Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP - PRINSIP PENGAWASAN / PENGENDALIAN

1. Definisi Controlling ( Pengawasan/Pengendalian)


Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai
dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan merupakan proses
untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa
yang telah direncanaka.
Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan
mengukur deviasi-deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin
bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan
efisien.
George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi
apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan
apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu
merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga
membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan
organisasi.
Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui
manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan perencanaannya.

2. Tujuan Pengawasan / Controlling


Adapun tujuannya adalah:
a. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan.
b. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan. Mendapatkan
cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik.
c. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas
organisasi.
d. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi.
e. Meningkatkan kinerja organisasi.
f. Memberikan opini atas kinerja organisasi.
g. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah
pencapaian kerja yang ada.
h. Menciptakan terwujudnya organisasi yang bersih.

3. Asas- Asas Controlling


Harold Koontz dan Cyril O’Donnel menetapkan asas pengawasan sebagai
berikut :
a) Asas tercapainya tujuan (Principle of assurance of objective), pengawasan
harus ditujukan kearah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan
perbaikan (koreks) untuk menghindari penyimpangan-
penyimpangan/deviasi dari perencanaan.
b) Asas efisiensi pengawasan (principle of efficiency of control). Pengawasan
itu efisien bila dapat menghindari deviasi-deviasi dari perencanaan,
sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang diluar dugaan.
c) Asas tanggung jawab pengawasan (principle of control responsibility).
Pengawasan hanya dapat dilaksanakan apabila manager bertanggung
jawab penuh terhadap pelaksanaan rencana.
d) Asas pengawasan terhadap masa depan (principle of future control).
Pengawasan yang efektif harus ditujukan kearah pencegahan
penyimpangan perencanaan yang akan terjadi baik pada waktu sekarang
maupun masa yang akan datang.
e) Asas pengawasan langsung (principle of direct control). Teknik kontrol
yang paling efektif ialah mengusahakan adanya manager bawahan yang
berkualitas baik. Pengawasan itu dilakukan oleh manager atas dasar bahwa
manusia itu sering berbuat salah .Cara yang paling tepat untuk menjamin
adanya pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan ialah mengusahakan
sedapat mungkin para petugas memiliki kualitas yang baik.
f) Asas refleks perencanaan (principle of replection of plane). Pengawasan
harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan
susunan perencanaan.
g) Asas penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational
suitability). Pengawasan harus dilakukan sesuai dengan struktur
organisasi. Manager dan bawahannya merupakan sarana untuk
melaksanakan rencana. Dengan demikian pengawasan yang efektif harus
disesuaikan dengan besarnya wewenang manager, sehingga mencerminkan
struktur organisasi.
h) Asas pengawasan individual (principle of individuality of control).
Pengawasan harus sesuai dengan kebutuhan manager. Teknik kontrol harus
ditunjukan terhadap kebutuhan-kebutuhan akan informasi setiap manager.
Ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu berbeda satu sama lain,
tergantung pada tingkat dan tugas manager.
i) Asas standar (principle of standard). Control yang efektif dan efisien
memerlukan standar yang tepat, yang akan dipergunakan sebagai tolak
ukur pelaksanaan dan tujuan yang tercapai.
j) Asas pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point control).
Pengawasan yang memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap
faktor-faktor yang strategis dalam perusahaan.
k) Asas pengecualian (the exception principle). Efisien dalam control
membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadapfaktor
kekecualian. Kekecualian ini dapat terjadi dalam keadaan tertentu ketika
situasi berubah/atau tidak sama.
l) Asas pengawasan fleksibel (principle of flexibility of control).
Pengawasan harus luwes untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan
rencana.
m) Asas peninjauan kembali (principle of review). Sistem kontrol harus
ditinjau berkali-kali agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai
tujuan.
n) Asas tindakan (principle of action). Pengawasan dapat dilakukan apabila
ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan
rencana, organisasi, staffing dan directing.

4. Jenis Controlling
Berdasarkan bagian yang akan diawasi pengawasan dibedakan atas :
a) Pengendalian karyawan (Personal control).
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan
kegiatan pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan perintah,
rencana, tata kerja, absensi pegawai dan lain-lain.
b) Pengendalian keuangan (financial control)
Pengendalian ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut
keuangan,tentang pemasukan dan pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan
termasuk pengendalian anggaranya.
c) Pengendalian produksi (Production control).
Yaitu pengendalian yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan
kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau
rencananya.
d) Pengendalian waktu (Time control)
Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah
waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan
rencana.
e) Pengendalian teknis (Technical control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang
berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan.
f) Pengendalian kebijaksanaan (Policy control).
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah
kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang
digariskan.
g) Pengendalian penjualan (Sales control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang
dihasilkan terjual sesuai rencana yang ditentukan.
h) Pengendalian inventaris (inventory control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah inventaris
perusahaan masih ada semuanya atau ada yang hilang.
i) Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah semua inventaris
perusahaan dan kantor terprlihara atau tidak,dan mengetahui kerusakan.
5. Proses Pengawasan / Controlling
1) Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
Tahap pertama dalam pengendalian adalah penetapan standar
pelaksanaan. Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran
yang dapat digunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil.
Standar adalah kriteria-kriteria untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan.
Kriteria tersebut dapat dalam bentuk kuantitatif ataupun kualitatif.
Standar pelaksanaan (standard performance) adalah suatu pernyataan
mengenai kondisi-kondisi yang terjadi bila suatu pekerjaan dikerjakan
secara memuaskan.

Standar pelaksanaan pekerjaan bagi suatu aktifitas menyangkut kriteria:


ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas. Tipe bentuk standar yang umum
adalah:
a) Standar-standar fisik, meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah
langganan, atau kualitas produk.
b) Standar-standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan
mencakup biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan
penjualan, dan lain-lain.
c) Standar-standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu
suatu pekerjaan harus diselesaikan.

2) Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan


Penentuan standar akan sia-sia bila tidak disertai berbagai cara untuk
mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua
dalam pengendalian adalah menentukan pengukuran pelaksanaan
kegiatan secara tepat.

3) Pengukuran pelaksanaan kegiatan


Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan
pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang
dan terus-menerus. Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran
pelaksanaan yaitu pengamatan (observasi), laporan-laporan (lisan dan
tertulis), pengujian (tes), atau dengan pengambilan sampel.

4) Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan


Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan
nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah
ditetapkan.

5) Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan


Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini
harus diambil. Tindakan koreksi mungkin berupa:
a. Mengubah standar mulu-mulu (barangkali terlalu tinggi atau terlalu
rendah)
b. Mengubah pengukuran pelaksanaan
c. Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan
penyimpangan-penyimpangan.

6. Cara - Cara Pengawasan / Controlling


1) Pengawasan Langsung
Pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer.
Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui
apakah apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang
dikehendakinya.
KEBAIKAN :
a. Jika ada kesalahan dapat diketahui sedini mungkin,sehingga
perbaikanya dilakukan dengan cepat.
b. Akan terjadi kontak langsung antara bawahan dan atasan,sehingga akan
memperdekat hubungan antara atasan dan bawahanya.
c. Akan memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan,karena merasa
diperhatikan atasanya.
d. Akan tertampung sumbangan pikiran dari bawahan yang mungkin bisa
berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.
e. Akan dapat menghindari timbulnya kesan laporan “asal Bapak senang”
(ABS).
KEBURUKAN :
a. Waktu seorang manajer banyak tersita,sehingga waktu untuk pekerjaan
lainya berkurang,misalnya planning lain-lainya.
b. Mengurangi inisiatif bawahan,karena mereka merasa bahwa atasanya
selalu mengamatinya.
c. Ongkos semakin besar karena adanya biaya perjalanan dan lain-lainya.
Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi
langsung,observasi di tempat (on the spot observation) dan laporan di
tempat (on the spot report).

2) Pengawasan Tidak Langsung


Pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan baik secara
lisan maupun tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasi-hasil yang
dicapai.
KEBAIKAN :
a. Waktu manajer untuk mengerjakan tugas-tugas lainya semakin
banyak,misalnya perencanaan, kebijaksanaan dan lain-lain.
b. Biaya pengawasan relatif kecil.
c. Memberikan kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam
melaksanakan pekerjaan.
KEBURUKAN :
a. Laporan kadang-kadang kurang objective,karena ada kecendrungan
untuk melaporkan yang baik-baik saja.
b. Jika ada kesalahan-kesalahan terlambat mengetahuinya,sehingga
perbaikanya pun terlambat.
c. Kurang menciptakan hubungan-hubungan antara atasan dan bawahan.

3) Pengawasan berdasarkan kekecualian


Pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar
biasa dari hasil atau standar yang diharapkan,pengendalian ini dilakukan
dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.

7. Sifat dan Waktu Pengawasan Controlling


Sifat dan waktu pengendalian/control dibedakan atas :
1) Preventive control, pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan
dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan
dalam pelaksanaannya.
Cara melakukannya:
a. Menentukan proses pelaksanaan pekerjaan
b. Membuat peraturan dan pedoman pelaksanaan pekerjaan itu
c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pelaksanaan pekerjaan
d. Mengorganisasi segala macaam kegiatan
e. Menentukan jabatan, job description, authority, dan responsibility bagi
setiap karyawan
f. Menetapkan sistem koordinasi pelaporan dan pemeriksaan
g. Menetapkan sanksi bagi karyawan yang membuat kesalahan
preventive control ini adalah pengendalian yang terbaik karena dilakukan
sebelum terjadi kesalahan.

2) Repressive control, pengendalian yang dilakukan setelah terjadi kesalahan


dalam pelaksanaannya, agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi di
waktu yang akan datang. Cara melakukannya:
a. Membandingkan antara hasil dengan rencana
b. Menganalisis sebab-sebab yang menimbulkan kesalahan dan mencari
tindakan perbaikannya
c. Memberikan penilaian terhadap pelaksananya, jika perlu dikenakan
sanksi hukuman kepadanya
d. Menilai kembali prosedur-prosedur pelaksanaan yang ada
e. Mengecek kebenaran laporan yang dibuat oleh petugas pelaksana
f. Jika perlu meningkatkan keterampilan atau kemampuan pelaksana
melalui training atau education.
3) Pengendalian saat proses dilakukan, jika terjadi kesalahan segera
diperbaiki.
4) Pengendalian berkala, pengendalian yang dilakukan secara berkala.
5) Pengendalian mendadak, pengawasan yang dilakukan secara mendadak
untuk mengetahui apa pelasakanaan atau peraturan-peraturan yang ada
dilaksanakan dengan baik.Pengendalian mendadak ini sekali-kali perlu
dilakukan,supaya kedisiplinan karyawan tetap terjaga dengan baik.
6) Pengamatan melekat, pengendalian yang dilakukan mulai dari sebelum,
saat, dan sesudah kegiatan dilakukan.

8. Tipe- tipe Controlling


Ada tiga tipe dasar dalam controlling (pengawasan) yaitu :
a. Pengawasan pendahuluan (Feedforward Control)
Pengawasan ini sering disebut juga dengan Steering Control. Ini dirancang
untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan
dari standar dan tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu
tahap diselesaikan (kegiatan belum dilaksanakan).
b. Pengawasan Concurrent
Pengawasan concurrent maksudnya pengawasan yang dilakukan
bersamaan dengan melakukan kegiatan. Pengawasan ini sering disebut
pengawasan “ Ya-Tidak “, screening control, “berhenti terus” dilakukan
selama suatu kegiatan berlangsung.
c. Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control)
Pengawasan ini biasa juga dikenal sebagai “Past-Action Control” yang
mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan dan
pengukuran ini dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Ketiga bentuk pengawasan ini sangat berguna bagi manajemen karena
memungkinkan manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap dapat
mencapai tujuan.
9. Alat Fungsi Controlling
1) Budget
Adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang
disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Apabila tidak sesuai dengan budget,
baik pemerimaan maupun pengeluaran maupun hasil yang diperoleh maka
perusahaan itu tidak efektif karena terdapat penyimpangan.
Tipe-tipe budget:
a. Sales budget
b. Production budget
c. Cost Production Budget
d. Step budget, berhubungan dengan production budget dan menunjukkan
bermacam-macam tingkat tingkat produksi
e. Purchasing budget
f. Personnel budget
g. Cash & Financial budget
h. Master budget (budget keseluruhan)

2) Non-Budget
Alat pengenalian non budget:
a. Personal observation, pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan
perusahaan terhadap para bawahan yang sedang bekerja.
b. Report, laporan yang dibuat oleh para manajer.
c. Financial statement, daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari
Balance sheet dan Income Statement.
d. Statistic, merupakan pengumpulan data, informasi, dan kejadian yang tealh
berlalu.
e. Break event point, suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan
tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi.
f. Intenal Audit, pengendalian yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan
yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang
menyangkut masalah keuangan.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN

A. Fungsi Manajemen Dikaitkan dengan Teknologi Informasi


Peranan teknologi informasi bagi perusahaan sangatlah penting. Penerapan
teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki
tujuan yang berbeda karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk
mendukung kepentingan usahanya. Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan
persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi sehingga penerapan TI
bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools,
dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait pada
visi, misi dan tujuan perusahaan. Namun seringkali penerapan TI menjadi
gagal karena banyak proyek TI yang selalu tertunda dan berlarut-larut
sehingga telah menghabiskan banyak dana tetapi tidak membuahkan hasil.
Studi kasus :
seperti yang pernah dilakukan oleh Toyota motor sales yang menunda proyek
implementasi ERP PeopleSoft dan pengembangan sistem inventori suku
cadang. Sehingga sebuah perusahaan seharusnya lebih mampu lagi untuk
mengetahui apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan serta
menekankan pada aspek keselarasan dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai.
Struktur organisasi bisnis dan proses manajemen yang baik juga merupakan
kunci sukses keberhasilan penerapan TI, sehingga faktor leadership menjadi
tantangan sekaligus hambatan pada analisis dan banyak perusahaan karena
terkadang eksekutif puncak tak memiliki visi terhadap investasi TI-nya.
Salah satu aplikasi TI yang popular adalah ERP. Enterprise Resource
Planning (ERP) software adalah Aplikasi yang mendukung seluruh proses
bisnis suatu organisasi. Aplikasi ERP terdiri dari beberapa bagian, seperti:
Marketing dan Penjualan (Sales), Produksi, Stok (Inventory), Keuangan dan
Akunting (Finance dan Accounting), Sumber Daya Manusia / SDM (Human
Resources / HR) dan bidang-bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Aplikasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang
diperlukan, contohnya penyesuaian aplikasi untuk operasional produksi dan
pengembangan atau perbaikan yang dibutuhkan. Aplikasi ERP sebagai
aplikasi yang terintegrasi mudah untuk digunakan dari bagian Marketing,
Produksi, sampai dengan Akunting. Aplikasi akan bekerja untuk menciptakan
pengendalian intern (Internal Control) dalam operasional sehari hari yang
berfungsi untuk menciptakan internal kontrol yang efektif dan mengurangi
biaya untuk meningkatkan profit.

B. Teknologi Informasi dalam Pengawasan

1. Informasi Manajemen Memudahkan Pengawasan

Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi.


Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik
yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut
maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh
sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam
perusahaan.
Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan
baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen
perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta
menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem
informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen
perusahaan dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi
memegang peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin
adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa
mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan
pada penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan
keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan.
Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan
dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas
organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai
dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat
organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan
taktis.

2. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasis Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan


kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Lebih lengkapnya Sistem Informasis
Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu,
dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu
diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern,
untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.

Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan dari sistem-sistem


informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari
sistem-sistem informasi sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),


menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system),
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-
kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management
information system).
4. Sistem informasi personalia ( personnel information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian ( purchasing information systems).
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and
development information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems). Semua
sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat
bawah (lower level management )

3. Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi Terhadap Pengawasan

Pemberian tugas secara langsung kepada bawahan, sehingga bawahan


dapat terlatih dengan baik dari sisi keterampilan atau mentalnya untuk
dapat merumuskan masalah secara sederhana dan sistematis, serta
memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik.

Dengan adanya jalur komunikasi yang lebih pendek, maka setiap bawahan
bisa menuangkan ide-idenya melalui email, blog, situs, jejaring social, dan
lain sebagainya. Sehingga atasan dapat mengaksesnya sewaktu-waktu
tanpa harus menunggu laporan dari jajaran di bawahnya. Bagi pihak
bawahan juga akan semakin termotivasi dan lebih merasa percaya diri
dalam menuangkan ide-ide segarnya.

4. Dampak Teknologi Informasi Terhadap Kinerja

Persaingan antar perusahaan telah mendorong perusahaan untuk


melakukan peningkatan efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan
tersebut serta membangun daya saing atau keunggulan kompetitif. Peranan
teknologi informasi pada perusahaan antara lain di bangunnya sistem
jaringan komputer yang berfungsi untuk membangun sistem informasi
yang terpadu dan terintegritas untuk mengotomatisasi (serba otomatis)
mulai dari proses kehadiran karyawan sistem penggajian, dan mendukung
keputusan promosi sebuah jabatan. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai
media penghubung antara pemasok dengan pabrik dan hubungan dengan
perusahaan lain. Pemasok dapat mengetahui penyetor bahan baku,
melakukan hubungan dengan agen atau rentail, perusahaan dapat
mengetahui kapan harus mengirimkan produk-produknya kepada
distributor, agen, atau retail. Keuntungan teknologi informasi dalam dunia
perusahaan dapat dilihat dari peningkatan etos kerja, hal ini dapat
disebabkan karena penggantian peralatan manual dengan peralatan TIK
dapat memberikan keuntungan dan meningkatkan produktivitas , efisiensi,
kecepatan, dan keakuratan dalam melakukan suatu pekerjaan.

5. Peran Kontrol Anggaran dalam Organisasi

Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan


bagaimana dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun
bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan
laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan
untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang
ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan, anggaran juga
merupakan alat pengawasan.

Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan


organisasi. Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri
merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu
anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan
membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai