Dalam teknik ini, tip probe dengan ketajaman skala atom direkayasa melintasi
sampel untuk menghasilkan peta topologi berdasarkan kekuatan yang ada di
antara ujung dan permukaan. Probe dapat diseret di seluruh sampel (mode
kontak), atau diizinkan melayang tepat di atas (mode kontak tidak), dengan sifat
pastinya dari gaya tertentu yang digunakan untuk membedakan di antara sub
teknik. Resolusi yang sangat tinggi dapat diperoleh dengan pendekatan ini, yang
bersama dengan kemampuan untuk memetakan sampel sesuai dengan sifat selain
ukuran, misalnya daya tarik koloid atau ketahanan terhadap deformasi,
menjadikan AFM sebagai alat yang berharga (Mukherjee et al., 2009)
Dinamis Light Scattering (DLS)
DLS, juga dikenal sebagai PCS atau Quasi-Elastic Light Scattering (QELS)
mencatat variasi intensitas cahaya yang tersebar pada skala waktu mikrodetik
Variasi ini diakibatkan oleh gangguan cahaya yang tersebar oleh partikel
individual di bawah pengaruh gerak Brown, dan diukur dengan kompilasi
fungsiautokorelasi. Kelebihan metode ini adalah kecepatan analisis, kurangnya
kalibrasi dan sensitivitas yang dibutuhkan terhadap partikel submikrometer.
Keunggulan metode ini adalah kecepatan analisis, kurangnya kalibrasi yang
dibutuhkan, dan sensitivitas terhadap partikel submikrometer. (Mukherjee et al.,
2009)
DAFTAR PUSTAKA
Amalia A., Mahdi jufri dan Affionora Anwar., 2015 Preparasi dan Karakterisasi
Sediaan Solid Lipid Nanoparticle (SLN) Gliklazid, Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia Vol. 13, No. 1
Mukherjee S., S. Ray dan Thakur R.S., 2009, Solid Lipid Nanoparticles: A
Modern Formulation Approach In Drug Delivery System, Indian Journal
of pharmaceutical sciences,