Anda di halaman 1dari 77

Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Biodata

Nama:

Tempat, Tanggal Lahir:

Alamat:

No HP:

Asal Jemaat:

Kolom:

Daftar Isi
17 – 19 Juni 2018
1
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Biodata................................................................1

Daftar Isi..............................................................2

Struktur Komisi Pelayanan Pemuda Wil. Mapanget I.3

Struktur Panitia LKPG...........................................4

Tata Tertib............................................................5

Arti Logo..............................................................6

Lagu Tema............................................................7

Jadwal Kegiatan....................................................8

Liturgi Ibadah Buka..............................................9

Materi I..............................................................12

Materi II.............................................................12

Materi III............................................................17

Materi IV............................................................23

Materi V.............................................................52

Materi VI............................................................52

Materi VII...........................................................52

Materi VIII..........................................................56

Materi IX............................................................62

Struktur Komisi Pelayanan Pemuda


17 – 19 Juni 2018
2
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Wilayah Mapanget Satu


Ketua : Pnt. Fisky Gilbert Maramis
Wakil Ketua : Pnt. Stevanus M. Lariwu
Sekretaris : Pnt. Mega Mawuntu
Bendahara : Pnt. Stif Pakekong
Anggota : Pnt. Lusye Landeng
Pnt. Renald Masoara
Pnt. Eunike Runtunuwu
Pnt. Felty Tambuwun
Gracia M. Anis

Selamat
Selamatmengikuti
mengikuti
Latihan
Latihan KepemimpinanPemuda
Kepemimpinan PemudaGereja
Gereja
2018
2018
Dari :
Dari :
BADAN PEKERJA MAJELIS WILAYAH
BADAN PEKERJA MAJELIS WILAYAH
MAPANGET SATU
MAPANGET SATU

17 – 19 Juni 2018
3
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Struktur Panitia
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018
Wilayah Mapanget Satu
Ketua : Vicaristy Tumengkol, SE
Wakil Ketua : Juan Yandi Lukas, Amd.AB
Sekretaris : Ceria Sumanti, S.Ars
Bendahara : Leo Marlon Julius Salung

Sie. Doa & Acara Sie. Usaha Dana


Eva Lengkong Daivana Pinori
Vitawati Bawotong Ranger Mentaruk
Gabby Kaunang Jefta Tenda
Mutiara Amik Lois Mira
Talita Warokka Gabriela Levita
Wehelmina Gahauna Natalia
Sie. Abutan
Publikasi & Dokumentasi
Sie. Transportasi
Jeklin Nelwan & Keamanan Kesita Runtuwene
Gabriela Bukid
Yeheskiel
Ajeng Makalew
Lalonsang Zeana Anggoh
Gunawan Nday Jeffiere Lalonsang
Marshal Kolanus Ririn Warow
Rafael Palar Andre Patanda
Alexandrio Mentu Sie. Kesehatan & Akomodasi
Sie. Perlengkapan
Vanessa Polii
Wiratama Pontoh
Veronica Pinontoan
Aldy Maramis
Herlin Tupan
Junior Wakkary
Cindy Takumansang
Yosua Mananeke
Sifra Tamauka
Adrianto Salindeho

17 – 19 Juni 2018
4
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

TATA TERTIB !
1. Hadir 15 menit sebelum acara dimulai (siapkan Alkitab,
buku panduan, catatan, ATM).
2. Menggunakan tanda pengenal selama mengikuti
kegiatan.
3. Menggunakan pakaian yang rapi.
4. Setia dalam mengikuti acara.
5. Peliharalah kebersihan dan keindahan lingkungan
maupun diri sendiri.
6. Dilarang membawa benda tajam, minuman keras, dan
dilarang merokok.
7. Dilarang meninggalkan lokasi tanpa izin dari panitia.
8. Informasi, kritik dan saran untuk panitia maupun untuk
kelangsungan acara, langsung disampaikan pada
panitia pelaksana LKPG.
9. Wajib menaati tata tertib ini selama mengikuti kegiatan
LKPG.

PENTING !!!
Wajib mengikuti Ibadah Buka & Tutup
Jika tidak mengikuti 3 materi, maka peserta tidak
akan mendapatkan sertifikat!

17 – 19 Juni 2018
5
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

17 – 19 Juni 2018
6
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

LaGU TEMA
GIVE THE BEST
Cipt: Jeffiere Lalonsang
Arr: Juan,Eva,Natalia,Marshall,Lumss,Gabby

Ketika ku jalani hidup ini


Ku lakukan dengan kehendakku
Dan semuanya hanya untuk diriku
Dan tak memberi arti dihidupku

Ketika ku mengenal kasihNya


Hanya Yesus yang kupercaya
Tiada yang lain selain Engkau Yesus
Yang menyatakan kasihNya bagiku

Reff:
Apapun yang terjadi dalam hidupku ini
Tetaplah bersyukur dan andalkan Tuhan
Meskipun tantangan datang silih berganti
Dalam jatuh bangunmu berdirilah teguh
Tuhan sumber kekuatan dan penolongku
Give the best
And let God do the rest

17 – 19 Juni 2018
7
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

JADWAL kegiatan

OTW CITRALAND
WATERPARK

Go home

17 – 19 Juni 2018
8
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

LITURGI IBADAH BUKA


Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja
Oleh : Misje M. Rorimpandey – Kumaseh, S.Th

PERSIAPAN
PANGGILAN BERIBADAH (Berdiri)
P Marilah kita memulaikan seluruh rangkaian kegiatan LKPG Tingkat Dasar di tempat ini
dengan beribadah kepada Tuhan
J Terpujilah nama Tuhan
P Kita percaya bahwa Tuhanlah yang telah menuntun kita semua dan Tuhanlah yang
telah mengadakan pertemuan dan kegiatan ini untuk memperlengkapi dan
diperlengkapi oleh Tuhan dalam kerja dan pelayanan kita masing-masing sebagai
pemuda gereja
J Sungguh tak terkirakan besarnya kasih Tuhan yang memimpin kita
semua. Kami bersyukur, mengangkat pujian bagi dia, Tuhan semesta alam.

Menyanyi PKJ No. 219 “Disaat Ini Kuangkat Tembang”


‘Disaat ini ‘kuangkat tembang’, kuangkat tembang bagi Yesus
Disaat ini ‘kuucap syukur’ kuucap syukur padaMu.
‘Kukasihi Engkau 3x Yesus Tuhan-ku
Disaat ini ‘kudatang Tuhan, ‘kudatang bersujud padamu
Disaat ini Engkau kusembah , engkau kusembah ya Tuhan
Kukasihi Engkau 3x Yesus Tuhan-ku

TAHBISAN DAN SALAM


P Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan
bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan
tangan-Nya. Amin.
P Salam Kasih dan Damai dari Tuhan Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus bagi
saudara-saudara
J Amin

Menyanyi : “Besar Anugrah-Mu”


Ku ada sebagai mana ku ada
Berdiri menghadap tahtaMu Bapa
Semua karna anugrahMu
Yang t’lah slamatkan ku
Ku hidup dalam s’gala kelimpahan
17 – 19 Juni 2018
Ku layak untuk melayani Tuhan
9
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Semua karna AnugrahMu


Tercurah bagiku
Reff :
Besar AnugrahMu
Berlimpah kasihMu
Semakin hari, semakin bertambah
Besar AnugrahMu

PENGAKUAN DOSA(Jemaat duduk)


P Dengan penuh kerendahan hati, disaat ini kami menghadap Engkau ya Bapa di
Sorga
J Engkau mengetahui setiap pribadi kami yang datang di tempat ini yang
bersekutu memuji nama-Mu
P Terimalah pengakuan kami ya Tuhan Allah yang pengasih & penyayang
J Kami menyadari bahwa seringkali kami melalaikan tugas panggilan-Mu
dalam hidup kami dan kami lebih menuruti keinginan diri kami sendiri
P Tak ada yang tersembunyi di hadapan-Mu ya Tuhan Allah
J Pikiran, perkataan dan perbuatan kami seringkali tidak sejalan dengan
keyakinan iman kami kepada-Mu bahwa sebagai umat kami harus
hidup dalam kebenaran-Mu
P Bersihkanlah kami dari dosa agar kami berlayak untuk menghampiri takhta
kekudusan-Mu
J Baharuilah setiap kami & ketahuilah akan segala kepikiran kami
P Sehingga pengampunan-Mu akan tinggal tetap atas kami dan kami senantiasa
berada di jalanMu
P+J Amin.

BERITA ANUGERAH ALLAH


P 1 Petrus 1:15 “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus yang telah memanggil kamu”
Menyanyi :“Jiwaku terbuka”
Jiwaku terbuka untuk-Mu Tuhan
S’lidiki, Nyatakan s’gala perkara
Singkapkan semua yang terselubung
Supaya ku layak di hadapan-Mu Tuhan

PELAYANAN FIRMAN TUHAN


oleh: Misje M. Rorimpandey – Kumaseh, S.Th
17 – 19 Juni 2018
10
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

KHOTBAH (EKSPOSISI TEMA)

PERSEMBAHAN SYUKUR
P Ucaplah syukur senantiasa kepada Allah pemberi berkat yang telah memberikan
kelimpahan sambil kita mengingat firman ini : “Roma 12:1 “karena itu, saudara-
saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepad Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

(sambil memberi persembahan)


Menyanyi : “Betapa hatiku berterimakasih Yesus”
Betapa hatiku, berterimakasih Yesus,
Kau mengasihiku, Kau memiliki ku.
Hanya ini Tuhan persembahanku,
segenap hidupku, jiwa dan ragaku
S’bab tak ku miliki harta kekayaan
yang cukup berarti tuk ku pesembahkan.
Hanya ini Tuhan permohonanku,
terimalah Tuhan persembahanku.
Pakailah hidupku sebagai alat-Mu seumur hidupku

DOA SYAFAAT
Mari kita berdoa:……………………..

PENGUTUSAN DAN BERKAT(Jemaat berdiri)


P Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna
J Sehati sepikirlah kamu dan hiduplah dalam damai sejahtera..
P Maka Allah, sumber Kasih dan Damai Sejahtera akan menyertai kamu sekalian
sekarang ini dan sampai selama – lamanya.
P+J Amin….Amin….Amin….Amin….Amin. (dinyanyikan)

17 – 19 Juni 2018
11
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Materi I
MATERI LOKAL JEMAAT

Materi II
PERTUMBUHAN ROHANI

Banyak orang tidak sadar hidupnya jauh dari kehendak Tuhan, sampai mereka
berada dalam masalah besar. Sangat mudah untuk menyimpang dari jalan yang Tuhan telah
tetapkan bagi hidup kita, karena itu sangatlah bijaksana bila sesekali kita memeriksa diri,
apakah kita benar-benar sedang bertumbuh atau tidak sama sekali. Pertumbuhan rohani
adalah satu hal yang rumit untuk diukur kemajuannya.

Dalam II Petrus 3:14 kita terpanggil ”untuk berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak
ternoda dihadapannya, dalam perdamaian dengan Dia.” Yang dimaksud Petrus dengan kata
“berusaha” adalah harus selalu waspada, yaitu pikiran kita terfokus pada perkembangan kita
di dalam Kristus. Dan dalam II Petrus 3:18, Alkitab menuntut setiap orang percaya
bertumbuh dalam pengenalan akan Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus. Namun, bagaimanakah
cara terbaik untuk dapat mengukur pertumbuhan itu? Bagaiman kita tahu kita sedang
bertumbuh?

Ada beberapa hal yang dapat kita lihat ketika kita semakin bertumbuh dewasa di dalam iman
kita. Mari kita lihat ke-13 tanda yang dapat kita gunakan untuk mengetahui tahapan
pertumbuhan kerohanian kita menuju kedewasaan. Saya menganjurkan Anda agar tidak
hanya membaca artikel ini sekali saja, dan kemudian Anda menyampingkannya. Melainkan,
ambillah sehelai kertas dan tuliskanlah hal-hal ini, kemudian simpanlah di dalam Alkitab
Anda. Daftar ini dapat menjadi referensi bagi orang percaya yang ingin bertumbuh dalam
iman mereka.

1 . Kerinduan yang besar untuk lebih mengenal Tuhan.

Semakin kita dewasa dalam perjalanan kekristenan kita, kita akan memiliki kerinduan yang
semakin besar untuk mengenal Tuhan. Kita tidak akan merasa puas dengan seberapa baik
kita mengenal Dia maupun jalan-jalanNya melainkan, kita akan terus memiliki kerinduan
untuk mengenal dan memahami Bapa kita lebih dalam lagi.

2 . Kerinduan untuk mengetahui kebenaran Firman Tuhan.

Semakin kita bertumbuh di dalam Tuhan, kita akan memiliki keinginan untuk mengetahui apa
yang Ia firmankan tentang segala sesuatu. Salah satu bagian terpenting dari kedewasaan kita
ialah memahami kuasa dan relevansi Firman Tuhan bagi kita pada saat ini, dalam setiap
17 – 19 Juni 2018
12
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

aspek kehidupan kita. Kita harus mau mencari untuk mengetahui apa yang firman Tuhan
katakan tentang keluarga, hubungan dengan sesama, pelayanan, gereja, karir, politik, dan
aspek lainnya dalam kehidupan kita. Alkitab harus menjadi kompas penunjuk arah bagi hidup
kita.

Izinkan saya bertanya kepada Anda: Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk membaca
Firman Tuhan, dibandingkan dengan waktu yang anda habiskan untuk menonton televisi,
membaca majalah, ataupun bermain internet dan mencari berita terbaru? Saya memahami
pentingnya perkembangan peristiwa yang terjadi di seluruh dunia, namun kita harus berhati-
hati untuk tidak memberikan terlalu banyak waktu kita pada hal-hal duniawi. Secara pribadi,
saya lebih suka mengetahui apa yang Tuhan katakan daripada apa yang manusia katakan.

Camkan ini baik-baik! jika Anda merasa bahwa kehidupan rohani Anda bai-baik saja padahal
Anda jarang membaca dan mendalami Alkitab, kemungkinan besar kehidupan rohani Anda
berjalan pada arah yang salah. Bukti kehidupan kekristenan Anda sehat adalah besarnya
animo Anda dan rasa ingin tahu dan ingin menaati Firman-Nya.

3 . Kita semakin sadar akan dosa kita.

Saat kita semakin dekat dengan Tuhan, kita akan semakin sadar betapa kita sangat
membutuhkanNya. Hal ini bukan berarti bahwa orang Kristen yang dewasa harus melihat
dirinya sebagai pribadi yang tidak berharga. Sebaliknya, kesadaran ini memiliki arti bahwa
roh kita yang dewasa ini tidak lagi dapat mentolerir dosa yang sama, yang dulunya bisa
dengan mudah kita lakukan.

Saat menerima keselamatan, kita menjadi ciptaan yang baru (II Korintus 5:17), namun
selama kita masih berada di dalam tubuh duniawi ini, kita menjadi subyek dari hawa nafsu
dan keinginan “daging”. Akan tetapi, bila kita tinggal di dalam kendaliNya dan kita akan
semakin sadar dengan kelemahan kita. Dengan mengakui ”daerah-daerah berbahaya” ini,
kita akan semakin wasapada terhadapnya.

4 . Respon yang cepat terhadap dosa, mencakup pertobatan sejati.

Orang percaya yang tidak dewasa akan menunda waktu selama mungkin untuk berurusan
dengan dosa/kesalahan mereka. Banyak orang bahkan mengatakan, “saya tahu bahwa Tuhan
akan mengampuni saya, jadi saya hanya ingin melakukan dosa ini sedikit lebih lama lagi.
“sungguh suatu penyalahgunaan yang mengerikan atas kasih karunia yang Tuhan berikan.
Saat kita bertumbuh secara rohani, kita tidak akan lagi mampu melakukan dosa dengan
mudah. Dan jika suatu saat kita tersandung, kita akan ingin segera membawa dosa itu di
bawah kaki Tuhan dan berpaling dari dosa kita secepat mungkin.
17 – 19 Juni 2018
13
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

5 . Adanya sukacita di tengah peperangan rohani yang besar.

Saat kita menjadi dewasa dalam iman kita, peperangan rohani kita akan semakin besar. Ini
berarti bahwa masalah kita mungkin akan semakin besar dan godaan akan semakin
mengundang kita. Akan tetapi, selama kita percaya kepada Roh Kudus, kita masih dapat
bersukacita, sebab kita tahu bahwa Tuhan sedang memproses untuk membangun kita
menjadi orang percaya yang dewasa. Setiap kali Ia mengijinkan kita melewati suatu
peperangan, kita diberikan jaminan bahwa tidak ada satu pun yang melebihi kuasaNya.

6 . Melihat ujian dan cobaan sebagai kesempatan untuk bertumbuh.

Menurut Anda, pada saat apa orang Kristen lebih bertumbuh? Pada saat ia menghadapi
masalah atau pada saat ia sukses? Kebenarannya, pada umumnya kita akan belajar lebih
banyak tentang Tuhan pada saat segala sesuatu tampaknya tidak memberikan harapan.
Sekalipun situasinya begitu menyakitkan, orang percaya yang dewasa menyadari suatu
potensi bahwa Tuhan akan menyatakan diriNya dengan cara yang luar biasa. Orang percaya
yg dewasa akan melihat semua masalah sebagai kesempatan emas untuk berhasil dalam
pengenalannya akan Tuhan Yesus Kristus.

7 . Memandang pelayanan bagi Tuhan sebagai suatu kehormatan, bukan beban.

Saat kita bertumbuh didalam Tuhan, Kita akan memiliki keinginan untuk melayani Dia. Bila
Anda mengasihi Tuhan, Anda akan memiliki kerinduan untuk menunjukkan kasih itu dengan
memberikan waktu anda. Lebih daripada itu adalah kasih, bukan tanggungjawab ataupun
kewajiban. Tak seorang pun akan memaksa Anda untuk melayani Tuhan. Namun demikian,
saat Anda semakin dewasa di dalam Tuhan, Anda akan sangat menikmati waktu yang anda
habiskan untuk melayani Dia. Ini bukan berarti Anda harus memenuhi hidup anda dengan
“kesibukan”. Ingatlah bahwa sekalipun kita terpanggil untuk memiliki satu hari atau suatu
masa untuk beristirahat. Tuhan menghendaki yang terbaik dari kita, namun hal itu tidak akan
terjadi bila kita tidak mengambil waktu beristirahat dan terus memaksa diri kita hingga kita
lelah.

8 . Memandang segala sesuatu baik dan buruk berasal dari Tuhan.

Seringkali ketika tragedi terjadi, kita mencoba untuk melindungi Tuhan dengan berkata,
“tentunya Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu. Saudaraku, Tuhan tidak perlu kita
lindungi. Ia tidak perlu kita buatkan alasan bagiNya. Bila kita mau menjadi orang percaya
yang dewasa, maka kita harus memahami kedaulatan Bapa yang total dan sempurna. Dengan
kata lain, segala sesuatu yang terjadi entah itu baik atau buruk ada di bawah kendaliNya.

17 – 19 Juni 2018
14
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Terkadang kita tidak dapat memahami maksud Tuhan untuk beberapa hal tertentu. Namun
demikian, kita harus mempercayai bahwa kehendakNya sempurna dan Ia sanggup untuk
memberikan hal yang baik dari situasi apapun. Sangatlah penting bagi anak-anakNya untuk
mempercayai firmanNya dalam Roma 8:28, bahwa Tuhan dapat dan memang bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi dan melayani Dia.

9 . Iman untuk meminta perkara yang lebih besar kepada Tuhan.

Saat kita dewasa di dalam Kristus, demikian pula iman dan keyakinan kita bahwa Tuhan akan
menjawab doa-doa kita. Tuhan ingin kita mendoakan perkara-perkara yang besar; saat kita
meminta, tidak ada satu pun perkara yang terlalu besar bagiNya.
Tentu saja, jawaban dariNya mungkin “tidak” namun Tuhan dipermuliakan oleh besarnya
permintaan kita. Dibutuhkan iman yang besar untuk sesuatu yang nampaknya mustahil,
dengan meminta perkata yang besar. Orang percaya yang dewasa menunjukkan keyakinan
mereka yang besar kepada Tuhan, selagi mereka mengizinkan Roh Kudus untuk menuntun
permintaan mereka.

10 . Hasrat untuk memberitakan Kristus kepada orang lain.

Anda tidak dapat diam saja tentang hal ini. Kasih karunia Tuhan yang begitu besar melingkupi
Anda, semakin mendorong Anda memberitahukan kepada seseorang akan apa yang telah Ia
perbuat dalam hidup Anda.
Saat iman kita semakin dewasa, kita membentuk hati yang terbeban untuk orang lain. Dan
karena kita memahami apa yang Tuhan perbuat bagi kita, maka cara yang paling tulus untuk
menolong orang lain adalah dengan memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus. Ketika
kita merasakan adanya kebutuhan untuk memberitakan kepada orang lain, kita percaya
bahwa Tuhan sedang melakukan karya yang luar biasa dalam hidup kita.

11 . Kerinduan yang sungguh-sungguh untuk memberi bagi pekerjaan Tuhan.

Salah satu petunjuk kunci dari kedewasaan seorang percaya adalah apa yang terjadi dengan
uangnya. Berkali-kali Firman Tuhan memperingatkan kita tentang bahaya dari uang.

Tahukah Anda bahwa di dalam Alkitab, Yesus mengajarkan lebih banyak tentang hal ini
daripada tentang topik lainnya? Yang menjadi permasalahannya adalah bila kita tidak setia
dengan sesuatu yang bersifat sementara seperti uang kita, mengapa kita harus
mengharapkan Tuhan mempercayakan kita dengan sesuatu yang bernilai kekal ?

Pengeluaran kita adalah jendela-jendela kecil dari jiwa kita. Bila kita tidak setia dalam area
tersebut, maka bagian lainnya dari kehidupan kekristenan kita pun tidak berada ditempat
17
yang benar. Matius – menyatakan
6:21 19 Juni 2018 bahwa hati kita fokus kita sebenarnya berada dimana
15
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

harta kita berada. Bila hati Anda tertuju untuk pelayanan, maka dengan sukacita, Anda akan
memberi bagi pekerjaan injil.

12 . Kesadaran yang semakin meningkat akan keberadaan Tuhan dalam setiap aspek
kehidupan kita.

Seorang percaya yang dewasa adalah pribadi yang senantiasa mengetahui kehadiran dan
karya Tuhan. I Tesalonika 5:16-18 mengatakan: Orang Kristen yang bertumbuh senantiasa
berdoa. Hal ini bukan berarti bahwa pada setiap waktu kita harus berjalan dengan mata
tertutup dan menundukkan kepala, melainkan ini adalah suatu perintah untuk berdiam di
dalam hadirat Tuhan di setiap waktu.

Orang percaya sejati tidak dapat mengkotak-kotakkan hidupnya. Ini berarti, diri Anda di
gereja pada hari ini minggu adalah pribadi yang sama di rumah,

di tempat kerja atau di sekolah di sepanjang minggu. Iman bukanlah komitmen paruh waktu.
Bila kita adalah orang percaya, kita harus percaya di setiap waktu.

13 . Prioritas unuk bersaat teduh secara pribadi.

Bagian terpenting dari hari yang dijalani oleh seorang percaya adalah waktu yang
didedikasikan semata-mata untuk semakin dekat dengan Bapa. Saat itulah kita akan dipenuhi
dengan kuasa, petunjuk dan penghiburan. Waktu saat teduh kita ini akan menentukan hari
kita;bila kita berdoa dengan terburu-buru, kemungkinan besar hari kita pun akan berantakan.
Seorang Kristen yang sungguh-sungguh bertumbuh didalam Tuhan, pasti senantiasa
memelihara waktu berharga yang ia lewatkan bersama Tuhan.

Bagaimana sekarang?
 Tujuan dari daftar ini bukanlah untuk memberikan rapor yang mengevaluasi apakah
anda “dewasa” atau tidak. Melainkan, daftar ini bertujuan untuk memberikan suatu
barometer yang dengannya Anda dapat mengukur pertumbuhan kekristenan Anda.
Sekali lagi, saya menyarankan agar Anda menyimpan catatan daftar ini dalam alkitab
Anda. Keluarkan daftar ini sewaktu-waktu, dan saat melihat setiap poinnya, tanyakan
pada diri Anda sendiri, “apakah saya sudah seperti ini Tuhan?
Saya berdoa agar Anda menjalami proses ini dengan jujur, Anda akan mendapati bahwa
pada kenyataannya, Anda sedang berubah menjadi pribadi yang Tuhan kehendaki.

Materi III
MANAJEMEN PELAYANAN

17 – 19 Juni 2018
16
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
Pengantar
Banyak kalangan Kristen, terutama Pemuda Gereja mengabaikan fungsi administrasi
kesekretariatan. Alasan yang seringkali dikemukakan adalah, torang kan organisasi
pelayanan, jadi biar jo biasa-biasa, biar jo salah-salah, atau dalam pelayanan kan Cuma
tampa latihan.
Padahal, ketertiban penataan administrasi kesekretariatan dalam sebuah organisasi
pelayanan akan menjadi salah satu unsur yang sangat menentukan dalam penatalayanan
yang efektif dan efisien.
Mengapa SEKRETARIAT ?
Dari kata dasar bahasa Inggris : secret, to secret, yang artinya rahasia, atau
merahasiakan. Artinya pengelola sekretariat (biasanya disebut sekretaris) memiliki sistem
pekerjaan sedemikian rupa yang hanya dia sendiri yang dapat melaksanakanannya.
Biasanya kerahasiaan tersebut terkait dengan kode-kode tertentu seperti
penomoran, bentuk surat, teknik menuliskan isi, penggunaan huruf yang dipakai (dalam
komputer), pengarsipan, serta pencantuman nama inisial orang yang membuat konsep atau
yang mengetiknya.
Dalam Tata Gereja GMIM, setiap Sekretaris Komisi Pelayanan Kategorial memiliki
tugas untuk MEMIMPIN SEKRETARIAT. Itu berarti Sekretaris menjadi penanggung jawab
utama untuk tugas-tugas kesekretariatan. Hanya saja harus diakui dalam sistem
penatalayanan kita pedoman pelaksanaan tugas bagi sekretaris kurang menjadi perhatian
serius.
Oleh karenanya kalau dalam LKPG ditetapkan bahwa Mengelola Sekretariat menjadi
materi pokok, diharapkan agar pentingnya kemampuan mengelola sekretariat dapat dimiliki
oleh seluruh pelayan pemuda GMIM, sebab tugas sekretaris juga dijabarkan dalam
kepanitiaan atau tim kerja.
PENATAAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
Kegiatan :
1. Menulis/membuat surat
2. Membuat notulen rapat
3. Menyusun/membuat proposal dan laporan kegiatan
4. Mengarsipkan/mendokumentasikan
Kegiatan 1
1. Pilihlah Kelompok sesuai minat Anda, dan tulislah pilihan surat berikut :
2. UNDANGAN RAPAT
3. PERMOHONAN DANA
4. KEPUTUSAN KOMISI PEMUDA JEMAAT TENTANG PANITIA NATAL 2010

17 SURAT
MENULIS/MEMBUAT – 19 Juni 2018
17
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Pokok/bagian penting dari surat :


1. Kepala/kop surat
Menyampaikan informasi tentang nama organisasi/lembaga, alamat sekretariat,
alamat kontak (telepon, fax, e-mail, dll). Pola penulisannya pada umumnya deduktif, tetapi
ada yang menonjolkan kepraktisan. Dalam lingkungan gereja kita, penulisannya deduktif
mulai dari tingkat sinodal sampai lingkup terakhir.

Misalnya kop pemuda yang biasanya dicantumkan pada bagian atas setiap surat
yang dikeluarkan Komisi Pemuda Sinode. Pada bagian ini juga biasa ditempatkan logo. Ada
yang mencantumkan logo GMIM dan Pemuda GMIM di sisi kiri dan kanan surat, ada yang
mengkreasikannya sedemikian rupa sehingga tampak lebih menarik.
2. Nomor surat, cantuman lampiran, perihal dan tanggal
Dalam panduan penulisan surat organisasi resmi biasanya ada nomor-nomor surat
yang kode penulisannya hanya diketahui oleh bagian sekretariat. Di Komisi Pemuda Sinode
GMIM, jika kita mengambil nomor surat dari Kantor Sinode memiliki kode khusus, K.
(nomor)/BIPRA.III/(bulan)-(tahun, penulisan dua digit). K adalah kode untuk Kategorial,
BIPRA III adalah kode untuk P atau Pemuda, dan penulisan tahun dalam dua digit misalnya
‘10,atau 2010
3. Salam pembuka
Bagian ini sering tidak termanfaatkan. Pada bagian ini dapat dilihat ciri khas dari
organisasi pembuat surat dan dapat dimanfaatkannya bentuk salam khas sehingga setiap
orang yang membaca surat dapat mengetahui bahwa pembuat surat merupakan organisasi
gereja, dan kewajiban menyampaikan salam adalah sifat rasuli yang kita temui pada bagian
surat-surat dalam Alkitab.
4. Isi surat
Setelah bagian pembuka atau salam, isi surat seharusnya senantiasa memuat 3
pokok, pengantar, isi pokok, dan penutup. (lihat contoh surat).
5. Legitimasi organisasi
Pada bagian ini dapat dilihat penanggung jawab organisasi yang diberikan mandat
untuk mewakili organisasi dalam penandatanganan. Dalam gereja kita, biasanya
memungkinkan untuk penggunaan atas nama, jika hanya ketua atau hanya sekretaris yang
bertanda tangan.

Dalam teknik penulisan surat, unsur penting yang harus diperhatikan adalah
penulisan ejaan, tanda baca, dan sifat pragmatis/praktis dari sebuah surat. Untuk hal ini
banyak sekali perdebatan, oleh karenanya alat ukur yang paling obyektif untuk keberanaran
sebuah penulisan ejaan dan tanda baca adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Seperti
penggunaan tanda baca titik, koma, titik koma, dll.
17 – 19 Juni 2018
18
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

MEMBUAT NOTULEN RAPAT


Tugas sekretaris adalah membuat notulen rapat meskipun ada yang membagi tugas
dengan mewakilkannya pada wakil sekretaris. Prinsipnya notulen rapat adalah dokumen hasil
pembicaraan, terutama rekaman terhadap keputusan-keputusan organisasi. Dalam notulen,
rekaman yang terpenting adalah soal waktu dan tempat pelaksanaan rapat/sidang, jumlah
peserta yang hadir, isi pembicaraan, serta penanggung jawab pertemuan dan penanggung
jawab pencatatan/notulis.

Contoh Notulen Rapat


Notulen Rapat Panitia Natal Yesus Kristus Jemaat Elusan Wilayah Amurang
Hari / tanggal :
Tempat :
Mulai :
Selesai :
Ibadah :
Jumlah hadir :
Jumlah tidak hadir :

Notulen
a. Penjelasan Ketua Komisi Pemuda Jemaat Elusan tentang Program Pemuda 2010
b. Pengantar Ketua Panitia tentang tujuan, kegiatan2 perayaan natal, pengumpulan
dana.

MEMBUAT PROPOSAL dan LAPORAN KEGIATAN


Pokok-pokok dalam proposal :
1. Latar Belakang/Dasar Pemikiran,
2. Berisi tiga hal pokok : pertama, gambaran tentang kondisi ideal sebuah situasi atau
sebuah kegiatan; kedua, gambaran tentang kondisi riil sebuah situasi atau sebuah
kegiatan; ketiga, gambaran tentang pentingnya sebuah situasi atau sebuah kegiatan
dilakukan.
3. Tujuan Pelaksanaan, Hasil yang diharapkan, Sasaran Kegiatan (siapa-siapa yang
hendak dilibatkan), Bentuk Kegiatan, Waktu dan Tempat Pelaksanaan, Rencana
Pembiayaan, dan Penutup.

Pokok-pokok dalam laporan kegiatan berisi hampir sama dengan proposal.


Perbedaannya terletak pada isi tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, realisasi
pembiayaan, dan adanya poin tentang evaluasi dan saran,

17 – 19 Juni 2018
MENGARSIPKAN/MENDOKUMENTASIKAN
19
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Dalam sistem pengarsipan konvensional, model penyimpanan akan sangat


menentukan. Akan tetapi dalam perkembangan kemudian, sistem komputerisasi sering
menjadi alternatif pengganti dalam pengarsipan.

Meski demikian, kita sudah harus membiasakan dengan menyendirikan surat


berdasarkan kategori. Surat Biasa, Surat Keputusan/Tugas, Dokumen-dokumen Keputusan
Organisasi, dll, harus disimpan berdasarakan kategorinya masing-masing.

ADMINISTRASI DAN KEUANGAN


LUKAS 16:10
BARANGSIAPA SETIA DALAM PERKARA-PERKARA KECIL, IA SETIA JUGA DALAM PERKARA-
PERKARA BESAR. DAN BARANGSIAPA TIDAK BENAR DALAM PERKARA-PERKARA KECIL, IA
TIDAK BENAR JUGA DALAM PERKARA-PERKARA BESAR

FUNGSI UTAMA PERBENDAHARAAN


1. Memastikan, menjamin dan melindungi semua sumber daya yang ada dalam ruang
lingkup pelayanan pemuda GMIM
2. Mencatat semua pemasukan dana dari sumber-sumber yang sesuai.
3. Mendistribusikan dana dengan baik dan benar sesuai pos program kerja komisi
pelayanan pemuda
4. Memeriksa semua laporan keuangan panitia yang di bentuk oleh komisi pemuda
5. Melaksanakan Audit
6. Menjaga efisiensi dalam penggunaan dana agar tidak boros

PENGAWASAN KEUANGAN
Pengawasan Internal
Oleh ketua dan bendahara

Di tingkat Jemaat : Sidang majelis


BPPJ
Wilayah
Sinode

PEMISAHAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB DALAM PENGAWASAN ORGANISASI PELAYANAN


PEMUDA
1. Fungsi kasir oleh Bendahara: bertugas memegang kas kecil/petty cash
2. Fungsi pencatatan: bertugas mencatat semua laporan keuangan, menulis slip
pengambilan17uang–dan
19sejenisnya,
Juni 2018memeriksa semua kwitansi/bon
20
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

3. Fungsi pengesahan: dilakukan oleh ketua dan bendahara


4. Setiap fungsi dijabat oleh orang yang berbeda

SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN DALAM HAL KEUANGAN DI KOMISI PELAYANAN PEMUDA -


SISTEM KEAMANAN DATA KEUANGAN
Data keuangan adalah rahasia dan hanya dapat diakses oleh orang yang diberi kewenangan,
Data keuangan hanya bisa diakses oleh:
- Komisi Pemuda Sinode GMIM
- BPMS
- Pengawas perbendaharaan Sinode
- Peserta Konsultasi

PENGESAHAN LAPORAN KEUANGAN


Semua laporan keuangan harus ada tanda tangan: Ketua dan Bendahara Komisi

SISTEM PELAPORAN KEUANGAN


1. Sebulan sekali dilaporkan dalam mekanisme rapat rutin Komisi Pemuda Sinode
GMIM
2. Laporan yang diserahkan dalam rapat harus ada pengesahan dari 2 orang yang
berwenang

JENIS-JENIS PENDANAAN
Jenis-jenis Pendanaan Program:
IN (Yang masuk )
- Mencakup pendanaan yang masuk ke komisi pemuda sinode, juga panitia yang
bersumber dari sponsor atau donor yang digunakan untuk kepentingan pelayanan dan tidak
bertentangan dengan tata gereja GMIM 2007
Out (yang keluar)
- Mencakup Pendanaan yang keluar dari komisi pemuda sinode, juga panitia yang di
gunakan untuk kepentingan pelayanan

PENGGUNAAN DANA
1. Hanya digunakan sesuai dengan perencanaan tahunan /program, atau bilamana
mendesak harus sepengetahuan Ketua dalam pengesahan
2. Harus ada kwitansi asli
3. Pengeluaran yang tertulis dalam kwitansi harus sesuai dengan yang dikeluarkan

DANA TIDAK BOLEH UNTUK:


1. Pinjaman17
baik–pribadi,
19 Juni 2018atau institusi lain
kelompok
21
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

2. Keperluan pribadi
3. Pengeluaran yang tidak ada dalam Perencanaan tahunan /program

Pencatatan Transaksi dalam Buku Kas


Dalam kolom Kas :

kolom keterangan menerangkan Penerimaan (+) dicatat di Debet


tanggal transaksi
Pengeluaran (-) dicatat di Kredit

Teknik Dokumentasi Data Keuangan/ Laporan Keuangan Komisi Pemuda Sinode GMIM
(original receipt)
1. Setiap bukti transaksi asli dan sah
2. Beri nomor urut pada setiap bukti transaksi dan harus disusun berdasarkan nomor
urut dan tanggal transaksi.
3. Bukti-bukti transaksi yang telah disusun, Ketua dan bendahara harus
menandatangani rekapitulasi transaksi ini sebagai bagian dari persetujuan atas
dilakukannya sejumlah transaksi.
4. Buat Copy Buku Kas
5. Buat Copy lembar Laporan keuangan
6. Buat FC buku bank (tabungan) jika ada
7. Buat FC data keuangan lain yang mendukung laporan tersebut

17 – 19 Juni 2018
22
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Materi IV
KEPEMIMPINAN KRISTEN

DASAR KEPEMIMPINAN
Di mana ada dua atau lebih orang berkumpul, di sana tentu akan menemukan
seorang pemimpin. Pada pembentukan kelompok yang merupakan pula awal terjadinya
diferensiasi anggota kelompok dalam pihak pimpinan dan yang dipimpin adanya ada saja
anggota yang lebih aktif dari yang lain, yang lebih disukai, lebih didengarkan dan dihormati,
serta lebih dominan dari yang lainnya. Ketika kelompok berkembang dan menjadi lebih stabil
munculan struktur/hirarkhi pimpinan dan pengikut yang lebih tertentu dan tetap. Secara
bersamaan dalam hal ini pemimpin menjadi lebih krusial.
Seperti sudah dijelaskan, individu hidup dalam konteks kelompok, sehingga ia
dipengaruhi juga oleh pemimpinnya. Siapa pemimpin, dan bagaimana mereka memimpin,
ikut menentukan nasibnya dalam kelompok.
Demikian pentingnya kalau kita hendak memahami, perilaku sosial seseorang. Kita
harus memahami dinamika pemimpin dan perusahaan kelompok. Inilah yang akan dibahas
dalam bob ini sebagai fokus utama.

Defenisi Dan Identifikasi


Mendefinisikan dan mengidentifikasi pemimpin, dapat dilakukan dengan, metode atau cara.
Metode Self report
Cara ini umum, ditemui adalah dengan menanyakan anggota-anggota kelompok siapa yang
mereka anggap sebagai yang paling bepengaruh dalam mengarahkan kelompok.
Metode Observation
Menanyakan atau meminta pendapat pada pengamat kelompok untuk menyebut anggota-
anggota yang tampaknya memiliki pengaruh terhadap anggota lain atau untuk mencatat
frekuensi relatif dari tindakan pengaruh efektif dari anggota-anggota kelompok.
Kriteria umum untuk dua metode di atas adalah pengaruh yang seorang, individu miliki
terhadap teman-temannya. Dapat didefinisikan pemimpin sebagai anggota kelompok yang
mempengaruhi aktivitas kelompok.
PANDUAN
Timbulnya kepemimpinan dan fungsi-fungsinya dalam suatu kelompok ditentukan oleh
struktur, situasi, dan tugas-tugas dari kelompok tersebut.

Dalam memperkuat landasan teoritis beberapa aspek pada bagian ini akan disertakan
kesimpulan dari suatu eksperimen/studi yang pemah dilakukan atasnya .

17 – 19 Juni 2018
23
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Timbulnya Si Pemimpin
Setelah mengkaji bagaimana timbulnya seorang pemimpin atau lebih dalam sesuatu
kelompok/organisasi maka dapatlah dikemukakan di sini bahwa sebenamya ada situasi dan
kondisi yang merangsang untuk itu, yakni:
Bila ditinjau dari kondisi kelompok tersebut :
a. Makin besar dan kompleks suatu kelompok/organisasi itu berkembang makin
banyak pula unit-unit (pembagian) kerja yang: tercipta dalam kelompok tersebut.
Dengan sendirinya akan diperlukan adanya pendelegasian kepemimpinan
(wewenang dan tanggung jawab) kepada beberapa anggota kelompok tersebut
sehingga terciptalah suatu perangkat pemimpin (munculnya leadership hierarchy)
yang diperlukan untuk membantu menggerakkan kelompok/organisasi tersebut
Pendapat tersebut di atas diperkuat dari fakta hasil studi William F. White, seorang
sosiologis dari Comell University, tentang Tom Jones yang menjadi pengusaha
restoran. Kesimpulan studi itu adalah makin besar suatu organisasi itu berkembang
makin banyak pekerjaan/tugas yang harus dilaksanakan. Demi efisiensi opera
dibutuhkan pembagian tugas dan wewenang; ini berarti tumbuhnya pemimpin-
pemimpin (menengah) baru pad organisasi itu.
b. Bila timbul ketidakstabilan di dalam kelompok, baik sebagai akibat dari dalam
ataupun luar kelompok yang bersangkutan, akan mendorong timbulnya pemimpin
yang dipandang cukup mampu untuk mengembalikan keseimbangan suasana
kelompok tadi. Sebagai contoh dapat dikemukakan di sini bila terjadi perbenturan
antara sub-kelompok yang diakibatkan oleh perbedaan pendapat dalam usaha
mencapai tujuan kelompok yang bersangkutan maka kondisi ini pasti merangsang
bangkitnya pemimpin informal yang mampu mengatasi pertikaian tersebut. Crockett
(1955) mengatakan bahwa: "kelompok yang tepecah belah merupakan tempat
persemaian yang subur bagi perebutan kekuasaan diantara pemimpin lama dan
mendorong tumbuhnya pemimpin baru".
c. Bilamana dalam suatu kelompok/organisasi terdapat seorang atau lebih yang
berkeinginan (want) yang kuat, terutama di bidang kekuasaan (power), prestasi,
atau/dan keuntungan-keuntungan materi, akan bangkit seorang atau lebih
pemimpin baru. John K. Hemphill (1961) mengatakan bahwa orang akan berjuang
untuk menjalankan kepemimpinan agar dapat mencapai tujuan-tujuan yang
dipandang penting bagi dirinya.

Apabila ditinjau dari situasi dalam Kelompok


a. Bila kelompok menghadapi masa-masa krisis, seorang atau lebih yang dipandang oleh
para anggotanya mempunyai karakter-karakter tertentu, misalnya: memiliki keberanian,
atau karena pengetahuan dan keterampilan yang dimillikinya, ataupun mempunyai
kepercayaan17 diri,–akan
19 diangkat
Juni 2018sebagai pemimpin kelompok dalam usaha mengatasi
24
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

masa krisis tersebut. Perlu diperhatikan dalam hal ini, apa yang mempengaruhi
timbulnya pemimpin serta distribusi kepemimpinan itu adalah tingkat besamya
ancaman yang dihadapi dan tingkat kesukaran tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Box
12. 2 menggambarkan suatu penelitian laboratoris yang dilakukan oleh Robert L.
Hamblin di University of Michigan terhadap 24 mahasiswa yang terbagi dalam 8
kelompok-kelompok yang terdiri atas tiga orang tentang pengaruh-pengaruh keadaan
krisis atas kepemimpinan. Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan :
(a). Para pemimpin mempunyai lebih banyak pengaruh dalam saat-saat krisis daripada bila
situasinya normal.
(b). Dan kelompok akan menolak pemimpin lama serta menggantinya dengan pemimpin
yang baru. Jika pemimpin lama tidak segera dan secara menentukan (decisively) dapat
mengatasi situasi krisis tadi.
b. Jika temyata para pemimpin formal, seperti: perendana, para pemimpin yang
merumuskan kebijakan, para ahli, dan eksekutif tidak mampu menjalankan
kepemimpinannya secara efektif maka pada saat-saat seperti ini pasti akan timbul
pemimpin-pemimpin baru untuk mengambil alih kepemimpinan dalam kelompok
tersebut. Di samping Crockett (1955) yang menopang teori di atas, Katz dkk (1951) pun
telah mengemukakan sebagai hasil pengkajiannya, bila pemimpin tidak dapat
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinannya maka pasti akan timbul pemimpin baru.

Fungsi-fungsi Pemimpin
Betapapun besarnya perbedaan-perbedaan yang terdapat antara kelompok/organisasi yang
satu dengan lainnya dalam suatu masyarakat, khususnya dalam segi titik berat dari fungsi-
fungsi yang dijalankan oleh para pemimpin kelompok-kelompok itu, pada hakekatnya semua
pemimpin mempunyai persamaan dalam fungsi yang dilaksanakannya, yakni ; mereka akan
melaksanakan berbagai fungsi yang hanya berbeda tekanannya sesuai dengan jenis
kelompok yang dipimpinnya serta tingkat kepemimpinannya. Karena adanya persamaan
itulah maka fungsi-fungsi seorang pemimpin umumnya dapat dibagi dalam dua kategori,
yakni :
a. Fungsi-fungsi primer (primary function), dan
b. Fungsi-fungsi yang sifatnya pelengkap (accessory) saja.
Fungsi-fungsi yang termasuk kategori pertama sering disebut pula (khususnya dalam
dunia manajemen) sebagai "the areal managerial functions" sedangkan yang termasuk
dalam kategori kedua hanya berlaku dalam event-event tertentu (informal).
a. Fungsi-fungsi primer pemimpin
a. Pemimpin sebagai eksekutif
peran yang paling nyata dari seorang pemimpin adalah sebagai koordinator teratas dari
semua aktivitas yang dilakukan oleh kelompok yang bersangkutan, walaupun dalam
prakteknya 17 – 19 Juni
wewenang ini 2018
seringkali didelegasikan kepada beberapa anggota
25
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

kelompoknya. Problema yang tidak jarang timbul dalam setiap kelompok adalah
ketidakmampuan si pemimpin mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab tersebut
sehingga berakibat:
- Si pemimpin justru menjadi penghambat (bottle heck) dalam pelaksanaan
fungsi/aktivitas kelompok dan/atau
- la menjadi penghambat pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari subsistem-
subsistem lainnya dalam seluruh sistem yang ada.
b. Pemimpin sebagai perendana
Dalam hal-hal tertentu pemimpin bertindak sebagai perendana; menetapkan cara-cara
dan sarana dalam usaha mencapai Tujuan-tujuan kelompok. Tidak jarang, dialah satu-
satunya orang yang mengetahui rendana tadi, sedangkan para anggota kelompok hanya
Mengetahui sebagian-sebagian saja dari seluruh rendana itu bahkan sering pengetahuan
para anggota itu seakan-akan tidak berhubungan satu dengan lainnya.
c). Pemimpin sebagai si pengambil keputusan
Salah satu dari tugas seorang pemimpin adalah pengambil keputusan serta perumusan
kebijakan kelompok. Dalam kerangka ini perlu kiranya diingat bahwa proses
pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan sesuatu kelompok/organisasi
pada umumnya berasal dari tiga sumber, yakni :
a. Dari atas : atasan si pemimpin yang menentukan keputusan dan kebijakan
tersebut, walaupun demikian pihak Pimpinan pada tingkat yang lebih rendah sering
diminta pendapatnya dalam proses tersebut.
b. Dari bawah: ditentukan oleh kelompak. Namun dalam hal mempunyai
tanggung jawab perumusannya dan ini berarti ia aktif.
c. Dari pemimpin itu sendiri jika ia memiliki hak atau wewenang sebagai
pembuat kebijakan.
d). Pemimpin sebagai sumber pemberi penghargaan dan hukuman :
Dipandang dari sudut para anggota kelompok si pemimpin merupakan sumber yang
dapat memberikan penghargaan dan hukuman; itulah sebabnya mengapa dengan
wewenang tersebut ia dapat menjalankan pengawasan pada seluruh anggota
kelompok.
e). Pemimpin sebagai ahli
Pemimpin sering dibedakan sebagai sumber yang layak dan keahlian yang dimiliki.
b. Fungsi-fungsi Pelengkap Pemimpin
a. Pemimpin sebagai wakil kelompok pihak luar :
Tidaklah mungkin semua anggota kelompok dapat langsung berhubungan dengan
kelompok ataupun orang lain di luar kelompoknya secara bersama, oleh karena itu
hanya pemimpinlah yang dapat menjalankan peranan sebagai wakil dari kelompoknya
dalam hubungannya dengan pihak-pihak luar. Ia merupakan juru bicara resmi dari
17 – 19 Juni 2018
26
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

kelompoknya. Sejalan dengan ini, Lewin (1952) menyebut seorang pemimpin itu sebagai
"the gatekeeper".
b. Pemimpin sebagai teladan (exemplar) :
Dalam beberapa jenis kelompok sering si pemimpin dipandang sebagai model dari
perilaku untuk para anggota kelompoknya; ini berarti suatu norma yang konkrit alas apa
yang seyogyanya diperbuat oleh para anggotanya.
c. Pemimpin sebagai simbol bagi kelompoknya :
Setiap kelompok lazimnya berusaha keras untuk menciptakan rasa persatuan yang kokoh
sehingga dapat dibedakan dengan jelas dari kelompok lainnya. Untuk mencapai Tujuan
ini maka sering dipakai tanda-tanda pengenal kelompok, seperti misalnya:
eblem, pakaian seragam, dan kode-kode tertentu. Dalam situasi dan karakter yang sama,
tidak jarang seorang pemimpin memainkan peranan yang sama dengan cara
membentuk sejenis tanda pengenal (cognitive focus) bagi persatuan kelompoknya,
misalnya: Keluarga Besar Siliwangi.
d. Pemimpin sebagai pengganti orang lain dalam pertanggungan jawab.
Tidaklah jarang seorang pengikut Menghadapi masalah yang membingungkannya,
sehingga ia tidak berani mengambil resiko tanggung jawab atas tindakan yang akan
dijalankannya. Dalam kondisi yang Demikian itu, seorang pemimpin dapat mengambil
alih tanggung jawab tadi dan sebagai imbalannya diharapkan kesetiaan si pengikut
kepada si pemimpin tadi. Hal ini ditunjang oleh pendapat Fromm (1941) yang
menyatakan bahwa ada kecenderungan orang untuk mendelegasikan tanggung jawab
yang bersifat kritis kepada pemimpinnya dalam usaha pelariannya untuk memperoleh
kebebasan.
e. Pemimpin sebagai seorang Ideologist
Kadangkala, karena kondisi yang khas, pemimpinlah yang merumuskan ideology bagi
kelompoknya; ia menjadi sumber keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan norma-norma
yang dipegang oleh para anggota kelompoknya. Karena itulah maka 'ciri' ideology
kelompok tadi merefleksikan pikiran si pemimpin daripada buah pikiran seluruh
anggotanya.
f. Pemimpin sebagai figure" Bapak" bagi kelompok
Bila fungsi-fungsi yang tersebut pada butir-butir di depan melebur menjadi suatu
kesatuan dalam diri si pemimpin, tidaklah dapat dihindari lagi bahwa hal tersebut akan
membentuk peran emosional umum atas figure si "Bapak" pada para anggota
kelompoknya. Bilamana temyata si pemimpin kurang memenuhi kebutuhan tersebut di
atas, seringkali para pengikutnya akan me "make up" nya sedemikian rupa agar sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan mereka. Contoh daripada hasil ciptaan secara sosial
psikologis in! dapat dilihat pula pada hasil penelitian H.L. Ansbacher (1948) atas
tawanan-tawanan perang Jerman yang ditangkap pihak Sekutu tentang keyakinan
mereka pada17 – Hasil
Hitler. 19 Juni 2018
penelitian itu mengungkapkan bahwa :
27
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

a. Figur Hitler merupakan hasil kreasi dari para pengikutnya sendiri, dan
b. Obyek dari keyakinan ini, setidak-tidaknya sebagian dari hasil karya
psikologi sosial daripada suatu yang nyata.
a. Pemimpin sebagai tempat pelimpahan kesalahan (scapegoat):
Pemimpin memang merupakan obyek yang paling ideal bagi pelimpahan emosi para
pengikutnya, baik itu dalam bentuk yang positif maupun negatif. Bilamana kelompok
temyata Menghadapi kegagalan-kegagalan, maka otoritas si pemimpin yang harus
bertanggung jawab atas hal tersebut, karena itulah maka ia merupakan tempat yang
paling cocok untuk melemparkan semua kesalahan itu.

Pola - Pola dan Fungsi Kepemimpinan


Walaupun kecenderungan pemimpin untuk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana tersebut
di atas, derajat kepentingan setiap fungsi, pola-pola hubungan dari fungsi-fungsi , dan cara
untuk menerangkan dari tiap fungsi sangat tergantung dari tipe-tipe kelompok.
Dalam kelompok informal dan temporal banyak fungsi yang tidak memberikan kesempatan
untuk munculnya pemimpin. Akan tetapi dalam kelompok formal yang stabil dan berjangka
panjang seperti kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi keluarga, partai politik,
organisasi bisnis, unit militer, semua fungsi menjadi penting.

Rekapitulasi
Pemimpin-pemimpin dari sebuah kelompok atau organisasi (anggotaanggota yang
mempengaruhi kelompok secara dominan). muncul pada awal terbentuk;nya kelompok atau
organisasi itu. Munculnya pemimpin didorong oleh sejumlah fak.tor misalnya meningkatkan
besamya dan kompleksitas kelompok, penghalang-penghalang pencapaian tujuan kelompok,
ancaman-ancaman infemal dan ekstemal dan kegagalan pimpinan yang resmi.
Tersedianya anggota-anggota yang punya motivasi kuat untuk mencoba kepemimpinan.
Macam-macam fungsi yang disebut terdahulu misalnya pemimpin sebagai eksekutif,
perendana, pembuat kebijakan dan lain-lain, dapat diklasifikasikan dalam fungsi primer dan
sekunder (tambahan).

PANDUAN
Karekteristik pemimpin dan tipe kepemimpinan yang ditunjukkan mencerminkan tujuan
dan norma-norma kelompok dan kepribadian pemimpin

DIMENSI-DIMENSI PERILAKU KEPEMIMPINAN


Perilaku Kepemimpinan
Sebuah hasil studi analisis faktor Halpin dan Winer (1957) menunjukkan bahwa ada dua
dimensi yang independen dari tingkah laku kepemimpinan ialah:
a. 17 – 19
"Consideration" Juni 2018
/ Pertimbangan
28
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

b. "Initiating and Directing" / Pengajuan dan Pengarahan


Tingkah laku Kepemimpinan yang bersifat :
a. Consideration
Tingkah laku pemimpin yang titik beratnya adalah memotivasi para anggotanya untuk
menerima Tujuan dari kelompok serta mengerjakan tugas-tugas kelompok, dan juga
memelihara keserasian intemal dan kepuasan para anggotanya.
b. Initiating and Directing
Tingkah laku pemimpin mengutamakan penentuan cara dan sarana yang tepat untuk
mencapai Tujuan dan mengkoordinasikan kegiatan setiap anggota.
Seorang pemimpin yang lebih banyak beperilaku Kepemimpinan consideration sangat
berorientasi atau sangat memperhatikan anggota-anggotanya, segala sesuatu berkenaan
dengan anggota, imbalan dari pekerjaan yang baik, serta memperhatikan ketegangan yang
berhubungan erat dengan keharmonisan maupun kepuasan hubungan antar anggota.
Pemimpin ini mudah didekati anggota, dan mudah menerima saran kelompok dan
melibatkan anggota-anggotanya dalam perendanaan maupun penyusunan kerangka tujuan
yang hendak dicapai.
Tetapi bila ia hanya sedikit berkiblat kepada consideration (artinya ia lebih condong ke
initiating and directing) tadi, ia akan menghukum para anggota yang pekerjaannya kurang
baik, tidak; banyak memperhatikan perasaan par anggota, bertindak tanpa konsultasi lebih
dahulu, dan tidak mau menerima saran termasuk tidak memberi penjelasan apa yang ia
lakukan kepada para anggotanya. Dalam hal kelompok Menghadapi masalah yang sulit
kepemimpinan yang berdimensi initiating and directing menduduki arti yang penting.
Pemimpin ini akan memperlihatkan fungsi-fungsi kepemimpinan yang utama berupa
pembuat kebijaksanaan, perendana, dan pelaksanaan.
Halpin dan Winer menyarankan bahwa jika pemimpin sudah berhasil menggunakan
pengaruhnya dan menggerakkan kelompok ke arah tujuannya ia harus memotivasi para
anggotanya dan memelihara keselarasan serta kepuasan para anggota, dan pada waktu yang
sama mengarahkan dan mengkoordinasikan usaha-usaha kelompok.

Spesialis pemberi tugas dan spesialis pemelihara


Dua fungsi sebagai spesialis pemberi tugas maupun spesialis pemelihara dianggap dipunyai
oleh seorang pemimpin resmi. Dua fungsi tersebut seharusnya dipegang oleh seseorang agar
kepemimpinan dapat berjalan secara efektif.
Kegagalan seorang pemimpin untuk memenuhi salah satu fungsi tersebut dapat
memunculkan seorang pemimpin tidak resmi yang akan mengambil alih peran yang gagal
tadi, dua fungsi tersebut dipegang oleh dua orang pemimpin yang berbeda seorang sebagai
spesialis pemelihara.
Bales (1953) yang telah melakukan studi tentang kelompok kecil diskusi menyimpulkan
bahwa kelompok 17 – 19 Juni
memunculkan dua2018
posisi kepemimpinan yang saling mengisi ialah spesialis
29
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

pemberi tugas dan spesialis emosi sosial. Yang terakhir ini oleh Thibaut dan Kelley (1959)
diberi istilah spesialis pemelihara.
Spesialis pemberi tugas memiliki ide yang terbaik dan pemberi panduan terbaik dalam
jalannya diskusi, membawa kelompok ke arah pemecahan masalah. Sedangkan spesialis
pemelihara memelihara ketergantungan antar anggota sehingga tepelihara kelangsungan
hidup kelompok. Sebagai contoh Zelditch (1955) mempelajari tentang perbedaan peran yang
ada pada unit terkecil keluarga (basic family unit). Sebuah keluarga terdiri dari seorang laki-
laki dewasa, seorang wanita dewasa, dan keturunannya. Spesialis pemberi tugas ada pada
laki-laki dewasa (ayah), dan spesialis pemelihara dipegang oleh wanita dewasa (ibu) tadi.

Tipe kepemimpinan Pemimpin otoriter


Pemimpin yang otoriter mempunyai kekuasaan yang lebih absolut daripada pemimpin yang
demokratis, ia sendirilah yang menentukan kebijakan-kebijakan kelompok, membuat
rendana-rendana pokok, Mengetahui sepenuhnya langkah-langkah yang akan datang tentang
kegiatan kelompok, menentukan kegiatan para anggota dan pola interelasi antar anggota. la
sendiri yang bertindak sebagai tokoh dan hakim terakhir dalam memberi ganjaran dan
hukuman. Karena itu nasib setiap anggota di dalam kelompok itu berada di dalam tangannya.
Secara hirarki organisasi dari kelompok yang otoriter, pemimpin memelihara kondisi, bahwa
ia memiliki posisi sebagai kekuatan pusat dari kelompok.

Gambar 12.1. Susunan kepemimpinan otoriter dalam kelompok kecil (kiri) dan kelompok
yang lebih besar (kanan)

c. Pemimpin demokratis
Pemimpin yang demokratis berusaha mengajak setiap anggota untuk sebesar mungkin
17 –kegiatan-kegiatan
bepartisipasi dalam 19 Juni 2018kelompok dan dalam penentuan tujuan-tujuan
30
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

kelompok. la lebih suka membagi/menyebarkan tanggung jawab dari pada memegangnya


sendiri. Ia berusaha mendorong, dan memperkuat hubungan intepersonal, mengurangi
ketegangan dan konflik di dalam kelompok, la berusaha mencegah perkembangan struktur
kelompok secara hirarki di mana hak istimewa dan perbedaan-perbedaan status berkuasa,
Pemimpin demokratis menguji keberhasilannya dengan melihat seberapa jauh kelompok
dapat berjalan dengan lancar selama ia tinggalkan pada waktu tertentu.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ronald Lippit dan Ralp K. White yang diarahkan secara
umum oleh Kurt Lewin (1938) tentang beberapa aspek dari fungsi kelompak di bawah tipe
kepemimpinan yang berbeda (otoriter dan demokratis (box 12.5) diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
a. Dalam kelompok yang otoriter ada kecenderungan untuk bersifat agresif atau lebih
masa bodoh dari kelompok demokratis. Keagresifan diperlihatkan kepada sesama anggota
kelompok daripada kepada pemimpin mereka. Kalau permusuhan telah memuncak mereka
cenderung meninggalkan kelompok. Kalau kelompok memperlihatkan keadaan apatis (masa
bodoh) itu semata-mata karena pengaruh tekanan dari pemimpin mereka, pada waktu
pemimpin mereka untuk sementara meninggalkan kelompok, keagresifan tiba-tiba muncul.
b. Dalam kelompok yang otoriter terdapat lebih banyak pendekatan penjinakan dan
juga tuntutan akan perhatian dari pemimpin. Pendekatan yang digunakan oleh pemimpin
yang demokratis lebih banyak ditujukan pada persaudaraan dan yang dihubungkan dengan
tugas-tugas.
c. Di dalam kelompok yang otoriter hubungan antar anggota cenderung lebih agresif
dan mendominasi daripada yang ada dalam kelompok demokratis.
d. Kekompakan kelompok terlihat lebih tinggi di dalam kelompok demokratis daripada
di dalam kelompok otoriter. Bagian yang lebih kecil di dalam kelompok terlihat lebih stabil di
dalam kelompok demokratis. Dalam kelompok otoriter ada kecenderungan kestabilannya
berkurang.
e. Kekonstruktifan dalam bekerja menurun dengan tajam bila pemimpin yang otoriter
sewaktu-waktu absen, dan hanya berkurang sedikit bila pemimpin yang demokratis tidak
hadir di dalam kelompok
f. Di dalam suatu percobaan dalam situasi bekerja dibuat mereka merasa frustrasi,
maka dalam kelompok yang demokratis ditanggapi dengan melakukan organisasi untuk
menghadap kesulitan itu sedang dalam kelompok yang otoriter cenderung untuk menjadi
tepecah-pecah dengan saling tuduh menuduh dan saling menyalahkan di antara anggota.
2. Persepsi para pengikut terhadap pemimpin
a. Pemimpin merupakan "one of us"
Para pengikut memiliki persepsi bahwa pemimpin mereka merupakan "one
of us". Jadi pemimpin mereka haruslah orang dalam, salah seorang di antara
17 – 19 Juni 2018
31
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

mereka. Ini berarti bahwa pemimpin mereka bukanlah merupakan orang asing bagi
kelompok itu.
Brown (1936) menekankan bahwa pemimpin yang sukses harus memiliki
sifat-sifat anggota kelompok yang ditampilkan dalam memimpin. Ferano Merei
mengajukan pertanyaan yang ada hubungannya antara pemimpin dengan
kelompok. Pertanyaan itu sebagai berikut : Apakah kelompok mengikuti pemimpin
ataukah pemimpin dipaksa oleh tradisi kelompok yang ada dan harus
mengikutinya? Dua belas kelompok dari anak-anak TK yang homogen baik umur
maupun jenis kelamin ditempatkan secara tepisah dan diadakan pertemuan 30 - 40
kali setiap harinya untuk pembentukan tradisi/kultur. Setelah beberapa kali
pertemuan dan telah terbentuk tradisi kelompok maka diterjunkanlah pada setiap
kelompok seorang pemimpin (ditentukan oleh guru), pemimpin ini diambilkan lebih
tua dari anggota kelompok. Hasilnya temyata bahwa pemimpin dipaksa menerima
tradisi yang sudah ada biapun setiap anggota kelompok mengakui kepemimpinan
mereka. Kalau pemimpin itu ingin berhasil dalam mengubah tradisi kelompok mula
pertama ia harus mengikuti tradisi kelompok, dengan secara pelan-pelan
memasukkan tradisi baru dan Setelah beberapa lama barulah perubahan tradisi
dapat dilaksanakan lebih cepat.
b. Pemimpin adalah yang terbaik
Pemimpin juga harus yang terbaik tetapi jangan terlalu jauh bedanya
dengan para anggota kelompok pada umumnya. Dalam studinya Hollingworth
(1942) menemukan di antara anak-an bahwa pemimpin seharusnya lebih intelegensi
tetapi jangan berbeda terlalu jauh terhadap intelegensi rata-rata para anggotanya.
menemukan selisih lebih dari 30 satuan IQ, maka hubung pemimpin-anggota tidak
dapat berkembang.
c. Pemimpin harus cocok terhadap harapan pengikutnya
Para pengikut/anggota dalam kelompok memiliki ide-ide yang umum
tentang bagaimana kelakuan pemimpin mereka dan fungsi-fungsi apa yang akan
dibawakannya. Para pengikut dari kelompok hanya akan memilih pemimpin yang
cocok terhadap harapan mereka. Pemimpin harus dapat mengambil alih tanggung
jawab perorangan dari pengikutnya dan juga dapat beperan sebagai ayah. Maka
pemimpin akan dipilih dari mereka yang mampu memuaskan ketergantungan para
pengikut, kerjasama dan keinginan lain dari para pengikut. Dalam penelitian
Fillmore 1, Sanford (Box 12. 8) tentang peran pengikut dalam hubungan pemimpin-
pengikut diambil kesimpulan bahwa kepribadian pengikut mengambil bagian yang
sahih dalam menentukan reaksi mereka terhadap pemimpin mereka. Dalam sample
Sanford tadi bahwa cara bertikir kelompok "otoriter" dan kelompok "kesamaan"
semuanya mengagumi kepemimpinan Roosevelt, tetapi mereka berbeda dalam
17 – 19 Juni 2018
32
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

memberikan penalaran mereka mengapa kedua kelompok tadi sama-sama


menerimanya sebagai pemimpin mereka.
3. Sifat-sifat kepribadian Pemimpin
Mann's (1959) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa seorang pemimpin
cenderung jadi tetap lebih baik, baik penyesuaian dia lebih dominan, lebih extrovert, lebih
jantan (masculine), kurang konsenatif, dan memiliki intepersonal yang lebih besar dan
kebanyakan anggota yang lain, walaupun perbedaan ini tidak begitu besar.

Kepemimpinan : Umum atau Spesifik?


Ada dua pandangan mengenai hal ini :
Pertama kepemimpinan bersifat umum. Bahwa seseorang menjadi pemimpin di
dalam sebuah situasi, akan menjadi pemimpin pada semua situasi yang
lain.
Kedua kepemimpinan adalah spesifik terhadap tugas tertentu dan kepada
kelompok tertentu pula. Bila macam tugas maupun sifat-sifat kelompok
berbeda, kepemimpinan juga berubah,
Oleh Carter dan Nixon (1949) telah diobservasi dan diperoleh dua macam
kepemimpinan. Dua macam kepemimpinan itu ialah: Kepemimpinan "intellectual'' dan
kepemimpinan Mechanical Assembly. Pengamatan lebih lanjut oleh Carter (1953) maupun
oleh Gibb (1949) ternyata kepemimpinan bersifat umum pada sekelompok tugas-tugas
serumpun, tetapi untuk tugas-tugas pada rumpun macam di atas tidak sesuai. Box 12. 10
oleh Bemard M. Bass dari Lousiana State University disusun tentang korelasi antara sejumlah
perilaku pemimpin di dalam tes kelompok diskusi tanpa pemimpin (“leaderless group
discussion test") dan penampilan yang sukses dari seorang pemimpin kelompok yang
sesungguhnya "real life", diperoleh hasil: korelasi positif, biarpun hanya sedang-sedang saja.

KEPEMIMPINAN KRISTEN
Pengantar
Kita awali pembahasan topik ini dengan pertanyaan apakah ada kepemimpinan
Kristen, dan kalau ada, apakah ciri-ciri yang membedakannya dengan kepemimpinan pada
umumnya? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah YA, dan karena kepemimpinan Kristus
ada, maka kita perlu memahami apa itu kepemimpinan Kristen.
Dalam bagian ini anda akan mempelajari dan mendalami lima hal pokok yang berkaitan
dengan Kepemimpinan Kristen, yakni; Pengertian Fungsi Utama Pemimpin Kristen, Ciri-ciri
dan Sikap Seorang Pemimpin Kristen, Perbedaan Kepemimpinan Kristen dengan
Kepemimpinan pada Umumnya, Persiapan dan Syarat Menjadi Pemimpin Kristen,. Lima hal
Pokok yang menjadi bagian isi modul ini sebenamya bukanlah hal baru untuk Anda, karena
sebagai seorang anggota di salah satu Gereja/organisasi, anda telah banyak memiliki
pengalaman dalam 17 tugas-tugas
– 19 Junimemimpin.
2018 Hal-hal yang (mungkin) agak baru adalah
33
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

pemahaman tentang konsep dan prinsip kepemimpinan Kristen yang membedakannya


dengan kepemimpinan pada umumnya.
Dalam mempelajari isi bagian ini anda akan memperoleh manfaat yang bisa
langsung diterapkan dalam tugas/pekerjaan anda sebagai pemimpin kini dan masa datang
baik dalam Gereja/Jemaat maupun dalam organisasi dimana anda terlibat. Selain itu,
pemahaman dan keterampilan baru yang anda peroleh, dapat pula anda sebarkan kepada
teman-teman seorganisasi anda, melalui diskusi-diskusi informal, pertemuan-pertemuan
resmi, kelompok-kelompok kerja, terlebih-lebih melalui keteladanan kepemimpinan yang
anda nampakkan. Dengan demikian gagasan-gagasan tentang kepemimpinan Kristen itu tidak
berhenti pada batas dipahami saja, tetapi benar-benar dihayati dan dilaksanakan/diwujud
nyatakan dalam kehidupan anda.

Pengertian Kepemimpinan Kristen


Dalam materi kepemimpinan dengan Pokok bahasan konsep-konsep dasar
kepemimpinan, telah diuraikan secara panjang lebar mengenai pengertian kepemimpinan
yang pada intinya berbicara mengenai Kemampuan seseorang Untuk Mempengaruhi Orang
Lain. Kepemimpinan dikatakan efektif apabila si pemimpin dapat mempengaruhi orang yang
dipimpinnya untuk melakukan sesuatu demi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Efektivitas pengaruh terhadap orang yang dipimpin sangat ditentukan oleh kekuasaan yang
dimiliki oleh seorang pemimpin.
Apabila seorang pemimpin memiliki jabatan yang tinggi; keahlian yang tinggi,
kekayaan yang berlimpah, dan fisik yang kuat, maka hal itu hendaklah dipahami sebagai
pemberian Allah dalam rangka memperlengkapi pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas
kepemimpinannya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus menulis:
"Dan ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-
pemberita Injil maupun gembala-gembala, dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan Tubuh Kristus" (Efesus
4:11-12).
Ini berarti bahwa dalam kepemimpinan Kristen kemampuan mempengaruhi orang
yang dipimpin bukan didasarkan pada kekuatan dari dirinya pemimpin, melainkan didasarkan
pada kekuatan/kemampuan sebagai anugerah pemberian Allah. Hal ini juga dikemukakan
oleh Ray S. Anderson (1986:72-73) dengan mengutip Efesus 4:7-14 mengatakan bahwa
kepemimpinan adalah anugerah karunia Allah.
Memang secara langsung, konsep/teori Kepemimpinan Kristen itu tidak di
kemukakan dalam Alkitab. Yang kita temukan dalam Alkitab (PL & Pa) ialah contoh-contoh
bagaimana menjadi pemimpin yang bertanggung jawab (Mazmur 23; Matius 20:26-28; KPR
6:2-4).
Alkitab senantiasa menempatkan posisi seorang pemimpin dalam kedudukan
17 Allah
antara, yakni antara – 19(Pemimpin
Juni 2018
yang sesungguhnya) dan umat (manusia). Pemimpin
34
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

dalam Alkitab bukanlah "ujung kerucut" dari satu sistem sebagaimana halnya sistem
kepemimpinan dunia pada umumnya. Pengertian pemimpin di sini adalah seorang yang
diangkat oleh Allah sebagai "wakilNya" untuk mempamongi umatNya. Allah sendiri ialah
pemimpin dari umat itu. Segala kebijakan dan keputusan berada di tangan Allah. Otoritas ini
mutlak merupakan milikNya. Perhatikan misalnya kepemimpinan Nabi Musa dalam
Perjanjian Lama. Dalam kepemimpinan Musa, ia tidak pemah melakukan tindakan
berdasarkan pertimbangan pemikirannya, melainkan selalu berdasarkan amanat, perintah,
dan petunjuk dari Allah (Keluaran 12:43-51; 13:1-16; 14:15-31; 15:255; 16:4-16; 17:4-7).
Dalam sejarah kehidupan Israel, pada suatu saat Israel menghendaki adanya seorang
Raja/Pemimpin (I Samuel 8) sebagaimana layaknya : bangsa-bangsa yang ada di sekeliling
mereka. Permintaan ini mendukacitakan Samuel yang mempunyai kedudukan sebagai Hakim
ada waktu itu. Tetapi Allah bertirman kepada Samuel untuk menerima permintaan Israel itu,
sebab bukannya Samuel yang mereka tolak melainkan Allah (I Samuel 8:6-7). Permintaan
untuk memperoleh seorang saja adalah perbuatan dosa di mata Tuhan (I Samuel 12:19).
Itulah sebabnya meskipun di antara Israel memerintah seorang Raja (Pemimpin), tapi
Raja/Pemimpin Israel yang sesungguhnya adalah Tuhan Allah sendiri: saja manusiawi tidak
lain adalah sebagai wakil yang memerintah atas nama Allah. Sejauh Raja itu melaksanakan
kehendak Allah, maka sejauh itu pula ia mempunyai hak memerintah. Tetapi bilamana ia
bertindak lain dari apa yang Allah kehendaki, maka pada saatnya pula Allah menurunkan dia
dari takhtanya. Contoh Raja Saul (I Samuel 15:11). Namun apabila Raja memerintah sesuai
dengan kehendak Allah, maka Allah akan memujinya (contah Raja Daud)
Istilah lain yang juga sering dipakai untuk memahami kepemimpinan dalam Alkitab, adalah
kata "gembala". Konsep gembala ini tercermin dalam tingkah laku seorang pemimpin yang
dikehendaki Allah yang tercermin dalam tingkah laku seorang gembala yang mengenal
dengan domba-domba gembalaannya. Dan memang benar, karena tingkah seorang gembala
tidak menggambarkan hierarkis yang ketat, tetapi hubungan yang intim/akrab. Tuhan Yesus
dalam Yohanes 10:14 berkata "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-
dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku". Dalam ayat ini kita melihat adanya relasi
yang begitu akrab antara Pemimpin (Yesus) sebagai gembala dan orang-orang yang dipimpin
(domba-dombaKu). Hubungan yang akrab ini didasarkan pada KASIH Sang Gembala terhadap
domba-dombanya (of. Yohanes 15:9-15 dan Yohanes 21:15). Pendekatannya bukanlah
pendekatan kekuasaan, melainkan pendekatan sahabat. Ini berarti seorang pemimpin Kristen
bukanlah yang harus ditinggikan di atas yang lain, melainkan yang senantiasa berada di
tengah-tengah orang yang dipimpinnya untuk memberi teladan, bimbingan, tuntunan dan
arahan agar anggota/kelompok yang dipimpin berjalan ke jalan yang benar sesuai dengan
kehendak Allah. Ini berarti tujuan utama kepemimpinan Kristen adalah untuk mengusahakan
kebaikan dan kesejahteraan hidup dari orang/kelompok yang dipimpin (of. Mazmur 23).
Dengan kata Iain, Kepemimpinan Kristen bertujuan untuk membawa orang/kelompok yang
dipimpin kepada17 – 19 Juni
keselamatan di 2018
dalam Yesus Kristus dan memelihara keselamatan itu
35
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

sehingga memperoleh penggenapan di dalam kemuliaanNya. Karena itu menjadi seorang


pemimpin Kristen adalah untuk memikul tanggung jawab dan bukannya untuk mencari
kedudukan/kekuasaan. Di dalam kepemimpinan Kristen, fungsi dan tanggung jawab ini harus
mendahului posisi atau kedudukan.
Pemimpin dalam sistem sekuler (dunia) cenderung menggunakan kekuasaan itu untuk
menindas orang-orang yang dipimpinnya.
"Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: Kamu tahu bahwa pemerintah-pemerintah
bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar
menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian diantara kamu"
(Matius 20:25). Baca Juga I Raja-Raja 12:14-15).
Dengan kata lain, Yesus mau mengatakan bahwa sebagai pemimpin janganlah menggunakan
kekuasaan untuk menindas dan menyengsarakan orang/kelompok yang dipimpin, melainkan
hendaklah dipakai untuk melayani kebutuhan orang/kelompok yang dipimpin.
"Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan
menjawab mereka dengan kata-kata yang balk, maka mereka menjadi hamba-hambamu
sepanjang waktu" (I Raja-Raja 12:7).
John R. Mott (seorang penginjil terkenal) pemah berkata: seorang pemimpin adalah seorang
yang mengenal jalan, yang dapat terus maju dan yang dapat menarik orang lain mengikut
dia.

Fungsi Utama Pemimpin Kristen


Belajar dari apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya, maka fungsi
utama seorang pemimpin Kristen adalah:
1. FUNGSI MELAYANI (Kepemimpinan yang Melayani-Servant Leadership)
Telah disinggung di muka bahwa kepemimpinan berkaitan erat dengan penggunaan
kekuasaan. Dalam kepemimpinan Kristen, kekuasaan itu bersumber dari Allah, dan oleh
karena itu Yesus mengajarkan bahwa kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin
Kristen hendaklah dipakai untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Ini berarti semakin
seorang pemimpin Kristen memperoleh kedudukan jabatan yang tinggi maka hendaklah
ia semakin banyak memberi/melayani dan bukannya semakin banyak menerima (minta
dilayani). Oleh karena itu, dan bertolak dari ajaran Yesus tersebut, maka fungsi utama
seorang pemimpin Kristen adalah untuk melayani (TO SERVE).
" ... Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayan, dan
barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
sama seperti anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani ... "
(Matius 20:26-28).
" ... Yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan
pemimpin sebagai pelayan" (Lukas 22:26).
17 – 19 Juni 2018
36
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Kebesaran seorang pemimpin Kristen terletak pada bagaimana ia menggunakan


kekuasaan (power) dan wewenang (authority) yang ada padanya untuk melayani.
Kekuasaan sekuler (menurut pemahaman dunia), dipakai untuk "memerintah dan
menindas" (Matius 20:25; Markus 10:42), dan pemimpin cenderung minta dilayani.
Tetapi kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh seorang pemimpin Kristen haruslah
dipakai untuk melayani, dan bukan untuk menindas (Matius 20:26-28; Markus 10:43-45).
Itulah sebabnya, fungsi utama seorang pemimpin Kristen adalah melayani. Karena dalam
fungsi melayani itu akan terjadi suatu interaksi saling melayani.
" Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka
kamupun wajib saling membasuh kakimu (dapoI dibaca saling melayani); Sebab aku
telah memberikan suatu teladan kepada kamu (yakni teladan melayani), supaya kamu
juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu" (Yohanns 13:14-15).
Sebagai pemimpin, maka pemimpinlah yang pertama-tama mengambil inisiatif untuk
melayani. Ini berarti, seorang pemimpin adalah seorang pelayan (servant) (Lukas 22:24-27;
Matius 20:26-28; Markus 10:43-45; Yohanes 13:1-15).
Dalam Markus 10:44 Yesus mengajarkan pemimpin sebagai hamba, "Barang siapa ingin
menjadi yang terkemuka di antara kamu hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya".
Pemimpin sebagai hamba adalah pemimpin yang bekerja untuk kepentingan orang lain, peka
akan kebutuhan orang lain, rela melakukan hal-hal kecil dan rendah, hal-hal yang orang lain
tidak suka mengerjakannya; tidak mengeluh dan tidak minta dipuji, bekerja dengan sebaik-
baiknya, dapat dipercaya; dapat diandalkan, tidak ingkar janji, lebih mementingkan orang lain
daripada dirinya sendiri.

Fungsi Menjaga Dan Memelihara


Dalam Yehezkiel 33:7, pemimpin disebut sebagai penjaga yang harus waspada
kalau-kalau ada yang mengancam kehidupan yang dijaga, dan mengingatkan mereka
terhadap bahaya yang mengancam. Dalam Yohanes 10:11-12, Yesus Sang Pemimpin disebut
sebagai gembala yang mempertaruhkan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Ini berarti
pemimpin sebagai gembala berfungsi untuk menjaga, memelihara, melindungi orang-orang
yang dipimpinnya agar mereka memperoleh hidup dan mempunyainya dalam kelimpahan.
"Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku, la membaringkan aku dipadang yang
berumput hijau, la membimbing aku ke air yang tenang ... " (Mazmur23:1-6).
"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-
dombanya ... Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan
domba-dombaKu mengenal, Aku" (Yohanes 10:11, 14).
"Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon; anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNya: "Benar
Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya:
17 domba-dombaKu
Gembalakanlah – 19 Juni 2018 ... (Yohanes 21:15-17).
37
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi
dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, ...(I Petrus 5:2-3).
Sebagai gembala, maka fungsi pemimpin adalah: menjaga, memelihara Jan melindungi
orang/kelompok yang dipimpinnya agar mereka memperoleh hidup dan mempunyainya
dalam kelimpahan (Yohanes 10:10-13; Mazmur 23:1-6).
Fungsi menjaga, memelihara dan melindungi dinampakkan dalam tindakkan :
a. Menuntun/membimbing orang-orang yang dipimpinnya kepada kehidupan
(cf. Mazmur 23:1-5), serta rela berkorban demi orang-orang yang dipimpinnya itu
(Yohanes 10:4, 11).
b. Mengenal dan memahami dengan baik setiap anggota yang dipimpin (Amsal 27:23;
Yohanes 10:15).
c. Menjaga dan memelihara hubungan yang baik dengan orang-orang yang dipimpin
dalam semangat persaudaraan/persahabatan (cf. Yohanes 15:14).
d. Memberikan contoh teladan dalam segala hal terutama dalam ketekunan,
kesabaran, kerajinan dan kesungguhan melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan
bersama (Ing ngarso sung tulada - di depan memberi teladan). Baca juga I Timotius
4:12b.
e. Mengambil inisiatif/prakarsa untuk memulai dan melakukan suatu pekerjaan serta
membangkitkan kemauan para anggota untuk turut serta secara aktif dalam
pekerjaan itu (Ing madya mangun karsa - ditengah membangkitkan kemauan).
f. Mengikuti/mengamati secara cermat keberadaan dan perkembangan setiap anggota
yang dipimpin (Tut wuri handayani - di belakang mengikuti).
g. Mendamaikan/mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, serta
merukunkan anggota-anggota yang bermusuhan/berselisih paham.
h. Menyadarkan dan membimbing anggota untuk mampu dan mau memikul tanggung
jawab.
i. Membantu dan mendampingi anggota-anggota menemukan dirinya serta
mengembangkan kemampuan/potensi yang dimiliki.
Namun, sering terjadi bahwa apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin adalah hanya
sibuk "menggembalakan dirinya sendiri". Perhatikan apa yang dikatakan Nabi Yehezkiel
berikut ini :
"Celakalah gembala-gembala Israel yang menggembalakan dirinya sendiri. Bukankah domba-
domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya,
dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu
sendiri tidak kamu gembalakan Yang lemon tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati,
yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu
cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman" (Yehezkiel 34:2b-
4).
17 – 19 Juni 2018
38
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

1. Pemimpin tidak boleh menindas atau memeras orang-orang yang dipimpinnya.


"Celakalah pemimpin yang berbuat demikian, karena sebetulnya mereka telah melawan
Allah".
2. Pemimpin harus melayani/menggembalakan orang-orang yang dipimpinnya, dan
bukannya sibuk " menggembalakan dirinya sendiri".
3. Pemimpin dengan tekun dan setia mengusahakan jalan agar orang-orang yang
dipimpinnya dapat menemukan makna kehidupannya;
4. Pemimpin harus bekerja dengan penuh kesungguhan hati dan bukan karena terpaksa (cf.
I Petrus 5:2).

Fungsi Membina (Mengkaderkan)


Pemimpin Kristen berfungsi untuk membina orang lain/anggota agar kelak bisa
menjadi pemimpin. Dengan demikian kesinambungan hidup organisasi dapat terjamin.
Tuhan Yesus naik ke Sorga setelah pembinaan (mengajar, melatih, memberi tugas, memberi
teladan) terhadap murid-muridnya selesai dilaksanakan (Lukas 9:1-b; Lukas 10:1-12).
Keberhasilan kepemimpinan suatu organisasi, antara lain diukur pada kemampuan pemimpin
mempersiapkan dan membina orang untuk menjadi pemimpin. Adalah keliru apabila
pemimpin Kristen (dengan alas an melayani) mau menangani semua tugas-tugas pekerjaan
dalam organisasi, dan kurang memberi peluang/kesempatan kepada orang lain untuk
berkembang. Karena itu, di samping fungsi melayani dan fungsi menjaga/memelihara,
pemimpin Kristen juga mempunyai fungsi membina.
Agar ketiga fungsi tersebut dapat diwujudkan secara nyata, maka seorang pemimpin
Kristen haruslah memiliki orientasi dasar (titik pandang yang menentukan arah) seperti
diungkapkan Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi :
 Filipi 1:9-11 : "Dan inilah doaku semoga kasihmu makin melimpah dalam
pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat
memilih apa yang baik ... ".
 Filipi 2:2-4 : "Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu
tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri ... dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri".
 Filipi 2:5-8 : Meneladani Kristus yang merendahkan diri dan taat sampai mati.

Ciri-Ciri, Watak Dan Sikap Seorang Pemimpin Kristen


Berdasarkan pengertian dan fungsi kepemimpinan Kristen seperti diuraikan di muka,
maka seorang seorang pemimpin Kristen yang berhasil (efektif) haruslah memiliki dua
karakateri utama yakni : (1) Melayani; dan (2) Bertanggung jawab.
Dua karakter utama tersebut, harus dinampakan oleh pemimpin Kristen, karena menyadari
bahwa kepemimpinannya adalah panggilan Yesus Kristus sendiri yang berkata “bukannya
17 – 19 Juni 2018
39
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

kamu memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, supaya kamu pergi dan menghasikan
buah… “ (Yohanes 15 : 16).
Jadi tugas kepemimpinan sebagai panggilan Allah, harus di”respons", dan
kemampuan merespons panggilan tersebut karena Allah memberikan ability" (kemampuan).
Dari sinilah kita memahami kata "responsibility" yakni dari kata respons + ability. Jadi seorang
pemimpin Kristen harus memiliki kemampuan merespons panggilan Allah.
Dua karakter utama yakni melayani dan bertanggung jawab, hanya dapat dilakukan dengan
baik (efektif) apabila pemimpin memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki kasih yang mendasari tindakkan dalam kepemimpinannya.
2. Memiliki kepercayaan kuat akan penyertaan Tuhan yang pada gilirannya memberi
kepercayaan pada diri sendiri.
3. Memiliki visi yang jauh ke depan (visioner) dan memiliki kemampuan untuk
menterjemahkan visi itu dalam tindakkan nyata.
4. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
5. Memotivasi/mendorong orang yang dipimpinnya dengan jujur dan bukan dengan
tipu daya, serta memberi semangat agar anggota-anggota melakukan pekerjaan
dengan baik.
6. Mampu merekrut orang secara tepat untuk melaksanakan suatu tugas dan tanggung
jawab tertentu.
7. Bersedia membimbing serta melatih orang (mengkader) dan tahu cara membimbing
dan melatih orang, agar orang yang dilatih itu mampu melakukan seperti apa yang
dilakukan oleh si pemimpin.
8. Mengetahui kapan ia harus berhenti sebagai pemimpin dan bersifat memberi
kesempatan kepada orang lain untuk menjadi pemimpin.
9. Bersedia dan rela dikritik oleh orang lain.
10. Mampu memahami orang lain serta peka terhadap masalah yang dihadapi oleh
orang-orang yang dipimpinnya.
11. Mudah menyesuaikan diri dan tidak kaku (fleksibel), dan terampil dalam
berkomunikasi.
12. Berlaku adil dalam memberi tugas/perintah kepada orang yang dipimpin.
13. Dapat menggunakan kekuasaan secara bijaksana, karena menyadari bahwa
kekuasaan itu berasal dari Allah.
Pemimpin yang memiliki ciri-ciri tersebut, akan menampakkan sikap sebagai berikut:
a. Sikap terhadap Tuhan, yakni kesadaran bahwa kedudukan/jabatan, tenaga,
kemampuan, pikiran, waktu, dsb, adalah pemberian Tuhan.
b. Sikap terhadap diri sendiri, yakni memiliki kepercayaan diri, tahan uji, bersedia
dikritik, mawas diri dan menyadari bahwa sebagai manusia ia juga memiliki
kekurangan dan kelemahan.
17 – 19 Juni 2018
40
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

c. Sikap terhadap Organisasi, yakni rasa ikut memiliki dan rasa tanggung jawab untuk
memajukan organisasi, karena menyadari bahwa in adalah bagian dari organisasi itu.
d. Sikap terhadap Orang Lain, yakni bahwa orang lain atau sesama harus diperlakukan
seperti memperlakukan diri sendiri dan bahkan selalu berusaha untuk mencari
kebaikan bagi orang lain, dan bahkan rela berkorban demi untuk menolong mereka
yang ditimpa kemalangan hidup.
e. Sikap terhadap Masalah, yakni adanya kesadaran bahwa hidup ini tidak luput dari
masalah dan harus dihadapi/dipecahkan dan bukannya berusaha untuk menghindarinya.
f. Sikap terhadap Waktu, yakni kesadaran bahwa waktu adalah pemberian Tuhan,
karena itu harus dihargai, dikelola dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
g. Sikap terhadap Sumber Daya (resources), yakni kesadaran bahwa sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi/gereja/lembaga amat terbatas dan karena itu akan
berusaha menggunakan dart mengelola sumberdaya-sumberdaya yang terbatas itu secara
bertanggung jawab.
h. Sikap terhadap Tugas/Pekerjaan, yakni kesediaan dan kesetiaan untuk
melaksanakan tugas/pekerjaan dengan sebaik-baiknya sekalipun pekerjaan itu tidak
menguntungkan dirinya, dan berani menolak pekerjaan/tugas yang merugikan/membawa
bencana bagi orang lain.

Perbedaan Kepemimpinan Kristen Dengan Kepemimpinan Pada Umumnya


1. Pengertian
Kalau kepemimpinan pada umumnya mendasarkan kemampuan mempengaruhi
orang/kelompok yang dipimpin pada kekuatan manusia (kedudukan/jabatan, keahlian,
kekayaan, kepribadian, kekuatan fisik dsb.nya), maka dalam kepemimpinan Kristen,
kemampuan itu berasal dari Allah. Allahlah yang menjadi sumber kekuatan dalam
melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan. Keberhasilan pemimpin Kristen adalah karena
penyertaan Allah. Karena kekuasaan itu berasal dari Allah, maka hendaklah
kekuasaan/jabatan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dipergunakan untuk melayani.
(Markus 10:43-45; Matius 20:26-28).
2. Hubungan/Relasi Pemimpin dan Yang dipimpin
Dalam kepemimpinan pada umumnya, hubungan yang terjadi antara pemimpin dan
yang dipimpin terjalin secara vertical yang didasarkan pada hierarkis kedudukan/jabatan.
Dalam kepemimpinan Kristen hubungan itu terjalin secara horizontal dalam relasi
sahabat dan tidak menggambarkan hierarkis yang ketat. (Yohanes 15:14-15)
Pemimpin di dalam menjalin hubungan dengan orang-orang yang dipimpinnya tidak
menonjolkan kekuasaan/jabatan, melainkan fungsi dan tanggung jawab. Oleh karena itu,
seorang pemimpin Kristen dalam melaksanakan kepemimpinannya akan selalu
mengupayakan keseimbangan antara orientasi kepada pencapaian hasil dan orientasi
17 – 19 Juni
kepada orang/kelompok 2018
yang dipimpin.
41
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

3. Tujuan
Dalam kepemimpinan pada umumnya, tugas kepemimpinan itu lebih ditekankan kepada
pencapaian tujuan organisasi, dan bahkan sering terjadi usaha untuk mencapai tujuan
tersebut hanya untuk menyenangkan atasan (manusia). Dalam kepemimpinan Kristen
fungsi dan tanggung jawab seorang pemimpin tidak hanya untuk mewujudkan tujuan
organisasi, tetapi yang terlebih penting adalah melayani orang-orang yang dipimpin
untuk membawa mereka kepada keselamatan Di dalam Yesus Kristus, dan memelihara
keselamatan itu sehingga memperoleh penggenapan Di dalam kemuliaanNya.
4. Motivasi
Dalam kepemimpinan pada umumnya, faktor yang mendorong kepemimpinan
seseorang adalah untuk berprestasi dengan harapan akan memperoleh promosi
jabatan/kedudukan yang lebih tinggi. Dalam kepemimpinan Kristen, faktor utama yang
mendorong untuk melakukan tugas-tugas kepemimpinan adalah sebagai wujud rasa
syukur kepada Allah karena keselamatan yang diperoleh di dalam Yesus Kristus
Peningkatan jabatan/kedudukan (walau itu perlu) bukanlah merupakan faktor yang
dominan.
5. Ketaatan
Dalam kepemimpinan pada umumnya, ketaatan itu dilakukan terhadap pimpinan
yang lebih tinggi dalam suatu struktur hierarkis organisasi. Dalam kepemimpinan Kristen,
ketaatan itu adalah kepada Allah, karena menyadari bahwa sumber kekuasaan itu adalah
berasal dari Allah.

Pemimpin Kristen yang sungguh-sungguh menyadari bahwa dirinya hanyalah alat Allah
untuk menyatakan kehendakNya, akan selalu mempertanyakan dua pertanyaan Pokok
berikut ini : (1) Apa yang Tuhan kehendaki dengan kepemimpinanNya; dan (2) Apa yang
Tuhan sedang lakukan melalui kepemimpinanNya. Karena itu, setiap pemimpin Kristen harus
berusaha mengenal kehendak Tuhan di dalam dan melalui kepemimpinannya, agar
kepemimpinannya memberi buah.

Persiapan Dan Syarat Menjadi Pemimpin Kristen


Memang, kita tidak sepenuhnya dapat menguasai tingkah laku kita. Hanya oleh
pimpinan Roh Kuduslah kita dimampukan untuk melakukan apa yang seharusnya, apa yang
baik dan berkenan kepadaNya. Untuk mampu menjadi pemimpin Kristen seperti Itulah
dibutuhkan persiapan dan syarat-syarat tertentu antara lain :
1. Berkenan Kepada Tuhan
Pemimpin yang diangkat secara tiba-tiba, tidak akan mampu mengidentifikasikan dirinya
dengan orang-orang yang dipimpinnya. Dalam mempersiapkan rohani seseorang, Tuhan
tidak melihat pendidikan, keturunan dan status sosial, melainkan yang terpenting ialah
bahwa orang17 itu –berkenan
19 Juni 2018
kepada Tuhan. Kata kunci di sini adalah berkenan di hati
42
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Tuhan. Kalau kita terima ini sebagai salah satu patokan, maka kita bisa menilai kembali
proses hadimya seorang pemimpin dalam organisasi kita, lembaga kita, gereja kita dan
bahkan masyarakat kita. Harus diakui bahwa hal ini sering diabaikan Di dalam proses
mempersiapkan seorang pemimpin. Contoh lain dari pribadi yang sudah dipersiapkan
Tuhan secara rohani untuk menjadi pemimpin Israel menggantikan Musa, adalah Yosua.
2. Kejujuran Rohani
Seorang pemimpin yang mengerti keadaan rohani dirinya sendiri, akan dapat menolong
orang lain yang merosot hidup rohaninya. Segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang
pemimpin Kristen, diukur dari segi rohaninya sendiri. Kalau ia gagal secara rohani, maka
secara jujur harus mengakui kegagalan itu. Pengakuan yang jujur akan menolong orang
lain untuk mengerti bahwa seorang pemimpin Kristen bukanlah manusia super. Namun
sering orang tidak mau mengakui kelemahannya dan bahkan berusaha menutup-nutupi
melalui pelbagai cara sehingga di mata orang-orang yang dipimpinnya ia tetap hebat
walau sebetulnya banyak cacat celanya.
3. Pendirian Rohani Yang Teguh
Teguh dalam pendirian rohani, berarti memiliki dasar/landasan rohani/spiritual yang
kokoh. Memang kita sering digoncangkan oleh teori-teori, pendapat-pendapat serta
tuntutan-tuntutan dari masyarakat disekitar kita, tetapi kita harus berdiri tegak sambil
memeriksa semua pendapat dan tuntutan itu berdasarkan kehendak Tuhan, sehingga
dengan demikian setiap keputusan dan tindakkan kita, kembali pada prinsip dan garis
rohani yang jelas (cf. I Timotius 4:1-16, II Timotius 2:14-26).
4. Merendahkan Diri
Merendahkan diri bukanlah usaha manusia, melainkan pekerjaan Roh Kudus.
Merendahkan diri tidak sama dengan "rendah diri/minder", karena rendah diri adalah
merasa diri tidak mampu, kurang percaya diri, yang semua itu disebabkan oleh suatu
sikap yang kurang mempercayakan diri kepada Tuhan. Kegagalan seorang pemimpin
Kristen sering terjadi oleh karena ia tidak mampu merendahkan diri walaupun ia
memiliki pendirian rohani yang kuat. Tipe orang seperti ini adalah tidak rela menerima
teguran atas kesalahannya yang disampaikan oleh arang lain. Hal merendahkan diri
selalu berjalan bersama-sama dengan keikhlasan, kejujuran dan keterbukaan untuk
menerima dan mengakui akan kekurangan dan kelemahan diri sendiri (Filipi 2:5-11).
5. Rela Menderita Demi Ketaatan Kepada Allah
Memimpin dengan banyak mengalami penderitaan, pengorbanan dan cucuran air mata
merupakan sumber kekuatan. Hal ini tidak berarti bahwa seorang pemimpin harus
berusaha supaya menderita. Namun apabila penderitaan itu memang harus dialami
demi kasih dan ketaatan kepada Allah, maka itu harus dijalani. Pemimpin yang mau
gampang saja, yang mau enak saja, bukanlah pemimpin Kristen yang baik dan pemimpin
seperti ini akan gagal (cf. Mazmur 126:5-b).
6. 17 – 19 Juni 2018
Tak Bercacad
43
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Ujian akan membuktikan layak atau tidaknya seseorang memegang tugas dan tanggung
jawab tertentu. Karena itu setiap pemimpin Kristen perlu menjaga dan mengusahakan
"kesucian' hidupnya agar tak bercacad dihadapan Allah dan manusia. Seorang pemimpin
Kristen harus dipangkas oleh salib, dan mengusahakan dirinya untuk sungguh-sungguh
berakar di dalam Tuhan dan membangun dirinya di atas Dia (Kolose 2:7).
7. Memiliki Fisik Yang Sehat
Seorang pemimpin harus sehat secara fisik. Syarat memiliki fisik yang sehat ini perlu,
karena pemimpin Kristen bukan sekedar sebagai simbol melainkan sebagai teladan
dalam segala hal (pikiran, tutur kata dan perilaku).

8. Memiliki dan Memelihara Etika Kepemimpinan


Disadari atau tidak, seorang pemimpin biasanya memiliki hak-hak istimewa yang
berkembang secara alamiah. Ucapan seorang pemimpin biasanya diperhatikan dan
dijadikan rujukan. Sebagai pemimpin jika diperlakukan berbeda dengan orang lain, dan
bahkan orang-orang yang menjadi pengikutnya bersedia berkorban untuk si pemimpin,
Dalam keadaan demikian bisa terjadi bahwa si pemimpin menganggap semua hak-hak
istimewa tersebut mutlak menjadi miliknya sehingga cenderung menyepelekan aturan-
aturan yang ada dan melakukan kepemimpinan berdasarkan kehendaknya dan
kepentingannya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, maka seorang
pemimpin harus menyadari batas-batas etika dan moral kepemimpinan, dan berusaha
agar tetap berada dalam batas-batas etika dan moral tersebut.

MATERI V
DOGMA GMIM

MATERI VI
DOA DAN KONSELING

Ada prinsip-prinsip lain yang akan kita bahas dalam mempelajari doa yang efektif ini.

1. Doa harus sesuai dengan Firman Allah.


"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja
yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yoh. 15:7). Kalau Firman Allah
memenuhi hati kita, doa kita akan mengalir keluar dari pengertian kita akan janji-janji-Nya.
Kalau kita mempelajari Firman Allah dan menyimpannya di dalam hati kita, kita dapat
17 – 19
menyampaikan kembali Juni
Firman 2018
Allah kepada-Nya melalui doa-doa kita. Karena janji Allah
44
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

tidak pernah kembali dengan sia-sia (Yes. 55:11), kita dapat dengan berani berdiri di atas
Firman-Nya. Lebih jauh lagi, kita harus memastikan, bahwa doa kita sesuai dengan Firman-
Nya dan bukan suatu penyimpangan terhadap kehendak Allah yang sudah dinyatakan di
dalam Kitab Suci.

2. Doa harus terarah dan spesifik.


"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu.
Yang pertama sekali, Anda harus meminta. Apapun kebutuhan Anda, mintalah. Dikatakan,
kalau Anda meminta ikam kepada Bapa Anda, Ia tidak akan memberikan ular. Apa yang
diberikan-Nya? Tentu saja seekor ikan! Ketika Anda berdoa, Anda harus menyebutkan nama-
nama orang yang Anda doakan atau hal-hal spesifik yang Anda butuhkan. Kalau Anda
membutuhkan pertolongan keuangan, mintalah pada Tuhan dengan menyebutkan jumlah
yang tepat.

3. Berdoa dalam nama Yesus.


"Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa
dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku
akan melakukannya" (Yoh. 14:13-14). "Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-
apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta
kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum
meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya
penuhlah suka citamu" (Yoh. 16:23-24).

4. Berdoa dengan iman.


Iman mendapatkan jawabannya sebelum hal itu terlihat oleh mata jasmani. Ketika kita
berdoa sesuai dengan kehendak Allah di dalam nama Yesus, kita dapat mengharapkan
datangnya jawaban. Amplified Bible mengatakan dalam Ibrani 11:1, bahwa iman adalah
"surat bukti hak milik" hal-hal yang kita harapkan.
Ketika Anda berdoa dengan iman, Anda menerima surat bukti hak milik hal-hal yang Anda
inginkan. Karena itu, entah Anda melihatnya atau tidak, Hal itu milik Anda. Hal itu bukan
menjadi milik Anda sewaktu Anda
menerimanya, namun sewaktu Anda menerima surat bukti hak milik dari Allah dalam doa.

5. Berdoa dengan tekun.


"Doa orang benar, bila dengan tekun didoakan, sangat besar kuasanya" (Yak. 5:16, NASB).
Anda harus berdoa dengan segenap hati. Dengan bertekun, Anda memperlihatkan kalau
Anda bersungguh-sungguh.
17 – 19 Juni 2018
45
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Perhatikanlah Kisah Para Rasul 12:5, "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi
jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah." Petrus dituntun keluar oleh seorang
malaikat yang datang menolongnya sebagai jawaban bagi "ketekunan" doa umat Allah.

6. Anda harus memiliki motivasi yang benar.


"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,
sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" (Yak.
4:3).
Kita harus terus-menerus memeriksa motivasi kita dalam berdoa. Sekalipun kita berdoa agar
orang-orang diselamatkan dan kampus kita berubah, kiranya hal itu hanya demi kemuliaan
Allah!

7. Anda harus bertahan.


Perhatikanlah pengajaran yang disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya ini. "Lalu kata-
Nya kepada mereka: 'Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke ruman
seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku
tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah
itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-
anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku
berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena
orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun
juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata
kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Luk. 11:5-9).

8. Pahamilah berbagai jenis doa.


"Dalam segala doa dan permohonan. Berdolah setiap waktu di dalam Roh..." (Ef. 6:18).
Kita harus menyadari berbagai jenis doa yang disebutkan dalam Alkitab dan mengetahui di
mana dan bagaimana jenis-jenis itu digunakan. Berikut ini enam jenis doa utama yang dapat
digunakan oleh orang Kristen.

a. Syafaat.
b. Permintaan.
c. Permohonan.
d. Doa yang penuh iman.
e. Doa Kesepakatan.
f. Doa Bersama.
17 – 19 Juni 2018
46
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Materi VII
POLA DAN STRATEGI PELAYANAN PEMUDA GMIM

TO FAIL TO PLAN IS PLAN TO FAIL


“GAGAL MERENCANAKAN SAMA DENGAN MERENCANAKAN UNTUK GAGAL”

Definisi Strategi
“Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan
dan esekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu”

dalam konteks inilah pemuda gmim periode 2014 – 2017, menggunakan strategi
pendekatan baru yang lebih spesifik, detail serta banyak bersentuhan langsung dengan
permasalahan pemuda. P
ola pendekatan ini diwujudkan lewat 8 bidang medan pelayanan komisi pemuda sinode
GMIM sekarang ini,yang tetap berpedoman pada pola pelayanan pemuda gmim yaitu

Pola pelayanan pemuda GMIM

 VISI KOMISI PELAYANAN PEMUDA SINODE GMIM:


“MEWUJUDKAN PEMUDA GMIM YANG TAKUT AKAN TUHAN, BERINTEGRITAS DAN
MANDIRI”
 MISI KOMISI PELAYANAN PEMUDA SINODE GMIM:
1. Membangun dan meningkatkan kehidupan doa dan baca Alkitab
2. Membangun nilai-nilai kerohanian
3. Meningkatkan kebersamaan serta kesadaran akan peran dan tanggung jawab
pemuda
4. Membangun kepedulian terhadap lingkungan social kemasyarakatan
5. Meningkatkan prestasi dan keterampilan pemuda di berbagai bidang
6. Membangun dan meningkatkan ekonomi kreatif dan produktif
7. Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak berkompeten.

PERIODE 2014 – 2017


 Bid. Misi dan Oikumene
 Bid. Minat & Bakat
 Bid. Sumber Daya, Dana dan Asset
 Bid Penelitian
17 –dan19Pengembangan
Juni 2018 serta Pembinaan Pengkaderan
47
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

 Bid. Pastoral Konseling


 Bid. Sosial dan Pelestarian Lingkungan
 Bid. Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan
 Bid. Informasi dan Komunikasi

Sasaran
Peningkatan kegiatan pelayanan pemuda yang berdimensi Panca Sadar yaitu:
1. Sadar Firman dan Doa,
2. Sadar Ilmu dan Teknologi,
3. Sadar Lingkungan,
4. Sadar Ekonomi, dan
5. Sadar Institusi

Untuk mencapai sasaran maka diperlukan ;


 Kepemimpinan yang Efektif
 Membangun Sistem Pembinaan
 Pelibatan dalam Formasi Pelayanan yang berkelanjutan

- Kepemimpinan Yang efektif


1. Memiliki sense of Mission
2. Memiliki sense of Ownership
3. Memiliki sense of involvement
4. Co-operative
5. Memiliki Self Initiative
6. Memiliki Enthusiasm
7. Memiliki Sense of Faithful
Kepemimpinan Yang Efektif Menyangkut 2 fungsi
 Fungsi penggerak/ Pengurus di Jemaat,Wilayah dan tingkat sinode (Key Persons)
Yang mampu menggerakkan pemuda dalam kegiatan-kegiatan ibadah dan kegiatan
lainnya
 Fungsi Pembina / Pendamping / Fasilitator
Orang-orang yang lebih “Senior” atau yang lebih berpengalaman, mereka sangat
diperlukan dalam pendampingan dalam kegiatan-kegiatan kepanitiaan serta dalam
pastoral bagi pemuda-pemuda yang memiliki pergumulan

- Membangun Sistem Pembinaan


Sistem pembinaan dapat dilakukan kedalam
Pelatihan /kaderisasi untuk para calon pembina /pelatih dan untuk para pengurus di jemaat
17 – 19 Juni 2018
48
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Dalam proses pembinaan, Pemuda GMIM berproses dalam “Pembentukan Diri”


dalam materi-materi yang memadukan aspek-aspek
1. Aspek Kognitif (pengetahuan,wawasan)
2. Aspek Afektif (Sikap MENTAL-IMAN-SPIRITUALITAS)
3. Aspek Konatif (Kemauan, Motivasi, Tekad, dan Daya)
4. Aspek Motorik (Skills, Keterampilan)
3. PELIBATAN DALAM FORMASI PELAYANAN YANG BERKELANJUTAN
Pelibatan para “alumni” dalam membantu pelayanan baik menjadi donor atau
sponsor dalam kegiatan-kegiatan serta juga pelibatan institusi pemerintah dan perusahan
yang mau terlibat dalam pelayanan pemuda GMIM
Strategi Penanganan Masalah Dalam Pelayanan

Dalam penanganan masalah-masalah dalam pelayanan maka setiap pemimpin pemuda perlu
melakukan analisis “SWOT” terhadap kondisi pelayanan

ANALISIS SWOT YANG MENDUKUNG YANG MEMBAHAYAKAN

KEKUATAN-STRENGTH KELEMAHAN-WEAKNESS
INTERNAL

KESEMPATAN - OPPORTUNITY ANCAMAN-THREATENED


EKSTERNAL

Setelah Membuat analisis SWOT terhadap permasalahan yang timbul maka perlu mencari
solusi….lewat rencana yang SMART …..
“SMART”
S – Specific (spesifik)
M – Measurable (dapat Diukur)
A – Achievable (dapat dicapai)
R – Realistic (realistis)
T – Time Based (memiliki batasan waktu)

Pokok-Pokok dan Target Program


1. Peningkatan Kualitas Ibadah-Ibadah Pemuda.
Hal ini dapat dicapai jika :
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketefampilan di bidang manajemen pelayanan
khususnya bagi para pemuda di kolom dan taraf jemaat.
b. Terbentuknya kelompok-kelompok Penalaan Alkitab dan Sosial (PAS) Pemuda.
17 – 19 Juni 2018
49
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

c. Terkoordinasinya potensi pemuda dalam bidang seni suara dan teater guna menunjang
aktivitas pelayanan ibadah pemuda.

2. Peningkatan Kegiatan Pelayanan Pemuda Yang Berdimensi Panca Sadar.


Hal ini akan dicapai apabila :
a. Para pelayan pemuda memahami dan mampu untuk menerapkan gagasan Panca
Sadar bagi kelompok-kelompok pelayanan di kolom, jemaat dan aktivitasnya di taraf
wilayahnya dan sinode.
b. Gagasan Panca Sadar menjadi gerakan yang merata dilaksanakan oleh seluruh Pemuda
GMIM dalam segala taraf.
c. Adanya kegiatan yang berdimensi Panca Sadar yang dikelola secara sinodal untuk
menjawab berbagai persoalan Jemaat GMIM, terutama di sektor ekonomi, iptek,
lingkungan hidup serta aspek-aspek penting lainnya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
3. Pendayagunaan Semua Potensi Untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia, Khususnya
Peningkatan Kualitas Pemuda GMIM.
Target dari pokok kegiatan ini adalah :
a. Tercapainya keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan.
b. Terciptanya koordinasi dan integrasi program yang terarah pada pengembangan
sumber daya manusia.
c. Tersedianya Pola dan Strategi Pelayanan Pemuda GMIM, sebagai hasil kajian terhadap
masatah, tantangan serta peluang yang dihadapi Pemuda GMIM.
4. Pengelolaan Sumber Daya dan Dana Untuk Mendukung Program Pelayanan Pemuda.
Pokok kagiatan ini dapat dicapai bila :
a. Tersedianya Rencana Strategis untuk jangka panjang dalam rangka pengelolaan sumber
daya manusia, alam dan dana.
b. Perlunya fasilitas penunjang bagi pelayanan Pemuda GMIM dalam mengupayakan
kelancaran berbagai aktivitas pelayanan.

Materi VIII
JAMINAN KESELAMATAN

Sesuai dengan topik di atas, kita akan membahas tentang kepastian keselamatan.
Sewaktu kita membicarakan tentang keselamatan, sudah barang tentu kita sedang
mengasumsikan bahwa ada suatu keadaan yang tidak selamat. Untuk bisa memahami
dengan baik arti keselamatan, maka kita perlu lebih dulu tahu apa yang dimaksud dengan
keadaan tidak selamat dari manusia. Setelah itu kita akan memahami keselamatan yang di
17 – 19
dalam Kristus, ditawarkan Juni
Allah 2018
kepada kita dan sejauh mana keselamatan itu pasti.
50
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

KEADAAN TIDAK SELAMAT


Keadaan tidak selamat ini dimengerti oleh manusia secara beraneka ragam. Hal
yang pertama berkaitan dengan keselamatan di dunia ini. Manusia sering menghubungkan
masalah-masalah, pergumulan hidup dan bencana yang dialaminya sebagai keadaan yang
tidak selamat. Misalnya, bagi orang yang sedang putus asa, keadaannya yang buruk itu bukan
keadaan yang selamat. Bagi orang yang sedang menderita karena sakit, dia merasa
keadaannya belum selamat. Bagi orang yang sedang tertimpah bencana alam, penderitaan
yang mereka alami adalah keadaan yang tidak selamat. Bagi mereka yang terus hidup di
dalam bayang-bayang ketakutan, hidupnya dirasa belum selamat. Pendek kata, manusia yang
mengalami hidup yang jauh dari kebahagiaan, diasumsikan sebagai keadaan yang tidak
selamat. Hal yang kedua, berkaitan dengan keselamatan kekal/ Hidup yang kekal. Dosa sering
dianggap sebagai penghalang utama manusia untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Bagi
orang yang masih hidup di dalam ikatan dosa perjudian, perselingkuhan, kemabukan,
kebohongan, perzinahan, seks bebas, narkoba, korupsi, pembunuhan, kemunafikan dan
sebagainya merupakan keadaan yang dianggap jauh dari keselamatan kekal itu sendiri.
Keselamatan kekal inilah yang akan di bahas secara lebih mendalam.

HIDUP KEKAL
Pada dasarnya Kehidupan Kekal atau Surga adalah Anugerah yang diberikan TUHAN
ALLAH pada manusia (Roma 6:23b). Karena arti dari Anugerah adalah ”Pemberian Kepada
yang Tidak Layak”. Kehidupan kekal itu tidak akan kita peroleh karena usaha kita, karena jika
hidup kekal diperoleh karena usah sendiri atau karena kita layak menerimanya, maka itu
namanya Upah dan bukan Anugerah! Banyak manusia berpikir demikian karena manusia
sudah terbiasa untuk membayar segala sesuatu. Segala sesuatu ada harganya. Bahkan
pemahaman bahwa Saya sudah melakukan sesuatu jadi saya berhak mendapatkan sesuatu
(upah). Namun lain halnya dengan memperoleh kehidupan kekal, itu adalah pemberian Allah
secara cuma-cuma (Efesus 2:8-9)

Namun walaupun itu Gratis, semua manusia tidak dapat memperolehnya karena ada yang
menghalangi yaitu : DOSA

SEMUA MANUSIA BERDOSA


Sebaik apapun manusia di dunia ini, pasti memiliki dosa. Menurut anda jika ada
orang yang paling baik di dunia ini berapa banyak dosa yang dia lakukan dalam sehari? dan
coba di hitung berapa jumlah dosanya di sepanjang hidupnya. Seandainya kita hanya
melakukan 3 dosa 17 – 19
sehari Juni
saja, 2018 dalam 1 tahun sudah lebih dari 1000 dosa. Dan
itu berarti
51
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

kalau kita diberi hidup 80 tahun berarti ada 80.000 dosa selama hidup. Dengan dosa
sebanyak itu mungkinkah kita layak masuk surga?
Manusia sebenarnya tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Seperti seorang yang
tercebur di dalam lumpur hidup, dia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Banyak
orang yang menilai keselamatan ibarat timbangan. Ketika Dosa kita yang lebih berat dari
perbuatan baik maka kita tidak selamat. Sebaliknya jika perbuatan baik kita lebih berat dari
dosa maka kita selamat. Ini adalah pemahaman yang keliru. Karena jika perbuatan baik kita
yang menjadi standar keselamatan maka harus sebaik apa kita? ”Sedangkan Standar Allah
adalah SEMPURNA” (Matius 5:48)
Maka jika Sempurna Standar Allah maka dengan satu dosa saja kita sudah tidak layak di
hadapan Allah, seperti Yakobus 2:10 ; ”Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu,
tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya”
Oleh karena dengan usaha sendiri manusia Mustahil untuk dapat masuk surga, maka harus
ada cara yang lain yaitu caranya Allah.

KARAKTER ALLAH
Banyak orang yang keliru terhadap karakter Allah.
Segelintir orang berpikir Allah itu hanya mengasihi dan tidak menghukum. Pandangan ini
terlalu melebihkan Kasih dan Kemurahan Allah sehingga mengabaikan keadilanNya. Ini
masih kurang tepat. Sebagian orang pun beranggapan Allah itu Hanya menghukum orang
yang bersalah. Pandangan ini melebihkan Murka dan Keadilan Allah sehingga mengabaikan
kasih-Nya. Ini juga kurang tepat.
Karakter Allah yang tepat adalah KASIH sekaligus ADIL
Allah Kasih – Karena itu tidak ingin menghukum kita. ( Yeremia 31 : 3 )
Allah Adil – Karena itu harus menghukum kita yang berdosa ( Keluaran 34 : 7b )
Pernyataan bahwa Allah adalah Kasih adalah ungkapan yang biasa didengar oleh siapa pun.
Kalau seseorang bermasalah maka biasanya dia akan mengharapkan kasih Allah berlaku atas
dirinya sehingga dia terbebas dari masalahnya. Tapi bagaimana dengan Allah yang Adil?
Keadilan Allah itu seperti apa?
Ilustrasi : Jika seorang yang sementara diadili karena kasus pembunuhan diberi kesempatan
melakukan pembelaan, dan dalam pembelaannya dia berkata :”Semasa saya hidup saya
sering beramal di panti asuhan, sering membantu fakir miskin dan sering melakukan hal-hal
baik, saya pun membunuh karena terpasa harus membela diri”. Apakah dapat dikatakan
Hakim yang adil jika dia membebaskan pelaku pembunuhan tersebut? Tentunya seorang
Hakim yang adil akan tetap menghukum seorang yang telah berbuat salah, apapun
alasannya. Demikian juga Allah yang adalah Hakim yang Adil, tentunya dia harus menghukum
setiap orang yang berdosa. (Roma 6:23a).
Dengan penjelasan ini maka muncul sebuah masalah besar, yaitu terjadi dilema. Kedua sifat
17 dipisahkan.
Allah ini tidak dapat – 19 JuniKeduanya
2018 harus berjalan secara bersama. Kalau kasih-Nya
52
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

(tidak ingin menghukum) yang dilaksanakan tentu saja ini bertentangan dengan keadilan-Nya
(karena orang bersalah harus dihukum). Demikian juga sebaliknya, kalau Allah harus
menjalankan keadilan-Nya saja, maka Allah itu tidak kasih. Bukankah ini seperti dilema? Bagi
pandangan manusia ini memang dilema, tapi bagi Allah ini tidak! Karena Allah tidak mungkin
dan tak akan pernah mengalami dilema. Dilema ini diselesaikan-Nya melalui pengorbanan
diri-Nya di dalam Yesus Kristus. Keadilan harus dijalankan dan kasih harus dinyatakan. Dan
hal ini hanya bisa terjadi kalau Allah sendiri mengorbankan diri-Nya di dalam Yesus Kristus.
YESUS KRISTUS
Yesus adalah Allah dan Manusia.
Yesus adalah Allah : Yohanes 1:1
Yesus adalah Manusia : Yohanes 1:14

Beberapa pertanyaan seputaran pengorbanan Allah :


- Mengapa Allah harus menjadi manusia dalam Yesus Kristus?
Karena Allah harus melakukan pengorbanan untuk menunjukan kasih dan
keadilanNya pada manusia.
- Mengapa untuk melakukan pengorbanan Allah harus menjadi manusia?
Karena untuk menegakan keadilan-Nya, yang berdosa harus dihukum. Yang berdosa
adalah manusia, maka yang harus dihukum adalah manusia. Hanya sebagai manusia
Dia dapat Menderita & Mati menggantikan kita manusia.
- Mengapa Allah sendiri harus mengorbankan diri-Nya menjadi manusia?
Karena Allah mempunyai tuntutan/standar yang sempurna. Maka untuk memenuhi
tuntutan ini maka Allah sendiri yang harus menjadi manusia, sebab tidak ada yang
sempurna selain Allah sendiri. Dan hanya sebagai Allah saja, Dia dapat memberikan
nilai tak terbatas pada pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan manusia dari murka
Allah. Ini berarti makna pengorbanan Kristus berlaku efektif bagi semua manusia
sepanjang sejarah manusia di bumi.

Yesus yang hidup di tengah dunia yang penuh Dosa tidak terkontaminasi dengan Dosa.
Seorang Rasul Yesus berkata : ”Ia tidak berdosa dan tipu daya tidak ada dalam mulut-Nya.” (1
Petrus 2:22) bahkan Yudas sang pengkhianat mengatakan : ”Aku telah berdosa karena
menyerahkan darah orang yang tidak bersalah.” (Matius 27:4). Hidup yang sempurna ini
menujukan bahwa hanya Yesus yang memenuhi standar Allah untuk membayar dosa
manusia.
Ketika Yesus menanggung dosa-dosa kita, sebelum mati Dia berkata : ”Sudah Selesai”
(Yohanes 19:30a) yang artinya : Karya keselamatan ini Yesus lakukan secara sempurna, sekali
untuk selama-lamanya seperti halnya dalam Ibrani 10 : 10,14 : ”Dan karena kehendak-Nya
inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh
17 – 19 Juni 2018
53
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Kristus. Sebab oleh karena satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-
lamanya mereka yang Ia kuduskan”
Kita tidak perlu menanmbahkan ”sesuatu” untuk menyempurnakan tugas yang sudah
diselesaikan. Dosa anda dan saya sudah dibayar lunas. Dan tiga hari kemudian Allah
menunjukan perkenan-Nya atas tidakan Putra-Nya ketiaka Dia membangkitkan Kristus

IMAN
Untuk memperoleh hidup kekal anda harus memberikan tanggapan kepada sang
pemberi, yaitu Allah. Namun tanggapan ini bukanlah sebagai bagian usaha kita namun
merupakan respon. Seperti halnya seseorang memberikan kita pemberian secara cuma-
cuma, walaupun itu Gratis tapi kita harus merberikan tanggapan dengan mengambil
pemberian itu, walaupun itu gratis tapi kita tidak ingin mengambilnya maka pemberian
itupun tidak akan pernah menjadi milik kita. Respon kita atas pemberian Keselamatan oleh
Kristus adalah IMAN.
Namun Iman merupakan istilah yang sering disalahgunakan dan disalahmengerti oleh
banyak orang. Apakah anda beriman? Mungkin pertanyaan seperti ini pernah ditanyakan
kepada Anda. Tapi, apakah yang dimaksud dengan beriman disini? Nah perlu dicamkan
bahwa iman tidak identik dengan agama, pandangan hidup atau keyakinan!

Iman ini ibarat sebuah kunci untuk membuka pintu Sorga. Begitu banyak tawaran iman yang
diberikan oleh dunia ini namun tentunya hanya satu Iman yang dapat membawa kita kepada
Keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus Kristus. Iman yang dimaksudkan adalah Iman yang
menyelamatkan. Jika demikian apakah yang bisa kita golongkan pada Iman yang tidak
menyelamatkan?

1. Iman Melompat dalam Gelap


Seorang yang mengaku percaya, tapi tidak tahu apa atau siapa yang dia percayai.
Pandangan ini tidak memperhitungkan fakta-fakta sejarah tentang kehidupan,
kematian dan kebangkitan Kristus. Padahal Kekristenan dibuktikan melalui fakta-
fakta historis. Contohnya : ”Kepada mereka Ia menunjukan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai. Dan dengan banyak tanda ia membuktikan bahwa Ia
hidup.” (Kisah Para Rasul 1:3)
2. Iman Intelektual
Tahu dan setuju siapa yang dipercayai, tapi tidak mengandalkan. Inilah yang sering
dimaksudkan orang pada umumnya ketika mengatakan : ”Aku percaya kepada
Allah/Yesus dan sebagainya. Ini hanyalah persetujuan intelektual belaka/keyakinan
di otak saja. Pengetahuan memang perlu dan merupakan salah satu unsur penting
di dalam iman tetapi tanpa pengandalan kepada Yesus, tentu tidak menyelamatkan.
17 mengetahui
Anda dapat – 19 Juni banyak
2018 hal tentang Yesus Kristus tanpa mengandalkan
54
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Dia. seperti ayat berikut : ”Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu
menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun
Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang
kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” (Yohanes 39:40) & ”Engkau percaya,
bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya
akan hal itu dan mereka gemetar.” (Yakobus 2:19)
3. Iman Sementara
Tahu, Setuju dan sudah mengandalkan. Tapi hanya mengandalkan Yesus terhadap
hal-hal yang sementara, bukan mengandalkan untuk memperoleh hidup yang kekal.
Ini adalah mempercayai Allah untuk hal-hal yang sementara di dalam hidup ini saja.
Misalnya untuk kesembuhan penyakit, pemenuhan kebutuhan hidup, penyertaan
dalam perjalanan dan hal lainnya. Bahkan seumur hidupnya seorang bisa saja
mengandalakan Yesus, tetapi hanya untuk hal-hal yang sementara. Sedangkan untuk
memperoleh hidup kekal sebenarnya dia masih mengandalkan diri sendiri. (band
Matius 7: 15-23 ; Perikop Hal Pengajar Sesat)

Iman Yang Menyelamatkan


Ada tiga unsur penting dalam iman :
1. Pengetahuan
Harus memiliki pengetahuan tentang siapa atau apa yang dipercayai.
2. Persetujuan
Setuju atas Fakta-fakta tersebut, bisa jadi kita tahu tanpa menyetujuinya.
3. Pengandalan
Bersandar penuh/bergantung penuh kepada apa atau siapa yang kita percayai untuk
memperoleh keselamatan.

KEPASTIAN KESELAMATAN
Bagaimana dengan anda : apakah anda mau menerima hadiah Hidup Kekal itu? Jika kita
bersedia maka ada 4 tanggapan yang akan kita lakukan :
1. Menerima Yesus Pemberi Hidup Kekal
2. Alihkan Pengandalan Diri Anda Kepada Yesus Sebagai Juruselamat
3. Jadikan Yesus Sebagai Tuhan Anda Secara Pribadi Dalam Hati
4. Bertobat
Dalam 4 hal diatas mari kita ambil komitmen pribadi dengan TUHAN dalam doa.

Setelah kita memiliki Iman yang menyelamatkan maka kita memiliki janji yang PASTI dari
TUHAN tidak pernah ingkar dan gagal.

17 – 19 Juni 2018
55
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

1. Yohanes 6 : 47 ; ”Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barang siapa percaya, ia


mempunyai hidup yang kekal”
Hidup kekal atau keselamatan kita adalah sekali untuk selama-lamanya.
2. Jaminan keselamatan kita bukanlah mengandalkan kesetiaan atau kekuatan kita
yang rapuh dan mudah lelah untuk dapat terus menerus berpegang kepada tangan
Allah, tetapi jaminannya adalah tangan Allah yang teguh, tak pernah lelah, setia
memegang tangan kita.
Yohanes 10:2 ; ”Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti
tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut
mereka dari tangan-Ku”
3. Yohanes 1:12 ; ”tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya
menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya(=Yesus)”
Ketika kita percaya dan menerima Yesus kita telah menjadi anak Allah dan sudah
tentu anak dalah ahli warisnya Allah yaitu kerajaan Sorga
4. Meskipun kita anak Allah, selama di dunia ini kita akan berbuat dosa, tetapi itu
bukan berarti keselamatan kita akan hilang, sebab waktu kita berdosa status kita
tetap anak Allah. Tapi bukan berarti kita boleh seenaknya berbuat dosa, sebab Allah
sebagai orangtua akan mendidik kita dengan caranya ketika kita melakukan
kejahatan.
Ibrani 12:6 ; ”Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak”
5. Sebaliknya Tuhan mau kita mendapat hidup kekal secara cuma-cuma (Efesus 2:8-9),
dan hidup kita memuliakan-Nya (Matius 5:16) Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga.
Kita melakukan pekerjaan baik atau perbuatan baik bukan sebagai syarat untuk
memperoleh keselamatan, tetapi sebagai ucapan syukur kita kepada-Nya dan
sebagai buah dari keselamatan kita.
Efesus 2:10 ; “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya “
Galatia 5:22-23 ; “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”

Materi IX
TEKNIK BERKHOTBAH

Pendahuluan
17 – 19 Juni 2018
56
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Ilmu berkhotbah, sering disebut Homiletika, adalah sebuah pelajaran yang memadukan
antara senidan metode untuk menyampaikan firman Allah secara baik dan
benar. Homiletika dari dua kata Yunani homilia (pidato, khotbah) dan tekne (teknik,
keterampilan). Berkhotbah adalah suatu karunia rohani dari Roh Kudus. Namun, bisa
dipelajari dan bisa dilatih.
Bentuk Khotbah Ekspositori

Khotbah Ekspositori adalah bentuk khotbah yang mengupas nas Alkitab berdasarkan
konteksnya. Yang dimaksud konteks adalah nas sebelum atau sesudah dari nas yang akan
dikhotbahkan, atau latar belakang dari nas sampai kitab tersebut. Berikut tujuh langkah
dalam menyusun khotbah ekspositori:

Langkah I: Memilih Nas Khotbah

Sebelum persiapan membuat khotbah, yang sangat penting adalah menentukan nas
Alkitab yang akan dikhotbahkan. Memilih dan menentukan nas yang tepat akan menjadi
"menu" makanan rohani yang mudah dimasak dan lezat untuk dihidangkan.

Cara memilih nas Alkitab:


1. Dengan berdoa memohon pimpinan Roh Kudus.
Hubungan pengkhotbah dengan Tuhan akan menemukan kepekaan kehendak-Nya.
2. Dengan menyelidiki nas yang sudah memberkati.
Hubungan pengkhotbah dengan pengalaman akan menghidupkan pemberitaannya.
3. Dengan menyesuaikan kebutuhan pendengar.
Hubungan pengkhotbah dengan sesama akan menjadikan khotbah mem-"bumi".
4. Dengan mencari sesuai tema yang diminta.
Hubungan pengkhotbah dengan perkembangan zaman khotbahnya akan akurat.
5. Dengan mempertimbangkan kemampuan pengkhotbah.
Hubungan pengkhotbah dengan proses pembelajaran akan menjadi khotbah yang
relevan.
6. Dengan satu kesatuan nas yang logis dan praktis.
 Khotbah adalah mengomunikasikan hubungan pengkhotbah dengan Alkitab.
 Perhatikan nas dalam konteks dekat dan konteks jauh.
 Perhatikan latar belakang sejarah kitab.
 Gunakan metode penafsiran induktif bukan deduktif.
Hal yang perlu diwaspadai dalam memilih nas:
1. Jangan memilih hanya nas-nas yang sudah terkenal.
2. Jangan hanya biasa dengan kitab Perjanjian Baru atau Injil-injil, pelajarilah Perjanjian
Lama.
3. 17 karena
Jangan memilih – 19 ada
Juni 2018
"pesan sponsor" atau karena motif khusus.
57
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

4. Jangan memilih karena nas yang hanya menjadi kesukaan pribadi.


5. Jangan menentukan nas hanya karena pengalaman pribadi.
Contoh memilih nas khotbah
Nas Alasan memilih nas tersebut
Lukas 5:1-11 Karena nas ini sudah memberkati secara pribadi.
Yohanes 2:1-11 Karena sesuai kebutuhan pendengar.
Mazmur 90 Karena sesuai tema untuk khotbah akhir tahun.
Mazmur 133 Karena terpanggil untuk menyampaikan.
Nehemia 1 Karena tertark dengan biografi tokoh doa.
Latihan memilih nas khotbah

Pilihlah lima nas yang memiliki satu kesatuan logis (satu kesatuan pikiran) dan praktis
(bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari). Berilah alasan mengapa nas tersebut dipilih.

Langkah II: Membuat Tema Khotbah

Setelah memilih nas, bacalah nas berulang-ulang kali, kemudian ringkaslah nas
tersebut menjadi satu kalimat. Kalimat hasil ringkasan nas ini disebut tema khotbah. Satu nas
bisa muncul menjadi beberapa tema, tetapi pilihlah salah satu tema yang sangat dominan, di
mana tema tersebut adalah hasil dari ringkasan nas, dan tema tersebut akan menjelaskan
nas.

Contoh membuat tema khotbah


Nas Kemungkinan tema khotbah yang bisa dipilih
Mukjizat Itu Nyata
Lukas 5:1-11 Berkat yang Melimpah-melimpah
Menjadi Orang yang Istimewa di Hadapan Tuhan
Menghadirkan Yesus dalam Keluarga
Yohanes 2:1-11 Keluarga yang Diberkati
Tuhan Memberi yang Terbaik
Mazmur 90 Memanfaatkan Waktu dengan Bijaksana
Mazmur 133 Rukun itu Indah
17 – 19 Juni 2018
58
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Nehemia 1 Doa yang Mengubah Keadaan


Latihan membuat tema khotbah

Pilihlah tiga nas Alkitab, masing-masing nas buatlah tiga tema khotbah. Kemudian
pilihlah satu tema saja, dan berilah alasan mengapa tema tersebut dipilih.

Langkah III: Membuat Kalimat Peralihan


Kalimat peralihan adalah sebuah kalimat yang akan menjembatani atau menjabarkan
tema khotbah ke dalam nas Alkitab. Dalam kalimat peralihan terdiri dari: tema khotbah +
kata bantu + kata kunci + kata tanya.
Memakai kalimat peralihan harus mempersiapkan jawabannya dari kata kunci
tersebut di dalam nas. Jika kata kunci syarat-syarat, pastikanlah Ialam nas berisi syarat-syarat.
Jika kata kunci langkah-langkah, pastikanlah bahwa dalam nas ada langkah-langkah.
Kemudian pakailah kata tanya. Dan, pastikanlah jawabannya ada di dalam nas.
Contoh membuat kalimat peralihan (1)

Contoh membuat kalimat peralihan (2)

Kata kunci selalu jamak, untuk diulang-ulang saat transisi dari pokok
besar satu ke pokok besar lainnya.
17 – 19 Juni 2018
DAFTAR KATA KUNCI
59
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Alasan-alasan Kebenaran-kebenaran Peraturan-peraturan


Bukti-bukti Keputusan-keputusan Prioritas-prioritas
Bahaya-bahaya Keuntungan-keuntungan Pelajaran-pelajaran
Berkat-berkat Kekurangan-kekurangan Peringatan-peringatan
Cara-cara Kesan-kesan Perintah-perintah
Ciri-ciri Kebutuhan-kebutuhan Syarat-syarat
Dosa-dosa Kesalahan-kesalahan Sikap-sikap
Faedah-faedah Langkah-langkah Tugas-tugas
Faktor-faktor Masalah-masalah Teguran-teguran
Janji-janji Nasihat-nasihat Unsur-unsur
Daftar kata kunci bisa ditambahkan sesuai kebutuhan
Dalam membuat kata tanya, pastikanlah Anda sudah memikirkan
jawabannya di dalam nas yang akan dikhotbahkan. Ada enam kata tanya. Dan,
dalam satu khotbah hanya menggunakan satu kata tanya. Contoh penggunaan
kata tanya, dan kaitannya dengan kata kunci.
Kata Tanya Jawaban
Apakah langkah-langkahnya? Langkah-langkahnya: 1,2,3, dst.
Bagaimana cara menerapkan prinsip-prinsip? Prinsip-prinsipnya: 1,2,3, dst.
Mengapa rukun itu indah? Karena berkat-berkat: 1,2,3, dst.
Siapakah yang bijaksana? Yang memiliki nilai-nilai: 1,2,3, dst.
Di mana Gembala menjaga domba-Nya? Tempat-tempat: 1,2,3, dst.
Kapan Tuhan mengatur kita? Dalam waktu-waktu: 1,2,3, dst.
Latihan membuat kalimat peralihan
Pilihlah tiga nas, misalnya dari Lukas 5:1-11, Yohanes 2:1-11, dan Mazmur 90. Buatlah
tema khotbah, dengan kalimat peralihan. Dan juga persiapkan kata tanyanya.
Langkah IV: Membuat Pokok Besar

Pokok besar adalah ide-ide dari bagian-bagian nas yang akan dibuat dalam bentuk
ringkasan yang disesuaikan dengan tema khotbah dan kata kunci (jamak). Pokok besar ini
juga menjadi jawaban
17 –dari
19kata tanya
Juni dalam langkah 3.
2018
60
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

Pokok besar yang baik akan memperhatikan unsur-unsur:

1. Satu kata atau kalimat yang sejajar sesuai kata kunci. Jika kata kuncinya
perintah, pokok besarnya berisi perintah-perintah. Jika kata kuncinya
langkah, pokok besarnya berisi langkah-langkah.
2. Satu kata atau kalimat yang mudah dimengerti dan relevan.
3. Pilihlah yang unik (contoh: kesamaan huruf, bunyi), mudah diingat, relevan.
4. Kreatif dan bersumber dari bagian-bagian nas.
5. Setiap pokok besar harus dicantumkan asal ide, atau kutipan ayat dari nas.

Ingat! Kata kunci harus jamak, harus diulang-ulang saat transisi dari pokok besar satu ke
pokok besar lainnya.

Contoh membuat pokok-pokok besar (1)


Nas Alkitab : Nehemia 1
Tema khotbah : Doa yang Mengubah Keadaan
Kalimat peralihan : Doa yang mengubah keadaan dengan mengikuti langkah-langkah
dalam Nehemia 1:1-11. Apa langkah-langkahnya?
1. Doa dengan terbeban
"Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa
hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit" (Nehemia 1:4).
2. Doa dengan merendahkan diri
"Duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan
berdoa" (Nehemia 1:4). Juga, "Dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel
telah lakukan" (Nehemia 1:6).
3. Doa dengan berusaha
"'Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-
Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan
mendapat belas kasihan dari orang ini.' Ketika itu aku ini juru minuman raja" (Nehemia
1:11)
Contoh membuat pokok-pokok besar (2)
Nas Alkitab : Yohanes 2:1-11
Tema khotbah : Keluarga yang Diberkati Tuhan
Kalimat peralihan : Keluarga yang diberkati dengan mengikuti langkah-langkah
dalam Yohanes 2:1-11. Apa langkah-langkahnya?
1. Mengundang Yesus
"Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu" (Yohanes 2:2).
2. Menaati firman Tuhan
"Apa yang dikatakan kepadamu, lakukanlah [taatilah] itu" (Yohanes 2:5).
17 – 19 Juni 2018
61
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

3. Memanfaatkan potensi
"Di situ ada enam tempayan ..." (Yohanes 2:6).
4. Melangkah dengan iman
"Kata Yesus kepada mereka, 'Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pernimpin pesta.'
Lalu mereka pun membawanya"
(Yohanes 2:8).
Latihan membuat pokok besar
Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 5:1-11 dan Yohanes 2:1-11. Buatlah pokok-pokok besar.
Buatlah mulai dari langkah pertama sampai langkah keempat (tema, kalimat peralihan, pokok
besar).
Langkah V: Membuat Pokok Kecil

Maksud membuat pokok-pokok kecil adalah menjelaskan pokok-pokok besar dengan


dukungan nas dan uraian-uraian sesuai tema khotbah.

Pokok kecil biasanya terdiri empat bagian:


1. Menjelaskan
Pokok kecil menjelaskan pokok besar dengan ide-ide nas yang didapat dari "kata",
"frasa", atau "ayat". Jika ada kata yang memerlukan arti atau definisi, harus dijelaskan
menurut kamus atau Ensiklopedia.
2. Menguraikan
Pokok kecil menguraikan pokok besar dengan dukungan ayat terdekat, konteks
terdekat. Bisa dipakai Buku Tafsiran Alkitab.
3. Menggambarkan (ilustrasi)
Pokok kecil menggambarkan pokok besar dalam bentuk nyata, riil. Dalam hal ini bisa
dipakai ilustrasi (cara membuat ilustrasi akan dijelaskan lebih lanjut).
4. Menerapkan
Dalam pokok kecil harus diberi contoh penerapan yang bisa dipraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari. Penerapan hares bersifat spesifik, praktis, riil, relevan.
Cara membuat ilustrasi khotbah

1. Sumber ilustrasi: Kisah dari tokoh Alkitab, majalah, koran, tayangan televisi, alam
sekitar, benda-benda sekitar, biografi tokoh, kata-kata bijak, pengalaman riribadi,
pengamatan, data-data statistik, dramatisasi, riwayat lagu, karya sastra, karya seni, dan
lain-lain (ilustrasi khotbah sebaiknya bersifat ilmiah dengan mencantumkan data atau
sumbernya).

2. Cara mengoleksi ilustrasi: Membuat kliping dari potongan koran, majalah;


Mengumpulkan berdasarkan: abjad atau tema; Membuat filling card (memotong
17 – 19 Juni 2018
62
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

dalam ukuran amplop dibuat seperti menyusun katalog); Mengumpulkan benda, alat
peraga: tali, lilin, roti, dan lain-lain.
3. Pedoman penggunaan ilustrasi:
1. Ilustrasi untuk menjelaskan kebenaran pokok besar atau tema, bukan sebaliknya.
2. Ilustrasi untuk sarana menjelaskan pokok atau tema khotbah, bukan tujuan
khotbah.
3. Ilustrasi sebaiknya bersifat riil atau ilmiah, bukan dongeng, atau fiksi.
4. Jangan sering menggunakan ilustrasi dari pengalaman pribadi. cerita keluarga,
untuk menghindari "motif negatif dan ekses pendengar".
5. Ilustrasi bersifat membangun, bukan pelecehan, diskriminasi, kesombongan
pribadi.
6. Satu ilustrasi sebaiknya dipakai untuk menjelaskan hanya satu kebenaran.
7. Waspadalah! Jangan menggunakan ilustrasi yang menarik perhatian, lucu, konyol,
sensasional, menyita waktu, yang pada akhirnya akan merusak alur logika atau
struktur khotbah. Dan, tidak membantu menjelaskan nas.
Contoh membuat pokok kecil
Nas Alkitab : Nehemia 1:1-11
Tema khotbah : Doa yang Mengubah Keadaan
Kalimat peralihan : Doa yang mengubah keadaan dengan mengikuti langkah-langkah
dalam Nehemia 1:1-11. Apa langkah-langkahnya?

17 – 19 Juni 2018
63
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

“Berteman Yuk…. !!”


N No. Tlp / Jemaat/Kol
Nama
O WA om

17 – 19 Juni 2018
64
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

17 – 19 Juni 2018
65
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES :

NOTES : 17 – 19 Juni 2018


66
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES : 17 – 19 Juni 2018


67
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES : 17 – 19 Juni 2018


68
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES : 17 – 19 Juni 2018


69
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES : 17 – 19 Juni 2018


70
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES : 17 – 19 Juni 2018


71
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES : 17 – 19 Juni 2018


72
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

17 – 19 Juni 2018
73
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES :

17 – 19 Juni 2018
74
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES :

17 – 19 Juni 2018
75
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES :

17 – 19 Juni 2018
76
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

NOTES :

17 – 19 Juni 2018
77

Anda mungkin juga menyukai