Anda di halaman 1dari 14

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan Ketua STFB ini yang dimaksud dengan :


1. STFB adalah Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
2. Organisasi mahasiswa yang selanjutnya disingkat ORMAWA adalah wahana
dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan
peningkatan kecendikiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai
tujuan pendidikan tinggi.
3. Yang di maksud dengan organisasi kemahasiswaaan STFB pada Pasal 1 ayat
(2) adalah Lembaga Kemahasiswaan,Unit Kegiatan Mahasiswa & Komunitas
4. Pembahasan Pedoman Organisasi Mahasiswa adalah sarana pengkajian dan
sosialisasi terhadap keseluruhan pedoman kepada seluruh pihak terkait
Organisasi Mahasiswa
5. Amandemen Pedoman Organisasi Mahasiswa adalah sarana peninjauan ulang
dan perevisian keseluruhan pedoman terhadap kesesuaian dengan kehidupan
kampus STFB
6. Anggaran Dasar yang selanjutnya disingkat AD adalah ketentuan-ketentuan
dasar yang ditetapkan dalam Musyawarah Besar ORMAWA yang digunakan
sebagai dasar hukum untuk merencanakan, menyelenggarakan, dan
mengevaluasi pelaksanaan program sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
ORMAWA.
7. Anggaran Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat ART adalah penjabaran
dan pengaturan lebih lanjut atas ketentuan-ketentuan dasar yang tercantum di
dalam Anggaran Dasar ORMAWA.
8. Kegiatan kemahasiswaan adalah kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan diri ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendekiaan serta integritas kepribadian dalam mencapai tujuan pendidikan
tinggi.
9. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang meliputi penalaran dan
keilmuan, minat dan bakat, pengembangan kesejahteraan mahasiswa, dan
pengabdian kepada masyarakat.
10. Musyawarah Besar adalah musyawarah tertinggi ORMAWA yang memiliki
AD-ART.
11. Musyawarah Besar Luar Biasa adalah musyawarah yang di lakukan apabila
terdapat persoalan penting dan mendesak yang memiliki wewenang untuk
mengamandemen pedoman ORMAWA atau membubarkan kepengurusan
organisasi
12. Ketua STFB adalah pimpinan tertinggi di STFB.
13. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan selanjutnya di singkat
WK1 adalah wakil dari ketua STFB yang bertangung jawab di Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan
14. Wakil Ketua 2 bidang Keuangan selanjutnya di singkat WK 2 adalah wakil
dari ketua STFB yang bertangung jawab di bidang Keuangan
15. Ketua Jurusan/Program Studi adalah Ketua Jurusan/Program Studi di
lingkungan STFB.

Komisi 3 Legislasi
16. Lembaga kemahaiswaan STFB disingkat LK STFB
17. Badan Perakilan Mahasiswa STFB disingkat BPM STFB
18. Badan Eksekutif Mahasiswa STFB disingkat BEM STFB
19. Unit Kegiatan Mahasiswa STFB disingkat UKM STFB
20. Pemilu Raya disingkat PEMIRA
21. Komite Pengawas pemilu raya disingkat KP-PEMIRA

BAB II
PRINSIP, MAKSUD, DAN TUJUAN
Pasal 2

(1) Prinsip penyelenggaraan ORMAWA di STFB adalah:


a. Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Terbuka, artinya ORMAWA terbuka bagi semua kalangan mahasiswa aktif
STFB secara akademik;
c. Tidak diskriminatif, ORMAWA tidak membedakan mahasiswa
berdasarkan SARA
d. Nirlaba, ORMAWA tidak berorientasi pada laba;
e. Mandiri, ORMAWA STFB tidak tergantung kepada ORMAWA lainnya
dan bersifat Independen;
f. Adil, ORMAWA tidak memihak, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang
kurang, tidak pilih kasih, dan menempatkan sesuatu pada tempatnya;
g. Kekeluargaan, ORMAWA harus mengembangkan kesetiakawanan dan
solidaritas sosial;
h. Transparan, ORMAWA harus bersifat terbuka dalam penyelenggaraan
manajemen organisasi dan pengunaan keuangan kemahasiswaan kepada
Mahasiswa melalui mekanisme masing- masing ORMAWA; dan
i. Akuntabel, ORMAWA harus dapat mempertanggungjawabkan program
kerja dan pengelolaan keuangan.
(2) Peraturan ORMAWA tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku
umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peraturan yang berlaku di
STFB.
(3) Peraturan ini diterbitkan dengan maksud sebagai pedoman bagi mahasiswa
dalam membentuk ORMAWA dan pedoman bagi ORMAWA dalam
menyelenggarakan kegiatannya.
(4) Peraturan ini diterbitkan dengan tujuan agar mahasiswa dalam menyusun
kegiatan dapat mendukung pencapaian visi dan misi STFB.

BAB III
HIERARKI
Hierarki Organisasi Mahasiswa
Pasal 3

(1) Lembaga Kemahasiswaan adalah wadah yang menampung aspirasi, minat,


bakat dan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan diri sebagai

Komisi 3 Legislasi
anggota profesional dalam berorganisasi yang dapat menunjang proses belajar
yang terdiri dari :
a) Badan Perwakilan Mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Bandung yang
selanjutnya disebut BPM STFB adalah lembaga tinggi dalam LK-STFB
yang memiliki kekuasaan legislatif.
b) Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Bandung yang
selanjutnya disebut BEM STFB adalah lembaga tinggi dalam LK-STFB
yang memiliki kekuasaan eksekutif.
(2) UKM dan Komunitas adalah organisasi kemahasiswaan yang didirikan atas
dasar kesamaan minat, bakat, dan ekspresi anggotanya yang berkedudukan
di STFB dan berkoordinasi di bawah BEM STFB
(3) Organisasi Semi Otonom adalah Organisasi kemahasiswaan yang berada
dibawah naungan yayasan Adhi Guna Kencana dan berkoordinasi dengan
Lembaga Kemahasiswaan.
(4) Pemira dan KP Pemira memiliki jalur integrasi sesuai fungsi dan tugasnya.

Hierarki Peraturan
Pasal 4

(1) Hierarki peraturan di STFB tersusun sebagaimana;


1. Pedoman ORMAWA adalah pedoman yang mengikat seluruh
ORMAWA di STFB
2. AD/ART LK adalah peraturan yang menjabarkan pedoman
ORMAWA yang mengikat lembaga kemahasiswaan sebagaimana
pengertiannya pada pasal 1 (satu) .
3. undang- undang atau ketetapan BPM adalah peraturan atau
keputusan BPM yang mengikat pada kegiatan kemahasiswaan.
4. SOP BEM adalah peraturan BEM yang ditetapkan dan berlaku bagi
seluruh mahasiswa dan ORMAWA
5. AD/ART UKM adalah peraturan yang menjabarkan pedoman
ORMAWA yang mengikat UKM sebagaimana pengertiannya pada
pasal 1 (satu) .
(2) Peraturan organisasi mahasiswa harus sesuai dengan visi dan misi STFB
(3) Hierarki peraturan sebagaimana diatur pada ayat 1 (satu) harus
bertujuan meningkatkan kualitas organisasi mahasiswa di STFB.
(4) Hierarki peraturan sebagaimana di ataur pada ayat 1 (satu) bekedudukan di
STFB.
(5) Tidak melanggar ketentuan dan peraturan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

BAB IV
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Komisi 3 Legislasi
Pasal 5

(1) AD dan ART ORMAWA beserta penjelasannya yang disusun oleh ORMAWA
melalui musyawarah harus memuat norma, kaidah, ketentuan, dan aturan
organisasi yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua anggota
ORMAWA.
(2) AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1), STATUTA STFB dan
Pedoman ORMAWA
(3) Perubahan AD dan ART hanya dapat dilakukan melalui musyawarah besar
organisasi mahasiswa.

BAB V
BENTUK DAN KEPENGURUSAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Bagian Kesatu
Bentuk Organisasi
Pasal 6

ORMAWA dapat berbentuk Badan, Himpunan, Lembaga, Dewan, Majelis, Forum,


Unit Kegiatan Mahasiswa, komunitas dan atau nama lain sesuai dengan visi dan
misi STFB.

Pasal 7

Segala bentuk organisasi yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Pasal 6, keberadaannya tidak diakui dan dilarang melakukan kegiatan
dalam bentuk apapun di lingkungan STFB.

Bagian Kedua
Kepengurusan, Keanggotaan, dan Masa Bakti
Pasal 8

(1) Kepengurusan ORMAWA dibentuk melalui tata cara dan mekanisme yang
ditetapkan & sesuai dengan AD dan ART ORMAWA.
(2) Keanggotaan ORMAWA adalah semua mahasiswa yang terdaftar dan aktif
dalam kegiatan akademik dan/atau dalam lingkup masing-masing
ORMAWA.
(3) Masa bakti kepengurusan ORMAWA maksimal 1 (satu) tahun setiap
periodenya.
(4) Ketua Umum ORMAWA tidak dapat dipilih kembali setelah 1 (satu) periode
kepengurusan.

Bagian Ketiga
Pengesahan dan Pencabutan Kepengurusan

Komisi 3 Legislasi
Pasal 9

(1) Kepengurusan ORMAWA yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 8, harus mendapat pengesahan, dari :
a. Ketua STFB
b. WK1
(2) Pengesahan dapat dilakukan apabila pengurus ORMAWA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyerahkan susunan pengurus dan AD-ART.
Terkecuali untuk komunitas hanya susunan kepengurusannya saja.
(3) Pengesahan susunan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikeluarkan dalam bentuk SK.

Pasal 10

1. Kepengurusan ORMAWA yang telah dibentuk dan disahkan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 9, dapat dicabut pengesahannya, apabila :
a. Pengurus ORMAWA tidak melakukan kegiatan sesuai dengan AD dan
ART; dan/atau
b. Pengurus diketahui dan terbukti telah melakukan kegiatan/tindak
pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di STFB.
c. Pengurus ORMAWA di keluarkan oleh STFB
d. tidak melakukan aktivitas selama satu tahun kepengurusan berjalan.
2. Pencabutan pengesahan kepengurusan ORMAWA sebagaimana di maksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh pimpinan STFB dalam bentuk Surat Keputusan
sesuai dengan tingkatan ORMAWA.

BAB VI
KEDUDUKAN DAN FUNGSI

Pasal 11
Kedudukan ORMAWA STFB berada di ruang lingkup STFB.

Pasal 12
ORMAWA berfungsi sebagaimana diamanatkan dalam kemendikbud No
155/U/1998 Pasal 5 :
Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai
sarana dan wadah :
1. Perwakilan Mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi mahasiswa, Menetapkan garis garis besar program dan
kegiatan mahasiswa
2. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
3. Komunikasi antar mahasiswa
4. Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon
ilmuan dan intelektual yang berguna dimasa depan
5. Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, managemen dan
kepemimpinan mahasiswa

Komisi 3 Legislasi
6. Pembinaan dan pengembangan kader kader bangsa yang berpotensi dalam
melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional
7. Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi
dengan norma norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan
kebangsaan.

BAB VII
KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN
Kegiatan
Pasal 13

(1) Kegiatan ORMAWA adalah wahana pembelajaran pembentukan karakter,


kreativitas, inovasi, kepemimpinan, manajerial, dan kerjasama sebagai upaya
membangun pribadi yang unggul dan berahlakulkarimah.
(2) Segala kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan ORMAWA harus
mendukung pencapaian visi dan misi STFB.
(3) Semua kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan oleh ORMAWA harus
dengan persetujuan dan dipertanggungjawabkan kepada ketua STFB.
(4) Dalam memberikan persetujuan atas bentuk kegiatan yang akan dilakukan
oleh ORMAWA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada ketua STFB
dapat mendelegasikan kewenangan kepada pejabat terkait.

Pembiayaan
Pasal 14

(1) STFB menyediakan dana untuk kegiatan ORMAWA secara proporsional.


(2) STFB menyediakan dana secara optimal dari total belanja STFB pada tahun
berjalan.
(3) Pembiayaan ORMAWA bersumber dari:
a. dana pengembangan kemahasiswaan;
b. iuran anggota;
c. usaha organisasi yang dilakukan secara sah dan legal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. dana lainnya yang tidak mengikat.
(4) Dana pengembangan kemahasiswaan dikelola oleh pimpinan STFB melalui
pertimbangan WK I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Lembaga
Kemahasiswaan.
(5) Pendanaan ORMAWA didistribusikan secara proporsional kepada ORMAWA
STFB melalui WK II Bidang Keuangan.
(6) Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus dapat
dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya .
(7) Setiap ORMAWA harus membuat laporan tertulis sebagai mana yang di
maksud dengan ayat 6 (enam) setelah melaksanakan kegiatan maksimal dua
minggu.

Komisi 3 Legislasi
(8) Laporan kegiatan Badan Perwakilan Mahasiswa dan Badan Eksekutif
Mahasiswa harus diketahui dan disetujui oleh WK I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan.
(9) Laporan kegiatan UKM dan Komunitas harus diketahui dan disetujui oleh
Badan Eksekutif Mahasiswa.
(10) Sumbangan dana dari pihak luar harus dilaporkan kepada ketua STFB.

BAB VIII
MEKANISME PENDIRIAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Bagian Kesatu
Tata cara pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa
Pasal 15

(1) Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat STFB hanya dimungkinkan


sepanjang ruang lingkup kegiatannya mendukung pencapaian visi dan misi
STFB.
(2) Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat STFB adalah sebagai berikut:
a. Ruang lingkup kegiatan tidak sama atau tidak sejenis dengan kegiatan
ORMAWA yang telah ada;
b. Mempunyai calon anggota dari lintas prodi yang dinyatakan dengan tanda
tangan seluruh calon anggota dan dilampiri kartu tanda mahsiswa;
c. Mendapatkan pengesahan dari ketua STFB melalui WK 1 Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan setelah mendapat pertimbangan dari
Badan Eksekutif Mahasiswa;
d. Mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi dalam bentuk AD dan
ART
e. Dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi;
f. Mempunyai rancangan program kerja;
g. Mempunyai 1 (satu) orang pembina yang berstatus staff kepegawaian /
Dosen STFB;
h. Melaksanakan musyawarah anggota;
i. Menyampaikan visi dan misi UKM di hadapan Ketua STFB, WK 1
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Tim Pertimbangan yang
dibentuk oleh Badan Eksekutif Mahasiswa STFB; dan
j. Ketentuan yang tidak termasuk pasal 15 ayat 2 poin (a) - (i) diatur dalam
peraturan yang ditetapkan Badan Eksekutif Mahasiswa.

(3) Mengisi dan melengkapi formulir pendaftaran yang disediakan oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa STFB.
(4) Organisasi yang telah memenuhi dan melengkapi persyaratan, serta telah
dinyatakan sah, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

Bagian Kedua
Tata cara pendirian Komunitas

Komisi 3 Legislasi
Pasal 16

(1) Pendirian Komunitas tingkat STFB hanya dimungkinkan sepanjang ruang


lingkup kegiatannya mendukung pencapaian visi dan misi STFB.
(2) Pendirian Komunitas tingkat STFB adalah sebagai berikut:
a. Ruang lingkup kegiatan tidak sama atau tidak sejenis dengan kegiatan
ORMAWA yang telah ada;
b. Mempunyai calon anggota dari lintas prodi yang dinyatakan dengan
tanda tangan seluruh calon anggota dan dilampiri kartu tanda mahsiswa;
c. Mendapatkan pengesahan dari ketua STFB melalui WK 1 Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan setelah mendapat pertimbangan dari
Badan Eksekutif Mahasiswa;
d. Mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi.
e. Dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi;
f. Mempunyai rancangan program kerja;
g. Mempunyai 1 (satu) orang pembina yang berstatus staff kepegawaian /
Dosen STFB;
h. Menyampaikan visi dan misi Komunitas di hadapan Ketua STFB, WK
1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Tim Pertimbangan yang
dibentuk oleh Badan Eksekutif Mahasiswa STFB; dan
i. Ketentuan yang tidak termasuk pasal 16 ayat 2 poin (a) - (h) diatur
dalam peraturan yang ditetapkan Badan Eksekutif Mahasiswa.
(3) Mengisi dan melengkapi formulir pendaftaran yang disediakan oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa STFB.
(4) Organisasi yang telah memenuhi dan melengkapi persyaratan, serta telah
dinyatakan sah, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

Bangian Ketiga
Tata Cara Pendirian Lembaga Kemahasiswan
Pasal 17

(1) Pendirian Lembaga Kemahasiswaan STFB hanya dimungkinkan sepanjang


ruang lingkup kegiatannya mendukung pencapaian visi dan misi STFB.
(2) Pengajuan untuk mendirikan Lembaga Kemahasiswaan STFB diajukan pada
saat musyawarah besar dan/atau musyawarah luar biasa
(3) Pendirian Lembaga Kemahasiswaan STFB harus mendapatkan Pengesahan
dari Ketua STFB melalui WK 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
setelah mendapat Persetujuan minimal 2/3 dari jumlah keseluruhan
mahasiswa STFB.
(4) Melaksanakan musyawarah besar kemahasiswaan.
(5) Mempunyai rancangan program kerja mendukung pencapaian visi dan misi
STFB.
(6) Mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi dalam bentuk AD dan ART.
(7) Dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi.
(8) Bertanggungjawab langsung kepada WK 1 Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan dan ketua STFB.

Komisi 3 Legislasi
BAB IX
HAK, KEWAJIBAN, DAN SYARAT-SYARAT DALAM ORGANISASI
KEMAHASISWAAN
Bagian Kesatu
Kebebasan Berorganisasi yang Bertanggung Jawab
Pasal 18

(1) Mahasiswa memiliki hak kebebasan untuk berorganisasi dan bergabung


dengan ORMAWA di STFB untuk mengembangkan diri, bakat, minat, dan
penalaran sesuai peraturan yang berlaku.
(2) Keanggotaan, kebijakan, dan kegiatan ORMAWA ditentukan oleh anggota
dalam organisasi yang bersangkutan dengan cara yang tidak melanggar
peraturan STFB.
(3) Anggota ORMAWA adalah mahasiswa aktif yang terdaftar secara sah dan
keanggotaannya dijamin kerahasiaannya untuk kepentingan pihak tertentu
dari luar STFB.
(4) Setiap ORMAWA diluar Lembaga Kemahasiswaan harus memiliki dosen
Pembina yang dapat dipilih sendiri.
(5) Dosen Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (4) pasal ini adalah dari
dosen di lingkungan STFB.
(6) Pengurus ORMAWA terdiri atas mahasiswa yang terdaftar pada semester
yang sedang berjalan dan tidak sedang menjalani sanksi dari STFB atau jenis
sanksi lainya
(7) Mahasiswa yang menjadi pengurus ORMAWA diutamakan mahasiswa yang
mempunyai Prestasi Akademik yang baik, berpengalaman di lingkungan
ORMAWA, dan tidak pernah atau tidak sedang menjalani sanksi dari STFB
dan atau jenis sanksi lainnya
(8) Khusus untuk kepengurusan Lembaga Kemahasiswaan STFB
direcomendasikan mempunyai pengalaman organisasi yang berjenjang.

Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Organisasi Kemahasiswaan
Pasal 19

(1) ORMAWA STFB mempunyai hak:


a. Memperoleh pelayanan kemahasiswaan.
b. Memperoleh izin penggunaan fasilitas STFB.
c. Memperoleh pendanaan untuk pengembangan ORMAWA secara
proporsional.
d. Memperoleh perlindungan jika mendapat ancaman atau gangguan dari
pihak manapun.
(2) ORMAWA STFB mempunyai kewajiban:
a. memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan peraturan di STFB.

Komisi 3 Legislasi
b. melaksanakan kegiatan secara bersungguh-sungguh dan bertanggung
jawab serta bermanfaat bagi mahasiswa, baik perorangan maupun
kelompok/organisasi, serta bermanfaat bagi kegiatan pendidikan di STFB.
c. mendukung suasana dan proses pembelajaran yang menunjang
keberhasilan proses pendidikan.
d. menjaga dan menegakkan nama baik dan wibawa serta kehormatan STFB.
e. Lembaga Kemahasiswaan memberikan laporan kegiatan secara tertulis
kepada WK 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan selambat-lambatnya
dua minggu setelah penyelenggaraan kegiatan.
f. Setiap UKM dan Komunitas memberikan laporan kegiatan secara tertulis
kepada WK 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan setelah mendapatkan
persetujuan Badan Eksekutif Mahasiswa selambat-lambatnya dua minggu
setelah penyelenggaraan kegiatan.

Bagian Ketiga
Pencabutan Hak Organisasi Kemahasiswaan
Pasal 20

Ketua STFB berwenang mencabut hak ORMAWA apabila terbukti:


a. melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban pelaksanaan
proses pendidikan serta hal-hal lain yang merugikan STFB;
b. melakukan kegiatan ilegal atau kegiatan yang tidak mendapat izin dari yang
berwenang; dan/atau
c. melanggar ketentuan dan peraturan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
peraturan di STFB;

Pasal 21
Pencabutan hak ORMAWA yang dimaksudkan pasal 20 dilakukan melalui sidang
terbuka yang dihadiri oleh delegasi ORMAWA, lembaga kemahasiswaan dan
wakil ketua 1 bidang akademik dan kemahasiswaan atau yang mewakilinya

Bagian Keempat
Izin dan Rekomendasi Kegiatan
Pasal 22

(1) Seluruh izin kegiatan Lembaga Kemahasiswaan dibuat oleh WK I Bidang


Akademik dan Kemahasiswaan.
(2) Seluruh izin kegiatan UKM dan Komunitas dibuat oleh WK I Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan melalui Badan Eksekutif Mahasiswa.
(3) Surat rekomendasi dapat diajukan oleh penyelenggara kegiatan apabila
diperlukan untuk menunjang terlaksananya kegiatan tersebut.
(4) Ketentuan yang tidak dimuat dalam pedoman ORMAWA diatur dalam
AD/ART Lembaga Kemahasiswaan STFB.

Komisi 3 Legislasi
Bagian Kelima
Persyaratan Kegiatan
Pasal 23

(1) Kegiatan kemahasiswaan dapat diizinkan apabila sesuai dengan pedoman


sebagai berikut:
a. Tidak mengganggu kegiatan resmi STFB;
b. Tidak merusak citra STFB;
c. Memberikan manfaat nyata pada pendidikan dan pengembangan
mahasiswa sesuai dengan visi dan misi STFB.
(2) Kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan (kerjasama) pihak luar STFB
harus mendapat izin tertulis dari WK 1 Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan.
(3) Kegiatan kemahasiswaan di luar kampus harus sesuai dengan norma, aturan,
dan adat yang berlaku di lingkungan setempat.
(4) Kegiatan di luar kampus yang mengatasnamakan STFB harus mendapat izin
dari Ketua STFB melalui WK 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

Bagian Keenam
Kelengkapan Penyelenggaraan Kegiatan
Pasal 24

(1) Surat izin/dispensasi kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh ORMAWA


STFB dikeluarkan oleh WK 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
(2) Surat izin diusulkan dan direkomendasikan kepada WK 1 Bidang Akademik
dan Kemahasiswaan.
(3) Pengajuan permohonan surat izin/dispensasi kegiatan yang dilaksanakan oleh
ORMAWA harus melampirkan proposal yang diketahui oleh WK1.
(4) Melampirkan laporan pertanggungjawaban kegiatan terakhir yang
terealisasikan.

Bagian Ketujuh
Kegiatan di Luar Kampus
Pasal 25

(1) Kegiatan yang diselenggarakan oleh ORMAWA STFB didampingi oleh


Pembimbing Kemahasiswaan melalui Surat Tugas dari Ketua STFB.
(2) Ketentuan pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan
kegiatan.
(3) Usulan izin kegiatan yang diselenggarakan di luar kampus yang membawa
nama STFB agar disertakan surat izin dari Ketua/WK1 STFB

Bagian Kedelapan
Penghargan
Pasal 26

Komisi 3 Legislasi
(1) ORMAWA yang memiliki prestasi dapat diberi penghargaan.
(2) Mekanisme pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur datam peraturan berlaku.

BAB X
Pelarangan organisasi ektra kampus atau partai politik dalam kehidupan
kampus
Pasal 27

Organisasi Mahasiswa dilarang :

(1) mengikuti segala bentuk organisasi ekstra kampus yang bertentangan dengan
:
 visi dan misi STFB
 peraturan dan Perundang – undangan yang berlaku di STFB
 norma, nilai, kaidah, peraturan dan perundang – undangan yang berlaku
di Negara Kesatuan Republik Indonesia
(2) membuka Sekretariat Partai Politik dan/atau melakukan aktivitas politik
praktis di lingkungan kampus STFB.

BAB XI
Sanksi
Pasal 28

Pengurus ORMAWA, anggota ORMAWA, dan/atau ORMAWA yang melanggar


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku.

BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29

(1) Pada saat pedoman ORMAWA ini mulai berlaku, semua ketentuan atau
peraturan yang terkait dengan organisasi kemahasiswaan di lingkungan STFB
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum
diganti berdasarkan Peraturan Ketua STFB ini.
(2) Peraturan ini dapat diamandemen pada Musyawarah Luar Biasa yang
diselenggarakan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa.
(3) Pengajuan amandemen dapat diusulkan oleh salah satu ORMAWA dengan
dukungan 2/3 dari keseluruhan ORMAWA
(4) Pembahasan terhadap peraturan ORMAWA dapat dilaksanakan dalam kurun
waktu 2 tahun sekali

Komisi 3 Legislasi
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30

Pedoman ORMAWA ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal :

Komisi 3 Legislasi
Operasional Prosedur pengawasan Eksekutif ini akan dikoordinasikan olen
Badan Perwakilan Mahasiswa bersama komisi Aspirasi Badan Perwakilan
Mahasiswa STFB

Komisi 3 Legislasi

Anda mungkin juga menyukai