BATANG POLIETENA - Odt
BATANG POLIETENA - Odt
TUJUAN
Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa
2. Memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-), akibat tidak meratanya distribusi elektron
3. Memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5.
2) Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai
nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama
2. Tidak memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (–), akibat meratanya distribusi elektron
3. Tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau
keelektronegatifannya sama.
c. Berakhir genap
ALAT :
1. Buret dan statif
2. Penggaris mika
3. Gelas beker
BAHAN
1. Rambut
2. Air
3. Bensin
4. Alkohol 70 %
5. Larutan HCl
6. Larutan Gula
V. HASIL PENGAMATAN
Pengaruh batang politena bermuatan pada aliran zat cair.
NO ZAT CAIR PENGARUHNYA
1 Air Aliran air menjadi membelok
2 Bensin Aliran bensin menjadi tidak membelok (lurus)
3 Alkohol Aliran alkohol menjadi membelok
4 Larutan HCl Aliran larutan HCl menjadi membelok
5 Larutan Gula Aliran larutan gula menjadi membelok
Senyawa air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom
oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen memiliki elektron
valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan memiliki
pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini digolongkan pada senyawa polar.
Bensin / Aseton
Pada saat keran buret dibuka, aseton yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh
penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal ini karena
molekul aseton mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :
Aseton atau propanon memiliki rumus kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3
atom carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan kovalen
tunggal dan rangkap dua, dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron bebas. Oleh
karena itu, menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa non-polar,
meskipun pada percobaan digolongkan senyawa polar. Pada dasarnya, senyawa ini merupakan
senyawa semi-polar.
Etanol / Alkohol
Pada saat keran buret dibuka, etanol yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus
sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini karena
molekul etanol mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :
Senyawa alkohol dengan rumus kimia C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom
hidrogen, dan 1 atom oksigen. Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak
memiliki pasangan elektron bebas sehingga termasuk senyawa polar.
Larutan HCl / Asam Klorida
Pada saat keran buret dibuka, hcl yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya
lurussewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini
karenamolekul hcl mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisa dengan :
Hcl merupakan senyawa yang terdiri atas unsur h dan cl, dengan selisih nilai
keelektronegatifan 0,9 sehingga hcl merupakan senyawa polar.
Larutan Gula
Larutan gula dengan rumus kimia C6H12O6 merupakan campuran dari glukosa yang
dilarutkan dalam pelarut air. Ketika kran buret dibuka dan penggaris didekatkan, aliran
glukosa yang awalnya lurus ternyata juga di belokkan , hal ini menunjukkan bahwa larutan
gula mempunyai sifat polar.
VII. PERTANYAAN
1. Sifat apakah yang ditunjukkan oleh jenis molekul yang terpengaruh oleh penggaris mika
yang bermuatan?
Jawab : Polar
3. Zat-zat apa yang tidak terpengaruh oleh penggaris mika bermuatan? Mengapa demikian?
Jawab : Bensin, karena bersifat non polar
VIII. KESIMPULAN
Apabila suatu benda bermuatan listrik didekatkan pada cairan tertentu maka akan ada
reaksi yang berbeda-beda tergantung molekul cairan tersebut. Reaksi pembelokan suatu
cairan ketika didekati benda bermuatan listrik terjadi apabila cairan tersebut mempunyai
ikatan kovalen polar. Sedangkan apabila tidak ada reaksi maka cairan tersebut mempunyai
ikatan kovalen non polar.
Hasil percobaan mengatakan bahwa :
i. Senyawa air yang berumus kimia H2O merupakan ikatan kovalen polar.
ii. Senyawa aseton / bensin dengan rumus kimia CH3COCH3 merupakan ikatan
kovalen nonpolar.
iii. Senyawa etanol yang berumus kimia C2H5OH merupakan ikatan kovalen polar.
iv. Larutan HCl merupakan ikatan kovalen polar.
v. Larutan gula dengan rumus kimia C6H12O6 merupakan ikatan kovalen polar.
Dalam hal kepolaran suatu senyawa tergantung dari harga momen dipolnya. Kepolaran
suatu senyawa juga dipengaruhi oleh nilai keelektronegatifan tiap unsur