Anda di halaman 1dari 11

BAB II

URAIAN PROSES

2.1 Bahan Baku dan Produk

2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan berupa etilena, asam asetat dan Oksigen,

sedangkan katalis yang digunakan adalah Palladium. Spesifikasi dari bahan baku

dan katalis yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Katalis


Komponen Bahan Baku dan Katalis
Indikator
Etilena Asam Asetat Oksigen Palladium
Rumus Kimia C2H4 CH3COOH O2 Pd
Berat Molekul 28,05(2) 60,06(2) 32,01(1) 106,42(1)
Fasa Pada Suhu Ruang Cair Cair Gas Padat
Titik Didih Normal (oC) -103,71(2) 117,87(2) -182,81(2) 2,96(1)
Densitas 25oC (g/cm3) 1,05(2) 1,0439(2) 1,3x10-3 (1) 12,02(1)
Sifat Korosif Ya(3) Ya(3) Ya(3) Tidak(3)
Sifat Toksik Ya(3) Ya(3) Tidak(3) Tidak(3)
Sumber : (1) Patnaik, 2001; (2)Othmer, 1992; (3)MSDS

2.1.2 Spesifikasi Produk

Produk utama dari pabrik ini berupa monomer vinil asetat dengan bahan

baku utama berupa asam asetat, etilena dan oksigen sedangkan hasil samping

yang didapat berupa air dan karbon dioksida. Spesifikasi dari produk dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.


Tabel 2.2 Spesifikasi Produk Utama dan Produk Samping
Komponen Produk Utama dan

Indikator Samping
Monomer Karbon
vinil asetat Dioksida
Rumus Kimia C4H6O2 CO2
Berat Molekul 86,09(2) 44,01(1)
Fasa Pada Suhu Ruang Cair Gas
Titik Didih Normal (oC) 72,9(2) -78,5(1)
Densitas 25oC (g/cm3) 0,934(2) 1,8x10-3 (1)
Sifat Korosif Tidak(3) Ya(3)
Sifat Toksik Ya(3) Tidak(3)
Sumber : (1) Patnaik, 2001; (2)
Chemical Book, 2016; (3)MSDS

2.1.3 Standar Produk

Produk yang dihasilkan dikatakan memenuhi standar apabila telah sesuai

dengan standar pabrik monomer vinil asetat yang telah berdiri sebelumnya yang

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.3 Standar Pabrik Monomer vinil asetat


Indikator Kadar

Keasaman max. 0,01%wt


VAM min. 99,8%wt
Aldehida max. 0,03%wt
Air max. 0,05%wt
Zat Warna max. 5 APHA
Sg 20oC/20oC 0,9335 – 0,9345
Hydroquinone max. 20 ppm
Difenilamin max. 250 ppm
Kandungan Polimer Nil
Sumber : IS 12345-1988
2.2 Uraian Proses

2.2.1 Pengolahan Awal

Bahan baku dalam pembatuan monomer vinil asetat adalah asam asetat,

etilena dan oksigen. Asam asetat diperoleh dari PT Indo Acidatama Chemical

dengan kemurnian 99,8% dan sisanya air dan acetaldehyde yang akan disimpan

dalam tangki penyimpanan (T-01). Temperatur umpan awal 30oC dengan tekanan

1 bar pada aliran 1 diumpankan menuju aliran 3 vaporizer (VP-01) dengan

menggunakan pompa (P-01) pada aliran 2. Sebelum masuk di alat pompa (P-01)

di aliran 2 umpan awal di aliran 1 akan bercampur dengan aliran 6 hasil bottom

dari separator (S-01) dan aliran 43 hasil bottom dari menara destilasi (MD-01)

sehingga temperatur umpan awal 30oC menjadi temperatur 50oC masuk di pompa

(P-01) di aliran 2, setelah aliran 2 umpan akan melewati pompa (P-01) sehingga

temperatur dan tekanan berubah dari temperatur awal 50oC menjadi 126,9oC dan

tekanan awal 1 bar menjadi 4 bar untuk menuju vaporizer (VP-01) di aliran 3

dimana fungsi vaporizer (VP-01) ialah untuk mengubah fasa dari asam asetat dari

fasa cair ke fasa gas. Setelah dari pompa (P-01) di aliran 3 asam asetat diubah

fasenya dari fase cair ke fase gas menggunakan vaporizer (VP-01) dari temperatur

awal 126,9oC menjadi temperatur 201,7oC. Setelah dari vaporizer (VP-01) di

aliran 4 asam asetat akan dialirkan ke separator (S-01) untuk memisahkan

campuran antara fase cair dan fase gas. Hasil bottom yang berupa fasa cair pada

keluaran separator (S-01) di aliran 6 dengan temperatur 200oC akan di recycle

kembali menuju vaporizer (VP-01) sedangkan hasil top yang berupa fasa gas

pada keluaran separator (S-01) di aliran 5 dengan temperatur 204,4oC akan


dialirkan ke kompresor (K-01) sehingga temperatur dan tekanan akan naik dari

temperatur awal 204,4oC menjadi 210,8 oC dan tekanan awal 4 bar menjadi 10

bar. Setelah dari kompresor (K-01) di aliran 7 umpan asam asetat akan dialirkan

ke dalam tee dimana tee ini berfungsi sebagai mencampurkan umpan asam asetat

dalam fasa gas bersama umpan etilena dan oksigen dalam fasa gas sehingga

temperatur pada umpan asam asetat akan berubah setelah bercampur dari 210,8oC

menjadi 135,8oC di aliran 17.

Bahan Baku kedua adalah etilena yang diperoleh dari PT. Chandra Asri

yang memiliki kemurnian 99,97% dengan impurities etana 0,01% dan metana

0,02%. Pada bahan baku kedua ini PT.Chandra Asri langsung mengalirkan lewat

pipa dikarenakan pabrik monomer vinil asetat yang akan dibangun berdekatan

dengan PT.Chandra Asri. Pada umpan awal etilena memiliki temperatur 33 oC dan

tekanan 36 bar di aliran 8 kemudian umpan di lewatkan valve sehingga tekanan di

aliran 8 berubah dari 36 bar menjadi 26 bar di aliran 9 sedangkan temperatur tetap

33oC. Setelah melewati valve aliran 9 akan menuju ke aliran 10 dimana aliran 10

menuju ke exspander (EX-01) yang berfungsi sebagai menurunkan tekanan, tetapi

sebelum ke aliran 10 umpan dari aliran 9 akan bercampur dengan keluaran atas

absorber (AB-01) di aliran 35 sehingga temperatur berubah dari 33oC menjadi

25oC di aliran 10. Setelah melewati exspander (EX-01) temperatur dan tekanan di

aliran 10 yang menuju ke aliran 11 akan berubah dari temperatur awal 25oC

menjadi -5,68oC dan tekanan awal 26 bar menjadi 10 bar. Dari aliran 11 umpan

akan dialirkan menuju heater (E-01) yang berfungsi sebagai menaikan temperatur,

panas di heater (E-01) diperoleh dari steam keluaran di heater (E-02) dengan
jumlah panas sebesar temperatur180oC dan keluaran dari heater (E-01) akan

menjadi steam kondensat dengan temperatur 150oC. Pada heater (E-01) umpan di

aliran 10 akan mengalami kenaikan temperatur dari temperatur awal di aliran 10 -

5,68oC menjadi temperatur 70oC di aliran 12 setelah melewati heater (E-01).

Setelah dari heater (E-01) di aliran 12 umpan akan dimasukan ke dalam tee

dimana tee ini berfungsi sebagai mencampurkan bahan etilena dalam fasa gas

bersama asam asetat dan oksigen dalam fasa gas sehingga temperatur di aliran 12

berubah dari 70oC menjadi 135,8oC di aliran 17.

Bahan baku ketiga adalah oksigen yang diperoleh dari PT. Air Liquid yang

memiliki kemurnian 99,85% dengan impurities nitrogen 0,14% dan argon 1 ppm.

Untuk penyaluran bahan baku oksigen akan dilakukan dengan menggunakan pipa

dikarenakan dari PT.Air Liquid ke pabrik monomer vinil asetat yang akan

dibangun berada di kota yang sama yaitu cilegon, jawa barat. Pada umpan awal

oksigen berada di temperatur 46oC dan tekanan 27 bar di aliran 13 akan melewati

valve untuk menuju aliran 14 sehingga sewaktu melewati valve tekanan akan

turun dari tekanan 27 bar di aliran 13 menjadi tekanan 17 bar di aliran 14. Setelah

dari aliran 14 umpan akan melewati exspander (EX-02) yang akan merubah

tekanan dan temperatur umpan yang akan menuju aliran 15, fungsi dari exspander

(EX-02) adalah untuk menurunkan tekanan di aliran 14 dari tekanan 17 bar

menjadi tekanan 10 bar di aliran 15. Dari aliran 15 umpan akan melewati heater

(E-02) untuk menuju aliran 16, fungsi dari heater (E-02) adalah untuk menaikan

temperatur, panas di heater (E-02) dalam fasa steam superheated yang diperoleh

dari keluaran reaktor (R-01) dan steam dari unit utilitas memiliki temperatur
210oC sedangkan keluaran heater (E-02) akan dimanfaatkan kembali untuk

memanaskan umpan etilena dalam fasa gas di heater(E-01) dengan temperatur

180oC. Pada heater (E-02) di aliran 15 akan mengalami kenaikan temperatur dari

temperatur awal 12,44oC akan menjadi temperatur 150oC di aliran 16 . Setelah

dari aliran 16 umpan akan di campur di dalam tee bersama asam asetat dan etilena

sebelum menuju aliran 17 sehingga temperatur akan berubah dari temperatur

150oC di aliran 16 menjadi 135,8oC di aliran 17. Setelah umpan asam asetat,

etilena dan oksigen bercampur di aliran 17 umpan akan melewati heater (E-05)

panas di heater (E-05) diperoleh dari keluaran reaktor (R-01) dan steam dari unit

utilitas dengan temperatur 210oC dan keluaran heater (E-03) dengan temperatur

180oC akan dimanfaatkan untuk heater (E-04). Dalam heater (E-03) aliran 18 akan

diberikan panas dari aliran 20 sehingga temperatur di aliran 17 akan naik dari

135,8oC menjadi 150oC di aliran 18 dengan komposisi asam asetat 66,44%,

etilena 89,09% dan oksigen 62,41% kemudian umpan akan dialirkan menuju

reaktor (R-01).

2.2.2 Proses Utama

Campuran fasa uap asam asetat, etilena dan oksigen di aliran 17 yang

dicampur didalam tee akan dinaikan temperaturnya dari temperatur 135,8oC

menjadi 150oC menggunakan heater (E-05) di aliran 18 dengan komposisi asam

asetat 66,44%, etilena 89,09% dan oksigen 62,41% kemudian akan diumpankan

ke reaktor fixed bed multiturbular (R-01) menggunakan katalis paladium yang

bersifat heterogen. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :


Reaksi Utama :

C2H4 + CH3COOH + ½ O2 C2H3OOCH=CH2 + H2O

Reaksi Samping :

C2H4 + 3O2 2CO2 + 2H2O

Reaksi utama menghasilkan monomer vinil asetat yang berlangsung dalam

fase gas pada temperatur 150oC dan tekanan 10 bar dan merupakan reaksi

eksotermis.

Pada temperatur 150oC dan tekanan 10 bar, konversi monomer vinil asetat

bisa mencapai 99%. Temperatur sangat mempengaruhi produk reaksi utama yang

terbentuk dan juga terbentuknya reaksi samping yang tidak diinginkan secara

berlebihan. Keluaran panas reaktor (R-01) akan dimanfaatkan untuk menjadi

steam untuk pemanasan di heater (E-02 dan E-03).

2.2.3 Pemurnian Produk

Pada proses pembentukan vinil asetat monomer yang terjadi di reaktor (R-

01) produk vinil asetat monomer masih belum memenuhi spesifikasi untuk bisa di

jual dipasar bebas dikarenakan di dalam produk masih memiliki pengotor

sehingga untuk memenuhi spesifikasi di pasaran dilakukan beberapa pemurnian

terhadap produk vinil asetat monomer. Setelah keluaran reaktor (R-01) memiliki

temperatur 150oC dan tekanan 10 bar di aliran 19 umpan akan melewati cooler

(C-01) untuk menuju aliran 20, fungsi cooler (C-01) adalah untuk menurunkan

temperatur di aliran 19 dari temperatur 150oC menjadi temperatur 100oC dan

tekanan 8,9 bar di aliran 20. Setelah di aliran 20 umpan yang berupa vinil asetat
monomer akan menuju ko drum (KO-01) dimana fungsi dari ko drum ini adalah

untuk memisahkan fasa cair dan fasa uap pada produk vinil asetat monomer. Hasil

top keluaran ko drum (KO-01) dengan komponen karbon dioksida,etilena dan

oksigen yang berupa fasa uap memiliki temperatur 100oC dan tekanan 8,9 bar di

aliran 22 akan masuk ke dalam absorber (AB-01), fungsi dari absorber (AB-01)

adalah untuk menyerap komponen karbon dioksida (CO2) dan komponen

monoethanolamine (MEA) 20% sebagai penyerap komponen karbon

dioksida(CO2) di dalam absorber (AB-01). Hasil top keluaran absorber (AB-01) di

aliran 25 berupa etilena yang akan di recycle kembali menjadi bahan baku

pembuatan vinil asetat monomer yang akan bercampur dengan aliran 9 didalam

tee sedangkan hasil bottom absorber (AB-01) yang berupa komponen penyerap

monoethanolamine (MEA) 20% dan komponen yang dijerap karbon dioksida

(CO2) di aliran 23 dengan temperatur 100oC dan tekanan 8,8 bar akan dialirkan

menggunakan pompa (P-02) dimana pompa (P-02) hanya memiliki fungsi sebagai

mengalirkan umpan dari aliran 23 ke aliran 25 menuju heat exchanger (HE-01).

Setelah umpan di aliran 24 masuk ke dalam heat exchanger (HE-01) umpan

berupa komponen monoethanolamine (MEA) 20% akan keluar di bagian atas dari

heat exchanger (HE-01) dan akan di recycle kembali kedalam absorber (AB-01)

di aliran 32 dengan temperatur 100oC dan tekanan 9,8 bar yang sebelumnya di

aliran 32 telah di alirkan air di aliran 31 sehingga komponen monoethanolamine

(MEA) sebesar 20% dan juga air berfungsi sebagai air meet up untuk stripper

(ST-01) akan masuk ke dalam absorber(AB-01) sedangkan komponen karbon

dioksida (CO2) akan keluar lewat depan dari heat exchanger (HE-01) di aliran 25
dengan temperatur 134oC dan tekanan 9,8 bar. Setelah dari heat exchanger (HE-

01) umpan di aliran 25 akan masuk ke dalam stripper (ST-01) hasil top keluaran

stripper (ST-01) di aliran 26 dengan temperatur 80oC dan tekanan 9 bar yang

berisikan komponen karbon dioksida (CO2) akan dibuang ke lingkungan luar

sedangkan hasil bottom keluaran stripper (ST-01) di aliran 27 dengan temperatur

134oC dan tekanan 10 bar akan dialirkan ke reboiler (E-05) dimana hasil atas

reboiler (E-05) berupa karbon dioksida (CO2) yang tidak 100% keluar di hasil top

stripper (ST-01) dengan temperatur 156oC dan tekanan 10 bar di aliran 28 akan

kembali dialirkan ke stipper (ST-01) sedangkan hasil bawah dari reboiler (E-05)

yang berupa komponen monoethanolamine (MEA) di aliran 29 dengan temperatur

156oC dan tekanan 10 bar akan dialirkan menggunakan pompa (P-03) ke aliran

30 yang menuju heat exchnger (HE-01) dimana fungsi pada pompa (P-03) adalah

hanya mengalirkan aliran 29 ke aliran 30 tanpa merubah temperatur dan tekanan

pada aliran 29 dan aliran 30.

Keluaran hasil botom di ko drum (KO-01) yang berupa komponen vinil

asetat monomer, asam asetat, air dan acetaldehyde dalam fasa cair akan dialirkan

ke menara destilasi (MD-01) sebelum memasuki menara destilasi keluaran hasil

bottom di ko drum (KO-01) yang memiliki temperatur 100oC dan tekanan 8,9 bar

di aliran 21 akan melewati valve (VLV-03) menuju aliran 36 dimana fungsi valve

ini adalah sebagai penurun tekanan di aliran 36 dari tekanan awal 8,9 bar akan

turun menjadi 1,5 bar dan temperatur ikut turun dari temperatur awal 100oC

menjadi temperatur 91,45oC di aliran 36. Setelah dari aliran 36 umpan akan

dialirkan ke heater (E-04) dimana fungsi heater (E-04) adalah untuk menaikan
temperatur di aliran 36 dari temperatur 91,45oC menjadi temperatur 100,1oC di

aliran 37 panas di heater (E-04) diperoleh dari keluaran steam heater (E-03)

dengan temperatur 180oC dan keluaran dari heater (E-04) akan menjadi steam

kondensat dengan temperatur 150oC lalu akan digunakan pompa (P-04) untuk

mengalirkan umpan dari aliran 37 ke menara destilasi (MD-01) di aliran 38

dimana fungsi pompa (P-04) hanya sebagai mengalirkan umpan tidak merubah

tekanan maupun temperatur di alliran 37 menuju aliran 38. Setelah umpan masuk

ke dalam menara destilasi (MD-01), keluaran hasil bottom menara destilasi (MD-

01) di aliran 40 memiliki temperatur 115,5oC dan tekanan 1,5 bar masih

mempunyai kandungan fasa cair produk vinil asetat monomer yang cukup besar

sehingga umpan di aliran 40 akan melewati reboiler (E-04) yang berfungsi

sebagai menguapkan kembali vinil asetat monomer yang lolos di menara destilasi

(MD-01) sehingga aliran 41 dalam fasa uap akan kembali masuk ke menara

destilasi (MD-01) sedangkan fasa cair kompenen asam asetat hasil bottom menara

destilasi akan di recycle kembali dan bercampur dengan aliran 1 dan aliran 6

untuk mengalirkan asam asetat dari keluaran reboiler (E-05) di aliran 43 hingga

tercampur bersama aliran 1 dan aliran 6 maka diperlukan pompa (P-05) dimana

fungsi pompa (P-05) adalah untuk mengalirkan dari aliran 42 menuju aliran 43

hingga komponen asam asetat akan tercampur dengan aliran 1 dan aliran 6 tetapi

tidak merubah temperatur dan tekanan di aliran 42 dan aliran 43 yang memiliki

temperatur 35oC dan tekanan 1,5 bar sedangkan keluaran hasil top di menara

destilasi (MD-01) dengan temperatur 86,21oC dan tekanan 1,5 bar di aliran 39

akan melewati cooler (C-02) yang berfungsi sebagai menurunkan temperatur


sebelum memasuki dekanter (D-01) dimana temperatur awal 86,21oC dan tekanan

1,5 bar di aliran 40 menjadi temperatur 40oC dan tekanan 1 bar di aliran 44.

Setelah dari aliran 44 umpan akan dialirankan menuju dekanter (D-01) aliran 45

dengan bantuan sebuah pompa (P-06) dimana pada pompa (P-06) hanya

mengalirkan umpan tidak merubah temperatur dan tekanan pada aliran 44 dan

aliran 45 yang menuju dekanter (D-01). Setelah produk vinil asetat monomer

berada di dalam dekanter maka kemurnian produk vinil asetat monomer akan

menjadi lebih murni yaitu 99,96% dimana untuk kemurnian 99,96 ini memenuhi

spesifikasi penjualan vinil asetat monomer di pasaran. Keluaran bawah dekanter

(D-01) yang memiliki temperatur 30oC dan tekanan 1 bar di aliran 46 akan

dialirkan ke dalam tangki penyimpanan tempat limbah sebelum di buang ke

lingkungan fungsi dari tangki penyimpanan limbah ini adalah agar limbah dapat

di simpan terlebih dahulu hingga memenuhi spesifikasi komponen yang akan

dibuang ke lingkungan sekitar sedangkan hasil utama dari dekanter (D-01) dengan

temperatur 40oC dan tekanan 1 bar di aliran 43 dialirkan menggunakan pompa (P-

07) yang akan mengalir ke flash drum (FD-01) di aliran 45 memiliki temperatur

40oC dan 1 bar. Fungsi dari flush drum (FD-01) adalah untuk memisahkan

acetaldehyde dengan komponen vinil asetat monomer dimana hasil top keluaran

flush drum (FD-01) berupa komponen acetaldehyde dengan temperatur 40 dan

tekanan 1 bar sedangkan hasil bottom keluaran berupa komponen vinil asetat

monomer dengan temperatur 40 dan tekanan 1 bar yang aliran akhir dari aliran 40

adalah tangki penyimpanan (T-02).

Anda mungkin juga menyukai