I. PENGERTIAN
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang
berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan. Dan bersifat subyektif dimana
individu mempelajari apa itu nyeri, melalui pengalaman yang langsung
berhubungan dengan luka, yang dimulai dari awal masa kehidupannya.
1
motorik, pasien yang tidak responsif (seperti injuri), anak usia muda,
pasien umur tua. Untuk pasien tersebut bisa digunakan skala nyeri
Wong Baker Faces Pain Scale.
4. Asesmen nyeri menggunakan WONG BAKER FACES PAIN
SCALE (gambar wajah tersenyum – cemberut – menangis)
a. Indikasi: Digunakan pada pasien 3-7 tahun , pasien dewasa yang
tidak kooperatif , pasien manula, pasien lemah , pasien dengan
gangguan konsentrasi, pasien nyeri hebat, pasien kritis .
b. Instruksi: Perawat menilai intensitas nyeri pasien dengan cara
melihat mimik wajah pasien dan diberi score antara 0-10.
5. Setelah selesai menentukan score intensitas nyeri ,lanjutkan dengan
menentukan tipe nyeri apakah termasuk nyeri ringan, sedang, atau berat.
6. Perawat menanyakan mengenai faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri kepada pasien.
7. Tanyakan juga mengenai deskripsi nyeri :
a. Lokasi nyeri.
b. Kualitas dan atau penjalaran/penyebaran.
c. Onset, durasi, dan faktor pemicu.
d. Riwayat penanganan nyeri sebelumnya dan efektifitasnya.
e. Efek nyeri terhadap aktivitas sehari – hari.
f. Obat- obatan yang dikonsumsi pasien.
8. Pada pasien dalam pengaruh obat anastesi atau dalam kondisi sedasi
sedang, asesmen dan penanganan nyeri dilakukan saat pasien
menunjukkan respon berupa ekspresi tubuh atau verbal akan rasa nyeri.
9. Asesmen ulang nyeri : dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari
beberapa jam dan menunjukkan adanya rasa nyeri, sebagai berikut :
a. Lakukan asesmen nyeri yang komprehensif setiap kali melakukan
pemeriksaan fisik pada pasien.
b. Dilakukan pada : pasien yang mengeluh nyeri, 1 jam setelah
tatalaksana nyeri, setiap empat jam (pada pasien yang
2
sadar/bangun), pasien yang menjalani prosedur menyakitkan,
sebelum transfer pasien, dan sebelum pulang dari rumah sakit.
c. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat –
obat intravena.
d. Pada nyeri akut lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1 jam
setelah pemberian obat.
B. PENGELOLAAN NYERI
1. Non Farmakologi
Dalam manajemen nyeri, terdapat empat teknik yang bisa digunakan,
antar lain:
a. Stimulus kutaneus
Merupakan teknik reduksi nyeri dengan melakukan stimulasi
pada kulit untuk menghilangkan nyeri. Beberapa teknik untuk
menstimulasi kulit, antara lain:
1) Kompres dingin
2) Analgetic ointments
3) Counteiritan, seperti kompres hangat
4) Contralateral stimulation, yaitu massase kulit pada area
yang berlawanan dengan area nyeri.
b. Distraksi
Merupakan teknik reduksi nyeri dengan mengalihkan perhatian
kepada hal lain, sehingga kesadaran terhadap nyerinya
berkurang. Teknik distraksi dapat dilakukan, diantaranya dengan
cara:
1) Nafas dalam lambat dan berirama
2) Massase and slow, rhythmic breathing
3) Rhythmic singing and tapping
4) Active listening
3
5) Guided imagery ( kekuatan imajinasi klien bisa dengan
mendengarkan music yang lembut)
c. Anticipatory guidance
Merupakan teknik reduksi yang dilakukan dengan cara
memberikan informasi yang dapat mencegah terjadinya
missinterpretasi dari kejadian yang dapat menimbulkan nyeri
dan membantu pemahaman apa yang diharapkan, informasi
yang diberikan kepada klien diantaranya:
1) Penyebab nyeri
2) Proses terjadinya nyeri
3) Lama dan kualitas nyeri
4) Berat ringannya nyeri
5) Lokasi nyeri
6) Informasi tentang keamanan yang akan diberikan kepada
klien
7) Metode yang digunakan perawat pada klien untuk
mengurangi nyeri
8) Hal – hal yang diharapkan klien selama prosedur
d. Relaksasi
Teknik relaksasi efektif untuk nyeri kronik dan memberikan
beberapa keuntungan, antara lain:
1) Relaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan
dengan nyeri atau stress
2) Menurunkan nyeri
3) Menolong individu untuk melupakan nyeri
4) Meningkatkan periode istirahat dan tidur
5) Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lainnya
6) Menurunkan perasaan tidak berdaya dan depresi yang
timbul akibat nyeri.
4
Stewart (1976: 959), menganjurkan beberapa teknik relaksasi
antara lain sebagai berikut:
5
c. Analgesic ajuvan
1) Anti depresan
2) Antikonvulsan
3) Alfa – 2 agonist (klonidine)
6
3. Dalam hal posisi tubuh sebagai penyebab nyeri.
4. Dalam hal diet kalau ada
5. Menenangkan ketakutan pasien
6. Tatalaksana nyeri
7. Anjurkan untuk segera melaporkan kepada petugas jika merasa nyeri
sebelum rasa nyeri tersebut bertambah parah.
IV. DOKUMENTASI
Semua pasien dilakukan skrining nyeri dan dicatat dalam rekam medis pasien
pada tempat penilaian nyeri yang disediakan. Pada pasien rawat inap yang
memerlukan evaluasi penanganan nyeri dicatat dalam form instrumen intensitas
nyeri. Form Instrumen Intensitas Nyeri dipakai sebagai alat untuk membantu
melakukan asesmen intensitas nyeri dan untuk memantau/evaluasi nyeri pada
pasien setelah mendapat penanganan nyeri. Form Instrumen Intensitas Nyeri bisa
dipakai untuk pasien rawat jalan ( poliklinik ) dan pasien rawat inap.Pada pasien
rawat jalan pengisian Form Instrument Intensitas Nyeri cukup sampai kesan
penilaian tipe nyeri
( untuk asesmen nyeri saja ).
7
Gambar Dan Skala Penilaian Nyeri
0 2 4 6 8 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8
B. Gambar Lokasi Nyeri
9
C. Skala Penilaian
Tipe nyeri :
1. 0 : Tidak ada nyeri
2. 1-3 : Nyeri Ringan ( sedikit mengganggu aktivitas sehari hari )
3. 4-6 : Nyeri Sedang ( gangguan nyata terhadap aktivitas sehari hari )
4. 7-10 : Nyeri Berat ( tidak dapat melakukan aktivitas sehari hari )
10
1. Skala Nyeri FLACC ( untuk usia 6 bulan – 3 tahun )
KATEROGI SCORE
0 1 2
BICARA ATAU Bicara atau bersuara Tenang setelah Sulit ditenangkan dengan
BERSUARA normal,sesuai usia dipegang, dipeluk, kata-kata atau pelukan
digendong atau diajak
bicara
11
4. Skala Nyeri Menangis ( Cries Pain Scale ) untuk usia 0- 6 bulan
Menangis
0 : Tidak menangis atau menangis tidak dengan nada tinggi
1 : Menangis dengan nada tinggi namun bayi mudah ditenangkan
2 : Menangis dengan nada tinggi tetapi bayi tidak dapat ditenangkan
Interpretasi Score :
3. 4 – 6 : Nyeri Sedang
12