Anda di halaman 1dari 6

I.

TUJUAN
Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa

II. DASAR TEORI


1) Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada
unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai
keelektronegatifitas yang berbeda.

 Ciri-ciri senyawa polar:

1. Dapat larut dalam air dan pelarut lain

2. Memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-), akibat tidak meratanya distribusi elektron

3. Memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5.
2) Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai
nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama

 Ciri-ciri senyawa non polar

1. Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain

2. Tidak memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (–), akibat meratanya distribusi elektron

3. Tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau
keelektronegatifannya sama.

Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2

PERBEDAAN SENYAWA POLAR DAN NON POLAR


 Senyawa polar

a. Dapat larut dalam air

b. Memiliki pasangan elekton bebas ( bentuk tidak simetris)

c. Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5

Contoh : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr

 Senyawa non polar


a. Tidak dapat larut dalam air

b. Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bentuk simetris )

c. Berakhir genap

Contoh : F2, BR2, O2, H2

III. ALAT DAN BAHAN

 ALAT :
1. Buret dan statif
2. Penggaris mika
3. Gelas beker

 BAHAN
1. Rambut
2. Air
3. Bensin
4. Alkohol 70 %
5. Larutan HCl
6. Larutan Gula

IV. CARA KERJA


1. Pasanglah buret pada statifnya.
2. Isilah masing-masing buret dengan air, bensin, alkohol, larutan HCl, dan larutan gula.
3. Gosoklah penggaris mika dengan rambut (10-30 gosokan).
4. Alirkan zat cair dari buret ke dalam gelas beker dan dekatkan penggaris mika bermuatan pada
aliran zat cair tersebut.
5. Amati apa yang terjadi pada aliran zat cair tersebut.

V. HASIL PENGAMATAN
Pengaruh batang politena bermuatan pada aliran zat cair.
NO ZAT CAIR PENGARUHNYA
1 Air Aliran air menjadi membelok
2 Bensin Aliran bensin menjadi tidak membelok (lurus)
3 Alkohol Aliran alkohol menjadi membelok
4 Larutan HCl Aliran larutan HCl menjadi membelok
5 Larutan Gula Aliran larutan gula menjadi membelok

VI. ANALISIS DATA


 Air
Pada saat keran tabung buret dibuka, air mengucur ke dalam gelas kimia dan didekatkan
dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering. Ternyata, membuat aliran air
yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini
karena Molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :

Senyawa air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom
oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen memiliki elektron
valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan memiliki
pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini digolongkan pada senyawa polar.

 Bensin / Aseton
Pada saat keran buret dibuka, aseton yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh
penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal ini karena
molekul aseton mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :
Aseton atau propanon memiliki rumus kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3
atom carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan kovalen
tunggal dan rangkap dua, dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron bebas. Oleh
karena itu, menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa non-polar,
meskipun pada percobaan digolongkan senyawa polar. Pada dasarnya, senyawa ini merupakan
senyawa semi-polar.

 Etanol / Alkohol
Pada saat keran buret dibuka, etanol yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus
sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini karena
molekul etanol mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :

Senyawa alkohol dengan rumus kimia C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom
hidrogen, dan 1 atom oksigen. Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak
memiliki pasangan elektron bebas sehingga termasuk senyawa polar.
 Larutan HCl / Asam Klorida
Pada saat keran buret dibuka, hcl yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya
lurussewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini
karenamolekul hcl mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisa dengan :
Hcl merupakan senyawa yang terdiri atas unsur h dan cl, dengan selisih nilai
keelektronegatifan 0,9 sehingga hcl merupakan senyawa polar.

 Larutan Gula
Larutan gula dengan rumus kimia C6H12O6 merupakan campuran dari glukosa yang
dilarutkan dalam pelarut air. Ketika kran buret dibuka dan penggaris didekatkan, aliran
glukosa yang awalnya lurus ternyata juga di belokkan , hal ini menunjukkan bahwa larutan
gula mempunyai sifat polar.
VII. PERTANYAAN
1. Sifat apakah yang ditunjukkan oleh jenis molekul yang terpengaruh oleh penggaris mika
yang bermuatan?
Jawab : Polar

2. Bagaimana kiranya molekul-molekul tersebut memperoleh sifat demikian?


Jawab : Karena pada molekul polar, titik pusat muatan positif tidak berimpit dengan titik
pusat muatan negatif sehingga menimbulkan dipol (dua kutub positif dan negatif). Karena
ada kutub posittif dan negatif, senyawa polar dipengaruhi oleh medan magnet atau medan
listrik

3. Zat-zat apa yang tidak terpengaruh oleh penggaris mika bermuatan? Mengapa demikian?
Jawab : Bensin, karena bersifat non polar

VIII. KESIMPULAN
Apabila suatu benda bermuatan listrik didekatkan pada cairan tertentu maka akan ada
reaksi yang berbeda-beda tergantung molekul cairan tersebut. Reaksi pembelokan suatu
cairan ketika didekati benda bermuatan listrik terjadi apabila cairan tersebut mempunyai
ikatan kovalen polar. Sedangkan apabila tidak ada reaksi maka cairan tersebut mempunyai
ikatan kovalen non polar.
Hasil percobaan mengatakan bahwa :
i. Senyawa air yang berumus kimia H2O merupakan ikatan kovalen polar.
ii. Senyawa aseton / bensin dengan rumus kimia CH3COCH3 merupakan ikatan
kovalen nonpolar.
iii. Senyawa etanol yang berumus kimia C2H5OH merupakan ikatan kovalen polar.
iv. Larutan HCl merupakan ikatan kovalen polar.
v. Larutan gula dengan rumus kimia C6H12O6 merupakan ikatan kovalen polar.
Dalam hal kepolaran suatu senyawa tergantung dari harga momen dipolnya. Kepolaran
suatu senyawa juga dipengaruhi oleh nilai keelektronegatifan tiap unsur

Anda mungkin juga menyukai