Anda di halaman 1dari 14

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) di SULAWESI TENGGARA

Oleh :
La Ode Turi
E-mail: laode_turi@yahoo.com. Tel: +628159095677

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggali informasi yang berkaitan
dengan permasalahan-permasalahan mendasar berkaitan dengan (a) perencanaan pembelajaran
akuntansi; (b) pelaksanaan pembelajaran akuntansi; dan (c) evaluasi pembelajaran akuntansi.
Penelitian dilaksanakan di Sulawesi Tenggara, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
etnopedagogi, dimana dalam praktek pendidikan memandang bahwa pengetahuan atau kearifan
lokal sebagai sumber inovasi dan keterampilan yang dapat diberdayakan untuk kesejahteraan
masyarakat, dan tidak hanya mempelajari tentang masyarakat, akan tetapi juga belajar dari
masyarakat itu sendiri. Subjek dalam penelitian ini dipilih dari para guru akuntansi dan para siswa
serta dokumen perangkat pembelajaran. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi,
dan observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) permasalahan mendasar yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran akuntansi
terdiri atas (a) permasalahan tentang penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi: KTSP, program
tahunan dan semesteran, penyusunan silabus, penyusunan RPP, penyiapan buku nilai, penyiapan
buku daftar hadir tatap muka siswa, penyiapan hasil analisis ulangan harian, dan penyiapan catatan
tugas perbaikan serta pengayaan; (b) permasalahan dalam pengembangan materi pembelajaran, (c)
mengembangkan model dan metode pembelajaran, (d) mengembangkan media dan alat bantu
pembelajaran, (e) penentuan alat evaluasi pembelajaran; (2) permasalahan dalam pelaksanaan
pembelajaran meliputi (a) kegiatan pendahuluan, dimana para guru akuntansi dapat menyampaikan
apresepsi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran yang jelas sesuai kompetensi yang
diharapkan, (b) kegiatan inti, dimana guru melaksanakan pembelajaran selalu berpedoman pada
RPP, menerapkan materi sesuai tujuan, menggunakan model dan metode pembelajaran yang sudah
didesain, menggunakan alat peraga/media yang telah didesain, menciptakan partisipasi aktif dari
siswa dan guru selaku fasilitator dan motivator; (3) permasalahan yang berkaitan dengan evaluasi
dan tindak lanjut yaitu guru selalu mengevaluasi dari segi proses maupun hasil setelah berakhirnya
pembelajaran dan guru selalu memberikan tugas-tugas latihan secara kelompok dan individu, baik di
sekolah maupun di rumah serta di masyarakat.

Kata kunci : permasalahan pembelajaran akuntansi di SMK

PENDAHULUAN ada tamatan SMK pun diharapkan memiliki jati


diri bangsa dan keunggulan kompetitif di pasar
SMK sebagai salah satu lembaga
nasional maupun internasional.
pendidikan berpotensi mencetak sumber daya
Profesionalisme seorang guru bukanlah
manusia yang berkualitas dan bertujuan untuk
pada kemampuannya mengembangkan ilmu
mempersiapkan lulusannya sebagai tenaga kerja
pengetahuan, tetapi lebih pada kemampuannya
tingkat menengah. Lembaga ini juga dapat
untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik
mengakomodir kebutuhan pasar dan
dan bermakna bagi siswanya. Degeng (1989)
meningkatkan ekonomi masyarakat dengan
mengemukakan bahwa daya tarik suatu
mengangkat keunggulan lokal sebagai modal
pembelajaran ditentukan oleh dua hal; pertama
daya saing bangsa, sebagaimana yang dituangkan
oleh mata pelajaran itu sendiri, dan kedua oleh
dalam tujuan pendirian SMK itu sendiri.
cara mengajar guru. Oleh karena itu, tugas
Lulusannya diharapkan tidak hanya unggul di
professional seorang guru adalah menjadikan
daerah saja, tetapi dengan kekuatan sistem yang

1
pelajaran yang sebelumnya tidak menarik Aktivitas pembelajaran mulai dari perencanaan,
menjadi menarik, pelajaran yang sulit menjadi pelaksanaan dan penilaian proses serta hasil
mudah, dan pelajaran yang tidak berarti menjadi pembelajaran dilakukan dan dikendalikan oleh
bermakna. Namun untuk mencapai hal tersebut pendidik itu sendiri, sedangkan peserta didik
tidaklah mudah, sehingga dibutuhkan berperan sebagai pengikut kegiatan yang
pendidikan, keahlian, dan sikap khusus, serta ditampilkan oleh pendidik. Proses pembelajaran
pengakuan dari masyarakat. Dengan demikian di sekolah masih terlihat adanya siswa tidak mau
dalam melaksanakan pembelajaran guru dapat bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum
memiliki beberapa prinsip yang perlu mengerti materi pelajaran yang diajarkan.
diperhatikan yaitu: (a) berpusat pada peserta Strategi yang sering digunakan oleh guru kurang
didik, (b) mengembangkan peserta didik, (c) mengaktifkan siswa dengan melibatkan dalam
menciptakan kondisi menyenangkan dan diskusi. Tetapi strategi ini tidak terlalu efektif
menantang, (d) mengembangkan beragam walaupun guru sudah mendorong siswa untuk
kemampuan yang bermuatan nilai, (e) berpartisipasi, sebagian siswa terpaku menjadi
menyediakan pengalaman belajar yang beragam, penonton, sementara arena diskusi hanya
dan (f) belajar melalui berbuat (Departemen dikuasai segelintir siswa. Suasana kelas perlu
Pendidikan Nasional, 2004). direncanakan dan dibangun sedemikian rupa
Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk
diwujudkan dengan menerapkan berbagai berinteraksi satu sama lain. Pengajar perlu
pendekatan, model, strategi dan metode menciptakan suasana pembelajaran yang dapat
pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan mendorong siswa bekerja secara gotong royong.
bermakna. Hal ini dimaksudkan untuk Untuk itu, diperlukan pengembangan
mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang
kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, dapat menumbuhkan semangat belajar dan
kepemimpinan, empati, toleransi, dan kecakapan memperkuat daya ingat siswa terhadap materi
hidup peserta didik yang pada gilirannya dapat yang dipelajari. Pemilihan model atau strategi
membentuk watak serta meningkatkan peradaban pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
dan martabat bangsa. Oleh karena itu, dalam materi yang diajarkan dapat penunjang
kegiatan pembelajaran guru harus menggunakan terciptanya kegiatan pembelajaran yang kondusif
berbagai model atau strategi maupun metode dan menyenangkan.
untuk mencapai kompetensi tertentu. Berdasarkan uraian di atas maka yang
Kim Watty, dkk ( 2014) dalam menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
penelitiannya menguji sistem pendidikan “identifikasi permasalahan pembelajaran
akuntansi di tiga negara yaitu Australia, Jepang akuntansi di SMK”. Penelitian ini bertujuan
dan Sri Lanka - untuk menginformasikan untuk menganalisis permasalahan mendasar
pengembangan dan pengujian model pendidikan yang dialami para guru akuntansi yang terjadi di
Akuntansi di era Global. Hasil penelitiannya SMK Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara
mengungkapkan dalam sistem pendidikan operasional permasalahan penelitian ini adalah
akuntansi di tiga negara yang diteliti ditemukan permasalahan-permasalahan apakah yang
bahwa sistem pendidikan akuntansi tersebut dialami para guru akuntansi dalam
meliputi: persyaratan masuk ke program merencanakan program pembelajaran,
profesional; proses akreditasi; dan standar pelaksanaan program pembelajaran, dan dalam
disiplin patokan. Perbedaan ini diatur dalam evaluasi program pembelajaran di SMK Provinsi
pertanyaan-pertanyaan yang mendukung model Sulawesi Tenggara.
yang dikembangkan dan diterapkan sebagai
METODE PENELITIAN
bagian penting dari penelitian..
Fenomena pembelajaran yang ada di Penelitian menggunakan metode
sekolah khususnya di SMK Sulawesi Tenggara kualitatif dengan pendekatan etnopedagogi,
saat ini masih menggunakan strategi dimana dalam praktek pendidikan memandang
pembelajaran yang berpusat pada pendidik. bahwa pengetahuan atau kearifan lokal sebagai

2
sumber inovasi dan keterampilan yang dapat sumber yaitu mendapatkan data berasal dari
diberdayakan untuk kesejahteraan masyarakat, sumber yang bebeda-beda dengan teknik yang
dan tidak hanya mempelajari tentang sama seperti hasil wawancara mendalam dari
masyarakat, akan tetapi juga belajar dari informan A, informan B maupun informan C.
masyarakat itu sendiri. Subjek dalam penelitian
ini dipilih dari para guru akuntansi dan para
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
siswa serta dokumen perangkat pembelajaran.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, Beradasarkan hasil analisis data yang
dokumentasi, dan observasi. Subjek penelitian diselingi dengan pengumpulan data yang
terdiri dari 36 orang guru yang berasal dari 5 dilakukan, temuan penelitian ini dapat diuraikan
(lima) SMK Negeri di Sulawesi Tenggara. sebagai berikut.
Analisis data menggunakan teknik 1. Permasalahan dalam Perencanaan
deskriptif kualitatif, yang terdiri atas tiga alur: Program Pembelajaran Akuntansi
(1) reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-
hal yang pokok yang bersumber dari observasi, Permasalahan mendasar yang berkaitan
wawancara mendalam dan dokumen yang dengan perencanaan program pembelajaran
diperoleh, (2) penyajian data yaitu menampilkan akuntansi meliputi (a) permasalahan dalam
data yang telah direduksi yang sifatnya mudah penyusunan perangkat pembelajaran, (b)
difahami, (3) kesimpulan/verifikasi data yaitu permasalahan dalam pengembangan materi
data dari awal disertai bukti yang valid, sehingga pembelajaran, (c) permasalahan dalam
kesimpulan diarahkan untuk menjawab penentuan model dan metode pembelajaran, (d)
permasalahan penelitian ini. permasalahan dalam pengembangan media dan
Untuk memeriksa keabsahan data dalam alat bantu pembelajaran, (e) permasalahan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik menentukan alat evaluasi dalam pembelajaran;
triangulasi. Triangulasi adalah teknik Dalam penyusunan perangkat
pemeriksanaan keabsahan data yang bersifat pembelajaran umumnya para guru akuntansi
menggabungkan data dari berbagai teknik menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang
pengumpulan data dan sumber data yang telah telah disyaratkan oleh masing-masing satuan
ada. Triangulasi dibedakan menjadi dua macam pendidikan. Perangkat-perangkat pembelajaran
yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. yang telah dibuat oleh masing-masing guru
Triangulasi teknik yaitu dimana sumber data akuntansi di SMK dapat dilihat pada Tabel 1.
antara hasil observasi, wawancara mendalam dan berikut ini.
dokumentasi harus diperoleh informasi atau
sumber data yang sama. Sedangkan tirangulasi

Tabel 1. Jenis Perangkat Pembelajaran yang Disusun Para Guru Akuntansi di SMK
Frekuensi
No Jenis Perangkat Pembelajaran B %
(Orang/sekolah)
1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); 5 Sekolah 5 100,00
2 Silabus; 36 Guru 36 100,00
3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 36 Guru 36 100,00
4 Program Tahunan & Semesteran 36 Guru 30 83,33
5 Analisis Materi Pelajaran (AMP). 36 Guru 15 41,67
6 Buku Nilai 36 Guru 36 100,00
7 Buku Daftar Hadir 36 Guru 36 100,00
8 Hasil Analisis Ulangan Harian 36 Guru 15 41,67
9 Catatan Tugas Perabaikan & Pengayaan 36 Guru 5 13,61
Sumber: Hasil analisis data

3
Sebagaimana telah digambarkan dalam yang jelas dan terarah sesuai karakteristik daerah
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa secara dan sekolah masing-masing yang ada.
keseluruhan (100%) para guru akuntansi di SMK
telah membuat perangkat-perngkat pembelajaran 1) Penyusunan KTSP
seperti kurikulum tingkat satuan pendidikan
SMK-SMK yang ada di Sulawesi
(KTSP), program tahunan dan semesteran,
Tenggara yang merupakan objek dalam
silabus, RPP, buku nilai dan buku daftar hadir di
penelitian ini telah membuat KTSP, namun
sekolah masing-masing seperti yang telah
KTSP tersebut hanya merupakan kumpulan dari
dikehendaki oleh pihak sekolah sesuai tuntutan
perangkat pembelajran dari masing-masing guru
kurikulum. Namun disisi lain pihak sekolah
secara terpisah-pisah, dan tidak dibuat secara
belum maksimal melakukan analisis materi
sentralistik di tingkat sekolah secara terorganisir
pelajaran (baru sekitar 41,67% terlaksana),
sehingga belum tentu sinkron dengan visi, misi,
analisis hasil ulangan harian (baru sekitar
tujuan dan program sekolah yang bersangkutan
41,67% terlaksana), dan belum maksimalnya
telah dicanangkan.
pula pelaksanaan tindak lanjut dari hasil
pembelajaran itu sendiri berupa tugas perbaikan 2) Permasalahan dalam Penyusunan Silabus
dan pengayaan (baru sekitar 13,61% terlaksana). Silabus merupakan rencana
Dari uraian di atas, maka permasalahan- pembelajaran pada suatu kelompok mata
permasalahan terjadi yang berkaitan dengan pelajaran tertentu dengan tema tertentu, atau
pembuatan perangkat pembelajaran akuntansi, merupakan garis besar, ringkasan, ikhtisar atau
yaitu: pokok bahasan, isi atau materi pembelajaran
a. Permasalahan dalam Penyusunan mencakup: standar kompetensi, kompetensi
Perangkat Pembelajaran dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar yang
Perangkat pembelajaran pada kurikulum
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
tingkat satuan pendidikan (KTSP), antara lain
Penentuan standar kompetensi dan
meliputi: (a) Kriteria ketuntasan minimal
kompetensi dasar disusun sepatutnya
(KKM), (b) program tahunan (prosta) dan
memperhatikan standar nasional. Kalaupun itu
semesteran, (c) silabus, (d) RPP, (e) buku
disusun berdasarkan standar isi, namun harus
pengembangan materi, (f) buku daftar kehadiran
dapat dilakukan dengan cermat dan hati-hati,
tatap muka di kelas, (g) buku catatan kenakalan
karena jika setiap sekolah/kelompok sekolah
siswa, (h) buku nilai berisi hasil analisis ulangan
mengembangkan standar kompetensi sendiri-
harian atau evaluasi pembelajaran, serta (i)
sendiri tanpa memperhatikan standar nasional,
catatan tugas perbaikan serta pengayaan sebagai
maka pemerintah pusat akan kehilangan sistem
tindak lanjut dari pembelajaran yang
untuk mengontrol mutu sekolah. Sehingga
dilaksanakan.
mengakibatkan mutu sekolah akan bervariasi,
Penyusunan kurikulum tingkat satuan
dan tidak dapat dibandingkan antara kualitas
pendidikan (KTSP) dan silabus, sesuai dengan
sekolah yang satu dengan lainnya.
hasil penelitian yang ditemukan di lapangan
menunjukkan bahwa penyusunan kurikulum 3) Permasalahan dalam Penyusunan RPP
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan silabus Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
SMK di Sulawesi Tenggara masih berdasarkan terdapat berbagai permasalahan yang terjadi
kumpulan dari kurikulum dan silabus dari para pada saat guru akuntansi hendak menyusunn
guru bidang studi akuntansi secara keseluruhan Renccana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
digabungkan menjadi satu. Padahal seyogyanya Untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan pada
penyusunan KTSP maupun silabus harus dibahas Tabel 2 berikut ini.
melalui organisasi MGMP pada tingkat
kabupaten/kota, sehingga memiliki rambu-rambu

4
Tabel 2. Permasalahan-permasalahan dalam Penyusunan RPP

No Uraian F B %
1 Pada saat membuat RPP selalu merumuskan SK, KD, dan indikator 36 36 100
2 Pada pembuatan RPP selalu merumuskan tujuan pembelajaran secara 36 36 100
operasional tanpa adanya penafsiran lain
3 Dalam merumuskan tujuan pembelajaran menggunakan istilah yang 36 36 100
merupakan bentuk hasil belajar yang menekankan pada perubahan tingkah
laku peserta didik
4 Dalam merumuskan tujuan pembelajaran terdapat kejelasan kemampuan/ 36 36 100
tingkah laku yang dituntut dari anak didik.
5 Dalam menyusun RPP selalu menyiapkan buku pelajaranatau modul yang 36 11 30,5
sesuai materi yang akan diajarkan 6
6 Materi pokok yang direncanakan dalam RPP menunjukkan hubungan 36 11 30,5
fakta, konsep, prinsip dan pemecahan masalah 6
7 Materi yang dirancang telah jelas langkah dan prosedur yang berkaitan 36 11 30,5
dengan masalah yang dibahas 6
8 Materi yang dirancang memerlukan teknik atau keterampilan tertentu 36 11 30,5
6
9 Guru membuat lembaran kerja yang disusun sedemikian rupa sehingga 36 11 30,5
peserta didik dapat belajar lebih aktif dan kreatif, serta mampu 6
memecahkan masalah
10 Pada saat penyusunan RPP telah menetapkan model-model dan metode 36 6 16,6
pembelajaran berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran 7
11 Guru akuntansi selalu merancang model dan metode pembelajaran dengan 36 6 16,6
memperhatikan perbedaan individu peserta didik 7
12 Guru selalu merancang model dan metode pembelajaran dengan 36 6 16,6
memperhatikan kemampuan guru 7
13 Guru selalu merancang model dan metode pembelajaran dengan 36 6 16,6
memperhatikan sifat bahan pembelajaran 7
14 Guru selalu merancang model dan metode pembelajaran dengan 36 6 16,6
memperhatikan situasi kelas, kelengkapan fasilitas, 7
15 Guru selalu merancang model dan metode pembelajaran dengan 36 3 8,33
memperhatikan kelebihan dan kelemahan setiap model dan metode
pembelajaran
16 Pada saat membuat RPP selalu menggunakan media pembelajaran 36 11 30,5
6
17 Guru selalu membuat media pembelajaran yang bervariasi dengan 36 11 30,5
memperhatikan tingkat kepraktisannya 6
18 Guru selalu membuat media pembelajaran dengan memperhatikan tingkat 36 11 30,5
efisiensi dan efektivitasnya 6
19 Pada saat menyusunan RPP Guru selalu membuat evaluasi pembelajaran 36 36 100
Sumber: Hasil Analisis Data

Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan secara operasional tanpa adanya penafsiran lain,
bahwa pada saat membuat RPP guru-guru (c) merumuskan tujuan pembelajaran dengan
akuntansi telalu (a) merumuskan SK, KD, dan menekankan pada perubahan tingkah laku
indikator, (b) merumuskan tujuan pembelajaran peserta didik, (d) terdapat kejelasan

5
kemampuan/tingkah laku yang dituntut bagi kurang perhatian bagi guru, baru sekitar 8,33%
peserta didik, (e) membuat evaluasi hingga 16,67% guru dapat memperhatikannya.
pembelajaran.
4) Permasalahan Penyiapan Buku Nilai dan
Walaupun keseluruhan dari (a), (b), (c),
Hasil Analisis Ulangan Harian
(d), dan (e) yang telah dikemukakan di atas dan
telah tercantum dalam RPP dan pada hasil Buku nilai dari masing-masing guru
penelitian ini menunjukkan angka persentase sudah ada dan telah diisi dengan nilai dari setiap
100%, namun sesungguhnya setiap guru semesteran. Namun yang menjadi permasalahan
akuntansi dalam pembuatan RPP dilakukan adalah nilai yang asli dari masing-masing peserta
dengan cara mengkopi paste RPP yang sudah didik setelah selesai setiap kali melaksanakan
ada. Pembuatan perangkat pembelajaran pembelajaran itu yang belum ada, padahal justru
semacam ini mengindikasikan hanya untuk nilai itulah yang paling penting.
kelengkapan administrasi belaka bukan sebagai 5) Penyiapan Catatan Tugas Perbaikan
pedoman atau panduan dalam pelaksanaan serta Pengayaan
pembelajaran. Padahal rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang sebenarnya berfungsi Setiap dilakukannya tindak lanjut dari hasil
sebagai acuan atau pedoman bagi guru dalam evaluasi yang ada mungkin setiap hari, setiap
melaksanakan pembelajaran di kelas. minggu, ataupun dapat juga dilaksanakan setiap
Temuan hasil penelitian secara empiric semester atau setiap akhir tahun, dimana setiap
selama pengamatan dan wawancara dengan para ada tugas, setiap ada ulangan harus diadakan
guru akuntansi di SMK terhadap dokumen RPP analisis dan perbaikan serta pengayaan sebagai
menunjukkan bahwa kompetensi pembelajaran tindak lanjut dari proses pembelajaran. Hal ini
para guru akuntansi di SMK pada indikator dilakukan agar kita dapat memiliki pedoman dan
perencanaan pembelajaran belum dilakukan teknik-teknik belajar yang baik.
sebagaimana yang diharapkan, kecuali Berdasarkan pandangan di atas, dapat
penjabaran KD, Indikator dan tujuan difahami bahwa belajar dapat membawa
pembelajaran terlihat sudah dicantumkan dengan perubahan tingkah laku dalam diri seseorang
baik, instrumen penilaian sudah cukup baik. untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak
Namun hal yang lain seperti (a) menyiapkan diketahuinya atau diketahuinya tetapi belum
buku ajar atau modul yang sesuai materi yang menyeluruh tentang suatu hal, baik perubahan
akan diajarkan, (b) dalam merancang materi pengetahuan, sikap, keterampilan, maupun nilai-
dapat menunjukkan hubungan fakta, konsep, nilai.
prinsip dan pemecahan masalah, (c) merancang b. Permasalahan dalam Pengembangan
materi dengan jelas tentang langkah-langkah dan Materi Pembelajaran
prosedur yang berkaitan dengan masalah yang
dibahas, (d) guru membuat lembaran kerja yang Desain materi pembelajaran adalah
disusun sedemikian rupa sehingga peserta didik perancangan maupun pengorganisasian materi
dapat belajar lebih aktif dan kreatif, serta mampu ajar sedemikian rupa dari berbagai komponen-
memecahkan masalah pembelajaran yang ada, komponen atau sumber-sumber pembelajaran,
dimana pengorganisasiannya belum maksimal. dengan menyeleksi dan menghubungkan
Lebih-lebih lagi tentang rancangan model dan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk
metode pembelajaran: (a) dengan berdasarkan masa yang akan datang, sehingga apa yang
materi dan tujuan pembelajaran, (b) dengan diperoleh siswa sesuai dengan hasil yang
memperhatikan perbedaan individu peserta diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
didik, (c) dengan memperhatikan kemampuan prilaku dalam batas-batas yang dapat diterima
guru, (d) dengan memperhatikan sifat bahan yang akan digunakan dalam penyelesaian
pembelajaran, (e) dengan memperhatikan situasi masalah.
kelas, kelengkapan fasilitas, dan (f) dengan Dalam merumuskan materi pembelajaran
memperhatikan kelebihan dan kelemahan setiap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sbb: (a)
model dan metode pembelajaran, masih sangat menentukan KD yang akan dikembangkan

6
menjadi materi pokok, (b) memahami substansi sebagai berikut: (a) apakah tujuan pembelajaran
rumusan KD, apakah pernyataan KD tersebut yang ingin dicapai berkenan dengan aspek
berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur, (c) kognitif, afektif, atau psikomotorik (b)
setelah memahami substansi rumusan KD yang bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran
mengarahkan pada fakta, konsep, prinsip, dan yang ingin dicapai, apakah tingkat tinggi atau
prosedur maka langkah berikutnya adalah rendah, (c) apakah untuk mencapai tujuan itu
merumuskan materi pokok pembelajaran, (d) memerlukan keterampilan akademik, (2)
pengembangan materi pokok dilakukan pertimbangan yang berhubungan dengan
berdasarkan KD dan indikator yang telah bahan/materi pembelajaran. Pertanyaan-
ditetapkan dengan mempertimbangkan potensi pertanyaan yang dapat diajukan sebagai berikut:
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, (a) apakah materi pembelajaran itu berupa fakta,
relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat konsep, prinisp atau prosedur, (b) apakah untuk
perkembangan fisik, intelektual, emosional, mempelajari materi pembelajaran menberikan
sosial dan spiritual peserta didik, pra-syarat tertentu atau tidak, (c) apakah tersedia
kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu,
keilmuan, aktualitas, kedalaman dan keluasan (3) pertimbangan dan aspek peserta didik: (a)
materi pembelajaran, relevansi dengan apakah strategi pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, tingkat kematangan siswa, (b) apakah model dan
dan alokasi waktu yang tersedia, (e) adanya metode pembelajaran itu sesuai dengan minat,
kesesuaiam dengan pencapaian tujuan dan bakat dan kondisi siswa, (c) apakah model dan
kompetensi yang telah ditetapkan. Jika metode pembelajaran sesuai dengan gaya belajar
kompetensi dasar ditetapkan dalam bentuk kata siswa, (4) pertimbangan lainnya, yaitu: (a)
kerja, maka materi pokok dirumuskan dalam apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup
bentuk kata benda atau kata kerja yang dengan satu model atau metode saja. (b) apakah
dibendakan. Misalnya kompetensi dasarnya model dan metode yang kita tetapkan dianggap
“melakukan jurnal”, maka rumusan materi pokok satu-satunya model atau metode yang dapat
adalah “tata cara menjurnal”, (f) uraikan materi digunakan, (c) apakah model dan metode itu
pokok pembelajaran harus disusun secara memiliki nilai efektivitas dan efisiensi.
sistemik, ruang lingkup dan urutan sistematis Disamping itu terdapat pula berbagai
serta berkesinambungan untuk memudahkan model atau strategi pembelajaran yang dapat
guru dalam menyampaikan pembelajaran dan digunakan para penddidik, seperti model atau
siswa dalam menerima pelajaran, (g) uraikan strategi pembelajaran aktif dan pasif. Model
materi disesuaikan dengan tingkat pembelajaran aktif dimaksudkan bahwa dalam
pendidikan/perkembangan siswa pada umumnya, proses pembelajaran para siswa selalu bersikap
(h) adanya cakupan hal-hal yang bersifat faktual aktif sedangkan guru bersikap pasif. Demikian
maupun konseptual, (i) kesesuaian dengan pula sebaliknya, proses pembelajaran yang pasif
kondisi masyarakat, (j) relevan dengan bila para siswa selalu bersikap pasif sedangkan
kebutuhan siswa, (j) materi pelajaran guru beriskap aktif.
mengandung segi-segi etik, (k) materi pelajaran Dalam mencapai tujuan pembelajaran
bersumber dari buku yang baku. akuntansi di SMK terdapat beberapa model
pembelajaran yang dapat diterapkan seperti:
Model Contextual Teaching and Learning
c. Permasalahan dalam Menyusun Model (CTL), model CBE (Competency-Based
dan Metode Pembelajaran Education) yang dapat digunakan dalam suatu
program pembelajaran akuntansi. Model
Ada beberapa pertimbangan dalam
pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching
pemilihan strategi atau model pembelajaran,
and Learning (CTL)) merupakan konsep belajar
yaitu (1) pertimbangan yang berhubungan
yang membantu guru mengaitkan antara materi
dengan tujuan yang ingin dicapai. Pertanyaan-
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
pertanyaan yang dapat diajukan antara lain
dan mendorong siswa membuat hubungan antara

7
pengetahuan yang dimilikinya dengan latihan penggunaannya, persiapan ruangan, tata
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai letak temapt duduk siswa, fasilitas yang
anggota keluarga dan masyarakat. Proses diperlukan, seperti meja, peralatan, listrik, layar
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk dan sebagainya yang harus dipersiapkan sebelum
kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan penyajian, (5) mengealuasi proses pembelajaran
transfer pengetahuan dari guru dan ke siswa. guna mengetahui tingkat pencapaian siswa
Strategi pembelajaran lebih dipentingkan mengenai tujuan pembelajran, keefektivan
daripada hasil. Dalam konteks itu, siswa perlu media, pendenkatan dan guru itu sendiri.
mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, Media sebagai bagian yang tidak
dalam status apa mereka, dan bagaimana terpisahkan dari proses pembelajaran demi
mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya
pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Dengan dan tujuan pembeajran di sekolah pada
begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri khususnya. Terdapat beberapa hal yang perlu
yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya dipertimbangkan dalam memilih media, yaitu (a)
nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat media yang dipilih hendaknya selaras dan
bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam menunjang tujuan pembelajran yang telah
upaya itu, mereka memerlukan guru sebagai ditetapkan.
pengarah dan pembimbing. Media pembelajaran sangat dirasakan
Dalam kelas kontekstual, tugas guru manfaatnya dalam proses belajar mengajar.
adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Secara umum, media pembelajaran bermanfaat
Maksudnya, guru lebih banyak berurusan untuk memperlancar interaksi antara guru dan
dengan strategi daripada memberi informasi. peserta didik, untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau
d. Permasalahan Mendasar dalam
ketrampilan pebelajar sehingga dapat
Mengembangkan Media dan Alat
mendorong terjadinya proses belajar, dengan
Bantu Pembelajaran,
maksud membantu peserta didik belajar secara
Pembelajaran yang efektif memerlukan optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran.
perencanaan yang baik, demikian pula media menumbuhkan perhatian siswa sehingga peserta
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
perlu direncanakan dengan baik agar dapat
e. Permasalahan Pengembangan Kegiatan
digunakans ecara efektif, yaitu: (1) menganalisis
Pembelajaran
karakteristik kelompok sasaran. Analisis ini
didasarkan pada jenajng pendidikan, jenis Setelah selesai mendesain strategi atau
kelamin, latar belakang sosial dan ekonomi, serta model-model, metode, dan teknik-teknik
karakteristik khusus seperti pengetahuan, pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan
keterampilan dan sikap awal, (2) dirumuskan pembelajaran, tentnnya masih belum fokus apa
berdasarkan tujuan pembelajran atau yang hendak dilakukan oleh guru dalam proses
kemamapuan baru (pengetahuan, sikap dan pembelajaran karena belum fokus, dengan
keterampilan) yang diharapkan siswa miliki an demikian maka agar lebih fokus lagi terdapat
kuasai setelah proses pembelajran selesai, (3) beberapa tahapan atau langkah-langkah yang
memilih, memodifikasi atau merancang dan dapat dikembangkan dalam pelaksanaan
mengembangkan materi dan media yang tepat. pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran
Kesuaian antara materi dengan dapat didesain sedemikian rupa oleh guru. Hal
mediapembelajaran dengan tujuan ini dimaksudkan bahwa seorang siswa yang
pembelajaran, maka keduanya digunakan untuk pandai harus berbeda perlakuannya dengan
menghemat tenaga waktu dan biaya, (4) seorang siswa yang memiliki kemampuan yang
penggunaan media sesuai dengan materi. Setelah sedang dan kurang.
memilih materi dan media dengan tepat
f. Permasalahan Mendasar dalam
diperlukan persiapan bagaimana dan berapa
Penentuan Alat Evaluasi Pembelajaran;
banyak waktu yabng diperlukan, praktek dan

8
Data yang diperoleh melalui guru terjadi perubahan tingkah laku pada diri peserta
akuntansi selama pelaksanaan pembelajaran didik atau perubahan pengetahuan siswa ke arah
berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui yang lebih positif atau lebih baik. Sehingga guru
proses dan alat penilaian yang sesuai dengan memiliki andil yang sangat besar dalam
kompetensi dan indikator yang akan dinilai. keberhasilan siswanya. Oleh sebab itu, sangat
Penilaian merupakan suatu usaha untuk penting bagi seorang guru mengevaluasi
memperoleh berbagai informasi secara berkala, siswanya dengan cara yang baik dan objektif.
berkesinambungan, menyeluruh tentang proses Sesuai dengan salah satu peran guru yang
dan hasil belajar, pertumbuhan serta disebutkan bahwa guru merupakan evaluator
perkembangan sikap dan perilaku yang dicapai. artinya, untuk mengetahui sejauh mana
Dari proses ini diperoleh potret atas kemampuan keberhasilan proses pembelajaran yang
peserta didik dalam mencapai sejumlah standar dilakukan, selain itu guru harus dapat
kompetensi dan kompetensi dasar yang mengoreksi apakah cara pembelajarannya itu
dirumuskan. harus diperbaiki atau dipertahankan.
Seorang guru dapat dikatakan berhasil
dalam memberikan pembelajaran apabila telah

Tabel 3. Permasalahan-permasalahan dalam Mendesain Alat Evaluasi

No Uraian F B %
1 Pada saat menyusunan RPP guru akuntansi selalu membuat alat 36 36 100
evaluasi pembelajaran
2 Alat evaluasi disusun berdasarkan kriteria penilaian (dalam rubrik), 36 20 55,56
lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll.
3 Evaluasi disusun berdasarkan kisi-kisi dan uji coba. Kisi-kisi 36 16 44,44
memiliki format yang berisi komponen identitas dan komponen
matriks untuk memetakan soal dari berbagai topik/satuan bahasan
sesuai kompetensi dasarnya masing-masing. kisi-kisi berfungsi
sebagai pedoman bagi guru untuk membuat soal menjadi tes.
4 Syarat kisi-kisi yang baik adalah (a) mewakili isi kurikulum yang 36 16 44,44
akan diujikan, (b) komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah
dipahami, (c) soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan
bentuk soal yang ditetapkan.
5 Pada saat guru menyusun desain evaluasi, hal-hal yang perlu 36 30 83,78
diperhatikan adalah (a) mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi, (b) menetukan tujuan
evaluasi, (c) model yang akan digunakan, (d) informasi yang akan
dicari serta (e) metode pengumpulan dan analisis data.
6 Dalam membuat instrument/alat evaluasi, pertama-tama 36 30 83,78
menentukan bentuk instrumen yang akan digunakan, kepada siapa
instrumen tersebut ditujukan (responden).
7 Pada saat membuat alat evaluasi selalu menentukan bentuk dan 36 16 44,44
teknik penilaian untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam hal ini
menyusun dan mengembangkan alat penilain awal (pre-test) dan
alat penilaian akhir (post-test) bagi peserta didik,
8 Pada saat menyusun alat evaluasi pembelajaran guru selalu 36 36 100
membuat instrumen yang berkaitan dengan tujuan khusus dan
operasional berkaitan dengan tes hasil belajar dan perangkat produk

9
No Uraian F B %
dikembangkan berupa penyelesaian soal-soal latihan
9 Soal bentuk uraian (essay) yang dikembangkan Guru 36 28 77,78
memungkinkan peserta didik untuk menjawab dari berbagai segi
yang pada dasarnya mengandung satu makna
Sumber: Hasil analisis data

Dari gambaran tabel 3 di atas 2. Permasalahan yang Berkaitan dengan


menunjukkan bahwa walaupun para guru Pelaksanaan Pembelajaran
akuntasi pada saat membuat RPP secara
Permasalahan mendasar yang berkaitan
keseluruhan (100%) telah membuat alat evaluasi
dengan pelaksanaan pembelajaran meliputi
pembelajaran, membuat alat evaluasi relevan
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
dengan tujuan pembelajaran sehubungan dengan
Permasalahan mendasar berkaitan dengan
penyelesaian soal-soal sesuai dengan indikator
pendahuluan meliputi apresepsi, motivasi dan
yang telah disusun. Namun beberapa hal lainnya
penyampaian tujuan pembelajran. Kegiatan inti
belum maksimal dilakukan seperti
yaitu melaksanakan pembelajaran berpedoman
mengembangkan alat penilain awal (pre-test)
pada RPP, menerapkan materi sesuai tujuan,
dan alat penilaian akhir (post-test) bagi peserta
menggunakan model dan metode pembelajaran
didik, Evaluasi disusun berdasarkan kisi-kisi dan
yang sesuai, menggunakan alat peraga/media
uji coba. Kisi-kisi berdasarkan komponen
yang sesuai, partisipasi aktif siswa, guru sebagai
matriks untuk memetakan soal dari berbagai
motivator.
topik/satuan bahasan sesuai kompetensi dasarnya
Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran
masing-masing.
bagi guru-guru akuntansi di SMK dapat
dikemukakan pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 Permasalahan Guru Akuntansi dalam Melaksanakan Pembelajaran

No Uraian F B %
1 Dalam melaksanakan pembelajaran selamanya berpedoman 36 3 8,33
pada RPP yang telah disusun
2 Setiap kali mengajar guru selalu mempersiapkan Materi yang 36 8 22,22
bersumber dari berbagai buku pelajaran yang sesuai tujuan
yang hendak dicapai
3 Materi yang diajarkan telah dianalisis berdasarkan fakta, 36 18 50,00
konsep, prinsip dan pemecahan masalah sesuai dengan pokok
bahasan atau KD yang ada.
4 Materi akuntansi yang diajarkan memiliki langkah-langkah dan 36 8 22,22
prosedur pembelajaran yang jelas sesuai dengan tujuan dan
model pembelajaran
5 Menyelenggarakan kegiatan dengan urutan yang logis 36 20 55,56
6 Guru melaksanakan model pembelajaran sesuai dengan 36 8 22,22
langkah-langkah pada perencanaan pembelajaran yang
tercantum dalam RPP
7 Setiap mengajar guru Akuntansi selalu menggunakan metode 36 3 8,33
pembelajaran sesuai dengn model pembelajaran yang telah
ditetapkan
8 Setiap mengajar guru Akuntansi selalu menggunakan model 36 8 22,22

10
No Uraian F B %
dan metode pembelajaran dengan memperhatikan perbedaan
individu peserta didik
9 Setiap mengajar guru Akuntansi selalu menggunakan model 36 18 50,00
dan metode pembelajaran dengan memperhatikan kemampuan
guru
10 Setiap mengajar guru Akuntansi menggunakan model dan 36 18 50,00
metode pembelajaran dengan memperhatikan sifat bahan
pembelajaran
11 Bapak/Ibu dalam menggunakan model dan metode 36 18 50,00
pembelajaran dengan memperhatikan situasi kelas,
kelengkapan fasilitas,
12 Bapak/Ibu dalam menggunakan model dan metode 36 18 50,00
pembelajaran dengan memperhatikan kelebihan dan
kelemahan setiap model dan metode pembelajaran
13 Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru menggunakan 36 10 27,78
metode mengajar bervariasi sesuai materi pelajaran dan
memungkinkan daya nalar peserta didik berkembang
14 Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan 36 8 22,22
RPP
15 Guru selalu membuat dan menggunakan alat peraga atau media 36 10 27,78
pembelajaran pada setiap kali mengajar karena sangat
membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran
16 Dalam menggunakan metode tanya jawab, guru mengajukan 36 12 33,33
pertanyaan, yang memungkinkan peserta didik aktif
mengemukakan pendapatnya.
17 Dalam menggunakan metode diskusi kelompok kecil, guru 36 10 27,78
membimbing siswa agar dapat bekerja sama dan mampu
mengambil kesimpulan
18 Memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk 36 8 22,22
berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan
19 Pemberian motivasi kepada siswa 36 8 22,22
20 Pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran ditentukan 36 20 55,56
oleh peserta didik sendiri dengan atau tanpa melibatkan teman,
sedang guru hanya sebagai motivator
21 Dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak segera memberi 36 10 27,78
penilaian atau jawaban dari pertanyaan anda melainkan
memberikan kesempatan pada siswa yang lain untuk
berdiskusi
22 Dalam melaksanakan pembelajaran selalu tepat waktu 36 34 94,44
23 Guru selalu memberikan tugas kepada siswa setiap akhir 36 20 55,56
pembelajaran
24 Dalam melaksanakan evaluasi, guru senantiasa menggunakan 36 20 55,56
soal-soal yang bersumber dari bank soal
25 Dalam melaksanakan evaluasi, guru selalu menerapkan 36 18 50,00
penilaian berdasarkan pada semua aspek yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik
26 Guru selalu objektif dalam memberikan nilai kepada siswa 36 10 27,78

11
No Uraian F B %
27 Guru selalu memberikan pengayaan bagi siswa yang tuntas 36 8 22,22
28 Guru selalu melaksanakan pembelajaran remedial 36 3 8,33
29 Guru senantiasa menyiapkan hasil evaluasi sebagai patokan 36 8 22,22
dalam merencanakan pembelajaran berikutnya
Sumber: Data diolah

Dari Tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa Dari keseluruhan pelaksanaan


sekitar 50% ke atas guru akuntansi: (a) telah pembelajaran oleh guru akuntansi, sekitar
menganalisis materi berdasarkan fakta, konsep, dibawah 50%, bahkan masih 22,22% hingga
prinsip dan pemecahan masalah sesuai dengan 8,33% yang masih perlu dilaksanakan dengan
KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang ada, dilaksanakan secara optimal.
(b) telah menyelenggarakan kegiatan dengan
3. Permasalahan yang Berkaitan dengan
urutan yang logis, (c) setiap mengajar selalu
Evaluasi
menggunakan model dan metode pembelajaran
dengan memperhatikan situasi kelas, Permasalahan mendasar yang berkaitan
kelengkapan kelas, sifat bahan pembelajaran, dengan evaluasi dan tindak lanjut yaitu para guru
kemampuan siswa dan guru, (d) pemecahan seharusnya selalu mengevaluasi baik
masalah dalam kegiatan pembelajaran ditentukan pembelajaran sedang berlangsung maupun pada
oleh peserta didik sendiri sedang guru hanya akhir pembelajaran selesai dan guru selalu
sebagai motivator, (e) dalam melaksanakan memberikan tugas latihan;
pembelajaran selalu tepat waktu, (f) guru selalu Secara umum evaluasi atau penilaian
memberikan tugas kepada siswa setiap akhir dalam pembelajaran berfungsi untuk mengetahui
pembelajaran, (g) dalam melaksanakan evaluasi, efektiivitas perencanaan dan proses
guru senantiasa menggunakan soal-soal yang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Adapun
bersumber dari bank soal, permasalahan guru Akuntansi dalam
mengevaluasi pembelajaran disajikan pada Tabel
5 berikut.
Tabel 5 Permasalahan Guru dalam Mengevaluasi Pembelajaran

NO URAIAN F B %
1 Setiap pelaksanaan pembelajaran guru selalu melakukan evaluasi 36 36 100
formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem
pembelajaran yang sedang kita kembangkan.
2 Guru dalam memeriksa hasil tes, selalu mengomentari pekerjaan 36 6 16,67
siswa baik yang mendapat nilai bagus maupun nilai kurang
3 Guru menanyakan masalah-masalah yang siswa hadapi dalam 36 10
kegiatan belajar guna untuk menuntaskan belajar siswa
4 Agar peserta didik lebih termotivasi, dalam pembelajaran, Guru 36 6 16,67
perlu memberikan hadiah/ pujian kepada siswa yang berprestasi.
5 Bimbingan yang diberikan Guru akan membuat kepercayaan diri 36 6 16,67
siswa dapat meningkat dan menambah bersemangat belajar mereka
Sumber: Data diolah
pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk
Dari tabel 5 di atas dapat dijelaskan memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang
bahwa walaupun para guru akuntasi di laksanakan. Namun hal lainnya yang masih
menunjukkan bahwa sekitar 100% telah jarang dilaksanakan seperti (a) dalam memeriksa
melaksanakan evaluasi formatif dalam hasil tes, guru selalu mengomentari pekerjaan

12
siswa baik yang mendapat nilai bagus maupun keseluruhan pelaksanaan pembelajaran oleh
nilai kurang, (b) Guru menanyakan masalah- guru akuntansi, sekitar dibawah 50%, bahkan
masalah yang siswa hadapi dalam kegiatan masih 22,22% hingga 8,33% yang masih
belajar guna untuk menuntaskan belajar siswa, perlu dilaksanakan dengan dilaksanakan
(c) agar peserta didik lebih termotivasi, dalam secara optimal.
pembelajaran, Guru perlu memberikan hadiah/ 3. Permasalahan mendasar yang berkaitan
pujian kepada siswa yang berprestasi, dan (d) dengan evaluasi dan tindak lanjut bahwa
bimbingan yang diberikan guru akan membuat walaupun para guru akuntasi menunjukkan
kepercayaan diri siswa dapat meningkat dan bahwa sekitar 100% telah melaksanakan
menambah semangat belajar siswa. evaluasi formatif dalam pembelajaran dan
Seorang guru dapat dikatakan berhasil hasilnya digunakan untuk memperbaiki
dalam memberikan pembelajaran apabila telah sistem pembelajaran yang sedang di
terjadi perubahan tingkah laku para peserta didik laksanakan. Namun hal lainnya yang masih
atau pengetahuan peserta didik ke arah yang jarang dilaksanakan seperti (a) dalam
lebih positif atau lebih baik. Oleh karena itu, memeriksa hasil tes, guru selalu
guru memiliki andil yang sangat besar dalam mengomentari pekerjaan siswa baik yang
keberhasilan peserta didiknya. Oleh sebab itu, mendapat nilai bagus maupun nilai kurang,
sangat penting bagi seorang guru mengevaluasi (b) Guru menanyakan masalah-masalah yang
siswanya dengan cara yang baik dan objektif. siswa hadapi dalam kegiatan belajar guna
Sesuai dengan salah satu peran guru yang untuk menuntaskan belajar siswa, (c) agar
disebutkan bahwa guru merupakan evaluator peserta didik lebih termotivasi, dalam
artinya, untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran, Guru perlu memberikan
belajar dilakukan, selain itu guru juga harus hadiah/ pujian kepada siswa yang
dapat mengoreksi apakah cara pembelajarannya berprestasi, dan (d) bimbingan yang
harus diperbaiki atau tetap dipertahankan. diberikan guru akan membuat kepercayaan
diri siswa dapat meningkat dan menambah
KESIMPULAN
semangat belajar siswa.
Berdasarkan data-data hasil penelitian,
permasalahan yang mendasar pada pembelajaran Saran
Akutansi pada SMK di Sulawesi Tenggara Setelah melakukan pengkajian atas hasil
adalah: penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini,
maka terdapat beberapa saran yang dapat
1. Permasalahan mendasar yang berkaitan dikemukakan baik kepada guru itu sendiri,
dengan perencanaan program pembelajaran kepala sekolah serta pihak-pihak lainnya yang
menunjukkan angka persentase 100%, berkepentingan sebagaimana diuraikan berikut
namun sesungguhnya setiap guru akuntansi ini.
dalam pembuatan RPP dilakukan dengan 1. Bagi guru akuntansi, setiap hendak
cara mengkopi paste RPP yang sudah ada. melaksanakan pembelajaran di SMK
Pembuatan perangkat pembelajaran sepatutnya dapat mendesain perencanaan
semacam ini mengindikasikan hanya untuk pembelajaran dengan matang dan
kelengkapan administrasi belaka bukan professional, karena kompetensi perancangan
sebagai pedoman atau panduan dalam pembelajaran yang baik merupakan
pelaksanaan pembelajaran. Padahal rencana perwujudan dari tugas keprofesionalan
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang seorang guru.
sebenarnya berfungsi sebagai acuan atau 2. Kepala sekolah juga perlu memberikan
pedoman bagi guru dalam melaksanakan pemahaman dan pengertian tentang
pembelajaran di kelas. kompetensi secara utuh kepada para guru
2. Permasalahan mendasar yang berkaitan sehingga terbangun kompetensi dalam dirinya.
dengan pelaksanaan pembelajaran meliputi Menyiapkan sarana dan media pembelajaran
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dari yang memadai dan didukung dengan

13
pemberian insentif untuk memotivasi para Kusnandar, 2007. Guru Profesional
guru dalam menyelenggarakan pembelajaran Implementasi KTSP dan Sukses dalam
yang berkualitas. Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajagrafindo
3. Model pembelajaran yang dihasilkan dalam Persada.
penelitian ini masih memiliki berbagai Majid Abdul, 2008. Perencanaan Pembelajaran:
keterbatasan, baik dari segi efektivitas Mengembangkan Standar Kompetensi
perencanaannya hingga pada pelaksanaannya Guru. Bandung; Remaja Rosdakarya.
maupun pada tataran evaluasi dan tindak Munthe, Bermawy, 2009. Desain Pembelajaran.
lanjut dalam pembelajaran, untuk itu bagi Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
peneliti selanjutnya yang berkenan dengan Musselman, A.V., Hanna, J.M., weaver, H.D., &
pengembangan model pembelajaran Kaluza, J.H., 1979. Methods of
akuntansi yang telah dihasilkan, kiranya teaching accounting. New York:
dapat diteliti kembali dengan lebih Gregg Division/Mccraw-Hill Bokk Co.
mendalam sehingga dapat dihasilkan model Renstra Depdikbud 2004-2009
pembelajaran yang efektif dan lebih baik Robert Gagne, Leslie, J. Brigg (Principle of
lagi. Instructional Design). New York:
4. Untuk memperdalam dan memperluas Harcourt Brace Jovanovich College
temuan-temuan penelitian tersebut, maka Publihers.
perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan Romiszowki, A.J., 1981. Designing Instructional
kaitan permasalahan yang sama dengan System, Decision Making in Course
maksud untuk meningkatkan kompetensi Planing and Curriculum Design, New
pedagogik para guru akuntansi. Dapat dikaji York: Kogan Page Nichosls
dari segi kompetensi pedagogik guru sebagai Publishing.
desainer, implementator, dan evaluator dalam Sadiman, Arief S., 1996, Media Pendidikan,
kegiatan pembelajaran. Agar diharapkan Pengertian, Pengembangan dan
dapat memberikan khasanah dan pengalaman Pemanfaatannya, Jakarta: PT
kepada para guru dalam melaksanakan tugas RajaGrafindo Persada.
sebagai pengemban pembelajaran di sekolah. Sanjaya, Wina. H. 2008. Kurikulum dan
Pembelajaran. Teori dan Praktek
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Ali Mohamad, 1982, Penelitian Kependidikan
Kencana.
Prosedur & Strategi, Bandung :
Sanjaya, W, 2008, Strategi Pembelajaran
Angkasa
Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Aqid, Zaenab, 2002. Penelitian Tindakan Kelas
Jakarta: Kencana.
Untuk Guru. Bandung: YramaWidya.
Sudjana, S. H.D. 2001. Metode dan Teknik
Degeng, I. N.S. 1989. Ilmu pengajaran:
Pembelajaran Partisipatif. Bandung:
taksonomi variabel. Jakarta:
Falah Production.
Ella Yulaelawati, 2004. Kurikulum dan
Sudjana, Nana, 1990. Penilaian Hasil Proses
Pembelajaran, Bandung: Pakar Raya.
Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gagne, Robert M..1977, The condition of
Sunaryo, 1989, strategi Belajar Mengajar Ilmu
Learning, New York Holt, Rinchart
Pengetahuan Sosial, Malang Penerbit
And Winston.
IKIP Malang.
Kim Watty, Satoshi Sugahara, Nadana
Swanson, M.R., Ross, E.K., & Hanson, D.R.
Abayadeera, Luckmika Perera, Jade
1984. Accounting: Learning and
McKay, 2014. "Towards a Global
instructuon. USA: South-Western
Model of Accounting Education",
Publishing.
Accounting Research Journal, Vol. 27
Winkel, W.S. 1987. Psikologi pengajaran.
Iss: 3, pp.286 - 300
Jakarta: Gramedia.
.

14

Anda mungkin juga menyukai