ABSTRACT
Introduction : Leprosy is one of contagious illness which generates complex situation. The
main problem of this study was faced by family in taking care of leprosy. Purpose of this
research was to analyze the effect of applied family nursing care to knowledge and prevent
dissability patient of leprosy. Method : Design used in this reseach was pre experiment. The
population of this study was all family and patient of leprosy in Puskesmas Taliwang-Nusa
Tenggara Barat, whom deal directly with the client. Data were analyzed using wilcoxon signed
rank test and fisher exact probability test with level of significance α ≤ 0,05. Result : Results
showed that applied family nursing care is an early preventing and continued care is one of the
methods to increase family knowledge and prevent the dissability of leprosy reaction to the
patient.Discussion : It is recomended that the involvement of the family in caring is important.
79
Jurnal Ners Vol.4 No.1 April 2009: 79-82
80
Manfaat Asuhan Keperawatan Keluarga (Nursalam)
81
Jurnal Ners Vol.4 No.1 April 2009: 79-82
dini dan perawatan cacat lanjut) dan Departemen Kesehatan R.I. d, 2006. Modul
pencegahan kecacatan pasien kusta yang 4: Kecacatan Dan Pencegahan
ditunjukkan pada perubahan hasil Cacat. Makasar: Pusat Latihan Kusta
pencatatan pencegahan kecacatan pasien Nasional (PLKN).
kusta (reaksi kusta dan tingkat kecacatan). Departemen Kesehatan R.I. e, 2004. Modul
5: Pencatatan Dan Pelaporan
Saran Program P2 Kusta. Makasar: Pusat
Latihan Kusta Nasional (PLKN).
Peneliti menyarankan agar 1) Departemen Kesehatan R.I. f, 2004. Modul
selama pasien kusta menjalani terapi MDT 6: PKM. Makasar: Pusat Latihan
hendaknya keluarga dilibatkan dalam Kusta Nasional (PLKN).
perawatan kesehatan anggota keluarga Departemen Kesehatan R.I. g, 2006. Modul
yang sakit, 2) pencegahan terjadinya 7: Supervisi (Bimbingan Teknis),
kecacatan dan mengurangi kecacatan pada Monitoring Dan Evaluasi. Makasar:
penderita kusta membutuhkan rencana Pusat Latihan Kusta Nasional
strategi yang lebih terintegrasi dengan (PLKN).
melibatkan pasien, keluarga dan petugas Departemen Kesehatan R.I. h, 2006.
kesehatan 3) perawat pemegang program Panduan Pelayanan Keperawatan
kusta perlu melaksanakan beberapa Kesehatan di Rumah. Jakarta:
alternatif kegiatan upaya penyuluhan Direktorat Bina Pelayanan
kesehatan melalui: media leaflet/booklet, Keperawatan Direktorat Jenderal
melakukan demonstrasi cara perawatan diri Bina Pelayanan Medik.
dan kunjungan rumah serta diskusi dengan Departemen Kesehatan R.I i, 2002. Buku
pasien kusta dan keluarganya tentang Panduan Pelaksanaan Program
penyakit kusta dan cara penanganannya. Kusta Bagi Petugas Unit Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Direktorat
Kosasih., A., dkk (2006). Kusta. Makalah
KEPUSTAKAAN Kesehatan
Mubarak, W.I., (2005). Pengantar
Alimul. H., 2006. Pengantar Kebutuhan Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
Dasar Manusia : Aplikasi Konsep Sagung Seto, hlm. 50- 60.
Dan Proses Keperawatan, Jakarta: Mubarak., dkk., 2006. Pengantar
Salemba Medika, hlm.116 – 117. Keperawatan Komunitas 2. Jakarta:
Departemen Kesehatan R.I a, 2007. Modul Sagung Seto, hlm. 141-145, 150-159,
Pelatihan Program P2 Kusta Bagi 255-269, 285-303, 304-307.
Unit Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Nursalam c., 2007. Perencanaan
Sub Direktorat Kusta dan Frambusia. Pelayanan Keperawatan di Rumah
Departemen Kesehatan R.I b, 2006. Modul Sakit Dengan Metode Balance
1: Epidemiologi dan Program. Scorecard (BSC). Makalah
Makasar: Pusat Latihan Kusta Keperawatan.
Nasional (PLKN).
Departemen Kesehatan R.I. c, 2006. Modul
3: Reaksi Kusta. Makasar: Pusat
Latihan Kusta Nasional (PLKN).
82