Istilah sosiolinguistik muncul pada tahun 1952, dalam karya Haver C. Currie yang menyarankan
perlu adanya penelitian dengan hubungan antara perilaku ujaran dengan status social . Fishman
sendiri dalam bukunya yang terbit tahun 1970, menggunakan nama sosiolinguistics , tapi pada tahun
1972 menggunakan nama sociology of language. Haliday seorang linguis inggris , yang banyak
memperhatikan segi kemasyarakatan bahasa , dalam bukunya The Linguistic s Science and Language
Teacing , yang menggunakan istilah institutional, lintics Sciense and Language Teaching.
Bahasa adalah sebuah system , artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola
secara tetap, dan dapat dikaidahkan. Cirri dari hakikat bahasa adalah , bahwa bahasa itu adalah
system lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dean manusiawi.
Dengan sistematis maksudnya , bahasa itu tersusun menurut suatu pola tertentu, tidak tersusun
secara acak atau sembarangan.
System bahasa yang digunakan berupa lambang-lambang dalam bentuk bunyi. Setiap lambang
bahasa menggunakan lambang bahasa ya ng berbunyi [kuda], melambangkan konsep atau makna .
Dalam bahasa Indonesia satuan bunyi [air], [kuda], dan [meja] adalah lambang ujaran karena
memiliki makana , tetapi bunyi- bumyi [rai], [akud], [ajem] bukanlah lambang ujarankarena tidak
memiliki makna. Lambang bahasa itu bersifat arbitrer , artinya hubungan antara lambang dengan
yang dilambangkannya, tidak bersifat wajib , bisa berubah , dan tidak dapat dijelaskan mengapa
lambang itu mengonsepi makna tertentu.
Bagi sosiolinguistik konsep bahwa bahasa adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan
pikiran dianggap terlalu sempit , sebab seperti dikemukakan Fishman bahwa yang menjadi persoalan
sosiolinguistik adalah “who speak what language to whom, when and to what end”.