Anda di halaman 1dari 2

Prinsip dan Cara Menghitung Secondary Dendrite Arm Spacing

Oleh : Dias Ade Nugraha (1606825865)

Secondary Dendrite Arm Spacing merupakan suatu Jarak lengan pada suatu dendrite
yang sama, itulah yang membedakan dengan dendrite arm space (lengan dendrite
pada dendrite utama yang berbeda). SDAS ini telah diamati memiliki dampak yang
signifikan terhadap kekuatan luluh, kekuatan tarik utama, dan elongasi produk cor
[1]. SDAS dipengaruhi oleh waktu local solidifikasi atau waktu yang diperlukan
untuk daerah tertentu memadat, dimulainya dengan adanya nukleasi. Waktu local
solidifikasi pun dipengaruhi pula oleh beberapa hal, yaitu karakteristik dari material
tersebut seperti ; Densitas, Heat Capacity, dan Fusion heat.

Perhitungan Secondary Dendrite Arm Spacing mengacu pada factor – factor yang
memengaruhinya yang telah dijelaskan diatas, oleh karena itu Persamaan yang dapat
digunakan dalam perhitungan SDAS ialah :

Dimana ;
M = pembutiran konstan
, tf [s] = waktu pembekuan lokal
Dan Persamaan tersebut mengacu juga pada persamaan untuk mendapatkan
Pembutiran konstan, yaitu :

Dimana ;
Ceut = komposisi eutectik wt% Co = awal komposisi wt%
= koefisien Gibbs-Thomson C-m Dd =difusi koefisien m2 s1
m = kemiringan likuidus 100 C k = koefisien partisi
Secondary dendrite arm space juga dapat diukur dengan mikroskop menggunakan
gambar sistem analisis dengan pembesaran dan kalibrasi yang sesuai. Metode
pemotongan garis linear dapat digunakan untuk mengukur dendrite arm space dengan
orientasi yang berbeda di lokasi yang dibutuhkan. Sebuah garis sepanjang dendrite
arm ditarik dan jumlah lengan yang melintasi garis ini kemudian dihitung, dimana
nilai-nilai SDAS ditentukan dari simulasi.

Referensi :

[1] Ferreira A F, Fluminense F and Redonda V 2016 Predicting Secondary-


Dendrite Arm Spacing of the Al-4 . 5wt % Cu Alloy During

Anda mungkin juga menyukai