Anda di halaman 1dari 9

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Bab ini menampilkan hasil dan analisa data penelitian tentang Analisis

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

Perawat di IPCU RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang telah

dilaksanakan pada bulan Mei 2017. Penelitian diawali dengan pengurusan ijin

penelitian ke RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, kemudian dilanjutkan

dengan uji kelayakan oleh tim assessment etik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang pada tanggal 27 April 2017. Proses pengambilan data dilakukan setelah

melakukan revisi proposal dan mendapatkan keterangan layak etik dari RSJ Dr.

Radjiman Wediodiningrat Lawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei

2017 selama satu bulan pada 40 responden perawat IPCU. Dimana ruangan

IPCU yang digunakan dalam penelitian ini mencakup 3 ruangan, yaitu Ruang

Camar, Ruang Perkutut dan Ruang Mawar.

Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik responden, tingkat

pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik, persepsi perawat tentang

komunikasi terapeutik, kecerdasan emosi perawat, hubungan usia dengan

pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat, hubungan pendidikan dengan

pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat, hubungan tingkat pengetahuan

terhadap pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat, hubungan persepsi

terhadap pelaksanaan komunikasi perawat, hubungan kecerdasan emosi

terhadap pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat serta analisis faktor-faktor

1
yang paling berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat di

IPCU RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

5.1 Analisa Data

Pada analisa data akan disajikan hasil penelitian tentang Analisis Faktor-

Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat

di IPCU RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Penyajian data berupa

analisis diskriptif, analisis bivariat dan analisis multivariat.

5.1.1 Data Umum

Data umum pada penelitian ini terdiri dari karakteristik perawat sebagai

responden penelitian yang dikalsifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia,

status perkawinan, jenis kepegawaian, lama bekerja, dan tingkat pendidikan

perawat. Data numerik (usia dan lama kerja) dianalisis dengan menghitung

central tendency untuk mendapatkan nilai mean, median, minimum dan

maksimum serta standar deviasi. Sedangkan data kategorik (Jenis kelamin,

tingkat pendidikan, status kepegawaian dan status perkawinan) dianalisis dengan

menghitung distribusi frekuensinya.

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Lama Kerja di


IPCU RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang pada Bulan Mei
2017.

Kriteria N Median Minimum-Maximum Mean SD


Usia 40 37 25 - 57 39,13 8,471
Lama Kerja 40 2 1 - 11 2,9 2,362
Kuisioner 2017

2
Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan bahwa rata-rata usia responden adalah

39.13 tahun yang termasuk dalam kategori usia dewasa pertengahan.

Sedangkan rata-rata lama kerja responden di ruang IPCU RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang adalah 2,9 tahun.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,


Status Perkawinan, Tingkat Pendidikan dan Keikutsertaan
pelatihan di IPCU RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
pada Bulan Mei 2017.

Karakteristik Responden Jumlah Prosentase (%)

Jenis Kelamin:
Laki-laki 26 65
Perempuan 14 35

Status Perkawinan:
Belum menikah 2 5
Sudah menikah 38 95

Status Kepegawaian:
Pegawai Negeri Sipil 37 92,5
Pegawai Kontrak 3 7,5

Tingkat Pendidikan:
< D IV 31 77,5
S 1 Ners 9 22,5
Kuisioner 2017

Berdasarkan tabel 5.2. diatas didapatkan bahwa sebagian besar jenis

kelamin responden laki-laki yaitu 26 orang responden (65%), status perkawinan

responden sebagian besar responden telah menikah yaitu sebanyak 38 orang

responden (95%), berdasarkan jenis kepegawaian responden sebagian besar

responden berstatus pegawai negeri sipil yaitu sebanyak 37 orang responden

(92,5%), dan berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar responden

3
berpendidikan D IV Keperawatan kebawah yaitu sebanyak 31 orang responden

(77,5%).

5.1.2 Data Khusus

A. Analisis Univariat

5.1.2.1 Faktor Tingkat Pengetahuan Perawat

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Perawat
Variabel pengetahuan perawat Frekuensi (f) Prosentase (%)
Baik 36 90
Cukup 4 10
Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.3 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat

memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu berjumlah 36 orang responden (90%).

5.1.2.2 Faktor Persepsi Perawat

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi Perawat


Variabel persepsi perawat Frekuensi (f) Prosentase (%)
Baik 12 30
Cukup 28 70
Kuesioner, 2017

Berdasarkan tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat

memiliki persepsi cukup yaitu sebanyak 28 orang responden (70%).

5.1.2.3 Faktor Kecerdasan Emosi Perawat

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kecerdasan Emosi


Variabel kecerdasan emosi perawat Frekuensi (f) Prosentase (%)
Tinggi 5 12,5
Cukup 35 87,5
4
Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat

memiliki kecerdasan emosi cukup yaitu berjumlah 35 orang responden (87,5%).

5.1.2.4 Faktor Dependen Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pelaksanaan


Komunikasi Terapeutik
Variabel pelaksanaan komunikasi Frekuensi (f) Prosentase (%)
Baik 2 5
Cukup 34 85
Kurang 4 10
Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat

memiliki komunikasi terapeutik cukup yaitu sejumlah 34 orang responden (85%),

dan sebagian kecil perawat memiliki komunikasi terapeutik kurang yaitu sejumlah

2 orang responden (5%).

B. Analisis Bivariat

5.1.2.5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan

Komunikasi Terapeutik

Tabel 5.6 Tabulasi silang tingkat pengetahuan perawat dengan pelaksanaan


komunikasi terapeutik pada perawat di ruang IPCU

Komunikasi Terapeutik
Tingkat Cukup Kurang Total P
No Baik r
Pengetahuan Baik Baik value
F % f % F % f %
1 Baik 2 5 31 77,5 3 7,5 36 90
0.080 0.280
2 Cukup 0 0 3 7,5 1 2,5 4 10
Kuesioner 2017

5
Berdasarkan tabel 5.6 diatas didapatkan data bahwa sebagian besar responden

memiliki tingkat pengetahuan baik dengan komunikasi terapeutiknya cukup baik

yaitu sebanyak 31 orang responden (77,5%), sedang sebagian kecil responden

memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan komunikasi terapeutiknya kurang

baik sebanyak 1 orang responden (2,5%). Dengan nilai p value lebih besar dari

0,05 (0,080) yang artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan pelaksanaan terapi komunikasi terapeutik

5.1.2.6 Hubungan Persepsi Perawat dengan Pelaksanaan Komunikasi

Terapeutik

Tabel 5.7 Tabulasi silang persepsi perawat dengan pelaksanaan komunikasi


terapeutik pada perawat di ruang IPCU

Komunikasi Terapeutik
P
Persepsi Cukup Kurang Total r
No Baik value
Perawat Baik Baik
f % f % F % f %
1 Baik 2 5 10 25 0 0 12 30
0.130 0.244
2 Cukup 0 0 24 60 4 10 28 70
Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.7 didapatkan data bahwa sebagian besar responden

memiliki persepsi cukup dengan komunikasi terapeutik cukup yaitu sebanyak 24

orang responden (60%), dan sebagian kecil responden memiliki persepsi baik

dengan komunikasi terapeutik baik yaitu sebanyak 2 orang responden (5%).

Dengan nilai p value lebih besar dari 0,05 (0,130) maka dapat diartikan bahwa

tidak terdapat hubungan antara persepsi perawat dengan pelaksanaan

komunikasi terapeutik

6
5.1.2.7 Hubungan Kecerdasan Emosi Perawat dengan Pelaksanaan

Komunikasi Terapeutik

Tabel 5.8 Tabulasi silang kecerdasan emosi dengan pelaksanaan


komunikasi terapeutik pada perawat di ruang IPCU

Komunikasi Terapeutik
P
Kecerdasan Cukup Kurang Total r
No Baik value
Emosi Baik Baik
f % f % F % f %
1 Tinggi 1 2,5 4 10 0 0 5 12,5
0.030 0.3440
2 Sedang 1 2,5 30 75 4 10 35 87,5
Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.8 diatas didapatkan data bahwa sebagian besar responden

memiliki kecerdasan emosi sedang dengan komunikasi terapeutik cukup yaitu

sebanyak 30 orang responden (75%), sedangkan sebagian kecil memiliki

kecerdasan emosi tinggi dengan komunikasi terapeutik baik dan kecerdasan

emosi sedang dengan komunikasi terapeutik baik yaitu masing-masing 1 orang

responden (2,5%). Dengan nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,030) maka dapat

diartikan terdapat hubungan antara kecerdasan emosi perawat dengan

pelaksanaan komunikasi terapeutik.

7
5.1.2.8 Hubungan Usia Perawat dengan Pelaksanaan Komunikasi

Terapeutik

Tabel 5.9 Tabulasi silang usia perawat dengan pelaksanaan komunikasi


terapeutik pada perawat di ruang IPCU

Komunikasi Terapeutik
Cukup Kurang Total P
No Usia Baik r
Baik Baik value
f % f % F % f %
Dewasa
1 1 2,5 14 35 1 2,5 16 40
Awal
0.155 0.229
Dewasa
2 1 2,5 20 50 3 7,5 24 60
Pertengahan
Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan data bahwa sebagian besar responden yang

berusia dewasa pertengahan dengan komunikasi terapeutik cukup baik yaitu

sebanyak 20 orang responden (50%), sedang sebagian kecil responden dengan

uasia dewasa pertengahan dengan komunikasi terapeutik baik, dewasa awal

dengan komunikasi terapeutik kurang baik dan dewasa pertengahan dengan

komunikasi terapeutik baik dimana masing-masing berjumlah 1 orang responden

92,55). Dengan nilai p value 0,155 atau lebih besar dari nilai alpha 0,05 maka

tidak terdapat hubungan antara usia perawat dengan pelaksanaan komunikasi

terapeutik

8
5.1.2.9 Hubungan Pendidikan Perawat dengan Pelaksanaan Komunikasi

Terapeutik

Tabel 5.10 Tabulasi silang pendidikan perawat dengan pelaksanaan


komunikasi terapeutik pada perawat di ruang IPCU

Komunikasi Terapeutik
Cukup Kurang Total P
No Pendidikan Baik r
Baik Baik value
f % f % F % f %
1 < D IV 2 5 27 67,5 2 5 31 77,5
0.157 0.228
2 S-1 Ners 0 0 7 17,5 2 5 9 22,5
Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.10 didapatkan data bahwa sebagian besar responden

dengan tingkat pendidikan D IV kebawah dengan komunikasi terapeutik cukup

baik yaitu sebanyak 27 orang responden (67,5%), dan sebagian kecil responden

dengan tingkat pendidikan D IV kebawah dengan komunikasi terapeutik baik,

pendidikan D IV kebawah dengan komunikasi terapeutik kurang baik dan

pendidikan S-1 Ners dengan komunikasi terapeutik kurang baik masing-masing

sebanyak 2 orang responden (5%). Dengan nilai p value 0,157 atau lebih besar

dari nilai alpha 0,05 maka dapat diartikan tidak terdapat hubungan antara tingkat

pendidikan perawat dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik.

5.4 Analisis Multivariat

Anda mungkin juga menyukai