. Motivasi Ekstrinsik b. Penilaian
- Upah sp
Rumus : N = x
- Jaminan sm
pekerjaan 100%
- Kondisi kerja N : nilai motivasi kerja
- Status Sp : jumlah nilai yang
- Prosedur diperoleh
perusahaan Sm : jumlah nilai
- Mutu supervisi maksimum
- Kebijakan dan
keamanan c. kategori
1. Tinggi : nilai 76-100
2. Sedang : nilai 56-75
3. Rendah : nilai <55

61
62

2. Variabel Dependen : Suatu keadaan/kondisi 1. Perubahan pada fisik Kuesioner Ordinal a. Jawaban
Tingkat Stres dimana seorang individu - Kenaikan tekanan Jika memilih jawaban
mengalami darah 4 = tidak pernah
ketidaksesuaian antara - Keletihan 3 = kadang-kadang
situasi yang diinginkan - Otot kaku/kaku 2 = sering
dengan kenyataan leher 1 = selalu
- Pernapasan b. Penilaian
meningkat sp
- Denyut nadi Rumus : N = x
sm
meningkat 100%
- Gelisah N: nilai tingkat stres
2. Perubahan pada Sp: jumlah nilai yang
psikologis
diperoleh
- Emosi
Sm: jumlah nilai
- Kecemasan
- Kehilangan maksimum
motivasi c. Kategori
- Mudah lupa 1. Stres ringan : <55%
- Jenuh 2. Stres sedang : 56-75%
- Tidak konsentrasi 3. Stres berat : 76-100%
- Kehilangan minat

62
63

3.5 Populasi, Sampel, Sampling

3.5.1 Populasi

3.5.1.1 Populasi Target

Populasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu

yang akan diteliti, bukan hanya subyek atau obyek yang dipelajari saja tetapi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek tersebut

(Sugiyono, 2009 dalam Hidayat, 2011: 51). Populasi target dalam penelitian ini

adalah seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei

Bukit Rawi sebanyak 35 orang.

3.5.1.2 Populasi Tejangkau

Populasi terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria dalam

penelitian dan biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya

(Nursalam, 2008). Populasi terjangkau yaitu tenaga kesehatan yang aktif bekerja

di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Bukit Rawi sebanyak 35 orang.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (Hidayat, 2007). Sampel dihitung

N
melalui rumus untuk menentukan besar sampel minimal n= . Sampel
1+ N (d)2

penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di rumah Sakit Jiwa

Kalawa Atei Bukit Rawi yaitu 35 perawat.

3.5.2.1 Kriteria Sampel

1) Kriteria Inklusi
64

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu target

populasi yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam 2009: 92).

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a) Tenaga kesehatan yang tidak cuti saat dilakukan penelitian

b) Semua tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei

Bukit Rawi

c) Bersedia menjadi responden dan kooperatif

2) Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilang atau mengeluarkan subjek yang tidak

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2009:92).

Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah:

a) Tenaga kesehatan yang cuti saat melakukan penelitian

b) Tenaga kesehatan yang sakit/izin saat dilakukan penelitian

c) Tenaga kesehatan yang menolak menjadi responden

3) Besar sampel

Besar sampel dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut (Nursalam, 2013: 172).

Menurut perhitungan besar sampel dengan menggunakan rumus di atas,

maka besar sampel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

N
n=
1+N (d )2

Keterangan:

n = Besar Sampel
65

N= Besar Populasi

d = Tingkat Signifikasi (0,05)

N
n=
1+N (d )2

35
n=
1+35(0, 05 )2

35
n=
1+35(0, 0025 )

35
n=
1+0,0875

n= 32,1 = dibulatkan menjadi 35 orang

3.5.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari sesuatu populasi untuk

dapat memiliki populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam

mengambil sampel, agar memperoleh sampel yang benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2009: 93). Teknik pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik Nonprobability sampling yaitu Purposive Sampling

dimana pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria

penelitian dimasukkan dalam penelitian untuk tujuan tertentu.


66

3.6 Pengumpulan Data dan Analisis Data

3.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam sauatu penelitian

(Nursalam, 2011: 111). Penelitian di lakukan di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei

Bukit Rawi dan waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 18-26 Juni 2015.

3.6.1.1 Tahap Persiapan

Tahap Persiapan dimulai dengan penyususan proposal sejak bulan Maret-

Mei 2015. Ujian proposal berlangsung tanggal 1 April 2015, kemudian setelah

revisi proposal disetujui selanjutnya peneliti mengajukkan permohonan ijin

penelitian dari institusi STIKes Eka Harap ke Bappeda Provinsi Kalimantan

Tengah untuk mendapatkan ijin penelitian di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Bukit

Rawi.

3.6.1.2 Tahap Pelaksanaan

Peneliti datang ke Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Bukit Rawai untuk

pengambilan sampel yang disesuaikan dengan kriteria peneliti yaitu tenaga

kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Bukit Rawi selanjutnya

pada tanggal 17 Juni 2015 peneliti meminta ijin direktur Rumah Sakit Jiwa

Kalawa Atei Bukit Rawi untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Jiwa

tersebut dan peneliti mencatat nama-nama calon responden yang memenuhi

kriteria inklusi dan peneliti melakukan pendekatan, memberikan penjelasan,

maksud, tujuan, manfaat penelitian dan jaminan kerahasiaan. Selanjutnya subjek

penelitian diminta kesediaanya untuk menjadi responden, kemudian diberikan


67

penjelasan mengenai proses penelitian yang akan dilaksanakan peneliti,

selanjutnya responden mengisi informed consent. Adapun pengumpulan data

peneliti lakukan dengan kuesioner.

3.6.1.3 Kuesioner

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner wawancara langsung

kepada kepada setiap responden, teknik wawancara yang digunakan adalah

wawancara terstruktur, dimana isi wawancaranya dibuat dalam bentuk kuesioner.

Adapun jenis pernyataan yang digunakan dalam penelitian dengan menguunakan

kuesioner dengan skala linkert yaitu kuesioner tentang motivasi kerja terdapat 10

pertanyaan, dan tingkat stres terdapat 30 pertanyaan. Responden tinggal memilih

jawaban yang sesuai dengan yang diketahuinya dengan pertanyaan yang

berbentuk jawaban yaitu:

a. Motivasi kerja

1. Sangat tidak setuju = STS

2. Tidak setuju = TS

3. Ragu-ragu = RR

4. Setuju =S

5. Sangat setuju = SS

b. Tingkat stres

1. Tidak pernah

2. Kadang-kadang

3. Sering

4. Selalu
68

3.6.1.4 Instrumen Penelitian

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlakukan dalam suatu penelitian.

Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian

dan teknik instrumen yang digunakan. Selama proses pengumpulan data, peneliti

memfokuskan pada penyediaan subjek, meneliti tenaga pengumpulan data (jika

diperlukan), memperhatikan prinsip-prinsip validitas dan reliabilitas, serta

menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008:11).

Informed consent diberikan oleh peneliti pada pasien yang akan diteliti

sebelum pengisian kuesioner. Pengumpulan data akan dilakukan secara langsung

dari tenaga kesehatan dan disesuaikan dengan sampel penelitian yang dibuat dan

dihitung berdasarkan rumus sampel yang telah digunakan. Kuesioner pertama

memuat mengenai Motivasi kerja yang berjumlah 10 soal dalam bentuk

pernyataan tertutup, kemudian kuesioner kedua memuat mengenai tingkat stres

yang berjumlah 30 soal dalam bentuk pernyataan tertutup.

3.6.2 Analisis Data

Kegiatan analisis data meliputi : Persiapan, tabulasi, dan aplikasi data.

Selain itu, analisis data juga dapat menggunakan uji statistik bila data tersebut

harus di uji dengan uji statistik. Analisa data dapat dibagi dalam analisa univariat,

bivariat, multivariat (Notoadmodjo, 2010). Dengan menggunakan bantuan SPSS

(Statistical Product Service Solution) dan Uji statistik Spearman’s Rank (Rho).
69

3.6.2.1 Analisa Univariat

Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari

jenis datanya. Untuk data numeric digunakan nilai mean atau rata-rata, median

dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmadjo, 2010:182).

Dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan analisa yaitu usia dan jenis

kelamin responden dengan menggunakan distribusi frekuensi yang disajikan

dalam bentuk diagram. Rumus yang digunakan untuk mengetahui presentase dari

masing-masing variable adalah sebagai berikut:

Sp
N= x 100
Sm

Keterangan:

N : Nilai
Sp: Jumlah nilai yang diperoleh

Sm: Total Maksimun

3.6.2.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisis hasil dari variabel-variabel bebas yang

diduga mempunyai hubungan dengan varibel terikat. Analisa yang digunakan

adalah tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan analalisa statistik

dengan tingkat kemaknaannya adalah 95% (P > 0,05) sehingga dapat diketahui

atau tidak adanya perbedaan yang bermakna secara statistik, dengan

menggunakan program komputer SPSS (Statistic Product and Service Solution )


70

versi 19 atau 20 for windows. Melalui perhitungan uji Spearman’s (Rho)

selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P > ∝ (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, yang menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara variabel

terikat dengan variabel bebas. Analisa bivariat adalah analisis yang digunakan

untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan atau korelasi dari dau variabel.

Variabel independen (motivasi kerja) dan variabel dependen (tingkat stres)

3.6.3 Pengolahan Data

3.6.3.1 Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau di kumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan

data atau setelah data terkumpul. (Hidayat, 2009:107)

2.6.3.2 Coding

Data yang sudah terkumpul perlu diberi kode pada setiap lembar jawaban

untuk memudahkan analisis. Pemberian kode pada setiap jawaban sangat penting

artinya jika pengolahan dilakukan dengan komputer. Pemberian kode dilakukan

oleh peneliti dengan menuliskannya pada kolom disamping jawaban yang telah

diisi responden(Nursalam, 20013:209).

Kode yang digunakan berupa angka yang selanjutnya akan diproses

dengan komputer. Dalam penelitian ini peneliti memberikan kode antara lain :

1. Motivasi kerja

1: Sangat tidak setuju (STS)

2: Tidak setuju (TS)

3: Ragu-ragu (RR)

4: Setuju (S)
71

5: Sangat Setuju (SS)

2. Tingkat stres

1: Tidak pernah

2: Kadang-kadang

3: Sering

4: Selalu

3. Jenis kelamin

1 = Laki-laki

2 = Perempuan

4. Umur

<20 tahun :1

21-30 tahun :2

31-40 tahun :3

41-50 tahun :4

5. Pendidikan Terakhir

SPK :1

D3 :2

S1 :3

6. Masa kerja

<1 tahun :1

1-5 tahun : 2

6-10 tahun : 3

>10 tahun : 4
72

2.6.3.3 Scoring

Scoring adalah menentukan skor/nilai untuk setiap item pertanyaan,

tentukan nilai terendah dan tertinggi. Scoring dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1) Scoring dalam variabel independen motivasi kerja

Tinggi : Nilai 76%-100%

Sedang : Nilai 56%-75%

Rendah : Nilai ≤ 55%

2) Scoring dalam variabel dependen tingkat stres

Berat : Nilai 76%-100%

Sedang : Nilai 56%-75%

Ringan : Nilai ≤ 55%

2.6.3.4 Tabulasi Data

Tabulasi data adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel pada

tahap ini data dianggap telah selesai diproses sehingga harus segera disusun

kedalam suatu format yang telah direncanakan.

Menurut (Nursalam, 2008: 28), membuat tabulasi termasuk dalam kerja

memperoleh data. Tabulasi yang dilakukan dengan memberi skor (scoring)

terhadap item-item yang perlu diberi skor dan mengklasifikasi jawaban dari

responden menurut macamnya.


73

2.6.3.5 Entering

Proses memasukan data ke dalam komputer, seperti memasukan data ke

dalam spread sheet program excel atau ke dalam Program SPSS (statistical

product and service solution).

2.6.3.6 Uji Statistik

Uji statistik spearman rank digunakan untuk mencari hubungan untuk

menguji signifikasi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang

dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antara variabel tidak harus sama

(Wahid Sulaiman, 2005: 136).

Dasar dari penggunaan korelasi ini adalah rangking (peringkat). Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut (Wahid Sulaiman, 2005: 136):

1−6 Σᴰ 2
ρ=
n( n2−1)

Dimana

ρ = Koefisien korelasi Spearman Rank

D = Perbedaan skor antar 2 variabel

n = Jumlah kelompok

Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan metode Spearman Rank

(Rho) test dengan menggunakam kemaknaan 5% atau nilai alpha 0,05 (5%)

dimana kriteria kriteria pengujian adalah sebagai berikut (Wahid Sulaiman, 2005:

136):

1. Bila ρ ≤ α (0,05%) maka hubungan tersebut secara statistik ada hubungan

yang bermakna.

2. Bila ρ > α (0,05%) maka hubungan tersebut secara statistik tidak hubungan

yang bermakna.
74

2.6.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Menurut Hidayat (2009) sebelum dilakukan pengambilan data dengan

mengunakan kuesioner maka terlebih dahulu kuesioner harus diuji agar kuesioner

valid dan reliabel. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakakukan dengan cara uji

coba istrumen kepada populasi yang mempunyai karakteristik yang hampir sama

dengan responden yang digunakan dalam penelitian sebenarnya.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat validitas atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Untuk mengetahui apakah nilai korelasi setiap pertanyaan tersebut

signifikan maka perlu dilihat r tabel dan r hitung. Dikatakan valid apabila r hitung

lebih besar dari rtabel dan dikatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari t

tabel dengan tingkat kemaknaan 5% (Arikunto, 2009).

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoadmodjo, 2010: 106). Hal

ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau

tetap asas bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

mengggunakan alat ukur yang sama. Standar yang digunakan dalam menentukan

reliabel atau tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan

nilai r hitung diwakili dengan nilai alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan

95% atau tingkan signifikasi 5%. Uji reabilitas tidak dilakukan secara manual

tetapi menggunakan alat bantu yaitu program komputer.

Tingkat reabilitas dengan metode alpha –cronbach diukur dengan skala

alpha 0 sampai dengan 1. Apabila sakala tersebut dikelompokkan ke dalam lima


75

kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat

dipresentasikan seperti tabel berikut.

Tabel 3.2 Tingkat reabilitas berdasarkan nilai Alpha


Alpha Tingkat Reabilitas
0,00 sampai dengan 0,20 Kurang reliabel
¿ 0,20 sampai dengan 0,40 Agak reliabel
¿ 0,40 sampai dengan 0,60 Reliabel
¿ 0,60 sampai dengan 0,80 Cukup Reliabel
¿ 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Reliabel
Sumber : Notoadmodjo, 2010: 106

2.7 Keterbatasan

Keterbasan yang akan dijumpai peneliti selama proses pengumpulan data

sangat bervariasi, yang menjadi keterbatasan peneliti adalah:

1) Instrumen/Alat Ukur

Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner memungkinkan responden

menjawab pertanyaan dengan tidak jujur.

2.8 Etika Penulisan

1.8.1 Informed consent

Formulir persetujuan atau informed consent adalah salah satu prinsip etika

penelitian yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Informed

consent diberikan untuk responden sebelum mengisi kuesioner. Jika subjek

bersedia untuk menjadi responden maka mereka harus menandatangani lembar

Informed consent tersebut.

1.8.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Pada penelitian ini, responden tidak perlu mencantumkan nama pada

lembar pengumpulan data.


76

1.8.3 Kerahasiaan (Confidenitiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dilakukan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai