Pada kondisi beban berlebih, pelat lantai akan mengalami kelelehan
tulangan pada daerah momen maksimum. Bagian pelat tersebut akan beraksi sebagai sendi plastis (Gambar b). Jika beban terus ditingkatkan, daerah sendi plastis akan berotasi secara plastis dan momen yang timbul akibat penambahan beban akan diredistribusi pada penampang disekitar daerah sendi plastis sehingga menyebabkan ikut lelehnya penampang tersebut. Terbentuk pita-pita yang membagi pelat menjadi rangkaian pelat-pelat elastik (Gambar c). Pita-pita tersebut disebut sebagai garis leleh. Akhirnya garis-garis leleh tersebut akan membentuk suatu mekanisme plastik (Gambar d). Perilaku Rigid-Plastic pada Balok Perilaku Rigid-Plastic pada Pelat Lokasi Sumbu Putar dan Garis-garis Leleh Pada saat garis-garis leleh terbentuk, deformasi pelat akan terkonsentrasi pada garis-garis leleh dan pelat akan melendut/berdefleksi sebagai rangkaian pelat-pelat kaku yang dihubungkan oleh sendi-sendi yang panjang. Pola deformasi yang terjadi dikendalikan oleh sumbu-sumbu yang melalui perletakan garis atau kolom-kolom dan oleh garis-garis leleh. Karena bagian-bagian pelat akan berotasi terhadap sumbu- sumbu/garis-garis leleh tersebut, maka sumbu-sumbu dan garis-garis leleh tersebut haruslah berupa garis lurus. Tiga Aturan Dasar 1. Garis leleh haruslah berupa garis lurus yang membentuk sumbu untuk pergerakan badan kaku bagian-bagian pelat.
2. Tumpuan pelat akan berfungsi sebagai sumbu putar.
Kalo bagian tepi pelat terjepit, garis leleh akan terbentuk disepanjang tumpuan.
3. Sumbu putar akan melewati posisi kolom.
4. Untuk kompatibilitas deformasi, garis leleh akan
melewati perpotongan sumbu-sumbu rotasi bagian- bagian pelat yang bersebelahan. Aturan Tanda Contoh Contoh Lainnya Contoh