Anda di halaman 1dari 3

DASAR-DASAR TERAPI CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Pendahuluan
Menjaga agar volume cairan tubuh tetap relatif konstan dan komposisi elektrolit di dalamnya
tetap stabil adalah penting bagi homeostatis. Beberapa masalah klinis timbul akibat adanya
abnormalitas dalam hal tersebut. Untuk bertahan, kita harus menjaga volume dan komposisi
cairan tubuh, baik ekstraseluler (CES) maupun cairan intraseluler (CIS) dalam batas normal.
Gangguan cairan dan elektrolit dapat membawa penderita dalam kegawatan yang kalau tidak
dikelolam secara cepat dan tepat dapat menimbulkan kematian. Hal tersebut terlihat misalnya
pada diare, peritonitis, ileus obstruktif, terbakar, atau pada pendarahan yang banyak.
Elektrolit merupakan molekul terionisasi yang terdapat di dalam darah, jaringan, dan sel tubuh.
Molekul tersebut, baik yang positif (kation) maupun yang negatif (anion) menghantarkan arus
listrik dan membantu mempertahankan pH dan level asam basa dalam tubuh. Elektrolit juga
memfasilitasi pergerakan cairan antar dan dalam sel melalui suatu proses yang dikenal sebagai
osmosis dan memegang peraran dalam pengaturan fungsi neuromuskular, endokrin, dan sistem
ekskresi.
Jumlah asupan air dan elektrolit melalui makan dan minum akan dikeluarkan dalam jumlah relatif
sama. Ketika terjadi gangguan homeostasis dimana jumlah yang masuk dan keluar tidak
seimbang, harus segera diberikan terapi untuk mengembalikan keseimbangan tersebut.
Anatomi Cairan Tubuh
Total Body Water ( TBW )
Air merupakan komponen utama dalam tubuh yakni sekitar 60% dari berat badan pada laki-laki
dewasa. Persentase tersebut bervariasi bergantung beberapa faktor diantaranya: 2
 TBW pada orang dewasa berkisar antara 45-75% dari berat badan. Kisaran ini tergantung pada
tiap individu yang memiliki jumlah jaringan adipose yang berbeda, yang mana jaringan ini hanya
mengandung sedikit air.
 TBW pada wanita lebih kecil dibanding dengan laki-laki dewasa pada umur yang sama, karena
struktur tubuh wanita dewasa yang umumnya lebih banyak mengandung jaringan lemak.
 TBW pada neonatus lebih tinggi yaitu sekitar 70-80% berat badan
 Untuk beberapa alasan, obesitas serta peningkatan usia akan menurunjkan jumlah kandungan
total air tubuh

TBW dibagi dalam 2 komponen utama yaitu cairan intraseluler (CIS) dan cairan ekstra seluler
(CES) seperti terlihat pada gambar
Body
100%
Water
60 % (100)
Tissue
40 %
Intracellular space
40 % (60)
Extracellular space
20 % (40)
Intravascular space
5 % (10)
Interstitial space
15 % (30)
Cairan intra seluler merupakan 40% dari TBW. Pada seorang laki- laki dewasa dengan berat 70
kg berjumlah sekitar 27 liter. Sekitar 2 liter berada dalam sel darah merah yang berada di dalam
intravaskuler. Komposisi CIS dan kandungan airnya bervariasi menurut fungsi jaringan yang ada.
Misalnya, jaringan lemak memiliki jumlah air yang lebih sedikit dibanding jaringan tubuh
lainnya.
Komposisi dari CIS bervariasi menurut fungsi suatu sel. Namun terdapat perbedaan umum antara
CIS dan cairan interstitial. CIS mempunyai kadar Na +, Cl- dan HCO3- yang lebih rendah
dibanding CES dan mengandung lebih banyak ion K + dan fosfat serta protein yang merupakan
komponen utama intra seluler. 3
Komposisi CIS ini dipertahankan oleh membran plasma sel dalam keadaan stabil namun tetap ada
pertukaran. Transpor membran terjadi melalui mekanisme pasif seperti osmosis dan difusi, yang
mana tidak membutuhkan energi sebagaimana transport aktif.
Sekitar sepertiga dari TBW merupakan cairan ekstraseluler (CES), yaitu seluruh cairan di luar sel.
Dua kompartemen terbesar dari mairan ekstrasluler adalah cairan interstisiel, yang merupakan
tiga perempat cairan ekstraseluler, dan plasma, yaitu seperempat cairan ekstraseluler. Plasma
adalah bagian darah nonselular dan terus menerus berhubungan dengan cairan interstisiel melalui
celah-celah membran kapiler. Celah ini bersifat sangat permeabel terhadap hampir semua zat
terlarut dalam cairan ekstraseluler, kecuali protein. Karenanya, cairan ekstraseluler terus
bercampur, sehingga plasma dan interstisiel mempunyai komposisi yang sama kecuali untuk
protein, yang konsentrasinya lebih tinggi pada plasma.
Cairan transeluler merupakan cairan yang disekresikan dalam tubuh terpisah dari plasma oleh
lapisan epithelial serta peranannya tidak terlalu berarti dalam keseimbangan cairan tubuh, akan
tetapi pada beberapa keadaan dimana terjadi pengeluaran jumlah cairan transeluler secara
berlebihan maka akan tetap mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Cairan
yang termasuk cairan transseluler yaitu :Cairan serebrospinal, cairan dalam kelenjar limfe, cairan
intra okular, cairan gastrointestinal dan empedu, cairan pleura, peritoneal, dan perikardial.
Komponen cairan ekstraseluler terbagi menjadi seperti pada tabel berikut:
Komponen CES pada seorang laki-laki dewasa ( BB 70 Kg)
Cairan Berat Badan (%) Volume (%)
Cairan interstitial 15 10,5
Plasma 5 3,5
Cairan transeluler 1 0,7
Total CES 21 14,7

Anda mungkin juga menyukai