Anda di halaman 1dari 12

Pandangan Islam Tentang Alam

Alquran tidak membicaran asal usuk alam secara detail namun dalam bentuk isyarat yang
menggambarkan penciptaan memalui proses bertahap dan memerlukan waktu. Allah berfirman:
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, adapun arasy-Nya tegak pada air
untuk menguji siapa diantara kalian yang lebih tinggi amalnya (QS. Surat Hud: 7).
Pada abad 20 para pakar fisika muslim mulai memahami ayat-ayat yang berkaitan dengan alam semesta
dengan menggunakan latar belakang ilmu mereka. Menurut mereka, Al Quran ternyata memberikan
konsep mendasar bagi pengetahuan manusia tentang alam raya ini. Firman Allah:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih berganti malam dan siang, terdapat ayat-
ayat Allah bagi orang yang berakal (Qs. Ali Imran: 190)
Ayat diatas mendorong manusia utuk menyelidiki sifat-sifat dan kelakuan alam sekitarnya yang menjadi
tempat tinggal dan sumber kehidupannya. Segala yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia.
1. Alam dalam pandangan Islam adalah makhluk Allah yang diperuntukkan bagi manusia dan
menjadikannya sebagai pendorong untuk menyelidiki fenomena yang terjadi didalamnya.
Penyelidikan terhadap alam raya ini merupakan bagian dari tugas manusia sebagai khalifah di
muka bumi.
2. Alam jagat raya ini milik Allah, manusia hanya memiliki hak guna pakai selama hidup. Allah
berfirman:
Tuhan telah menundukkan bagimu apa saja yang ada dilangit dan dibumi secara keseluruhannya
(QS. Al. Jaatsiyah; 13)

Kesimpulan
1. Ilmu pengetahuan ini seyogyanya dijadikan sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan seluruh
makhluk, dengan cara mendayagunakan dan memamfaatkan alam sebaik-baiknya (tidak bebas
nilai),
2. Ilmu pengetahuan yang berlandaskan Al Quran menjadikan Allah sebagai titik berangkat dan
sekaligus titik tujuan dan direalisasikan dalam bentuk nyata (amal saleh).

Manusia Menurut Agama Islam


Asal kejadian dan potensi manusia
Asal usul manusia dalam pandangan islam tidak terlepas dari figure Adam sebagai manusia pertama.
Figur Adam tidak dilihat dari sisi fisik semata, tetapi lebih penting bahwa Adam adalah manusia
sempurna, lengkap dengan kebudayaan sehingga diangkat sebagai khalifiah dimuka bumi. Allah
berfirman:
Ketika Tuhan berfirman kepada malaikat: sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang khalifah
dimuka bumi. Mereka berkata: mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) dimuka bumi ini,
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Tuhan berfirman:
sesungguhnya aku mengetahui apa yang Kamu tidak ketahui (QS. Al Baqarah;30)
Manusia yang diciptakan Allah itu (Adam) memiliki intelegensi yang paling tinggi dibandingkan dengan
mahkluk Allah lainnya, firman Allah:
Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama segala benda, kemudian mengemukakannya kepada para
malaikat, seraya berfirman: sebutkanlah kepadaku benda-benda itu, jika kalian memang benar?
Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami. Sesungguhnya engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah
berfirman: hai Adam beritahukan kepada mereka nama-nama benda itu. Setelah Adam memberitahu
nama-nama benda itu kepada mereka, Allah befirman: bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa
sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan (QS. Al Baqarah; 31-33).
1. Adam, manusia pertama yang memiliki kemampuan akal yang sempurna.
2. Adam, manusia pertama yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
Penciptaan manusia secara fisik pada kejadian selanjutnya melalui proses pencampuran badan laki-laki
dan perempuan, seperti firman allah:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan dari saripati (berasal) dari tanah
(QS. Al Mukminum; 12).
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) ditempat yang kokoh (Rahim)
(QS. Al Mukminun;13)
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan segumpal tulang belulang, lalu tulang belulang itu
kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang berbentuk lain. Mahasuci
Allah, pencipta yang baik (QS. Al. Mukminun;14).
Kemudian Dia menjadikan keturunan dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia
menyempurnakannya dan meniupkan kedalam tubuhnya roh (ciptaan-Nya) dan Dia menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur .
(QS. As Sajadah; 8-9).

Pada ayat diatas dengan jelas menunjukkan bahwa manusia tersusun dari dua unsur yaitu:
1. Unsur materi (jasmani) dari tanah.
2. Unsur inmateri (Rohani) dari alam gaib.
Tubuh memiliki daya yang bersifat fisik:
1. Mendengar, melihat, mencium dan merasakan
2. Bergerak
Jiwa (nafs) memiliki dua macam daya:
1. Daya pikir yang disebut akal
2. Daya rasa yang berpusat didalam dada (Qalbu).

Fungsi daya pikir:


1. Sebagai filter, menyeleksi secara nalar tentang yang baik dan buruk,
2. Membawa manusia pada keinginannya yang besar akan melahirkan ilmu pengetahuan dan
teknologi,
3. Digunakan untuk meneliti, memahami dan menghayati alam semesta.

Fungsi daya rasa:


1. Rasa dipertajam melalui ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
2. Rasa juga adalah potensi manusia untuk melahirkan nilai-nilai etika dan estetika.
3. Rasa etis juga disebut rasa agama atau rasa berketuhanan (Fitra), seperti firman Allah:
Bukankah Aku ini tuhanmu? Mereka menjawab: betul Engkau adalah Tuhan kami.
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa setiap manusia mengalami proses perjanjian dengan Allah.

Konsep Manusia Di Dalam Al-Quran.


1. Kata INSAN disebut dalam Al Quran sebanyak 65 kali, seperti dalam Al Quran:
“Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al Alaq; 5)”
2. Kata AL BASYAR terulang sebanyak 37 kali, seperti dalam surah Al Kahfi; 110
“Konsep basyar selalu dihubungkan dengan sifat biologis manusia seperti asalnya dari tanah liat,
makan, minum dan berkembang biak (QS. Al Kahfi; 110)”.
3. Kata AN NAS disebut dalam Al Quran sebanyak 240 kali, diantaranya:
“Sesungguhnya telah Kami buatkan manusia dalam Al Quran ini sebagai macam perumpamaan agar
mereka dapat mempelajarinya (QS. Az Zumar; 27).”
4. Kata BANI ADAM: menunjuk ke aspek historis, bahwa manusia berasal dari Bani Adam,
“Hai anak adam pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid” (QS. Al. A’raf; 31).
5. Kata ABDUN, menunjuk pada aspek posisi manusia sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan
patuh kepada-Nya
“…………….Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan)
bagi setiap hamba yang kembali kepada-Nya (QS. Saba’; 9)’.

Martabat Manusia
Letak perbedaan utama manusia dengan makhluk lainnya adalah kemampuannya melahirkan kebudayaan.
Kebudayaan hanya dimiliki manusia, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan yang bersifat
instingtif.
Manusia memiliki karakter yang khas, kekhasan inilah yang menurut Al Quran menyebabkan adanya
konsekuensi kemanusiaan, diantaranya kesedaran tanggung jawab dan pembalasan.
Diantara Karakter Manusia:
1. Aspek kreasi: organ-organ tubuh manusia memiliki fungsi yang lebih sempurna dibandingkan
makhluk lainnya,
2. Aspek ilmu: hanya manusia yang memiliki kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam
semesta ini,
3. Aspek kehendak: manusia memiliki kehendak yang menyebabkan bisa mengandalakan pilihan
dalam hidupnya,
4. Aspek akhlak: manusia dapat dibentuk akhlaknya.

Tujuan penciptaan Manusia


Untuk beribadah kepada Allah. Pribadatan dalam arti yang luas yaitu ketundukan manusia pada hukum-
hukum Allah dalam menjalankan kehidupannya dimuka bumi ini, baik hubungan vertical kepada Allah,
maupun horizontal terhadap sesama manuisa dan makhluk Allah lainnya.
“Dan aku tidaklah menciptakan jin dan manusia kecuali mengabdi kepadaku”.

Hubungan Manusia Dan Agama


Agama merupakan bagian yang inherent dalam diri manusia atau disebut juga fitrah manusia:
1. Kefitrian agama bagi manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama, karena agama merupakan
kebutuhan hidupnya (cemas dan mengharap).
2. Kebutuhan manusia dengan agama tidak dapat digantikan dengan kemampuan ilmu pengetahuan
dan teknologi (masyarakat barat),
3. Manusia dengan kemampuan akalnya dapat melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi
akal saja tidak mampu menyelesaikan seluruh persoalan hidup yang dihadapi manusia
(bioteknologi melalui rekayasa genetika).
4. Ilmu dan teknologi serta kemajuan peradaban manusia melahirkan jiwa yang kering dan haus
akan sesuatu yang bersifat rohania. Kekecewaan dan kegelisahan batin senantiasa menyertai
perkembangan kesejahteraan manusia.

Kesimpulan bahwa agama sangat perlu bagi manusia terutama bagi orang yang berilmu, apapun
disiplin ilmunya. Sebab karena dengan agama ilmunya akan lebih bermakna (bagi kita umat Islam,
agama yang dimaksud adalah agama Islam).

Kenapa Islam?
Karena agama Islam adalah agama akhir yang mutahir. Agama Islam adalah agama keseimbangan dunia
dan akhirat agama yang tidak mempertentangkan iman dan ilmu, bahkan menurut Rasullulah SAW.
agama yang mewajibkan manusia, baik pria maupun wanita menuntut ilmu pengetahuan mulai dari bayi
hingga liang lahat (Long life education).

ARTI DAN RUANG LINGKUP AGAMA ISLAM


Kata Islam menurut bahasa berasal dari kata ASLAMA yang berarti tunduk, patuh atau berserah diri. Dari
uraian tersebut dapatlah disimpulkan arti yang dikandung perkataan Islam yaitu: kedamaian,
kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri, ketaatan dan kepatuan.
Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan Allah kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan
kepada manusia yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia
dengan alam. Islam dalam pengertian ini adalah agama yang dibawa oleh para rasul Allah. Sejak dari nabi
Adam sampai nabi Muhammad SAW.
Islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad adalah wahyu Allah terakhir untuk manusia dengan
tingkat perkembangan manusia sejak masa diturunkannya hingga akhir zaman kelak.
Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-
Ku dan telah kuridahi Islam sebagai agamamu (QS. Al Maidah; 5:3)
Relevansi agama Islam dengan perkembangan budaya manusia itu diisyaratkan oleh Allah:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya (QS. Al Hijr, 15: 9).
Islam satu-satunya agama yang paling sesuai untuk manusia. Islam datang dari Allah pencipta manusia.

KLASIFIKASI AGAMA DAN AGAMA ISLAM


Dilihat dari sumber, sifat dan tempatnya agama dapat diklasifikasikan atas dua kategori yaitu:
1. Agama wahyu (Releaved religion) kadang disebut agama langit,
2. Agama budaya (cultural religion atau natural religion) kadang juga disebut agama bumi atau
agama alam.
Ciri-ciri agama tersebut:
1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya. Sedangkan agama budaya tidak dapat dipastikan
kelahirannya,
2. Agama wahyu disampikan kepada manusia melalui Rasul Allah, sedangkan agama budaya tidak
mengenal Rasul Allah,
3. Agama wahyu mempunyai kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan oleh Allah,
sedangkan agama budaya kitab sucinya buatan manusia,
4. Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah, sedangkan kebenaran agama
budaya bersifat relative terikat pada ruang dan waktu,
5. System hubungan manusia dengan Allah dalam agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri
dengan penjelasan rasul-Nya, sedangkan konsep ketuhanan agama budaya mulai dari animism,
dinamisme sampai monoteisme tidak murni,
6. Dasar agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat manusia sedangkan pada agama
budaya bersifat relative.

AGAMA ISLAM DAN IPTEK


1. IPTEK dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam rangka mencapai kesejahteraan
hidup didunia dan memberi kemudahan pada peningkatan ubudiyah pada Allah,
2. IPTEK merupakan sarana bagi manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah dimuka
bumi.
Dan Dialah Allah yang menciptakan kamu penguasa-penguasa dibumi dan meninggikan sebagian
dari kamu atas sebagian yang lain dengan beberapa tingkat…….(QS. Al An’am; 165).
Dengan IPTEK manusia dapat menghayati kekuasaan Allah secara mendalam dan empiric karena itu
posisi ilmuan sangat mulai dihadapan Allah:
…………niscaya Allah akan meningkatkan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan apa yang kamu kerjakan (QS. Al Mujadalah; 11).
3. Islam menempatkan iptek sebagai alat kesejahteraan manusia yang didasarkan pada nilai-nilai
ilahiyah,
4. Agama Islam menempatkan IPTEK diatas dasar keimanan dan ketaqwaan serta pengembangannya
merupakan tugas manusia yang beriman kepada Allah.
AL QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI
1. Pengertian dan nama alquran
Alquran dari kata qara’a yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca.
Secara terminology Al Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
melalui perantara malaikat Jibril. Al Quran tertulis dalam mushaf dan sampai kepada manusia secara
mutawatir dan membacanya bernilai ibadah.
Definisi diatas dapat dipahami bahwa:
1. Alquran : kalamullah, bukan ucapan Nabi Muhammad SAW atau manusia lainnya,
2. Alquran : diurunkan kepada Nabi Muhammad bin Abdullah yang lahir di Mekkah pada tahun 571
M sebagai nabi dan rasul terakhir:
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia
adalah rasullullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah maha mengetahui segala sesuati (QS. Al
Ahzab, 33:40).
3. Alquran diturunkan lewat perantara malaikat jibril AS. Secara beransur-ansur selama 22 tahun 2
bulan 22 hari kepada Nabi Muhammad SAW.
4. Alquran diturunkan dalam bentuk mushaf sejak masa turunnya, dihafal dan ditulis para sahabat
kemdian dikumpulkan dalam bentuk mushaf yang berisi 6.666/6.236 ayat, 114 surah dan 74.499
kata atau 325.345 huruf atau suku kata.

NAMA-NAMA ALQURAN
1. Alquran. Disebutkan dalam firman Allah surah Al Hasyr:
Sekiranya Kami turunkan Al Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya
tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah (QS. Al Hasyr; 21).
2. Dari kata: Qara’a: Yaqra’u: Qur’anan. Yang berarti bacaan atau harus dibaca.
3. Al-Furqan: Pembeda atau pemisah antara yang hak dan batil.
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hambanya, agar menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam (QS. Al Furqan; 1)
4. Azzikra, peringatan, yaitu kitab yang berisi peringatan Allah kepada manusia.
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran dan sesunggunya Kami benar-benar
memeliharanya (QS. Al Hijr; 9)
5. Al Kitab: Tulisan atau yang tertulis dan dibukukan, yaitu kitab yang ditulis dalam muhsaf.
Segala puji Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab dan Dia tidak mengadakan
kebengkokan didalamnya (QS. Al Kahfi, 18: 1).

FUNGSI DAN PERANAN AL QURAN


1. Petunjuk bagi manusia,
Al Quran memberi petunjuk kearah pencapaian kebahagiaan yang hakiki, yaitu dunia akhirat. Untuk
mencapai kebahagian tersebut Al Quran memberi petunjuk yang jelas, yaitu meletakkan seluruh
aspek kehidupan dalam kerangka ibadah pada Allah.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali mereka menyembah-Ku (QS. Adz Dzariyat;
51-52)
2. Pemberi petunjuk atau penjelasan terhadap segala sesuatu,
Al Quran diturunkan ke bumi untuk memberikan penjelasan tentang segala sesuatu, sehingga manusia
memiliki pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan tugas hidupnya sebagai hamba Allah.
Tiadalah Kami alfakan sesuatupun dalam Al-kitab (QS. Al An’am; 38)
3. Sebagai penawar jiwa (Syifa)
Dan Kami turunkan dari Al Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain
kerugian (QS. Al Isra’; 82).

CIRI-CIRI AYAT MAKKIYAH DAN MADANIYAH


1. Ayat-ayat makkiyah pada umumnya pendek-pendek merupakan 19/30 dari seluruh isi Al Quran, 86
surah dan 4.780 ayat. Sedangkan ayat madaniyah pada umumnya panjang-panjang 11/30 dari seluruh
isi Al Quran, 28 surah dan 1.456 ayat.
2. Ayat makkiyah dimulai dengan kata…………. Sedangkan ayat madaniyah dimulai dengan
kata………..
3. Ayat-ayat makkiyah pada umumnya mengenai keyakinan (aqidah) pada Allah. Sedangkan ayat
madaniyah mengenai masalah social dan muamalah.
4. Ayat makkiyah diturunkan selama 12 tahun 13 hari, sedangkan ayat madaniyah selama 10 tahun 2
bulan 9 hari.

KODIFIKASI AL QURAN
1. Pada masa Rasullulah
a. Setiap ayat turun langsung dihafal diluar kepala oleh Nabi dan diajarkan kepada sahabat. Sahabat
langsung menghafal selanjutnya mengajarkan kepada sahabat lain,
b. Setiap ayat turun Nabi memberi petunjuk kepada sahabat dan sekertarisnya untuk menulis ayat
yang turun pada alat-alat tulis yang mereka miliki seperti: pelepa kurma, batu-batu tipis,
dedaunan dan kulit binatang kemudian disimpan dirumah Rasulullah.
2. Kodifikasi pada masa sahabat
a. Masa khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab menyarankan Al Quran ditulis dan dikumpulkan
dalam suatu muhsaf karena sahabat menghafal Al Quran banyak meninggal dalam peperangan.
b. Abu Bakar memerintahkan Ali, Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Ka’b serta Usman bin Affan
menulis dan membukukannya.

AL SUNNAH
Pengertian
As sunnah/hadis = berita atau sesuatu yang baru, pekerjaan atau cara dan perjalanan
(bhs)
Menurut istilah segala perkataan, perbuatan dan sikap diam nabi tanda setuju (Taqriri).
Macam-macam sunnah/hadis
a. Sunnah Qauliyah : Perkataan atau ucapan Rasulullah tentang sesuatu,
b. Sunnah Fi’liyah : perbuatan yang dilakukan dan dicontohkan Rasulullah,
c. Sunnah Taqririyah : ketetapan, diamnya dan keizinan Rasulullah (Perbuatan sahabat).

FUNGSI SUNNAH
1. Menjelaskan ketentuan yang terdapat dalam Al Quran, misalnya mengenai shalat,
2. Penjelasan isi kandungan Al Quran yang bersifat global (Rinciaan pelaksanaan ibadah),
3. Menguatkan hukum yang ditetapkan dalam Al Quran, misalnya puasa,
4. Mengembangkan sesuatu yang samr-samar ketentuannya didalam Al Quran, misalnya:
Larangan menikahi dalam waktu bersamaan seorang gadis dan bibinya,
Rasulullah melarang memakan sesuatu yang mempunyai taring dari binatang dan semua burung
yang bercakar (HR. Muslim dan Ibnu Abbas).

Hadis dapat dilihat dari segi, yaitu dari segi jumlah orang yang meriwayatkan dan dari segi kualitas
(diterima dan ditolak hadis tersebut):
Dari segi jumlah orang yang meriwayatkan:
1. Hadis Mutawar : hadis yang diriwayatkan sejumlah orang (15-30 orang). Secara terus-menerus
tanpa putus dan secara adat parawinya tidak mungkin berbohong,
2. Hadis Masyhur : hadis yang diriwayatkan sejumlah orang (5-20 orang). Tapi tidak mencapai
derajat mutawatir,
3. Hadis Ahad : hadis yang diriwayatkan oleh seorang, dua orang atau lebih, tapi tidak mencapai
syarat masyhur,
Dari segi kualitas (diterima atau ditolak)
a. Hadis Shahih : hadis yang sanadnya tidak terputus, diriwayatkan orang-orang adil, sempurna
ingatannya, kuat hafalannya, tidak cacat dan tidak bertentangan dengan dalil yang lebih kuat,
b. Hadis Hasan : hadis yang memenuhi syarat hadis shahih, tapi orang yang meriwayatkannya kurang
kuat ingatannya dan kurang baik hafalannya,
c. Hadis Dhait : hadis yang tidak lengkap syaratnya (tertolak), tau tidak memiliki syarat yang terdapat
dalam hadis shahih dan hasan.

PENELITIAN HADIS
1. Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al Mughirah Al Bardizbah Al Ja’fi Al Bukhari
yang terkenal dengan nama Imam Bukhari (194-256 H).
• Berguru pada 1080 orang guru ahli hadis,
• Berjalan kaki 80.000 km,
• Mengumpulkan hadis sebanyak 1.000.000 dan
• Menghafal hadis shahih 100.000 dan 200.000 yang tidak shahih.
2. Abu Al Husain Muslim bin Al Hajaj Al Qusyairy Al Naisaburi yang terkenal Imam Muslim (204-261
H).

RAKYU ATAU AKAL PIKIRAN


Rakyu : menggunakan akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad
Berijtihad : berusaha sungguh-sungguh dengan mempergunakan akal pikiran, pengetahuan dan
pengalaman manusia yang memenuhi syarat untuk mengkaji dan memahami Al Quran
dan sunnah serta hukum Islam.
Masalah yang diijtihadkan
Hukum-hukum syara yang tidak mempunyai dalil Qath’I (pasti) dalam Al Quran dan hadis. Karena
ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan temuan-temuan baru yang hukumnya harus diatur,
seperti:
• Teknologi bayi tabung,
• Bedah plastic,
• Cloning,
• Kontrasepsi
• dsb

MACAM-MACAM IJTIHAD
1. Qiyas : menurut bahasa yaitu mengukur sesuatu dengan lainnya dan
mempersamakannya,
Dari segi istilah: menetapkan sesuatu perbuatan yang belum ada ketentuan hukumnya yang telah
ditetapkan nash, disebabkan adanya persamaan antara keduanya (Illatnya).
2. Ijma, menurut bahasa yaitu sepakat, setuju atau sependapat.
Dari segi istilah ijma: kebulatan pendapat semua ahli ijtihad setelah wafatnya Rasulullah pada suatu
masa tentang suatu hokum,
3. Istihsan : menetapkan hukum terhadap sesuatu persoalan atas dasar prinsip-
prinsip yang berkaitan dengan kebaikan, keadilan dan kasih sayang.
4. Mashalihul Mursalah : menetapkan hukum terhadap sesuatu persoalan atas dasar pertimbangan
pemanfaatannya.

AGAMA ISLAM DAN ILMU-ILMU KEISLAMAN


Ilmu kalam : ilmu yang membahas aqidah untuk mempertahankan iman dengan mempergunakan akal dan
hasil pemahaman dan penafsiran mendalam serta rincian terhadap aqidah, itulah yang melahirkan aliran-
aliran dibidang aqidah.
1. Khawarij : berasal dari kata kharaja (keluar).
a. Khawari : golongan umat Islam yang semula mendukung Ali bin Abi Thalib, kemudian keluar
memisahkan diri karena tidak setuju terhadap sikap Ali pada Muawiyah dalam penyelesaian
politik (arbitrasi/ tahkim /gencatan senjata),
b. Ajarannya (pahamnya) : orang Islam yang menjatuhkan hokum selain hokum Allah berdosa
besar, orang yang berdosa besar keluar dari Islam (kafir) halal darahnya (wajib dibunuh),
c. Khilafah (politi pemerintahan), semua orang berhak menjadi khilafah asal memenuhi syarat: sehat
jasmani dan rohani, bertaqwa, berakhlak baik, memahami hokum Allah dan kaya.
2. Murjiah : dari kata Arja, yur ji’ (mengharap), menyerahkan dan menangguhkan ampunan
Allah.
a. Ajarannya: bahwa dosa besar yang dilakukan seorang muslim, tidak menyebabkan orang keluar
dari Islam (musyrik) karena amal tidak mempengaruhi iman,
b. Khilafah: yang berhak menjadi pemimpin haruslah orang arab.
3. Syiah: kelompok yang tetap setia pada Ali bin Abi Thalib baik sebelum amupun Sesudah
Tahkim.
a. Ajarannya: hanya Ali serta keturunannya melalui Fatimah yang berhak menjadi khalifah,
b. Kelompok Syiah terdiri atas 3 kelompok besar:
• Itsna Asyariah (Iman 12) dari Ali sampai Muhammad Al Muntazar kelompok terbesar
terdapat di Iran dan Irak,
• Sab’iyah/Ismailiyah (tujuan iman) kelompok ini terdapat di Afrika Timur, India dan Pakistan.
• Zaidiyah: pengikut Zaid bin Ali bin Husein pengikutnya terbanyak di Yaman.
4. Jabariyah: dari kata Jabarun artinya keterpaksaan. Menurut golongan ini manusia dipaksa
melakukan sesuatu sesuai yang ditentukan oleh Allah (Fatalism).
5. Qadariyah: dari kata Qadar artinya kuasa, menurut golongan ini manusia mempunyai qadar
(kuasa) untuk melakukan segala perbuatannya, artinya manusia bebas memilih perbuatannya yang
baik atau buruk.
6. Muktaliza; dari kata I’tazala artinya memisahkan diri, atau mengasinkan diri (Huzaifah Wasil
bin Atha 749 M) golongan ini sangat rasional atau mempergunakan filsafat dalam menjelaskan
keyakinan agama dan sangat kritis terhadap hadis.
7. Ahlusunnah wal-jama’ah (aswaja): perkataan ini 2 kata
a. Sunnah: kebiasaan Nabi Muhammad SAW,
b. Jama’ah: kumpulan-kumpulan para sahabat yang empat (Khulafa ur Rasyidin)
Dalam ajaran ini, Al Quran juga berpegang teguh pada hadis, nama lain dari golongan ini adalah Sunni,
termasuk Asy’ari dan Maturidi.
8. Ahmadiyah (Mirza Gulan Ahmad),
a. Ahmadiyah Qadiyan: bahwa Mirza Gulan Ahmad adalah nabi dan rasul akhir zaman dan
mendapat wahyu Allah untuk menyempurnakan Islam,
b. Ahmadiyah Lahore: Mirza bukan nabi, hanya mujaddin (pembaharu)
9. Salafiyah: bersal dari kata salaf artinya terdahulu atau asli lawan dari khalaf artinya
kemudian (modern). Paham yang berpegang teguh pada nash Al Quran mengenai aqidah tanpa
dicampur filsafat (tidak mempergunakan akal). Peletakan paham ini oleh Ahmad bin Hambal, diikuti
oleh Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab di Saudi Arabiyah yang dikenal dengan nama
Wahabi.

TASAWUF
1. Arti Tasawuf
a. Tasawuf berasal dari kata suf artinya bulu domba kasar atau wol kasar,
b. Berasal dari kata shaf artinya sahabat-sahabat nabi yang senantiasa menempati shaf terdepan,
c. Ahlusuffah, artinya sahabat nabi yang senantiasa menggunakan pelana kudanya sebagai bantal
dan tempat tidurnya adalah pelataran masjid.
2. Tasawuf dalam Al Quran dan hadis
Dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa manusia sangat dekat dengan tuhan.
• Jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang diri-Ku, maka Aku dekat dan mengabulkan seruan
yang memanggil jika Aku dipanggil (QS. Al Baqarah; 186)
• Dialah Allah beserta kamu dimana saja kamu berada.
• Dan engkau beribadah kepada Allah seperti halnya engkau melihat Allah.

Tasawuf adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah dan untuk mempuh jalan itu kaum sufi atau
seorang calon sufi harus menempuh jalan (Thaqiqah) yang panjang melalui stasion (Maqanat-maqanat)
tertentu:
a. Tobat: meminta ampunan yang tidak membawa kembali berbuat dosa lagi, baik dosa besar maupun
dosa kecil,
b. Zuhud: meninggalkan hidup kematerian, atau sikap jiwa yang tidak meletakkan kehidupan sebagai
tujuan. Tapi dunia dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan hakiki yaitu Taqarrub pada Allah.
c. Waraa: meninggalkan segala sesuatu yang didalamnya terdapat subhat (keragu-raguan) tentang
halalnya sesuatu,
d. Kefakiran: tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada dirinya. Tidak meminta rezeki kecuali
hanya untuk dapat menjalankan kewajiban.

TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MODERN


Dalam kehidupan modern teknologi manusia mencapai puncaknya, maka cara pemeliharaan kesehatan
tubuh telah dibuat teknologi yang canggih, tetapi pemeliharaan kesehatan jiwa tidak ditemukan
teknologinya.
Penyakit kejiwaan banyak berawal dari cara pengendalian nafsu yang ada dalam diri manusia, seperti:
1. Rakus : akan melahirkan jiwa yang resah, karena tidak merasa puas terhadap apa yang
dicapainya,
2. Pemarah : melahirkan perasaan yang tidak menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain,
karena merasa benar sendiri,
3. Suudzan : melahirkan jiwa yang gundah, tidak senang terhadap orang lain dan egoism
berlebihan.

Mengobati penyakit jiwa tersebut diatas dalam pandangan ahli tasawuf adalah dengan cara meninggalkan
watak yang terpendam dalam diri, seperti:
1. Sifat syukur: menerima apa yang kita peroleh sebagai anugrah Allah yang patut diterima dengan
hati lapang,
2. Sifat iffah (pemaaf): membuka lebar-lebar hati dan perasaan kita kepada orang lain dengan penuh
keikhlasan.
3. Rahmah: penghayatan terhadap jatidiri kita sebagai manusia yang tidak mungkin selamanya berbuat
benar dan baik. Karena sifat benar dan salah adalah sifat yang manusiawi.

SYARIAH
Syariah menurut bahasa adalah jalan ke sumber (mata) air. Dalam bahasa arab disebut Syari’, secara
harfiah berarti jalan yang harus dilalui oleh setiap muslim.
Sedang menurut istilah adalah system norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia
dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.

PERSIAPAN NIKAH ATAU KHITBAH


1. Kriteria calon pasangan yang dianjurkan Rasulullah.
a. Perempuan dinikahi karena 4 hal: karena hartanya, keturunannya, cantiknya dan agamanya.
Pilihlah karena agamanya, niscaya engkau mendapat keuntungan.
b. Factor agama penting dan menentukan tercapainya keluarga sakinah. Suami istri yang beragama
sama, memiliki ukuran dan rujukan yang sama yaitu agama.
2. Khitbah: pihak laki-laki menyatak keinginannya untuk menikahi seorang perempuan (melamar).
Seorang perempuan yang telah dilamar oleh laki-laki maka ia haram menerima lamaran laki-laki lain.
Rasulullah bersabda:
Jangan seorang diantara kamu meminang pinangan saudaranya, kecuali pinangan sebelumnya
meninggalkan pinangan itu atau memberi izin kepadanya.
3. Seorang muslim diharamkan oleh syariat Islam untuk menikah dengan non-muslim. Allah berfirman
QS. Al Baqarah; 221
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita
budak yang beriman (mukmin) lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik
hatimu,………………

Anda mungkin juga menyukai