BAB IV
2018 pada pukul 11.00, penyuluhan dihadiri 20 peserta wanita usia subur (WUS).
melakukan pre test dan post test. Pretest dan postest memiliki soal sebanyak 5
butir dengan metode menjawab yaitu MCQ. Soal yang dibagikan berisi mengenai
pengertian anemia, bagaimana mencegah anemia, dampak anemia pada ibu hamil,
berapa jumlah tablet penambah darah yang harus diminum, dampak anemia pada
janin. Soal pretest dan postest dibuat sama untuk mengetahui pengetahuan WUS.
persiapan kehamilan yaitu faktor nutrisi dan pola makan, faktor fisik, faktor
mental dan faktor sosial ekonomi. Faktor nutrisi dan pola makan dapat
bulan memperhatikan kandungan nutrisi. Faktor fisik dinilai dari kesehatan ibu
sebelum hamil. Faktor mental, faktor sosial dan ekonomi juga mempengaruhi
kehamilan” yaitu terlalu dekat, terlalu banyak, terlalu muda, dan terlalu tua.
Penjelasan anemia, jenis-jenis anemia, gejala anemia, dampak anemia pada ibu
21
hamil dan janin, pencegahan anemin pada calon ibu juga menjadi materi yang
dijelaskan pada kegiatan ini. Diharapkan pada penyuluhan ini pengetahuan ibu
Pada kegiatan ini, dilakukan pre test sebelum penyuluhan dan post test
tentang persiapan kehamilan tanpa anemia. Pretest dan postest dilakukan kepada
20 orang peserta yang menghadiri acara. Didapatkan hasil seperti tabel 4.1
Tabel 4.1. Distribusi Nilai Pre test dan Post test Peserta
Dari Tabel 4.1 dapat terlihat peningkatan nilai dari pretest dan postest
dengan rata-rata 48,5 menjadi 82, yang awalnya nilai banyak diantara 80-30,
pretest yang didapat 1 orang dengan nilai 80, 2 orang dengan nilai 70, 4 orang
dengan nilai 60, 2 orang dengan nilai 50, 8 orang dengan nilai 40, dan 3 orang
dengan nilai 30. Pada pretest nilai terbanyak pada angka 40 sebanyak 8 orang
nilai 90, 9 orang dengan nilai 80, 2 orang dengan nilai 70, dan 2 orang dengan
nilai 60. Pada hasil postest peserta terbanyak memperoleh nilai 80 sebanyak 9
orang dengan presentase 45% dari 20 peserta. Dari hasil rerata didapatkan yaitu
22
rerata nilai pretest 48,5 dan rerata nilai postest 82. Dapat dilihat berdasarkan tabel
anemia pada WUS dari rerata nilai 48,5 menjadi 82. Terdapat pula perubahan
jumlah peserta dengan nilai terbanyak dari hasil pretest didapatkan nilai tebanyak
adalah 40 sebanyak 8 orang dan nilai 80 terbanyak saat postest. Dari hal ini dapat
menjelaskan mengenai makanan apa saja yang mengandung kadar zat besi yang
tinggi untuk memenuhi gizi WUS sebelum kehamilan, salah satu contoh makanan
yang tinggi zat besi, murah dan mudah untuk diolah yaitu “bola-bola tempe”
dengan kandungan tempe (10 mg/100g), kuning telur (2,7 mg/100gr), dan sayuran
pensajian makanan, walaupun bahan yang diperagakan sudah setengah jadi. Pada
peragaan memasak ini juga dijelaskan bahwa masakan yang digunakan dapat
23
diubah sesuai selera, sehingga WUS dapat membuat varian rasa dari masakan
tersebut. Selain itu, dijelaskan pula terdapat bahan makanan lain yang dapat diolah
dengan resep tersebut seperti daging, wortel, bayam, ikan, dan juga hati sapi.
Dalam keterbatasan waktu dan bahan yang tersedia, setelah kegiatan selesai
kami hanya melakukan tanya jawab untuk melakukan evaluasi pada kegiatan.
Tanya jawab yang dilakukan mengenai cara pembuatan bola-bola tempe dan apa
saja bahan dalam resep bola-bola tempe yang tinggi zat besi. Dari hasil tanya
jawab dengan peseta didapatkan keaktifan peserta dalam menjawab dan hampir
semua WUS dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Tujuan awal dari
peragaan masak yang dilakukan telah tercapai dengan hasil WUS paham
mengenai pembuatan bola-bola tempe dan terpenuhinya zat besi harian WUS
dengan menu makanan yang diperagakan yaitu 19,2 mg zat besi (kebutuhan