Anda di halaman 1dari 2

Lamria Mora Dhea Friskila

1606839460

Pengujian Material-01

1. Sebutkan jenis discontinue yang dapat dilihat pada penggunaan metode visual testing.
Visual Test merupakan pengujian yang dikakukan pada hasil las dengan cara melihat
dan mengamati hasil las tersebut secara kasat mata, jadi hanya dilihat bagian luar dari
produk tersebut. Diskontinuitas yang mampu dideteksi dengan visual testing ini
adalah diskontinuitas yang bersifat terbuka ke permukaan dengan prinsip penglihatan
oleh mata yang dibantu oleh alat seperti cahaya senter (flash light), kaca pembesar
dan cermin, borescope atau intrascope, dll. Jenis discontinue yang dapat dilihat
dengan Visual Testing adalah surface-breaking discontinuities yang meliputi craks,
holes dan surface corrosion.

2. Jelaskan yang disebut dengan Jaeger test.


Jaeger test adalah test pemeriksaan visus untuk jarak dekat seseorang. Sedangkan, alat
yang digunakan untuk membaca dekat dan untuk menentukan penglihatan jarak dekat
seseorang disebut Jaeger eye chart.. Biasanya personil NDT yang akan melakukan
Visual Testing harus memiliki persyaratan melihat jarak dekat yang diukur dengan
Jaeger Test.

3. Jenis-jenis material apa sajakah yang dapat dilakukan dye penetrant test?
Dye Penetrant Test dapat dilakukan di material yang magnetic maupun non magnetic,
pada material yang homogeneous, pada material hasil casting, forging, bagian mesin,
alat pemotong. Hampir semua material yang memiliki permukaan relative mulus non-
pori dan memiliki surface-breaking discontinuities dapat dilakukan dye penetran test.
Material yang biasa digunakan adalah logam, kaca, keramik, karet dan plastic. Yang
tidak dapat diinspeksi dengan dye penetrant adalah komponen dengan permukaan
kasar, seperti besi coran tipe pasir, keramik berpori, kayu dan bahan berserat lainnya.
4. Jelaskan 3 macam kekurangan (disadvantages) untuk dye penetrant inspection.
a. Hanya dapat mendeteksi crack/defect pada permukaan material yang akan diuji.
Hal ini dikarenakan uji dilakukan dengan memberikan cairan penetrant pada
permukaan agar cairan dapat masuk ke dalam celah retakan. Jika cacat terdapat
pada bagian dalam, cairan penetrant tidak akan sanggup untuk mencapainya
b. Permukaan material yang akan diamati harus benar-benar bersih, halus, dan
tidak berpori.
Hal ini dikarenakan jika terdapat kontaminan, cairan penetrant tidak dapat masuk
dan jika berpori dapat menyebabkan terserapnya ciran penetrant secara berlebihan
sehingga dapat mengindikasikan cacat palsu
c. Membutuhkan kehati-hatian dalam menggunakan zat kimia.
Zat kimia yang dimaksud disini adala larutan penetrant yang akan digunakan.

5. Apakah yang dimaksud dengan dwelling time pada dye penetrant insepection?
Dwelling time pada dye penetrant inspection adalah waktu yang diperlukan bahan
penetrant yang tersisa dipermukaan untuk menarik atau meresap ke dalam
crack/defect pada material yang akan diamati. Dwelling time ini ukurannya bervariasi
dan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Faktor-faktor yang memengaruhi
dwelling time ini adalah bahan yang sedang diuji, bentuk materialnya, jenis cacatnya,
dan zat penetrant yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai