Anda di halaman 1dari 6

II.

RADIASI MATAHARI

1. Pengukuran Lama Penyinaran

Hasil pengukuran lama penyinaran dengan alat Campbell Stokes tercatat pada panjang
bakaran pada pias. Panjang bakaran tersebut kemudian diukur dengan menggunakan
mistar pengukur yang disebut sunshine scale.

Cara mengukur panjang bakaran pada pias Campbell Stokes.

1. Timpakan skala pada garis-garis vertikal yang menandakan waktu pada kertas pias.

2. Hitung berapa kolom vertikal pada skala yang dilalui tanda bakaran, setiap 1 kolom
mewakili 0.1 jam lama penyinaran matahari.

3. Perhatikan beberapa ketentuan berikut:

- Untuk pembakaran dalam waktu singkat yang hanya meninggalkan lubang


atau titik dikelilingi noda hangus bulat: sebuah noda bulat dihitung sebagai
setengah dari garis tengah noda; dua sampai tiga bulatan diperhitungkan
sebagai 0.1 jam.
- Untuk periode pembakaran yang menghasilkan lubang yang memanjang
(berbentuk garis), lama penyinaran tidak diperhitungkan penuh. Kedua ujung
bulat dihitung sebagai faktor reduksi sebesar 0.1 jam.
- Noda hangus yang tidak sampai melubangi kertas tetap diperhitungkan
- Untuk garis pembakaran terputus sesaat-sesaat, setiap pemutusan dianggap
mengurangi lama penyinaran 0.1 jam.

8
2. Pendugaan Panjang Hari

Lamanya matahari bersinar maksimum dalam 1 hari di suatu tempat disebut sebagai
panjang hari. Panjang hari ditentukan oleh lintang tempat dan tanggal penentuan.

N = (24/π)* ωs (3.1)

ωs = sudut jam terbit matahari (radian)


φ = latitude (radian)
δ = deklinasi surya (radian)
Radian = π/180 x derajat dalam desimal.

Contoh mengubah derajat desimal menjadi radian adalah sebagai berikut:

Ubahlah latitude Bangkok (Thailand) 13°44'LU dan Rio de Janeiro (Brazil) 22°54'LS dalam
radian.

Lintang Bangkok (Belahan Bumi Utara) Rio de Janeiro (Belahan Bumi


Selatan)

Derajat dan menit 13°44'LU 22°54'LS

Derjat dalam desimal 13 + 44/60=13.73 (-22) + (-54/60) = - 22.90

radian (π /180) 13.73 = + 0.240 (π /180) (-22.90) = - 0.400

Jadi lintang dari Bangkok dan Rio De Jenero adalah +0.240 and -0.400 radian. Tanda + untuk
Belahan Bumi Utara dan – untuk Belahan Bumi Selatan

δ= 0.409 sin(2π/365*J -1.39) (3.2)


ωs = arccos(- tan φ tan δ) (3.3)

9
Contoh:

Tentukan panjang hari (N) untuk tanggal 3 September pada tempat dengan lintang 20°LS.

Rubah 20°LS dalam 20°LS atau φ = (π /180) (-20) = -0.35 radian


radian negative untuk Belahan Bumi Selatan

Tentukan J utk 3 Dari Tabel 3 September adalah hari ke 246


September 246

Tentukan nilai δ δ = 0.409 sin(2π (246)/365 - 1.39) = 0.120 radian

Dapatkan nilai ωs ω s = arccos[-tan(-0.35)tan(0.120)] = 1.527

Dapatkan nilai N N= 24/π (1.527) = 11.7 jam

Tugas

1. Setiap mahasiswa akan mendapat 2 kertas pias yang harus diukur panjang bakarannya.

2. Hitung panjang bakaran dan masukkan datanya dalam Tabel dalam lembar laporan.

3. Hitung nilai N sesuai tanggal dan lintang yang ada pada kertas pias

4. Lengkapi Tabel 1 dengan % lama penyinaran

3. Pendugaan Intensitas Radiasi Menggunakan Data Lama Penyinaran

Tidak semua stasiun iklim memiliki alat pengukur intensitas radiasi matahari karena itu
perlu dilakukan pendugaan intensitas radiasi dengan menggunakan data lama penyinaran
matahari yang dimiliki.

(3.4)

10
dimana
Rs = radiasi surya [MJ m-2 day-1]
Ra = radiasi di puncak atmosfir [MJ m-2 day-1] dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1.
n = lama penyinaran hari itu
N = panjang hari
as + bs = bagian dari radiasi di puncak atmosfir yang mencapai permukaan bumi; nilai ini
bervariasi, jika tidak tersedia nilai secara lokal maka nilai yang direkomendasi adalah
0.25 untuk as dan 0.50 untuk bs.

4. Pendugaan Intensitas Radiasi Menggunakan Data Suhu Udara

(3.5)

Dengan KRs adalah koefisien penyesuaian yang bernilai 0.16 untuk daerah ditengah
daratan dan masa udara tidak dipengaruhi oleh perairan yang luas dan bernilai 0.19 untuk
daerah pantai

Tugas:

1. Hitunglah nilai intensitas radiasi berdasarkan lama penyinaran pada pias anda dan
panjang hari yang sudah dihitung sebelumnya

2. Hitunglah nilai intensitas radiasi berdasarkan data suhu maksimum dan minimum yang
tersedia

3. Masukkan hasilnya untuk melengkapi Tabel pada lembar laporan.

11
5. Hubungan lama penyinaran dan intensitas radiasi

Seperti dilihat dalam persamaan 3.4. Intensitas radiasi memiliki hubungan erat dan linier
dengan lama penyinaran. Apakah hal ini juga terlihat dalam pengamatan di lapangan?

Tugas:

1. Hitunglah nilai korelasi antara data lama penyinaran dan intensitas radiasi harian dari
data pengamatan stasiun Meteorologi Branti, Lampung. Bagaimana menghitung nilai
korelasi dapat dilihat pada Lampiran. Jika nilai korelasi r ≥ 0.75 dapat dikatakan
hubungan antara kedua unsur iklim tersebut cukup erat.

2. Tampilkan grafik hubungan antara lama penyinaran dan intensitas radiasi.

3. Beri bahasan singkat tentang hasil korelasi yang anda dapat; mengapa hubungan lama
penyinaran dan radiasi matahari erat/tidak erat ?

Susunan Laporan:

1. Judul Laporan: Radiasi Matahari

2. Nama Praktikan disertai NPM

3. Tabel 1. Lama Penyinaran

No Tanggal Pias Nama Lama Nilai N % Lama


Penyinaran Penyinaran
(Jam, Menit)

12
4. Tabel 2. Pendugaan Intensitas Radiasi Berdasarkan Lama Penyinaran

No Tanggal Pias Lama Penyinaran Nilai N Ra Intensitas


(Jam, Menit) MJ m-2 Radiasi (Rs)
day-1 MJ m-2 day-1

5. Tabel 3. Pendugaan Intensitas Radiasi Berdasarkan Suhu Udara

No Tanggal T Max (oC) T Min (oC) Ra Intensitas


MJ m-2 Radiasi (Rs)
-1
day MJ m-2 day-1

6. Tabel 4. Hubungan Korelasi antara Lama Penyinaran dan Intensitas Radiasi

No Tanggal Lama Penyinaran Intensitas Radiasi


(%) MJ m-2 day-1

Nilai Korelasi (r) =


Persamaan Regrasi:
Bahasan singkat:

13

Anda mungkin juga menyukai