Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PERBANDINGAN KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI

RSUD Dr. SOEDARSO DENGAN RSU ST ANTONIUS

Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks dan padat

modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut berbagai

fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun

jenis disiplin. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang professional baik di bidang teknis

medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah sakit

harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan.

Pengukuran mutu pelayanan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaiana kreditasi

rumah sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input dan proses. Pada

kegiatan tersebut rumah sakit harus melakukan berbagai standard dan prosedur yang telah di

tetapkan. Rumah Sakit di picu untuk menilai diri ( self Assessment ) dan memberikan

pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan. Sebagai kelanjutan untuk

mengukur hasil kerjanya, perlu ada alat ukur yang lain yaitu instrument mutu pelayanan

rumah sakit yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil( output ). Tanpa mengukur

hasil kinerja rumah sakit tidak dapat diketahui apakah input dan proses yang baik telah

menghasilkan output yang baik pula.

Infeksi luka operasi (ILO) merupakan salah satu komplikasi yang terjadi pada setelah

operasi dan infeksi nosokomial yang sering terjadi pada pasien bedah. Survei oleh WHO

menunjukkan 5 % - 34 % dari total infeksi nosokomial adalah ILO. Penelitian di Vietnam

dilaporkan insiden ILO 10,9 % dari 697 pasien. Infeksi Luka Operasi ( ILO ) atau Infeksi

Tempat Pembedahan (ITP)/Surgical Site. Infection (SSI) adalah infeksi pada luka operasi

atau organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari paska operasi atau dalam kurun 1 tahun apabila

terdapat implant. Sumber bakteri pada ILO dapat berasal dari pasien, dokter dan tim,

lingkungan, dan termasuk juga instrumentasi.


Perlu perbandingan antara rumah sakit untuk mengetahui mutu pelayanan apakah ada

perbedaan dengan rumah sakit lain dan sesegera mungkin memperbaiki keadaan tersebut.

Data perbandingan pada saat ini membandingkan dengan rumah sakit swasta yang

mempunyai tipe sama dengan Rumah Sakit Dr. Soedarso Pontianak yaitu Rumah Sakit

Umum ST Antonius selama 2 tahun. Adapun datanya adalah sebagai berikut :

DATA PERBANDINGAN INFEKSI TAHUN


2013
250
200
Axis Title

150
100
50
0
INFEKSI
LUKA PNEUMONI PLEBITIS DEKUBITUS
OPERASI
RSUD DR. SOEDARSO 8 7 66 3
RSU ST. ANTONIUS 3 9 230 41

Dari data diatas dapat terlihat bahwa RSUD Dr. Soedarso lebih banyak infeksi luka
operasinya daripada RSU ST Antonius.

DATA PERBANDINGAN INFEKSI TAHUN 2014


120
100
80
Axis Title

60
40
20
0
INFEKSI INFEKSI
LUKA PNEUM DEKUBI SALURA
PLEBITIS
OPERAS ONI TUS N
I KEMIH
RSUD DR. SOEDARSO 23 12 18 18 6
RSU ST. ANTONIUS 0 3 104 20 95

Dari data diatas ada peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya yaitu dari 8
menjadi 23 kasus. Ini dimungkinkan karena RSUD Dr. Soedarso merupakan rujukan
tertinggi di Kalimantan Barat dan berlakunya asuransi BPJS yang mengakibatkan banyaknya
pasien yang dating ke RSUD Dr. Soedarso.
HAMBATAN/MASALAH :
- Tindakan operasi yang steril.
- Proses sterilisasi kamar operasi yang belum sesuai prosedur.
- Kondisi pasien dalam keadaan kurang gizi.
- Tidak dilakukan pemberian antibiotika pra-operasi.
REKOMENDASI :
1. Dilakukan penyegaran pelatihan universal precaution.
2. Dilakukan disinfentan UV setiap kamar operasi.
3. Kerjasama lintas sektoral untuk meningkatkan gizi masyarakat.
4. Pemberian antibiotika profilaksis sebelum operasi.

Pontianak, April 2015


KetuaPokja PMKP/
KepalaBidangPelayanan
RSUD Dr. Soedarso Pontianak

Dr. YustarMulyadi, Sp.PD (K) GEH


Pembina
NIP. 19620328 198910 1 001

Anda mungkin juga menyukai