Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

DAMPAK DARI STRES KERJA

Disusun oleh:
REYNALDI FATTAH ZAKARIA
NPM 1102013246

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut organisasi kesehatan dunia, kesehatan merupakan keadaan
lengkap secara fisik, mental dan sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
kelemahan.1 Salah satu keadaan pengganggu kesehatan pada manusia adalah
kondisi stres. Stres berhubungan dengan pekerjaan, dimana stres kerja adalah suatu
perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaannya.2
Efek stres pada pekerjaan adalah perhatian yang paling penting dari seorang
manajer di semua organisasi. Karena itu, manager harus memantau hubungan
antara beban stres dan prestasi kerja karyawan. Misalnya, semua gangguan fisik,
depresi, kecelakaan kerja, keinginan berpindah, dan keterasingan memiliki efek
negatif yang parah pada prestasi kerja.3
Stres kerja tidak dapat dihindari, namun stres kerja dapat dikurangi dan
dikelola. Stres kerja apabila dikelola dengan baik dapat menjadi pendorong dan
meningkatkan intesitas kerja. Sedangkan apabila tidak dikelola dengan baik, stres
kerja akan menimbulkan permasalahan yang berdampak negatif bagi individu dan
perusahaan.2
Berdasarkan uraian tersebut, dalam tulisan ini mengulas tentang stres dan
konsep stres organisasi, dan dampak stres kerja yang dihasilkan pada kinerja
karyawan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Stres


Stres adalah kata yang diucapkan tidak hanya oleh orang biasa, tetapi juga
oleh seorang ilmuwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap orang membuat
definisi yang berbeda dari stres. Misalnya, stres berarti fluktuasi di pasar saham
untuk pengusaha.
Kata stres berasal dari Bahasa Latin estrictia digunakan dalam arti bencana,
kesulitan dan kesedihan serta pada abad ke-18 dan ke-19 arti stres berubah dan
digunakan dalm arti kekuatan, tekanan dan paksaan terhadap orang-orang atau
benda.4 Dalam definisi lain, stres dibahas dalam konteks individu dan
lingkungannya, dan dilihat sebagai suatu kondisi yang terjadi setelah mendorong
batas-batas fisik dan mental dan di bawah tekanan serta ketegangan.5
Stres diamati tidak hanya pada aspek emosional dan psikologis tetapi juga
secara fisiologis. Stres merupakan ketegangan saraf sederhana yang dapat
disebabkan oleh kecemasan. Umumnya stres adalah hal yang negatif. Dengan kata
lain, stres sebagai sesuatu yang mengkonsumsi sumber mental dan fisik kita.
Sebagai contoh, stres yang berlebihan dapat membuat individu tidak mampu kerja
dan menciptakan masalah kesehatan yang serius. Disisi lain, stres memiliki sisi
positif. Stres menyebabkan perubahan fisik dan mental dalam organisme,
pertumbuhan dan hal lainnya.
Perbedaan penting antara stres positif dan negatif tergantung pada
bagaimana orang merasakan stres yang menyebabkan peristiwa atau lingkungan
dan bagaimana ia menangani itu. Singkatnya, efek stres eperlu dijaga pada tingkat
positif sepanjang sewaktu.

2.2. Individu dan Stres Kerja


Tingkat stres yang tinggi menyebabkan berbagai kerusakan fisiologis,
psikologis dan perilaku pada seseorang, mempengaruhi kesatuan fisik dan mental
karyawan, mengurangi kinerja, dan individu mengalami mekanisme pengambilan
keputusan yang sulit dan ketidak stabilan perilaku.6
Hasil stres pada individu secara fisiologis dapat menyebabkan penyakit
jantung, sakit kepala dan sakit punggung, kanker, diabetes, sirosis, penyakit paru,
dan penyakit kulit. Sedangkan secara psikologis menyebabkan masalah keluarga,
tidur tidak teratur, depresi maupun gangguan psikologis yang menyebabkan
perilaku seperti merokok, alkohol, membuat kecelakaan, kekerasan maupun
keengganan.7
Stres menyebabkan penurunan produktivitas dan efisiensi karyawan dan
sebagai hasilnya, meningkatakan tingkat kecelakaan kerja, masalah psikologis dan
fisiologis yagn dialami oleh karyawan dan hilangnya hasil tenaga kerja yang
berkualitas serta biaya tambahan kepada perusahaan. 7

Anda mungkin juga menyukai