Anda di halaman 1dari 1

About Us Forum Event Contact Us Privacy Policy Tabel Top Property Award 2017     

 COVER STORY INVESTMENT & MARKETING DESIGN & INTERIOR THE PROJECT HOT SPOT GLOBAL ETC PEOPLE PRO-DATA FOTO

BREAKING NEWS Adakan Kerja Sama, AEON Indonesia Bikin Fasilitas Retail ala Jepang di Little Tokyo Jababeka

Home Cover Story

5 Konsep Perencanaan Superblok


Posted by Redaksi Property-In.co Date: February 23, 2016 in: Cover Story Leave a comment

Property-In.co – Setiap developer tentu ingin superblok yang dibesutnya bisa berkembang dan direspons positif oleh
masyarakat. Terkait dengan itu, dalam blog miliknya, Ridwan Kamil—arsitek yang kini menjadi Walikota Bandung—
menjelaskan 5 konsep utama yang harus dimiliki sejak perencanaan hingga menjadi sebuah produk yang siap
dipasarkan.

1. Branding
Semakin banyaknya kompetitor menyebabkan kawasan superblok harus memiliki identitas tematik. Dalam hal ini,
superblok Suntec City di Singapura dengan konsep business & trade, Ropponggi Hill di Tokyo yang bertema lifestyle,
dan Cotai di Macau yang berkonsep entertainment bisa dijadikan contoh. Dengan branding kuat seperti itu, kawasan
superblok akan memiliki positioning yang jelas dan berbeda dari kawasan-kawasan lainnya.

2. Mix of Uses
Superblok yang mandiri juga mesti memiliki
konsep tata guna lahan bersifat campuran
(mixed-use), di mana fungsi hunian, publik,
komersial dan rekreasi bisa hadir dalam
satu kawasan.

Selain itu, peruntukan lantai dasar (ground


floor) haruslah digunakan untuk kegiatan
ritel atau fungsi publik yang transparan
secara fisik untuk menjamin hadirnya
aktivitas publik dari pagi hingga malam.

3. Massing Framework
Tata bangunan dalam superblok harus
memiliki kepekaan terhadap konteks urban.
Konsep streetwall, deretan bangunan yang
lurus sejajar, sebaiknya dikombinasikan Suntec City
dengan penggunaan ruang di zona garis
sempadan bangunan (GSB) sebagai jalur
publik aktif.

Satu bangunan tertinggi/unik biasanya diperlukan sebagai landmark yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan lain yang
tidak terlalu menonjol.

4. Efficient Vehicular Circulation


Konsep sirkulasi kendaraan mesti dirancang seefisien mungkin. Strategi terbaik adalah menyediakan transportasi publik
internal yang terhubung dengan jaringan transportasi publik kota.

Konsep drop off untuk kendaraan dan parkir di lantai dasar depan gedung sebaiknya dikurangi. Di beberapa kota di
Asia, konsep basement yang terkoneksi menjadi inovasi dalam konteks manajemen lalu lintas di kawasan superblok.

5. Mulit-layers Pedestrian Linkage


Superblok juga harus menjadi kawasan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Karenanya, inovasi dalam konsep
urban linkage dan air-rights untuk kepentingan pedestrian menjadi penting. Di beberapa kawasan superblok di Hong Pencarian
Kong, jalur pejalan kaki tidak hanya disediakan di lantai dasar, tapi juga di lantai dua yang menembus gedung-gedung di
kawasan tersebut. Search 

Beredar, Edisi Terbaru Majalah Property-in !


share 0  0 0  

 Previous : Next : 
Berkantor di Pesawat Ruang Angkasa 6 Superblok Mewah Di Dunia

About The Author

Redaksi Property-In.co
    

Related posts

Harga Rp50.000(cetak) atau Rp35.000(digital)

Konsisten Dengan Produk Eastpoint Apartment, Apakah Investasi Tanah


Dan Layanan Terbaik Apartemen Untuk Generasi Tetap Seksi?
January 30, 2018 Zaman Now February 03, 2017
January 22, 2018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment...

Your Name (required): Email (required): Website:

Post Comment

Property-In
   
Copyright © 2016 by Property-in Magazine - Marketing Group.

Anda mungkin juga menyukai