URAIAN PROSES
Bahan baku yang digunakan berupa etilena, asam asetat dan Oksigen,
sedangkan katalis yang digunakan adalah Palladium. Spesifikasi dari bahan baku
dan katalis yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Produk utama dari pabrik ini berupa monomer vinil asetat dengan bahan
baku utama berupa asam asetat, etilena dan oksigen sedangkan hasil samping
yang didapat berupa air dan karbon dioksida. Spesifikasi dari produk dapat dilihat
Indikator Samping
Monomer Karbon
vinil asetat Dioksida
Rumus Kimia C4H6O2 CO2
Berat Molekul 86,09(2) 44,01(1)
Fasa Pada Suhu Ruang Cair Gas
Titik Didih Normal (oC) 72,9(2) -78,5(1)
Densitas 25oC (g/cm3) 0,934(2) 1,8x10-3 (1)
Sifat Korosif Tidak(3) Ya(3)
Sifat Toksik Ya(3) Tidak(3)
Sumber : (1) Patnaik, 2001; (2)
Chemical Book, 2016; (3)MSDS
dengan standar pabrik monomer vinil asetat yang telah berdiri sebelumnya yang
Bahan baku dalam pembatuan monomer vinil asetat adalah asam asetat,
etilena dan oksigen. Asam asetat diperoleh dari PT Indo Acidatama Chemical
dengan kemurnian 99,8% dan sisanya air dan acetaldehyde yang akan disimpan
dalam tangki penyimpanan (T-01). Temperatur umpan awal 30oC dengan tekanan
menggunakan pompa (P-01) pada aliran 2. Sebelum masuk di alat pompa (P-01)
di aliran 2 umpan awal di aliran 1 akan bercampur dengan aliran 6 hasil bottom
dari separator (S-01) dan aliran 43 hasil bottom dari menara destilasi (MD-01)
sehingga temperatur umpan awal 30oC menjadi temperatur 50oC masuk di pompa
(P-01) di aliran 2, setelah aliran 2 umpan akan melewati pompa (P-01) sehingga
temperatur dan tekanan berubah dari temperatur awal 50oC menjadi 126,9oC dan
tekanan awal 1 bar menjadi 4 bar untuk menuju vaporizer (VP-01) di aliran 3
dimana fungsi vaporizer (VP-01) ialah untuk mengubah fasa dari asam asetat dari
fasa cair ke fasa gas. Setelah dari pompa (P-01) di aliran 3 asam asetat diubah
fasenya dari fase cair ke fase gas menggunakan vaporizer (VP-01) dari temperatur
campuran antara fase cair dan fase gas. Hasil bottom yang berupa fasa cair pada
kembali menuju vaporizer (VP-01) sedangkan hasil top yang berupa fasa gas
temperatur awal 204,4oC menjadi 210,8 oC dan tekanan awal 4 bar menjadi 10
bar. Setelah dari kompresor (K-01) di aliran 7 umpan asam asetat akan dialirkan
ke dalam tee dimana tee ini berfungsi sebagai mencampurkan umpan asam asetat
dalam fasa gas bersama umpan etilena dan oksigen dalam fasa gas sehingga
temperatur pada umpan asam asetat akan berubah setelah bercampur dari 210,8oC
Bahan Baku kedua adalah etilena yang diperoleh dari PT. Chandra Asri
yang memiliki kemurnian 99,97% dengan impurities etana 0,01% dan metana
0,02%. Pada bahan baku kedua ini PT.Chandra Asri langsung mengalirkan lewat
pipa dikarenakan pabrik monomer vinil asetat yang akan dibangun berdekatan
dengan PT.Chandra Asri. Pada umpan awal etilena memiliki temperatur 33 oC dan
aliran 8 berubah dari 36 bar menjadi 26 bar di aliran 9 sedangkan temperatur tetap
33oC. Setelah melewati valve aliran 9 akan menuju ke aliran 10 dimana aliran 10
sebelum ke aliran 10 umpan dari aliran 9 akan bercampur dengan keluaran atas
25oC di aliran 10. Setelah melewati exspander (EX-01) temperatur dan tekanan di
aliran 10 yang menuju ke aliran 11 akan berubah dari temperatur awal 25oC
menjadi -5,68oC dan tekanan awal 26 bar menjadi 10 bar. Dari aliran 11 umpan
akan dialirkan menuju heater (E-01) yang berfungsi sebagai menaikan temperatur,
panas di heater (E-01) diperoleh dari steam keluaran di heater (E-02) dengan
jumlah panas sebesar temperatur180oC dan keluaran dari heater (E-01) akan
menjadi steam kondensat dengan temperatur 150oC. Pada heater (E-01) umpan di
Setelah dari heater (E-01) di aliran 12 umpan akan dimasukan ke dalam tee
dimana tee ini berfungsi sebagai mencampurkan bahan etilena dalam fasa gas
bersama asam asetat dan oksigen dalam fasa gas sehingga temperatur di aliran 12
Bahan baku ketiga adalah oksigen yang diperoleh dari PT. Air Liquid yang
memiliki kemurnian 99,85% dengan impurities nitrogen 0,14% dan argon 1 ppm.
Untuk penyaluran bahan baku oksigen akan dilakukan dengan menggunakan pipa
dikarenakan dari PT.Air Liquid ke pabrik monomer vinil asetat yang akan
dibangun berada di kota yang sama yaitu cilegon, jawa barat. Pada umpan awal
oksigen berada di temperatur 46oC dan tekanan 27 bar di aliran 13 akan melewati
valve untuk menuju aliran 14 sehingga sewaktu melewati valve tekanan akan
turun dari tekanan 27 bar di aliran 13 menjadi tekanan 17 bar di aliran 14. Setelah
dari aliran 14 umpan akan melewati exspander (EX-02) yang akan merubah
tekanan dan temperatur umpan yang akan menuju aliran 15, fungsi dari exspander
menjadi tekanan 10 bar di aliran 15. Dari aliran 15 umpan akan melewati heater
(E-02) untuk menuju aliran 16, fungsi dari heater (E-02) adalah untuk menaikan
temperatur, panas di heater (E-02) dalam fasa steam superheated yang diperoleh
dari keluaran reaktor (R-01) dan steam dari unit utilitas memiliki temperatur
210oC sedangkan keluaran heater (E-02) akan dimanfaatkan kembali untuk
180oC. Pada heater (E-02) di aliran 15 akan mengalami kenaikan temperatur dari
dari aliran 16 umpan akan di campur di dalam tee bersama asam asetat dan etilena
150oC di aliran 16 menjadi 135,8oC di aliran 17. Setelah umpan asam asetat,
etilena dan oksigen bercampur di aliran 17 umpan akan melewati heater (E-05)
panas di heater (E-05) diperoleh dari keluaran reaktor (R-01) dan steam dari unit
utilitas dengan temperatur 210oC dan keluaran heater (E-03) dengan temperatur
180oC akan dimanfaatkan untuk heater (E-04). Dalam heater (E-03) aliran 18 akan
diberikan panas dari aliran 20 sehingga temperatur di aliran 17 akan naik dari
etilena 89,09% dan oksigen 62,41% kemudian umpan akan dialirkan menuju
reaktor (R-01).
Campuran fasa uap asam asetat, etilena dan oksigen di aliran 17 yang
asetat 66,44%, etilena 89,09% dan oksigen 62,41% kemudian akan diumpankan
Reaksi Samping :
fase gas pada temperatur 150oC dan tekanan 10 bar dan merupakan reaksi
eksotermis.
Pada temperatur 150oC dan tekanan 10 bar, konversi monomer vinil asetat
bisa mencapai 99%. Temperatur sangat mempengaruhi produk reaksi utama yang
terbentuk dan juga terbentuknya reaksi samping yang tidak diinginkan secara
Pada proses pembentukan vinil asetat monomer yang terjadi di reaktor (R-
01) produk vinil asetat monomer masih belum memenuhi spesifikasi untuk bisa di
terhadap produk vinil asetat monomer. Setelah keluaran reaktor (R-01) memiliki
temperatur 150oC dan tekanan 10 bar di aliran 19 umpan akan melewati cooler
(C-01) untuk menuju aliran 20, fungsi cooler (C-01) adalah untuk menurunkan
tekanan 8,9 bar di aliran 20. Setelah di aliran 20 umpan yang berupa vinil asetat
monomer akan menuju ko drum (KO-01) dimana fungsi dari ko drum ini adalah
untuk memisahkan fasa cair dan fasa uap pada produk vinil asetat monomer. Hasil
oksigen yang berupa fasa uap memiliki temperatur 100oC dan tekanan 8,9 bar di
aliran 22 akan masuk ke dalam absorber (AB-01), fungsi dari absorber (AB-01)
aliran 25 berupa etilena yang akan di recycle kembali menjadi bahan baku
pembuatan vinil asetat monomer yang akan bercampur dengan aliran 9 didalam
tee sedangkan hasil bottom absorber (AB-01) yang berupa komponen penyerap
(CO2) di aliran 23 dengan temperatur 100oC dan tekanan 8,8 bar akan dialirkan
menggunakan pompa (P-02) dimana pompa (P-02) hanya memiliki fungsi sebagai
berupa komponen monoethanolamine (MEA) 20% akan keluar di bagian atas dari
heat exchanger (HE-01) dan akan di recycle kembali kedalam absorber (AB-01)
di aliran 32 dengan temperatur 100oC dan tekanan 9,8 bar yang sebelumnya di
(MEA) sebesar 20% dan juga air berfungsi sebagai air meet up untuk stripper
dioksida (CO2) akan keluar lewat depan dari heat exchanger (HE-01) di aliran 25
dengan temperatur 134oC dan tekanan 9,8 bar. Setelah dari heat exchanger (HE-
01) umpan di aliran 25 akan masuk ke dalam stripper (ST-01) hasil top keluaran
stripper (ST-01) di aliran 26 dengan temperatur 80oC dan tekanan 9 bar yang
134oC dan tekanan 10 bar akan dialirkan ke reboiler (E-05) dimana hasil atas
reboiler (E-05) berupa karbon dioksida (CO2) yang tidak 100% keluar di hasil top
stripper (ST-01) dengan temperatur 156oC dan tekanan 10 bar di aliran 28 akan
kembali dialirkan ke stipper (ST-01) sedangkan hasil bawah dari reboiler (E-05)
156oC dan tekanan 10 bar akan dialirkan menggunakan pompa (P-03) ke aliran
30 yang menuju heat exchnger (HE-01) dimana fungsi pada pompa (P-03) adalah
asetat monomer, asam asetat, air dan acetaldehyde dalam fasa cair akan dialirkan
bottom di ko drum (KO-01) yang memiliki temperatur 100oC dan tekanan 8,9 bar
di aliran 21 akan melewati valve (VLV-03) menuju aliran 36 dimana fungsi valve
ini adalah sebagai penurun tekanan di aliran 36 dari tekanan awal 8,9 bar akan
turun menjadi 1,5 bar dan temperatur ikut turun dari temperatur awal 100oC
menjadi temperatur 91,45oC di aliran 36. Setelah dari aliran 36 umpan akan
dialirkan ke heater (E-04) dimana fungsi heater (E-04) adalah untuk menaikan
temperatur di aliran 36 dari temperatur 91,45oC menjadi temperatur 100,1oC di
aliran 37 panas di heater (E-04) diperoleh dari keluaran steam heater (E-03)
dengan temperatur 180oC dan keluaran dari heater (E-04) akan menjadi steam
kondensat dengan temperatur 150oC lalu akan digunakan pompa (P-04) untuk
dimana fungsi pompa (P-04) hanya sebagai mengalirkan umpan tidak merubah
tekanan maupun temperatur di alliran 37 menuju aliran 38. Setelah umpan masuk
ke dalam menara destilasi (MD-01), keluaran hasil bottom menara destilasi (MD-
01) di aliran 40 memiliki temperatur 115,5oC dan tekanan 1,5 bar masih
mempunyai kandungan fasa cair produk vinil asetat monomer yang cukup besar
sebagai menguapkan kembali vinil asetat monomer yang lolos di menara destilasi
(MD-01) sehingga aliran 41 dalam fasa uap akan kembali masuk ke menara
destilasi (MD-01) sedangkan fasa cair kompenen asam asetat hasil bottom menara
destilasi akan di recycle kembali dan bercampur dengan aliran 1 dan aliran 6
untuk mengalirkan asam asetat dari keluaran reboiler (E-05) di aliran 43 hingga
tercampur bersama aliran 1 dan aliran 6 maka diperlukan pompa (P-05) dimana
fungsi pompa (P-05) adalah untuk mengalirkan dari aliran 42 menuju aliran 43
hingga komponen asam asetat akan tercampur dengan aliran 1 dan aliran 6 tetapi
tidak merubah temperatur dan tekanan di aliran 42 dan aliran 43 yang memiliki
temperatur 35oC dan tekanan 1,5 bar sedangkan keluaran hasil top di menara
destilasi (MD-01) dengan temperatur 86,21oC dan tekanan 1,5 bar di aliran 39
1,5 bar di aliran 40 menjadi temperatur 40oC dan tekanan 1 bar di aliran 44.
Setelah dari aliran 44 umpan akan dialirankan menuju dekanter (D-01) aliran 45
dengan bantuan sebuah pompa (P-06) dimana pada pompa (P-06) hanya
mengalirkan umpan tidak merubah temperatur dan tekanan pada aliran 44 dan
aliran 45 yang menuju dekanter (D-01). Setelah produk vinil asetat monomer
berada di dalam dekanter maka kemurnian produk vinil asetat monomer akan
menjadi lebih murni yaitu 99,96% dimana untuk kemurnian 99,96 ini memenuhi
(D-01) yang memiliki temperatur 30oC dan tekanan 1 bar di aliran 46 akan
lingkungan fungsi dari tangki penyimpanan limbah ini adalah agar limbah dapat
dibuang ke lingkungan sekitar sedangkan hasil utama dari dekanter (D-01) dengan
temperatur 40oC dan tekanan 1 bar di aliran 43 dialirkan menggunakan pompa (P-
07) yang akan mengalir ke flash drum (FD-01) di aliran 45 memiliki temperatur
40oC dan 1 bar. Fungsi dari flush drum (FD-01) adalah untuk memisahkan
acetaldehyde dengan komponen vinil asetat monomer dimana hasil top keluaran
tekanan 1 bar sedangkan hasil bottom keluaran berupa komponen vinil asetat
monomer dengan temperatur 40 dan tekanan 1 bar yang aliran akhir dari aliran 40