Anda di halaman 1dari 12

YIELD LINE METHODS

By Prof. Iswandi Imran & Prof. B.Budiono


Pola Keruntuhan Pelat
Garis Leleh pada Pelat

Pada kondisi beban berlebih, pelat lantai akan mengalami kelelehan


tulangan pada daerah momen maksimum. Bagian pelat tersebut akan
beraksi sebagai sendi plastis (Gambar b).
Jika beban terus ditingkatkan, daerah sendi plastis akan berotasi secara
plastis dan momen yang timbul akibat penambahan beban akan
diredistribusi pada penampang disekitar daerah sendi plastis sehingga
menyebabkan ikut lelehnya penampang tersebut.
Terbentuk pita-pita yang membagi pelat menjadi rangkaian pelat-pelat
elastik (Gambar c). Pita-pita tersebut disebut sebagai garis leleh.
Akhirnya garis-garis leleh tersebut akan membentuk suatu mekanisme
plastik (Gambar d).
Perilaku Rigid-Plastic pada Balok
Perilaku Rigid-Plastic pada Pelat
Lokasi Sumbu Putar dan Garis-garis Leleh
Pada saat garis-garis leleh terbentuk, deformasi pelat akan terkonsentrasi
pada garis-garis leleh dan pelat akan melendut/berdefleksi sebagai
rangkaian pelat-pelat kaku yang dihubungkan oleh sendi-sendi yang
panjang. Pola deformasi yang terjadi dikendalikan oleh sumbu-sumbu
yang melalui perletakan garis atau kolom-kolom dan oleh garis-garis
leleh. Karena bagian-bagian pelat akan berotasi terhadap sumbu-
sumbu/garis-garis leleh tersebut, maka sumbu-sumbu dan garis-garis
leleh tersebut haruslah berupa garis lurus.
Tiga Aturan Dasar
1. Garis leleh haruslah berupa garis lurus yang
membentuk sumbu untuk pergerakan badan kaku
bagian-bagian pelat.

2. Tumpuan pelat akan berfungsi sebagai sumbu putar.


Kalo bagian tepi pelat terjepit, garis leleh akan
terbentuk disepanjang tumpuan.

3. Sumbu putar akan melewati posisi kolom.

4. Untuk kompatibilitas deformasi, garis leleh akan


melewati perpotongan sumbu-sumbu rotasi bagian-
bagian pelat yang bersebelahan.
Aturan Tanda
Contoh
Contoh Lainnya
Contoh

Anda mungkin juga menyukai