HEPATITIS VIRUS A
DISUSUN OLEH :
PEMBIMBING :
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Mengetahui,
Pembimbing
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Lemas
Anamnesis Terpimpin :
Lemas dialami sejak ± 5 hari yang lalu disertai pusing sejak sehari SMRS.
Nyeri perut kanan atas (+) dialami sejak ± 1 minggu SMRS, nyeri
dirasakan sama sepanjang hari, tidak hilang timbul. Mudah lelah (+), nafsu
makan menurun (+), mual (+), muntah (+), perut kembung (+). Riwayat
demam (+), demam timbul mendadak, namun tidak terlalu tinggi,
menggigil (-), berkeringat (-). Pasien juga mengeluhkan mata kuning (+),
batuk (-), nyeri ulu hati (-). BAK berwarna seperti air teh pekat (+). BAB :
biasa.
Riwayat Penyakit Sebelumnya : Riwayat sakit dengan gejala yang
sama disangkal
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga : Riwayat keluarga dengan penyakit
yang sama disangkal
C. PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum
Tanda vital
Pemeriksaan thoraks
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan ekstremitas
HCT 43,7 % 40 - 50 %
LYM 35,4 % 25 - 40 %
IgM Anti HAV Reaktif 9,29 ↑ Non Reaktif bila indeks : < 0,80
Gray Zone bila : 0,80 – 1,20
Reaktif bila : > 1,20
Anti HCV Non Reaktif 0,06 Non Reakti bila indeks : < 1,00
E. DIAGNOSA
Hepatitis Virus A
F. DIAGNOSA BANDING
Malaria
Hepatitis (B, C, D dan E)
Kolelitiasis
G. PENATALAKSANAAN
Bed Rest
IVFD NaCl : Dekstrose = 20 tetes/menit
Inj. Aminoleban 1gr/8j/iv
Inj. Ranitidin 50mg/12j/iv
Inj. Ondansentron 1 amp/8j/iv
Inj. Sohobion 1 amp/24j/iv
Maxilliv 2x1
H. PROGNOSIS
Qua Ad Functionam : Dubia ad bonam
Qua Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Qua Ad Vitam : Dubia ad bonam
I. FOLLOW UP
03/2/2017 S: P:
O : SS/GC/CM
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 ⁰C
An (-/-), Ik (+/+)
BP : Vesikuler
BT : Rh -/-, wh-/-
BJ : I/II murni regular, BT (-)
Abd : peristaltik (+) kesan
normal, Nyeri tekan (+) regio
hipokondrium kanan. Hepar
membesar 2 jari dibawah
arcus costae, konsistensi :
lunak, permukaan : rata,
pinggir : lancip dan lien tidak
teraba.
Eks : Akral hangat, edema
tungkai (-)
Lab :
WBC 7,34x103/uL
RBC 5,17x106/uL
HGB 14,9 g/dL
HCT 43,7 %
MCV 84,5 fL
MCH 28,8 pg
MCHC 34,1 g/dL
PLT 274x103/uL
LYM 35,4 %
MONO 11,4 % ↑
EOS 0,5 % ↓
BASO 1,1 % ↑
A : Hepatitis Virus A
04/2/2017 S: P:
An (-/-), Ik (+/+)
BP : Vesikuler Instruksi :
A : Hepatitis Virus A
06/2/2017 S: P:
S : 36 ⁰C
An (-/-), Ik (-/-)
BP : Vesikuler
BT : Rh -/- wh-/-
BJ : I/II murni regular, BT (-)
Abd : Peristaltik (+) kesan
normal, Nyeri tekan (-)
Eks : Akral hangat, edema
tungkai (-).
Lab :
SGOT (AST) : 100 U/L ↑
SGPT (ALT) : 292 U/L ↑
A : Hepatitis Virus A
BAB II
HEPATITIS VIRUS
PENDAHULUAN
DEFINISI
Hepatitis virus adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Dikatakan
akut apabila inflamasi (radang) hati akibat infeksi virus hepatitis yang
berlangsung selama kurang dari 6 bulan, dan kronis apabila hepatitis yang tetap
bertahan selama lebih dari 6 bulan. Keadaan kronis pada anak-anak lebih sukar
dirumuskan karena perjalanan penyakitnya lebih ringan daripada orang dewasa.2
HEPATITIS A
Definisi
Patogenesis
Gambaran Klinis
1. Stadium Inkubasi
Periode antara infeksi HAV dan munculnya gejala berkisar 15 – 49 hari, rata-
rata 25-30 hari. Inkubasi tergantung jumlah virus dan kekebalan tubuh.3
2. Stadium prodromal (Praikterik)
Ditandai dengan gejala seperti : mual, muntah, nafsu makan menurun, merasa
penuh diperut, diare (sembelit), yang diikuti oleh kelemahan, kelelahan,
demam, sakit kepala, gatal-gatal, nyeri tenggorokan, nyeri sendi, gangguan
penciuman dan pengecapan, sensitif terhadap cahaya, kadang-kadang batuk.
Gejala ini seperti “febrile influenza infection”. Pada anak-anak dan remaja
gejala gangguan pencernaan lebih dominan, sedangkan pada orang dewasa
lebih sering menunjukkan gejala ikterik disertai mialgia.3
3. Stadium klinis
90% dari semua pasien HAV akut adalah subklinis, sering tidak terdeteksi.
Akhir dari prodromal dan awal dari fase klinis di tandai dengan urin yang
berwarna coklat, urobilinogenuria persisten, proteinuria ringan dan
microhaematuria dapat berkembang. Feses biasanya acholic, dengan
terjadinya ikteric (60-70% pada anak-anak, 80-90% pada dewasa). Sebagian
gejala mereda, namun demam bisa tetap terjadi. Hepatomegali, nyeri tekan
hepar splenomegali, dapat ditemukan. Akhir masa inkubasi LDL dapat
meningkat sebagai espresi duplikasi virocyte, peningkatan SGOT, SGPT,
GDH. Nilai Transaminase biasanya tidak terlalu diperlukan untuk menentukan
derajat keparahan. Peningkatan serum iron selalu merupakan ekspresi dari
kerusakan sel hati. AP dan LAP meningkat sedikit. HAV RNA terdeteksi
sekitar 17 hari sebelum SGPT meningkat dan beberapa hari sebelum HAV
IgM muncul. Viremia bertahan selama rata-rata 79 hari setelah peningkatan
GPT , durasinya sekitar 95 hari.3
4. Penyembuhan
Fase ikterik berlangsung sekitar 2-6 minggu. Parameter laboratorium benar-
benar normal setelah 4-6 bulan. Normalisasi dari serum asam empedu juga
dianggap sebagai perameter dari penyembuhan.3
Diagnosis
IgM anti HAV dapat dideteksi selama fase akut dan 3-6 bulan setelahnya,
mengindikasikan infeksi akut.
Anti HAV yang positif tanpa IgM anti HAV mengindikasikan infeksi
lampau.1
Gambar 2 : respon imun HAV
1. Sanityoso A., Griskalia C. Hepatitis Viral Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2014. 1945-1962
2. Sulaiman A. Pendekatan Klinis Pada Pasien Ikterus. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2014. 1935-1940
3. ACUTE VIRAL HEPATITIS dalam buku HEPATOLOGY PRINCIPLES
AND PRACTICE. Kuntz, Erwin dan Hans-Dieter Kuntz. Germany : Springer
Medizin Verlag Heidelberg. 2006
4. ACUTE VIRAL HEPATITIS dalam buku HARRISON'S PRINCIPLES OF
INTERNAL MEDICINE 17th Edition. L.Kasper MD, Dennis dkk United
States of America: Mc Graw Hill. 2008
5. HEPATIITS AKUT dalam buku KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN.
Mansjoer A. Jakarta. 2000