batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA, ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentasi 22,30% dari seluruh kematian balita (Depkes RI, 2008). Faktor penting yang mempengaruhi ISPA adalah pencemaran udara. Adanya pencemaran udara di lingkungan rumah akan merusak mekanisme pertahanan paru-paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernapasan. Selain faktor tersebut, peningkatan penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam masyarakat. 1 Virus 2 Bakteri 1 Usia ,Kebanyakan infeksi saluran pernafasan yang sering mengenai anak usia dibawah 3 tahun, terutama bayi kurang dari 1 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak pada usia muda akan lebih sering menderita ISPA daripada usia yang lebih lanjut 2 Status gizi, ketahanan tubuh menurun sehingga menyebabkan keseimbangan yang terganggu dan akan terjadi infeksi 3 Status imunisasi, yang mendapatkan bahwa imunisasi yang lengkap dapat memberikan peranan yang cukup berarti dalam mencegah kejadian ISPA 4 Pemberian air susu ibu (ASI) ASI adalah makanan yang paling baik untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama kehidupannya. 5 Faktor Lingkungan 1 ISPA Berat: dirawat puskesmas atau di rumah sakit 2 ISPA ringan: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak balita, hal ini disebabkan karena system pertahanan tubuh anak masih rendah. Sering terjadi di masyarakat bahwa ternyata tingkat pengetahuan dalam merawat anaknya kurang di perhatikan dampak yang bisa terjadi kepada anakny karena perilaku hidup yang kurang sehat kepadatan penghuni rumah, kondisi dapur, kelembaban dan asap rokok mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian ISPA pada anak. Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum. Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan tangan agar Anda terlindung dari penyebaran virus dan bakteri. Hindari merokok. Perbanyak konsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain. Berolahraga secara teratur juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penularan infeksi. Semakin sering berolahraga, semakin kecil pula risiko tertular ISPA. 1. Lingkungan bersih ,menyediakan tempat pembuangan sampah 2. Penggunaan masker 3. Terapkan phbs Terima kasih semoga bermanfaat