Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ILMU KIMIA DENGAN ILMU

PENGETAHUAN LAIN

1. Fisiologi, adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang mempelajari bagaimana
kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuna φύσις,
physis, "asal-usul" atau "hakikat", dan λογία, logia, "kajian". Fisiologi menggunakan berbagai
metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme
secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan,
meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang
dipelajari. Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan
sebagian atau seluruhnya pada sel manusia. Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan
yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas padaspesies
hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini.
Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek
menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman
bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan. Ilmu-ilmu lain telah
berkembang dari fisiologi mengingat ilmu ini sudah cukup tua. Beberapa turunan yang penting
adalah biokimia,biofisika, biomekanika, genetika sel, farmakologi, dan ekofisiologi.
Perkembangan biologi molekuler memengaruhi arah kajian fisiologi.
2. Toksikologi, pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi
organisme hidup. Dari definisi di atas, jelas terlihat bahwa dalam toksikologi terdapat unsur-
unsur yang saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada
sistem biologi yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem biologi tersebut. Salah satu unsur
toksikologi adalah agen-agen kimia atau fisika yang mampu menimbulkan respon pada sistem
biologi. Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan
timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan ini. Penggolongan Agen-Agen Toksis
Zat-zat toksis digolongkan dengan cara-cara yang bermacam-macam tergantung pada minat dan
kebutuhan dari yang menggolongkannya. Sebagai contoh, zat-zat toksis dibicarakan dalam
kaitannya dengan organ-organ sasaran dan dikenal sebagai racun liver, racun ginjal
penggunaannya dikenal sebagai pestisida, pelarut, bahan additif pada makanan dan lain-lain dan
kalau dihubungkan ke sumbernya dikenal sebagai toksin binatang dan tumbuhan kalau dikaitkan
dengan efek-efek mereka dikenali sebagaikarsinogen, mutagen dan seterusnya. Agent-agent
toksis bisa juga digolongkan berdasarkan:
- Sifat fisik : gas, debu, logam-logam
- Kebutuhan pelabelan : mudah meledak, mudah terbakar, pengoksidir
- Kimia : turunan-turunan anilin, Hidrokarbon dihalogenasi dan seterusnya
- Daya racunnya : sangat-sangat toksik, sedikit toksik dan lain-lain.
Penggolongan agent-agent toksik atas dasar mekanisme kerja biokimianya (inhibitor-inhibitor
sulfhidril, penghasil met Hb) biasanya lebih memberi penjelasan dibanding penggolongan oleh
istilah-istilah umum seperti iritasi dan korosif, tetapi penggolongan-penggolongan yang lebih
umum seperti pencemar udara, agen yang berhubungan dengan tempat kerja, dan racun akut dan
kronis dapat menyediakan satu sentral yang berguna atas satu masalah khusus.
Dari uraian di atas telah terbukti bahwa tidak ada sistem penggolongan tunggal yang dapat
diterapkan untuk keseluruhan agen toksik yang beraneka ragam itu dan gabungan dengan sistem-
sistem penggolongan yang berdasarkan faktor-faktor lain boleh jadi diperlukan untuk
menyediakan sistem perbandingan terbaik untuk satu tujuan tertentu. Meskipun demikian,
system penggolongan yang didasarkan pada sifat kimia dan biologis dari agent-agent dan sifat-
sifat pemaparan yang khusus sangat disukai untuk dipergunakan oleh pembuat undang-undang
atau tujuan pengawasan dan pada umumnya untuk toksikologi.
3. Farmakologi, ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh
manusia. Dalam ilmu ini dipelajari:
- Penelitian mengenai penyakit-penyakit
- Kemungkinan penyembuhan
- Penelitian obat-obat baru
- Penelitian efek samping obat-obatan atau teknologi baru terhadap beberapa penyakit berkaitan
dengan perjalanan obat di dalam tubuh serta perlakuan tubuh terhadapnya.
4. Genetika, (dipinjam dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics,
dibentuk dari kata bahasa Yunani γέννω, genno, yang berarti "melahirkan") adalah cabang
biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus
dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan
segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi
kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang
Genetika ke-3 pada tahun 1906. Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular
(molekular) hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan :
- Material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik)
- Bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
- Bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan
genetik).
5. Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi"
dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan katabahasa Yunani,
βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat" dipinjam dari
bahasa Arab, juga berarti "ilmu kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan
mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya. Berbagai cabang biologi
mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani(ilmu tentang tumbuhan),
zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan
dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari dalam sistematika,
yang di dalamnya mencakup pula taksonomi danpaleobiologi.
6. Botani, merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam
mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari
semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi,metabolisme,
perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi
tumbuhan. Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai botanis.
7. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusiauntuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian
biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop
cultivation) serta pembesaran hewan ternak(raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti
pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau
eksploitasi hutan. Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-
ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologidan ekonomi. Karena pertanian
selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah,
meteorologi,permesinan pertanian, biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian.
Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan
yang dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan
usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak
(livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.
8. Ekologi, adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan
yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel(1834 - 1914).[1] Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem
dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu,
air, kelembaban,cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang
saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekologi
merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an.[2]Akan
tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi
mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat
hidupnya atau lingkungannya.[2] Ekologi,biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi
dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan,
dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat
tropik. Para ahli ekologi mempelajari hal berikut :
- Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke
dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang
menyebabkannya.
- Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
9. Arkeologi, berasal dari bahasa Yunani, archaeo yang berarti "kuna" dan logos, "ilmu". Nama
alternatif arkeologi adalah ilmu sejarah kebudayaan material. Arkeologi adalah ilmu yang
mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang
ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data
berupa artefak (budaya bendawi, seperti kapak batu dan bangunan candi) dan ekofak (benda
lingkungan, seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil) maupun fitur (artefaktual yang tidak
dapat dilepaskan dari tempatnya (situs arkeologi). Teknik penelitian yang khas adalah penggalian
(ekskavasi) arkeologis, meskipun survei juga mendapatkan porsi yang cukup besar. Tujuan
arkeologi beragam dan menjadi perdebatan yang panjang. Di antaranya adalah yang disebut
dengan paradigma arkeologi, yaitu menyusun sejarah kebudayaan, memahami perilaku manusia,
serta mengerti proses perubahan budaya. Karena bertujuan untuk memahami budaya manusia,
maka ilmu ini termasuk ke dalam kelompok ilmu humaniora. Meskipun demikian, terdapat
berbagai ilmu bantu yang digunakan, antara lain sejarah, antropologi, geologi (dengan ilmu
tentang lapisan pembentuk bumi yang menjadi acuan relatif umur suatu temuan arkeologis),
geografi, arsitektur, paleoantropologi dan bioantropologi, fisika (antara lain dengan karbon c-14
untuk mendapatkan pertanggalan mutlak), ilmu metalurgi (untuk mendapatkan unsur-unsur suatu
benda logam), serta filologi(mempelajari naskah lama).
10. Teknik atau rekayasa adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan
permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewatpengetahuan, matematika dan pengalaman
praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Para praktisi teknik
profesional disebut insinyur (sarjana teknik). Menurut sejarahnya, banyak para ahli yang
meyakini kemampuan teknik manusia sudah tertanam secara natural. Hal ini ditandai dengan
kemampuan manusia purba untuk membuat peralatan peralatan dari batu. Dengan kata lain
teknik pada mulanya didasari dengan trial and error untuk menciptakan alat untuk mempermudah
kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan mulai berkembang,
dan mulai mengubah cara pandang manusia terhadap bagaimana alam bekerja. Perkembangan
ilmu pengetahuan ini lah yang kemudian mengubah cara teknik bekerja hingga seperti sekrang
ini. Orang tidak lagi begitu mengandalakantrial and error dalam menciptakan atau mendesain
peralatan, melainkan lebih mengutamakan ilmu pengetahuan sebagai dasar dalam mendesain.
11. Metalurgi adalah ilmu, seni, dan teknologi yang mengkaji proses pengolahan dan
perekayasaan mineral dan logam. Ruang lingkup metalurgi meliputi:
- pengolahan mineral (mineral dressing)
- ekstraksi logam dari konsentrat mineral (metalurgi ekstraksi)
- proses produksi logam (metalurgi mekanik)
- perekayasaan sifat fisik logam (metalurgi fisik)
12. Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan
cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer,
peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.Ilmu yang mempelajari
alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik
elektronika dan instrumentasi. Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut
sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan (piranti) elektronik ini:
Tabung Sinar Katode (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video
(VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desk-top,
komputer Laptop,PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.
13. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk keperluan
prakiraan cuaca. Kata ini berasal dari bahasa Yunani meteoros atau ruang atas (atmosfer), dan
logos atau ilmu. Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas gejala
perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer.
14. Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar.
Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek. Kosmologi
dipelajari dalam astronomi, filosofi, dan agama. Lihat juga kosmogoni.
15. Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (fysikós), "alamiah", dan φύσις (fýsis), "alam") adalah sains
atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak
hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari
perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis
yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu
kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam
semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut
sebagaihukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu
alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu
yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang
dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang
dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika,
danelektromagnetika. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit
daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan
matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika
berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun,
perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika
dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-
teori fisika.
16. Kedokteran, (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang
penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang
mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia
pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi
pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan
dari pengetahuan tersebut.
17. Neurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf.
Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki
kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien dan kelainan saraf.
Kebanyakan para neurolog dilatih untuk menangani pasien dewasa. Untuk anak-anak dilakukan
oleh neurolog pediatrik, yang merupakan cabang dari pediatri atau ilmu kesehatan anak. Di
Indonesia, dokter dengan spesialisasi neurologi diberi gelar Sp.S. atau Spesialis Saraf.
18. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan
dengan lingkungannya. Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno:
"ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara
etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
19. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan di bumi termasuk
hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil. paleontologi merupakan salah satu
cabang dari Biologi .Orang yang mengeluti bidang ini disebut paleontolog.Paleontologi berasal
dari bahasa yunani, yaitu paleon yang berarti tua atau yang berkaitan dengan masa lalu ontos
berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu atau pembelajaran, atau di pihak lain menyebutkan
bahwa paleontology adalah juga paleobiologi ( paleon = tua, bios = hidup, logos = ilmu ) jadi
paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah.
20. Geologi (berasal dari Yunani: γη- [ge-, "bumi"] dan λογος [logos, "kata", "alasan"]) adalah
Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses
pembentukannya. Geologiwan telah membantu dalam menentukan umur bumi yang diperkirakan
sekitar 4.5 miliar (4.5x109) tahun, dan menentukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi lempeng
tektonik yang bergerak di atas mantel yang setengah cair (astenosfir) melalui proses yang sering
disebut tektonik lempeng. Geologiwan membantu menemukan dan mengatur sumber daya alam
yang ada di bumi, sepertiminyak bumi, batu bara, dan juga metal seperti besi, tembaga, dan
uranium serta mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomi, sepertiasbestos, perlit, mika, fosfat,
zeolit, tanah liat, pumis, kuarsa, dan silika, dan juga elemen lainnya seperti belerang, klorin, dan
helium. Astrogeologi adalah aplikasi ilmu geologi tentang planet lainnya dalam tata surya (solar
sistem). Namun istilah khusus lainnya sepertiselenology (pelajaran tentang bulan), areologi
(pelajaran tentang planet Mars), dll, juga dipakai. Kata "geologi" pertama kali digunakan oleh
Jean-André Deluc dalam tahun 1778 dan diperkenalkan sebagai istilah yang baku olehHorace-
Bénédict de Saussure pada tahun 1779.
Sistematika Penulisan Laporan Penelitian
Sistematika Penulisan Laporan Penelitian - Sebelum menyusun laporan penelitian secara lengkap, terlebih
dahulu peneliti perlu menyusun format atau sistematika secara benar. Ada beberapa format atau
sistematika penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian. Dalam hal ini Burroghs
menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan format penelitian, yaitu: (1)
pembaca dapat memahami secara mudah apa yang telah dilakukan oleh peneliti, termasuk di dalamnya
tujuan dan hasil penelitian, dan (2) laporan penelitian harus mencantumkan langkah dan metode secara
jelas sehingga pembaca dapat mengulangi proses penelitian apabila pembaca menghendaki.

Sistematika penulisan laporan


A:latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN


A. Penemuan-Penemuan Sebelumnya
B. Teori yang Mendasari
C. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Pemilihan Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
C. Teknik Pengumpulan Data

BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Analisis Data Penelitian
C. Pembahasan

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN.

Mengenai Teknik Penulisan Laporan Penelitian ini mungkin dapat membantu

Sebelum laporan penelitian tersebut dijilid, terlebih dahulu peneliti harus melengkapinya dengan
membuat halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lain sebagainya.

Dalam bab pertama, yakni pendahuluan, peneliti memaparkan beberapa hal yang melatarbelakangi
kegiatan penelitian tersebut, yakni terkait dengan pentingnya mengangkat suatu masalah untuk diteliti.
Setelah itu peneliti juga perlu menuliskan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan kegunaan
atau manfaat penelitian. Dengan demikian pembaca akan dapat mehamami arti penting dari penelitian
tersebut.
Dalam bab kedua, yakni tinjauan kepustakaan, sedapat mungkin peneliti mengungkapkan beberapa
penemuan yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan atas penemuan-penemuan
sebelumnya itulah peneliti memilih permasalahan yang belum terangkat atau permasalahan yang belum
terpecahkan. Langkah selanjutnya peneliti harus memaparkan beberapa teori yang melandasi kegiatan
penelitian yang dilaksanakan. Penting juga peneliti menyusun kerangka pemikiran sehingga pembaca
akan memahami pola pikir yang dikembangkan oleh peneliti. Setelah itu peneliti memaparkan hipotesis
yang merupakan dugaan-dugaan sementara sebelum dibuktikan melalui kegiatan penelitian.

Dalam bab tiga, yakni metodologi penelitian, peneliti harus menjelaskan metode penelitian yang
digunakan dan sekaligus menjelaskan subjek penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian.
Teknik sampling yang dipergunakan juga harus dijelaskan seperlunya sehingga pembaca akan
memperoleh keyakinan berkaitan dengan validitas data yang dijadikan landasan dalam proses analisis
nanti. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan juga harus dijelaskan di dalam bab tiga tersebut.

Dalam bab empat, yaitu pembahasan, peneliti terlebih dahulu memaparkan deskripsi tentang hasil-hasil
penelitian. Kemudian dalam bab ini peneliti juga memaparkan proses dan sekaligus hasil analisis.
Pembahasan merupakan hal terpenting yang perlu dipaparkan dalam bab empat tersebut. Di sinilah para
pembaca akan dapat menilai sejauh mana peneliti mengembangkan wawasannya dalam sebuah penelitian.

Bab kelima, yakni penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dapat dikatakan sebagai inti
dari proses penelitian yang telah dilaksanakan. Selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran atau
rekomendasi terhadap beberapa instansi yang dipandang memiliki kaitan dengan hasil penelitian yang
dilaksanakan. Selanjutnya peneliti perlu mencantumkan beberapa buku yang telah dikaji selama proses
penelitian berlangsung. Jika ada beberapa hal yang dipandang perlu untuk dilampirkan, peneliti dapat
menyisipkannya setelah daftar kepustakaan disusun.

Anda mungkin juga menyukai