PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan di Indonesia berkembang sangat cepat. Agar klien
mendapatkan pelayanan yang efektif dan optimal, keperawatan
mengelompokkan bidang ilmu menjadi beberapa cabang diantaranya
keperawatan komunitas. Keperawatan keluarga merupakan fragmentasi dari
keperawatan komunitas dengan sasaran utama kelurga. Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat. Yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI : 1998).
Asuahan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat yang diberikan di rumah
atau tempat tinggal klien. Perawat yang melakukan asuhan bertanggung jawab
terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam mencegah timbulnya
penyakit, meningkatkan dan memelihara kesehatan, serta mengatasi masalah
kesehatan. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Secara umum, tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya
kemampuan keluarga dengan dalam mengatasi masalah kesehatannya secara
mandiri.
Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-keluarga yang
rawan kesehatan, yaitu keluarga yang mempunyai masalah kesehatan atau
yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan. Sasaran dalam keluarga
yang dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan keluarga itu
sendiri.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum : Mengetahui konsep asuhan keperawatan keluarga
2. Tujuan Khusus :
a) Mengetahui pengertian asuhan keperawatan keluarga
b) Mengetahui tujuan asuhan keperawatan keluarga
c) Mengetahui peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga
d) Mengetahui persiapan pemberian asuhan keperawatan keluarga
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga,
pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan,
berpedoman pada standar keperawatan, berlandaskan pada etika dan etiket
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan
(Closkey & Grace, 2001).
B. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan keluarga (Mc Closkey & Grace, 2001)
adalah sebagai berikut.
1) Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota keluarga.
2) Menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan keluarga
3) Menngkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga.
4) Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga
5) Meningkatkan kualitas keluarga.
3
anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang
tua atau pengambil keputusan dalam keluarga (Suprajitno, 2004).
Mengenal menurut Notoadmojo (2003) diartikan sebagai pengingat
sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut
adalah sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami pasien.
4
masalah perawatan keluarga. Dirumah keluarga memiliki kemampuan
dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat dikaji
yaitu :
a) Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien?
b) Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang
perawatan yang diperlukan pasien ?
c) Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien? (Aktif mencari informasi
tentang perawatan terhadap pasien)
5
ketika berhadapan dengan petugas kesehatan ketika berhadapan dengan
petugas kesehatan.
6
untuk menghindari kesenjangan antara keluarga dan unit pelayanan
kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit). Pelayanan Keperawatan dapat
diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan anggota
keluarga yang sakit, yang memiliki masalah kesehatan. Dengan demikian,
anggota keluarga yang sakit dapat menjadi “Entry Point” bagi perawat
untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga secara kompeherensif.
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien
mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan.
Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara
holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual
dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan
keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal.
Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat
memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan
yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian
dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.
7
serta memodifikasi sistem pada keperawatan yang dierikan untuk
memenuhi hak dan kebutuhan keluarga. Pemahaman yang baik oleh
keluarga terhadap hak dan kewajiban mereka sebagai klien mempermudah
tugas perawat untuk memandirikan keluarga.
Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian. (WHO, 2005)
Sebagai pembela pasien, perawat juga perlu berupaya melindungi hak
pasien dari pelanggaran. Hak untuk mendapat persetujuan (informed
consent) merupakan isu yang harus dihadapi pasien. Hak pasien lain yang
melibatkan peran perawat sebagai pembela adalah hak privasi dan hak
menolak terapi.
5) Sebagai fasilitator.
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga, dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
mereka hadapi sehari-hari, serta dapat membantu memberikan jalan keluar
dalam mengatasi masalah. Perawat harus mampu menjembatani dengan
baik terhadap pemenuhan kebutuhan keamanan klien dan keluarga
sehingga faktor risiko dalam ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan
dapat diatasi. Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk
meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran
fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem
pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll)
8
6) Sebagai Peneliti
Perawat Keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-
masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga. Masalah
kesehatan yang muncul didalam keluarga biasanya terjadi menurut siklus
dan budaya yang dipraktekkan keluarga. Misalnya, diare pada balita
terjadi karena budaya menjaga kebersihan makanan dan minuman kurang
diperhatikan. Peran sebagai peneliti difokuskan pada kemampuan keluarga
untuk mengidentifikasi penyebab, menanggulangi, dan melakukan
promosi kepada anggota keluarganya. Selain itu, perawat perlu
menggembangkan asuhan keperawatan keluarga terhadap binaannya.
9
a. Membuat jadwal kunjungan dan nama-nama keluarga yang akan di
kunjungi
b. Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu kunjungan dan
kehadiran anggota keluarga pengambil keputusan.
2) Menyiapkan perlengkapan lapangan:
a. Mempelajari riwayat penyakit klien dari status/ rekam kesehatan
keluarga dan pencatatan lain yang ada kaitannya dengan klien tersebut.
b. Membuat catatn singkat tentang permasalahan klien dan keluarga
sebagai dasar kajian lebih lanjut di keluarga.
c. Formulir atau catatan pengkajian keluarga dan catatan lain yang
diperlukan.
d. PHN (Primary Health Nursing) kit yang berisi atara lain: peralatan,
obat-obat sederhana
e. Alat bantu penyuluhan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada
tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman
pada standar keperawatan, berlandaskan pada etika dan etiket keperawatan,
dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Tujuan
pelayanan keperawatan keluarga adalah mengoptimalkan fungsi dan
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dan
mempertahankan status kesehatan anggotanya. Peran perawat keluarga adalah
sebagai pendidik, koordinator, pelaksana, supervisior, pembela, fasilitator dan
peneliti. Persiapan pemberian asuahn keperawatan keluarga yakni menetapkan
keluarga sasaran, menetapkan jadwal kunjungan dan menyiapkan
perlengkapan lapangan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12