Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

DINAS KESEHATAN
Alamat : Jln. Melati Telp. ( 0381 ) 22239 Fax. ( 0381 ) 22231

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


NOMOR : /05.JAMSARKES/XI/2014
TENTANG

PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN BERDASARKAN VARIABEL


DAERAH DANA KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN ENDE
TAHUN 2014

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat telah
diselenggarakan Program Jaminan
Kesehatan Nasional oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan,
sebagai upaya memberikan perlindungan
kesehatan kepada peserta untuk
memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan;

b bahwa dalam pelaksanaannya agar dapat


berjalan dengan baik, efektif, efisien,
transparan dan akuntabel perlu
menetapkan variabel Daerah untuk
menetapkan Jasa Pelayanan Kesehatan di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan


sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
huruf b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Ende.
Mengingat : 1.
a. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958
tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor
122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999


tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian,Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003


tentang Keuangan Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004


tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004


tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004


tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125 , Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004


tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004


tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456);

10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);

12 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011


. tentang Penanganan Fakir Miskin
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 83);

13. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011


tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5256);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun


2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor
140,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4857);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun


2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);

16 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun


2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);

17 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun


. 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 264);

18 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013


tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 29 tentang Perubahan Peraturan
Presiden) yang telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013
tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 255);

19. Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional PadaFasilitas
Kesehatan Tingkat PertamaMilik
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 81);

20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69


Tahun 2013 tentang Standar Tarif
Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1392);

21 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71


Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 1400);

22. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 19 Tahun 2014 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan
Kesehatandan Dukungan Biaya
Operasional Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah;

23. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 874);

24. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Sumber
Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor


3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
Umum (Retribusi Pelayanan Kesehatan
Pada Unit Pelaksana Kesehatan Kecamatan
dan Jajarannya dalam Wilayah Kabupaten
Ende dan Retribusi Pelayanan Kesehatan
Pada Rumah Sakit Umum Daerah);

26. Peraturan Bupati Ende Nomor 13 Tahun


2014 tentang Mekanisme Pengelolaan Dana
Kapitasi, Non Kapitasi dan Rujukan
Program Jaminan Kesehatan Nasional Pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah (Berita Daerah
Kabupaten Ende Tahun 2014 Nomor 13);

27 Keputusan Bupati Ende Nomor


240/KEP/HK/2014 tentang Pemanfaatan
dan Standar Tarif Dana Kapitasi, Non
Kapitasi dan Rujukan Program Jaminan
Kesehatan Nasional Pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemrintah
Daerah
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Pembagian Jasa Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Variabel Daerah Dana Kapitasi
Program Jaminan Kesehatan Nasional di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di
Kabupaten Ende Tahun 2014;

KEDUA : Variabel Daerah sebagaimana tersebut pada


Diktum KESATU mencakup Status
Kepegawaian, Masa Kerja, dan Produktivitas;

KETIGA : Pedoman penilaian variabel daerah dan


formulasi perhitungan Pembagian Jasa
Pelayanan Kesehatan sebagaimana tersebut
dalam Lampiran Keputusan ini;

KEEMPAT : Segala biaya yang timbul sebagai akibat


ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2014;

KELIMA : Keputusan ini berlaku untuk Tahun Anggaran


2014 dengan ketentuan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapannya akan diadakan perbaikan kembali
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Ende
pada tanggal November 2014
An.Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ende,
Sekretaris

Rokus Daton,SE
Pembina Tk.I
Nip: 19630817 199303 1 011
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. ENDE
NOMOR : /05.JAMSARKES/XI/2014
TANGGAL : November 2014

I. PEDOMAN PENILAIAN VARIABEL DAERAH

A. PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. SDM Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi termasuk


tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan
nonprofesi serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan
yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya
seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan
2. Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil karya SDM
dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian
kinerja
3. Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kinerja SDM-nya yang terdiri dari variabel yang dinilai,
bobot dan skor
4. Variabel adalah suatu faktor atau unsur yang dinilai,
terdiri dari variabel kelompok Status kepegawaian,
Variabel masa kerja, dan variabel produktivitas
5. Bobot adalah nilai yang disepakati SDM Puskesmas
6. Skor adalah jumlah angka yang diperoleh sebagai hasil
perhitungan bobot dikalikan angka 10 atau angka yang
disepakati di Puskesmas
7. Nilai koreksi adalah nilai yang ditentukan berdasarkan
kesepakatan yang menunjukkan adanya tingkatan/grade
untuk suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh beberapa
SDM yang tidak sejenis di Puskesmas
8. Produk individu adalah hasil kinerja yang diperoleh setiap
SDM dari setiap kegiatan di Puskesmas
9. Produk Puskesmas adalah hasil kinerja yang diperoleh
Puskesmas dari semua kegiatan di Puskesmas
10. Masa penilaian adalah rentang waktu yang ditentukan
untuk pelaksanaan penilaian kinerja yang lamanya
ditentukan berdasarkan kesepakatan Puskesmas

B. VARIABEL PENILAIAN

1. Variabel status kepegawaian


Adalah variabel yang menilai SDM Puskesmas berdasakan
pengelompokkan status CPNS, PNS, Polisi, TNI,
Kontrak/PTT dan tenaga kerja sukarela (volunteer) yang
dibuktikan dengan Surat Penugasan Oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Ende

2. Variabel masa kerja


Adalah merupakan variabel yang menilai SDM Puskesmas
berdasarkan masa kerja yang dihitung sejak SDM
Puskesmas tersebut bekerja di institusi Pemerintah, yang
dibuktikan dengan SK CPNS dan Surat Tugas

3. Variabel Produktivitas
Variabel ini berlaku khusus dimana masing-masing SDM
di Puskesmas memiliki unsur-unsur penilaian tersendiri
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta tugas lain
diluar tugas pokok yang dibebankan kepadanya.

C. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN

1. MEMBENTUK TIM PENILAI


Tim penilai merupakan tim yang bertanggung jawan dalam
melaksanakan penilaian untuk seluruh SDM di
Puskesmas.Berdasarkan peran dan fungsinya, SDM di
Puskesmas dapat dikelompokkan menjadi:
- Kelompok manajeman:pimpinan puskesmas, kepala sub
bagian TU, Koordinator program, kepala unit
keperawatan
- Kelompok Medis/Profesi:dokter,dokter gigi, Apoteker,
Nurse
- Kelompok Tenaga Kesehatan lainnya: Perawat, Bidan,
Nutrisionis, Sanitarian, Analis, Asisten apoteker, rekam
medik, Kesehatan masyarakat
- Kelompok administrasi: bendahara, staf TU, petugas
pendaftaran dan pekarya
- Kelompok penunjang: supir, satpam dan
pramuhusada/cleaning service serta tenaga lain yang
berfungsi sebagai tenaga penunjang pelayanan
kesehatan
Anggota tim dapat diwakili atau representasi/perwakilan
dari 5 (lima) kelompok tersebut di atas agar hasil
penilaian dapat lebih objektif dan penghargaan SDM
terhadap sistem penilaian akan lebih baik.
Jumlah anggota tim sebaiknya ganjil.
Proses pemilihan tim penilai dilakukan secara demokratis
melalui mekanisme pemungutan suara.Tim penilai yang
terpilih harus ditetapkan oleh Kepala Puskesmas dengan
Surat Keputusan.

2. MEMBANGUN KOMITMEN
Komitmen seluruh SDM Puskesmas dalam proses
pelaksanaan penilaian sangat diperlukan. Tim Penilai dan
Kepala Pusesmas memfasilitasi seluruh SDM Puskesmas
untuk mencapai kesepakatan dalam hal:
- Penetapan tugas pokok dan uraian pekerjaan
Penetapan tugas pokok dan uraian pekerjaan
merupakan bagian utama dalam penilaian produktivitas.
Uraian pekerjaan masing-masing SDM Puskesmas akan
dijadikan unsur-unsur yang akan dinilai dalam
penilaian produktivitas

Contoh Uraian Pekerjaan:

URAIN PEKERJAAN
Nama : Nursahlan,Amd Keb
Jabatan : Bidan Koordinator
Kelompok SDM : Manajemen/Tenaga
Kesehatan Lain
Bertanggung jawab kepada :Kepala Puskesmas
Tugas utama:
1. Koordinator program KIA
2. Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di poli
KIA
3. Pertolongan persalinan di Puskesmas
4. Imunisasi
Tugas lain diluar tugas utama:
1. Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di
posyandu
2. Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di
puskesmas keliling
3. Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di
Pustu
4. Memberikan pelayanan kesehatan dalam kegiaatan
UKS/UKGS
5. Membantu pelaksanaan program-programkesehatan
seperti abatisasi,dll
- Penentuan kurun waktu penilaian
Penilaian kinerja dilaksanakan setiap bulan. Penentuan
nilai bobot/ angka atau unsur-unsur yang dinilai dalam
variabel harus memiliki azas keadilan dengan
memperhatikan:
a) Tingkat keahlian yang dibutuhkan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan
b) Beban kerja dan tanggung jawab dalam suatu
pekerjaan
c) Nilai strategis dari pekerjaan tersebut

3. PELAKSANAAN PENILAIAN

a) Penilaian Variabel Status Kepegawaian


Pembobotan masing-masing status kepegawaian SDM
Puskesmas diatur berdasarkan kesepakatan di
Puskesmas.
Contoh:
No Status Kepegawaian Bobot Skor
1 PNS 8 2 sd 8
2 CPNS 6
3 PTT/Kontrak 4
4 Tenaga kerja sukarela (volunteer) 2

b) Penilaian Variabel Masa Kerja


Pembobotan dilakukan untuk masa kerja masing-masing
individu dengan tujuan untuk memberikan rasa keadilan
kepada mereka yang mempunyai masa pengabdian yang
lebih lama.
Formula yang digunakan untuk menghitung Bobot Masa
Kerja:
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑥 10 … … x 10
Masa Kerja = =
𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑀𝑎𝑠𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 30 Tahun

No LamaKerja Bobot Skor


1 N N/ 30

Contoh Formulir Masa Kerja:


No LamaKerja Bobot Skor
1 5 Tahun 50/ 30 1,6
2 10 Tahun 100/30 3,35
3 15 Tahun 150/30
c) Penilaian Variabel Produktivitas
Variabel produktivitas merupakan representasi output
(hasil) kerja SDM Puskesmas. Variabel produktivitas terdiri
dari unsur-unsur yang merupakan tugas pokok/uraian
pekerjaan masing-masing SDM Puskesmas.
Contoh: unsur variabel produktivitas untuk Bidan salah
satunya adalah menolong persalinan.
Unsur-unsur dalam variabel produktivitas dapat
dikembangkan oleh Puskesmas sesuai dengan kondisi
puskesmas masing-masing.
Ada 3 pola yang dapat digunakan untuk menilai variabel
produktivitas sebagai berikut:

a. Pola I
Bila ada satu jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh satu
orang jenis tenaga,maka penilaian diperoleh dari rata-
rata jumlah target pasien.Nilai target ditentukan oleh
maksimal jumlah pasien dalam kurun waktu penilaian,
misalnya 79
Formulir Variabel Kinerja
No Unsur-unsur variabel Nilai Bobot Skor
produktivitas Target
1 Melayani Pasien >79 10
60-79 8
40-59 5
20-39 4
<20 2

Contoh:
Doktergigi di Puskesmas A.Yani yang tidak memiliki
perawat gigi dengan jumlah rata-rata pasien per tiga
bulan 79, melayani pasien 100.
Formulir Variabel Kinerja
No Produktivitas dokter gigi Nilai Bobot Skor
C Target
1 Melayani 100 Pasien >79 10 10

b. PolaII
Bila ada satu jenis pekerjaanyang dikerjakan oleh
beberapa tenaga sejenis,maka penilaian yang digunakan
adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢
𝑥 10
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠

Contoh:
Produktivitas Bidan A yang menolong 10 persalinan dan
Bidan B yang menolong 20 persalinan di Ruang Bersalin
Puskesmas A. Yani.Dari total 30 persalinan di
Puskesmas A. Yani tersebut dapat dihitung sebagai
berikut:

Formulir Variabel Kinerja Bidan A


No Produktivitas Bidan A Bobot Skor
1 Pertolongan Persalinan 10 3,3
𝑥 10
30

Formulir Variabel Kinerja Bidan B


No Produktivitas Bidan A Bobot Skor
1 Pertolongan Persalinan 20 6,6
𝑥 10
30

c. Pola III
Bila ada satu jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh
beberapa jenis tenaga,maka penilaian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢
𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑥10
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠

Contoh:
Seorang dokter gigi yang dibantu oleh seorang perawat
gigi menangani 15 pasien,dengan perincian 10 kasus
extraksi gigi tetap dan 5 kasus extraksi gigi
sulung.Dokter gigi melakukan tindakan 10 kasus
extraksi gigi tetap, dibantu perawat gigi sedangkan
perawatgigi melakukan extraksi 5 gigi sulung.
Maka Variabel produktivitas dokter gigi dan perawat gigi
tersebut adalah:
Formulir Variabel Produktivitas Dokter gigi

No Produktivitas Bobot Nilai Bobot Skor


Dokter gigi Koreksi xNilai
Koreksi
1 Pelayani 10 3 6,7 x3 20
𝑥 10
pasien 15
= 6,7

Formulir Variabel Produktivitas Perawat gigi

No Produktivitas Bobot Nilai Bobot Skor


Perawat gigi Koreksi xNilai
Koreksi
1 Pelayani 5 1 3,3 x1 3,3
𝑥 10
pasien 15
= 3,3

2 Menunjang 15 0,3 10 x 3
𝑥 10 = 10
Pelayanan 15 0,3

II. FORMULASI PERHITUNGAN PEMBAGIAN JASA PELAYANAN


KESEHATAN

Perhitungan pembagian jasa pelayanan kesehatan dapat


diformulasikan sebagai berikut :

++
Poin Ketenagaan – (Jml.hari kerja Variabel
(Jml.Hari Tdk masuk + efektif - Jml. Hari + Daerah
kerja x poin per hari
tidak masuk kerja) Total Jaspel yang
ketenagaan)
telah ditetapkan
X

Jumlah Point seluruh ketenagaan


Keterangan:

1. Poin per hari adalah poin sesuai ketenagaan dibagi


maksimal jumlah hari kerja efektif dalam satu bulan.

2. Jumlah hari tidak masuk kerja adalah jumlah


ketidakhadiran dalam satu bulan.

Ditetapkan di Ende
pada tanggal November 2014

An.Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ende,


Sekretaris

Rokus Daton,SE
Pembina Tk.I
Nip: 19630817 199303 1 011

Anda mungkin juga menyukai