Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik

Penetapan Distribusi Ukuran Partikel.


Penentuan ukuran partikel, distribusi ukuran partikel dan indeks polidispersi
dilakukan dengan cara mendispersikan SLN di dalam air suling dengan
perbandingan 1:15 (v/v) pada suhu 25 °C. Pengukuran distribusi ukuran partikel
dan indeks polidispersi dilakukan menggunakan alat particle size
analyzer(Amalia, dkk 2015)

Penetapan Potensial Zeta.


Nilai potensial zeta diukur menggunakan zeta potential analyzer pada suhu 25 °C.
Sampel di dilusi menggunakan air destilasi sebelum analisis dan konduktivitas
dari larutan ditingkatkan menjadi 50 μS/cm menggunakan larutan
natrium klorida untuk pengukuran potensial zeta (Amalia, dkk 2015)

Pengujian Morfologi Nanopartikel.


Mikroskop transmisi elektron digunakan untuk menguji morfologi nanopartikel.
Sebelum dilakukan pengujian, padatan SLN didispersikan terlebih dahulu dalam
air suling dispersi partikel yang lebih baik dan untuk mencegah aglomerasi dari
partikel. Sebanyak 1 tetes larutan SLN disebar ke atas carbon-coated copper grid
yang kemudian dikeringkan pada suhu kamar untuk analisis TEM. (Amalia, dkk
2015)

Uji Kelarutan Gliklazid.


Uji laju pelarutan dilakukan terhadap gliklazid dan SLN gliklazid yang telah
dikeringkan. Ditimbang 32 mg gliklazid dan 1,5 g SLN gliklazid kemudian
dimasukkan ke dalam gelas piala 100 mL yang telah berisi 100 mL air suling,
kemudian dilarutkan dengan bantuan magnetic stirrer pada suhu 37 ± 0,5 °C
selama 1 jam dengan kecepatan 100 rpm. Larutan kemudian disaring dan
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum (Amalia,
dkk 2015)

Atomic Force Microscopy (AFM)

Dalam teknik ini, tip probe dengan ketajaman skala atom direkayasa melintasi
sampel untuk menghasilkan peta topologi berdasarkan kekuatan yang ada di
antara ujung dan permukaan. Probe dapat diseret di seluruh sampel (mode
kontak), atau diizinkan melayang tepat di atas (mode kontak tidak), dengan sifat
pastinya dari gaya tertentu yang digunakan untuk membedakan di antara sub
teknik. Resolusi yang sangat tinggi dapat diperoleh dengan pendekatan ini, yang
bersama dengan kemampuan untuk memetakan sampel sesuai dengan sifat selain
ukuran, misalnya daya tarik koloid atau ketahanan terhadap deformasi,
menjadikan AFM sebagai alat yang berharga (Mukherjee et al., 2009)
Dinamis Light Scattering (DLS)
DLS, juga dikenal sebagai PCS atau Quasi-Elastic Light Scattering (QELS)
mencatat variasi intensitas cahaya yang tersebar pada skala waktu mikrodetik
Variasi ini diakibatkan oleh gangguan cahaya yang tersebar oleh partikel
individual di bawah pengaruh gerak Brown, dan diukur dengan kompilasi
fungsiautokorelasi. Kelebihan metode ini adalah kecepatan analisis, kurangnya
kalibrasi dan sensitivitas yang dibutuhkan terhadap partikel submikrometer.
Keunggulan metode ini adalah kecepatan analisis, kurangnya kalibrasi yang
dibutuhkan, dan sensitivitas terhadap partikel submikrometer. (Mukherjee et al.,
2009)

Nuklir Magnetik Resonansi (NMR)


NMR digunakan untuk menentukan ukuran dan sifat nanopartikel. Selektivitas yang
diberikan oleh pergeseran kimia melengkapi kepekaan terhadap mobilitas molekuler
untuk memberikan informasi mengenai status fisikokimia komponen dalam partikel nano.
(Mukherjee et al., 2009)

DAFTAR PUSTAKA
Amalia A., Mahdi jufri dan Affionora Anwar., 2015 Preparasi dan Karakterisasi
Sediaan Solid Lipid Nanoparticle (SLN) Gliklazid, Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia Vol. 13, No. 1

Mukherjee S., S. Ray dan Thakur R.S., 2009, Solid Lipid Nanoparticles: A
Modern Formulation Approach In Drug Delivery System, Indian Journal
of pharmaceutical sciences,

Anda mungkin juga menyukai