PENDAHULUAN
kebijakan kesehatan nasional, namun dari angka yang didapat dari beberapa riset
skizofrenia sekitar 0,2% hingga 2% atau berjumlah 24 juta jiwa di seluruh dunia
dan lebih dari 50% pasien skizofrenia tidak mendapatkan penanganan dan 90%
keluarganya.
bertambahnya atau semakin tinggi jumlah klien dengan gangguan jiwa karena
jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang penting
1
2
secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distres
penyakit yang statusnya sama dengan penyakit lain yang bisa diobati dan
Banyak anggota keluarga menemukan bahwa mereka butuh berbagi dan mencari
bantuan dari orang lain yang memiliki kekhawatiran yang sama. oleh karena itu
sistem dukungan umum mereka tidak secara adekuat memenuhi kebutuhan ini,
dukungan, rasa percaya diri pasien gangguan jiwa paska perawatan akan
bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat
Selain itu, keluarga juga dapat membantu klien menyadari kebutuhannya dan
& Chayatin,2007).
Menurut Poter Potter & perry (2009) dalam Widodo dan Yuniartika,
gangguan jiwa berat nasional sebesar 1,7 per mil, prevalensi gangguan jiwa
rumah tangga yang pernah memasung anggota keluarga dengan gangguan jiwa
berat 14,3% dan terbanyak pada penduduk yang tinggal dipedesaan 18,2%,
4
skizofrenia pada Tahun 2016 berjumlah 19.341 atau 1,2% dari jumlah seluruh
konflik dan lilitan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kondisi seperti itulah
yang merupakan salah satu pemicu yang memunculkan rasa stress, depresi dan
berbagai masalah kesehatan jiwa pada manusia. Prevalensi gangguan jiwa berat
(skizofrenia) di Provinsi Aceh dari 23 kabupaten dan kota, yang tertinggi yaitu
Kota Banda Aceh sebanyak 5,4 per mil, di ikuti oleh Bireuen 5,2 per mil, Aceh
Barat Daya 4,7 per mil, Sabang 4,3 per mil, Aceh Barat 4,1 per mil, Bener
Meriah 3,8 per mil, Pidie 3,4 per mil, Aceh Timur 3,3 per mil, Subussalam 3,3
per mil, Lhokseumawe 3,0 per mil, Aceh Tamiang 2,9 per mil, Aceh Selatan 2,6
per mil, Kota Langsa 2,4 per mil, Aceh Tengah 2,3 per mil, Aceh Utara
menduduki peringkat 15 sebanyak 1,5 per mil (Dinkes Provinsi Aceh, 2016).
Salah satu indikator dalam masyarakat apakah masyarakat sehat atau sakit
yang terjadi pada salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi seluruh
diangggap sebagai orang yang paling banyak tahu tentang kondisi pasien.
dukungan emosional yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan
emosi.
sampai bulan Desembar 2016 sebanyak 461 orang, diantaranya yang menderita
Rata-rata yang menderita gangguan jiwa berumur > 20 Tahun (Dinkes Kota
Lhokseumawe 2016).
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini
1.3.1.Tujuan Umum
perpustakaan
7
jiwa .
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
peran masing- masing sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2010). Menurut
lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
sistem sosial kecil yang terbuka yang terdiri atas suatu rangkaian bagian yang
sangat saling bergantung dan dipengaruhi baik oleh struktur internal maupun
lingkungan eksternalnya.
8
9
membesarkan anak.
Menurut Efendi (2009) pada dasarnya tugas keluarga ada delapan yaitu:
masing-masing.
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri
3) Keluarga Dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak
4) Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan
anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena perceraian atau
kematian
5) Single adult, yait rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa
saja
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang
berusia lanjut.
1) Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah hidup
serumah
2) Orang tua (ayah / ibu) yang ada ikatan perkawinan dan anak hidup
atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Terdapat beberapa fungsi
keluarga menurut Setiawati dan Dermawan (2005) dalam Achjar (2010), yaitu :
a. Fungsi afektif
terhadap kondisi dan situasi yang di alami tiap anggota baik senang maupun
b. Fungsi sosialisasi
anak, membentuk nilai dan norma yang di yakini anak, memberikan batasan
perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai – nilai
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi biologis
selanjutnya.
f. Fungsi psikologis
keluarga.
g. Fungsi pendidikan
Menurut Efendi (2009) peran formal dalam keluarga adalah sebagai berikut:
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman. Juga sebagai
lingkungan.
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya berperan untuk mengurus rumah
keluarga.
diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu di susun melalui jalur garis ayah.
14
b. Matrilineal
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
dengan riwayat gangguan jiwa yang perlu dikaji pengetahuan tentang akibat
lanjut gangguan jiwa yang terjadi, pemahaman keluarga tentang cara merawat
anggota keluarga dengan riwayat gangguan jiwa yang perlu dilakukan oleh
di masyarakat.
gangguan jiwa serta dapat mencarikan solusi yang dapat membantu individu
c. Dukungan emosional, yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman damai
menghadapi persoalan atau masalah akan merasa terbantu kalau ada keluarga
dihadapi.
kepada individu.
seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan
didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (Maslim, 2001).
perubahan karakteristik utama dari kerusakan fungsi perilaku atau psikologis yang
secara umum diukur dari beberapa konsep norma dihubungkan dengan distres
atau penyakit, tidak hanya dari respon yang diharapkan pada kejadian tertentu
18
Gangguan jiwa adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena
sebagai berikut :
a. Faktor biologis
diturunkan pada seseorang individu bergantung pada faktor lain yang dapat
mempengaruhi.
jiwa. Perubahan biokimiawi pada sel- sel adalah penyebab yang banyak dari
gangguan psikotik.
b. Faktor psikologis
Penolakan orang tua pada masa ini, yang mendalam atau ringan, akan
2) Perlindungan berlebihan
cemas serta tidak aman. Hal- hal ini merupakan dasar yang kuat untuk
dikemudian hari.
menuntut berlebihan. Disiplin yang tidak tegas secara mental, latihan yang
keras, akan menyebabklan rasa cemas, rasa tidak aman dan kemudian hari
(perfeksionis).
c. Faktor Sosiokultural
sebagai berikut:
20
mengganggu.
1) Kemiskinan
2) Pengangguran
menjadi rendah.
3) Bencana alam
bencana alam seperti gempa, tsunami, banjir, gunung meletus, dan bencana
hal tersebut. Antara sepertiga sampai setengah dari mereka yang mengalami
1) Gangguan Kognasi
maupun luarnya (fungsi mengenal). Proses kognasi dapat dibagi menjadi dua
akan suatu rangsangan. Terdapat enam macam sensasi yaitu rasa kecap, rasa
dimengerti. Pengertian yang lain adalah sensasi yang didapat dari proses
2) Gangguan Perhatian
yang tidak berarti, misalnya suara nyamuk, suara kapal dan sebagainya.
3) Gangguan Ingatan
memproduksi isi dan tanda-tanda kesadaran. Proses ingatan terdiri atas tiga
23
menggambarkan kejadian yang lalu dengan sangat teliti sampai hal-hal yang
4) Gangguan Asosiasi
dipergunakan.
e) Inkoherensi atau aosisasi longgar yaitu ide yang muncul tidak ada
diam saat berbicara dan penderita tidak dapat menjelaskan kenapa dia
berhenti.
24
5) Gangguan pertimbangan
beberapa pilihan dalan suatu kerja atau tindakan dengan memberikan nilai
yang baik, benar dan sesuai dengan kepentingan. Dalam beberapa buku,
seperti waham.
6) Gangguan pikiran.
serta penalaran. Proses pikir yang normal adalah mengandung arus ide,
kelelahan), faktor psikologis (gangguan emosi dan psikosa), dan faktor sosial
7) Gangguan kesadaran
hubungan dengan lingkungan serta dirinya sendiri melalui panca indera dan
8) Gangguan orientasi
serta orang lain. Disorientasi atau gangguan orientasi dapat timbul sebagai
9) Gangguan kemauan
a) Abulia/ kemauan yang lemah yaitu keadaan inaktivitas sebagai akibat ketidak
singkat.
afek yang tidak sesuai (inappropiate afek), afek yang kaku/rigit, emosi labil,
meliputi kondisi perilaku motorik atau aspek motorik dari suatu perilaku.
berikut :
supportif
berikut:
menyimpulkan
interupsi
6) Bantu klien untuk menyadari nilai yang dimiliki, perilaku atau perubahan
yang terjadi
3) Menjaga kebersihan
berikut:
Fungsi Keluarga:
1. Afektif
2. Sosialisasi
3. Reproduksi
4. Ekonomi
5. Perawatan atau pemelihara
kesehatan
(Achjar,2010)
Dukungan Keluarga
1. Dukungan Informasional
Gangguan Jiwa 2. Dukungan Penilaian
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Emosional
(Friedman, 2010)
Tugas Keluarga:
1. Mengenal masalah
2. Mengambil keputusan
3. Memberikan keperawatan
anggotanya yang sakit
4. Memodifikasi lingkungandan
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
(Friedman, 2010)
BAB III
antara konsep-konsep yang akan diamati sera diteliti dan dapat diukur melalui
yang mengacu pada konsep Friedman (2010). Dukungan keluarga pada pasien
sebelumnya, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
5. Dukungan Informasional
6. Dukungan Penilaian - Ada
Dukungan
7. Dukungan Instrumental - Tidak ada
Keluarga -
8. Dukungan Emosional
29
30
BAB IV
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2010). Pada
penelitian ini penulis ingin mengetahui gambaran dukungan keluarga pada pasien
tahun 2017.
4.2.1. Populasi
(Machfoedz, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki
4.2.2. Sampel.
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi dalam mengambil sampel. Teknik dalam
berjumlah 87 orang.
31
32
c. Kerahasian (Comfindentiality)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian
ke institusi pendidikan.
keluarga pasien gangguan jiwa yang memenuhi kriteria sebagai responden dan
sehingga responden punya kesempatan dan waktu dengan baik pada saat
wawancara.
Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk
berpedoman pada konsep teori tinjauan pustaka. Instrument penelitian ini terdiri
Inisial Nama Orang Tua, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat dan kuesioner
penelitian ini berbentuk skala guttman yang terdiri dari dua alternatif jawaban “
Ya dan Tidak”. Untuk pertanyaan positif diberikan nilai : 2 bila jawaban “ Ya”
Sakti. Uji coba instrumen berupa validasi dan uji reliabilitas. Hasil uji coba
a. Validitas
sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat. Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai
dukungan yang besar terhadap skor total. Ini berarti bahwa sebuah item
𝑵∑𝑿𝒀−(∑𝑿)(∑𝒀)
r xy =
√{𝑵∑𝑿𝟐 −(𝑿)𝟐 } {𝑵∑𝒀𝟐 −(𝒀)𝟐 }
Keterangan :
N = Jumlah responden
35
x = Skor butir
y = Skor total
signifikan 95% (α = 0,05). Jika rhitung > rtabel maka kuesioner dinyatakan
mendapatkan nilai lebih besar dari 0,632. Apabila kurang dari 0,632 maka
instrumen tersebut kurang valid, maka instrumen harus diganti atau di revisi,
b. Realiabilitas
(Setiadi, 2007). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana
hasil pengumpulan data tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
𝑘 ∑ 𝑂𝑏 2
r = [𝑘−1] [1 − ]
𝑂2 2
Keterangan :
Ob 2 = total varians
dikonsultasikan dengan nilai r tabel. Dengan n=10 maka nilai rtabel pada taraf
signifikan (α=0,05) adalah 0,632. Dengan demikian jika nilai rhitung > rtabel
(0,632), maka dinyatakan hasil yang diperoleh signifikan atau valid. Sedangkan,
jika rhitung < rtabel (0,632), maka dapat dinyatakan hasil yang diperoleh tidak
singnifikan, atau dengan kata lain reliabilitas instrument buruk atau data hasil
a. Tahap persiapan
administrasi yaitu dengan cara mendapatkan izin dari Ketua Sekolah Tinggi
menjadi responden.
menggunakan kuesioner.
secara langsung dengan memberikan tanda check list (√) pada pilihan
1. Pengolahan data
a. Editing data
telah diisi atau dilengkapi. bila hal ini terjadi maka harus segera diminta
perangkat lunak editing data yang dimaksudkan agar seluruh data yang
b. Coding Data
diterjemahkan dalam bentuk angka atau kode yang lebih singkat, untuk
memudahkan pengolahan.
c. Entry Data
Entry data ini kadang disebut juga transfering data, secara manual
d. Cleaning data
e. Tabulating
Analisa univariat
∑𝑥
𝑥̅ = 𝑛
Keterangan :
𝑥̅ = Rata-rata
𝑛 = sampel
𝑓
P = 𝑛 x 100 %
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
n = Jumlah sampel