A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa menurut undang-undang no. 36 tahun 2009 adalah “ Kondisi jiwa
pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius”. Prevalensi masalah
kesehatan jiwa di Indonesia mencapai 13% dari penyakit secara keseluruhan dan
Gangguan jiwa dibagi menjadi dua, yakni gangguan jiwa berat dan ringan. Skizofrenia
komunikasi, gangguan realita (halusinasi dan waham), efek yang tidak wajar/ tumpul,
gangguan kognitif (tidak mapu berfikir abstrak) dan mengalami kesukaran aktifitas
Berdasarkan penelitian Idayani (2003) penderita gangguan jiwa dapat menjadi beban
gangguan jiwa yang mengalami perlakuan buruk (dipasung dsb), sedangkan motivasi
C. Program Kegiatan
Konseling dilakukan kepada keluarga penderita gangguan jiwa baik ketika keluarga
lingkungan tempat tinggal penderita serta personal hygiene mesti tetap terpelihara
pemasungan pada penderita gangguan jiwa dan agar segera berobat ke fasilitas
leaflet.
penderita setiap ada laporan kasus baru dari masyarakat. Hal pertama yang
disarankan adalah segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dan tidak
Kegiatan selanjutnya TERAPI KESWA, terapi ini berupa terapi biologis (obat-
obatan), terapi psikologis (konseling, psikoterapi, terapi keluarga) dan terapi sosial
E. Kesimpulan
Masalah kesehatan jiwa saat ini menjadi masalah yang harusnya menjadi perhatian,
dikarenakan penyakit ini meningkat setiap tahunnya. Peran serta Keluarga,
masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam proses penyembuhan penderita
gangguan kesehatan jiwa.