Anda di halaman 1dari 28

HAMPARAN PEMANDANGAN MENGERIKAN PRODUK KLONING YANG GAGAL

Oleh DANANG WIJIASMARA

MADRASAH ALIAH NEGERI I KENDARI 2011

HALAMAN PENGESAHAN

HAMPARAN PEMANDANGAN MENGERIKAN PRODUK KLONING YANG GAGAL

Dinyataan dapat diterima sebagai Karya Tulis Tugas Bahasa Indonesia pada jurusan IPA kelas XI, Madrasah Aliah Negeri 1 kendari

Guru Pembimbing I

Guru Pembimbing II

Syamsil Nardi S.Pdi

Rahmad S.Pd, M.Pd

KATA PENGANTAR
Hanya milik Tuhan Semesta Alam, ilmu dan dengan kemurahan- Nya kita mendapatkan limpahan ilmu milik-Nya untuk mengolah sebagian kekayaan yang diberikan kepada kita. Sungguh sayang, jika kekayaan yang telah dibentangkan di hadapan kita tidak dimanfaatkan dengan optimal. Bukan berarti dimanfaatkan secara berlebihan sehingga menimbulkan kerugian bagi umat manusia serta mahkluk makhluk ciptaan-Nya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan karya tulis ini yaitu Bapak Syamsil Nardi sebagai pembimbing I dan Bapak Rahmad sabagai pembimbing II dan semua temanteman yang mendukung penulisan karya tulis ilmiah ini hingga selesai. Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Kendari, September 2011

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 2 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 2 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bioteknologi .................................................................................................... 3 2.1.1 Bioteknologi Konvensional (Tradisional)............................................. 3 2.1.2 Bioteknologi .......................................................................................... 3 2.2 Kloning............................................................................................................ 4 2.2.1 Reproduksi Kloning .............................................................................. 4 2.2.2 Terapi Kloning ...................................................................................... 4 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian............................................................................................ 5 3.2 Data dan Sumber Data .................................................................................... 5 IV. PEMBAHASAN 4.1 Produk Kloning ............................................................................................... 15 4.2 Keberhasilan Kloning pada Manusia .............................................................. 21 4.3 Cara menanggulangi dampak dari cloning ...................................................... 24 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 25 5.2 Saran ................................................................................................................ 25 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kloning adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan bioteknologi modern yang memanfaatkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme untuk menciptakan individu baru Kata kloning diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga dibentuk dari kata bahasa Yunani, ("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif. Ilmu pengetahuan kloning sangat berkembang pesat dan sangat diminati oleh sejumlah ilmuan. Berbeda dengan bayi tabung yang mengambil sel sperma dan menyuntikannya ke sel telur indukan, kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang menggunakan salinan DNA untuk menciptakan individu baru. Oleh
karena itu kloning sangat berbahaya, karena dengan kloning kita dapat melahirkan makhluk hidup yang sudah mati dan dari hasil penelitian oleh para ilmuwan hasil dari kloning kebanyakan hidup abnormal

Kloning juga telah membawa berbagai kerugian bagi umat manusia contohnya produk-produk hasil kloning yang gagal, banyak mengaktifkan Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mematikan. Untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi sejumlah negara melarang dilakukannya penelitian yang berkaitan dengan bioteknologi

1.2. Rumusan Masalah Apakah dampak yang ditimbulkan dari perkembangbiakan menggunakan metode kloning? Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerugian dari hasil produk kloning ?

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari pembahasan ini yaitu agar kita dapat mengetahui apa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari perkembangbiakan menggunakan metode kloning. Kita juga dapat mengetahui mengapa kloning banyak mendapatkan pro dan kontra dari sejumlah kalangan serta bagaimana cara mencegah timbulnya kerugian dari hasil produk kloning

1.4. Manfaat Penelitian 1. Mengetahui dampak dari penggunaan kloning 2. Mengetahui mengapa kloning banyak mendapatkan pro dan kontra dari sejumlah kalangan 3. Mengetahui cara penanggulangan dampak negative dari hasil produk kloning

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bioteknologi
Bioteknologi adalah teknologi yang menggunakan organisme hidup atau bagian organisme hidup untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.(Syamsuri, Istamar)

2.1.1 Biotenologi Konvensional (Tradisional)


Bioteknologi konvensional biasanya hanya bardasarkan pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun, tanpa memahami prinsip ilmiahnya, contohnya : dalam pembuatan tempe, roti, acar dll.(Syamsuri, Istamar)

2.1.2 Bioteknologi Modern


Bioteknologi modern adalah penelitian terhadap proses yang terjadi di dalam tubuh makhlik hidup yang dimanfaatkan, bagaimana raksinya, dan factor apa saja yang mempengaruhi, sehingga dapat diperoleh produk dan jasa dalam jumlah besar dan berkualitas baik Contoh bioteknologi modern, antara lain : Kultur jaringan (membudidayakan jaringan menjadi individu yang punya sifat seperti induk), Inseminasi buatan (proses pembuahan dangan bantuan manusia), Bayi tabung (bayi hasil pembuahan di luar tubuh), Kloning (menbuat salinan DNA yang digunakan untuk menciptakan individu baru), Radiasi (penyinaran dengan gelombang elektromaknetik), Hidroponik (sistem pertanian tanpa tanah), Aeroponik (bercocok tanam dengan akar menggantung di udara tanpa menempel dengan media apapun seperti tanah, air, dll), Rekayasa genetika/rekombinasi gen (Penggabungan gen/DNA yang berasal dari organisme yang berbeda sehingga terbentuk gen/DNA baru).(Syamsuri, Istamar)

2.2 Kloning Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmuilmu hayati.( http://id.wikipedia.org) 2.2.1 Reproduksi Kloning Reproduksi Kloning adalah teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang memiliki DNA inti yang sama seperti hewan lain yang ada saat ini atau sebelumnya. Salah satu hewan yang berhasil di kloning dengan teknologi kloning reproduksi adalah domba Dolly.(http://www.wikipedia.org) 2.2.2 Terapi Kloning Kloning terapi, juga disebut "kloning embrio," adalah memproduksi embrio manusia untuk digunakan dalam penelitian. Tujuan dari proses ini adalah bukan untuk menciptakan manusia kloning, tetapi lebih untuk panen sel induk yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan untuk mengobati penyakit.(http://www.wikipedia.org)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. merupakan metode penelitian yang berusaha Penelitian deskriptif menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, 3.2 Data Dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah jadi atau dipublikasikan untuk umum oleh instansi atau lembaga yang mengumpulkan, mengolah dan menyajikan. Data sekunder ini akan diperoleh dari beberapa lembaga pemerintahan yang terkait diantaranya Kantor Statistik, Kantor Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Tenaga Kerja dan Bappeda Kabupaten Rokan Hilir.

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Produk Kloning Ilmuwan India di negara bagian Haryana berhasil mengkloning sapi menggunakan sel dari embrio. India sebelumnya sukses mengkloning sapi, namun hanya mampu bertahan hidup dalam beberapa pekan saja. Sapi betina yang diberi nama Garima itu memiliki berat 43 kilogram. Sapi itu lahir di National Dairy Research Institute di kota Karnal di Utara India. "Garima sangat sehat dan kami optimis dia akan selamat," kata direktur institut itu AK Srivastava seperti diberitakan dari koran Hindu. India berhasil mengkloning sapi pertama pada Februari, namun mati karena pneumonia hanya dalam beberapa pekan. Sapi itu dibuat menggunakan lapisan telinga sapi betina. Ilmuwan mengkloning Garima menggunakan lapisan foetus menurut aturan kloning tangan kanan, dimana jenis kelamin anak sapi itu bisa dipilih. Srivastava mengatakan India memiliki populasi sapi terbesar di dunia dan kloning bisa meningkatkan persentase binatang unggul dari spesies itu. Sebuah pemandangan mengerikan terhampar di hadapannya. Tubuh manusia dengan anatomi tidak sempurna terkungkung dalam tabung kaca. Tidak hanya satu, tapi banyak. Semua wajahnya sama persis. Ada lagi onggokan daging rusak, dengan raut wajah serupa dengan yang sering ia lihat di cermin. Ellen Ripley tercengang seolah tak percaya. Itu semua adalah hasil kloning dirinya yang gagal. Lalu ada sebentuk tubuh hancur, sementara kepalanya reyot, dengan suara parau memohon, "bunuh akubunuh aku!". Demikian satu adegan dalam film Alien Resurrection, karya sutradara Jean-Pierre Jeunet.

Tidak mustahil pemandangan semacam itu akan terlihat kelak apabila kloning manusia sudah berhasil dilakukan. Namun tampaknya langkah ke arah itu sudah tinggal sedikit lagi. Sementara waktu berjalan, berbagai eksperimen dilakukan para ahli di seluruh penjuru dunia. Stephen
Ilmuwan yang terkenal dengan teori lubang hitam, Stephen Hawking,. (foto: paulanealmooney)

Hawking

pernah

berujar,

"Tidak

seorang pun di dunia ini bisa mengontrol apa yang dilakukan peneliti di laboratoriumnya". Bahkan ilmuwan yang terkenal dengan teori lubang hitamnya itu mengemukakan bahwa kiamat bisa terjadi akibat dari kemajuan teknologi yang dilakukan manusia sendiri

Tujuan Medis Di penghujung November silam, Advanced Cell Technologies (ACT), sebuah perusahan bioteknologi mengklaim pihaknya telah berhasil melakukan kloning terapi manusia. Kendati Michael West, presidennya berargumen bahwa kloning yang mereka lakukan berupa kloning terapi, bukan kloning reproduktif, tetap saja mengundang kontroversi banyak pihak. West memang menyebut bahwa timnya tidak mengkloning embrio manusia, meski menggunakan sel telur manusia untuk memulainya. Sel telur manusia akan berkembang menjadi sebuah embrio tanpa tambahan materi genetika dari sel sperma. Embrio ini akan menjadi induk kloning. Embrio inilah yang juga dijadikan sumber sel inti yang ditumbuhkan pada jaringan dan organ tubuh manusia untuk pengobatan penyakit degeneratif. Penyakit hati, parkinson, dan diabetes yang selama ini tidak bisa disembuhkan memiliki harapan baru untuk sembuh dengan ditemukannya metode ini.

Peneliti melaporkan bahwa sel telur yang dipindahkan dari tikus atau kelinci ke dalam embrio dengan mengubahnya ke bentuk kimiawi sudah berhasil dilakukan. Tahun 1993 silam teknik ini pernah didemonstasikan dengan memakai embrio tikus. Namun eksperimen kloning sel embrio ini bukan tidak mungkin kelak menghasilkan embrio "manusia baru". Hingga sekarang masih banyak pro dan kontra seputar kloning, baik itu sekedar kloning terapi terlebih kloning reproduktif. Pemerintah AS yang biasa terkenal cukup liberal mengancam akan menutup laboratorium tempat kloning dilakukan. Hal ini sungguh mengecewakan para ilmuwan yang tengah gencar dengan eksperimennya.

Menurut West, jika benar melalui senat, pemerintah AS menghentikan percobaan kloning mereka maka itu sama saja dengan mematikan harapan 3000 orang seharinya yang menderita penyakit degeneratif. Sejumlah penyakit degeneratif diyakini bisa disembuhkan dengan menggunakan metode kloning terapi. Dengan argumen itulah ilmuwan di ACT melanjutkan eksperimen. Ditambah dengan usaha kloning reproduktif yang dilakukan Severino Antinori dan Panos Zavos asal Italia. Kedua spesialis fertilisasi ini mengemukakan argumen lain lagi. "Kami tengah berusaha membantu 200 pasangan suami istri yang tidak dapat mendapatkan keturunan. Setelah semua usaha dilakukan, akhirnya kloning adalah satu-satunya harapan mereka," demikian alasan Zavos, mantan peneliti di University of Kentucky. Dalam proyek eksperimen ini, ia dibantu Severino Antinori, seorang dokter yang terkenal pada 1994 berhasil membuat seorang perempuan usia 62 tahun hamil dan mempunyai keturunan sehat. Dalam percobaan itu mereka menggunakan teknik transfer sel inti Direct Nucleid Acid (DNA) dari sel hidup ke dalam sel telur manusia untuk menghasilkan embrio manusia. Tentu saja DNA

tersebut ditanamkan ke rahim perempuan. Menurut Javoz, kloning manusia tidak perlu diributkan sebab itu merupakan bagian dari evolusi manusia. Menjadi Trend Memang sejak kloning pertama dilakukan, berbagai kontroversi datang dari banyak kalangan. Pecinta lingkungan, kaum agamawan, kaum konservatif hingga kelompok yang menamakan pecinta dirinya

kehidupan,

menganggap kloning adalah tindakan melawan dihentikan. Keberhasilan ilmuwan asal Roslin
Hasil kloning pada anjing

hukum

alam

yang

harus

Institute,

Edinburgh,

Ian

Wilmut

melakukan kloning domba Dolly pada 1997 sempat mengejutkan dunia. Sebagian pihak menilainya sebagai suatu kemajuan di bidang bioteknologi yang luar biasa. Sementara pihak lain mengecam bahwa eksperimen itu adalah awal dari kehancuran dunia, di mana ilmu pengetahuan dianggap telah memorakporandakan rahasia alam. Eksperimen kloning Dolly sebenarnya sudah dilakukan sejak 1996 dan baru dipublikasikan pada tahun selanjutnya. Wilmut adalah seorang ahli

embriologi kelahiran Hampton Lucey, Inggris. Tahun


Hasil kloning domba Dolly

1971 ia mendapatkan gelar Ph.D pada bidang enginering genetika hewan di Darwin College of University of

Cambridge. Pada 1974 Wilmut bergabung dengan Animal Research Breeding Station di Skotlandia yang kini populer dengan nama Roslin Institute. Sebetulnya pada 1973 lelaki ini berhasil menciptakan sapi pertama yang lahir dari embrio beku, yang diberi nama Frosty. Sejak keberhasilan kloning domba Dolly, negara-

negara lain seperti Prancis, Jerman, Amerika Serikat bahkan Jepang tidak ketinggalan ikut melakukan eksperimen kloning hewan. Setiap negara maju seolah berlomba membuktikan bahwa mereka juga mampu melakukan eksperimen yang tidak kalah canggih. Kesuksesan kloning yang sempat dianggap menyalahi takdir akhirnya justru menjadi semacam mode atau trend di bidang ilmu pengetahuan. Metode kloning sendiri sebenarnya dibedakan atas tiga tipe. Tipe pertama yang merupakan perintis adalah kloning embrio. Teknik medis ini menghasilkan monozigot kembar dua atau kembar tiga. Secara alamiah akan terjadi duplikat sesuai prosedur kembar. Satu sel atau lebih akan dihilangkan dari fertilisasi embrio dan dikembangkan ke satu atau lebih embrio duplikatnya. Kembaran ini dibentuk dari DNA. Eksperimen ini sudah dilakukan bertahun-tahun pada banyak spesies hewan, hanya sedikit sekali yang dilakukan terhadap manusia. Metode kloning lain adalah kloning DNA dewasa. Teknik ini memproduksi duplikat hewan. Biasanya digunakan mengkloning domba atau mamalia jenis lain. DNA dari embrio dihilangkan dan diganti dengan DNA dari hewan dewasa. Kemudian embrio ini ditanam ke dalam rahim dan memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk hewan baru. Teknik ini tidak pernah diujicobakan terhadap manusia. Kloning jenis ini sangat potensial untuk menghasilkan manusia kembaran baru. Kemudian ada yang disebut kloning terapi, yang kini tengah marak dibicarakan. Metode ini dilakukan dengan cara memindahan sel batang dari embrio, untuk kemudian ditransplantasikan kembali ke manusia yang menyuplai DNA. Embrio ini akan mati dalam proses.

Tujuan dari kloning terapi adalah memproduksi salinan sehat dari organ tubuh manusia yang ditransplantasi. Teknik ini akan banyak dipakai dalam menyembuhkan beberapa penyakit degeneratif. Sudah banyak pasien yang mendaftarkan diri untuk mengikuti metode pengobatan ini.

Kloning Manusia Sebenarnya ketakutan paling besar dari kloning adalah jika terbentuk manusia utuh baru dari hasil kloning. Majelis Permusyawaratan AS didukung oleh Presiden Bush pada Agustus lalu mengumumkan larangan terhadap segala usaha kloning manusia. Riset kloning hanya diizinkan untuk menghasilkan koloni sel batang dan ditujukan untuk kepentingan medis. Anggota senat AS sendiri terbagi atas kelompok yang mengecam berbagai jenis kloning dan mereka yang setuju adanya kloning dengan alasan medis. Ada perbedaan presepsi masyarakat terhadap kloning antara tahun 1997 dengan tahun 2001. Pada 1997, saat kloning pertama berhasil dilakukan, kantor berita CNN mengadakan survei terhadap warga AS.

Dari 1005 orang, 93 persen di antaranya menganggap bahwa kloning adalah ide yang buruk, 69 persen menganggap bahwa ada ketakutan akan terjadinya kloning manusia. Lalu 74 persen dari mereka yakin bahwa kloning manusia sama saja melawan takdir Tuhan. Hanya 19 persen menganggap tidak. Tahun 2001 CNN kembali membuat survei. Sekitar 90 persen peserta survei berpendapat bahwa kloning manusia adalah ide buruk. Sementara 45 persen memperkirakan dalam 10 tahun ke depan akan memungkinkan adanya kloning manusia. Mereka yang menganggap kloning manusia adalah melawan takdir Tuhan menurun jumlahnya. Data ini membuktikan bahwa dari waktu ke waktu

manusia berpotensi mengalami perubahan sudut pandang akibat banyak media yang memberi informasi seputar ilmu pengetahuan. Ketakutan masyarakat awam terhadap kloning sangat beralasan. Saat mendengar kata kloning saja, orang terbayang sebuah film horor. Seperti yang digambarkan dalam film The Boys from Brazil di mana diceritakan terjadinya kloning terhadap Hitler untuk tujuan jahat. Berbeda dengan kalangan ilmuwan, masyarakat awam cenderung memandang kloning dari sisi emosionil, agama dan etika. Bersiap-siap saja kelak jika kloning manusia berhasil dilakukan, bukan tidak mungkin negara maju kian berkuasa. Kalau sudah begitu, bagaimana dengan dunia berkembang seperti Indonesia? Mengikuti trend atau menjadi korban mode? Pengakuan Panayiotis Zavos yang melakukan kloning manusia dinilai tidak bermoral dan berbahaya. Ilmuwan menilai, kloning pada manusia belum aman. Sementara bagi rohaniawan, kloning dinilai menentang ketentuan Tuhan. Panayiotis Zavos mengklaim telah mengkloning 14 embrio manusia dan mencangkokkan 11 di antaranya namun tidak ada yang berhasil. Video dokumenter yang disiarkan Discovery Channel, menunjukkan Zavos melakukan prosedur kloning di suatu tempat yang dirahasiakan. Saat ini, kloning manusia merupakan hal yang melanggar hukum di sejumlah negara. Pengakuan pakar kemandulan AS itu mendapat kritik pedas. Ia dinilai oleh ilmuwan lain melakukan praktek tidak etis, yang bisa berujung kelahiran bayi cacat jika embrio kloning berhasil selamat. Direktur laboratorium biologi stem cell King College London Dr Stephen Minger mengatakan, Zavos memang memiliki kemampuan teknik. Namun keamanan kloning masih belum teruji. Seperti kloning pada domba Dolly sebenarnya memiliki masalah besar.

"Proses itu, menghasilkan bayi binatang dengan gen abnormal, tingkat keguguran tinggi bahkan tidak bisa berkembang sama sekali selain kematian saat kelahiran," katanya, kemarin. Zavos yang memiliki klinik di AS dan Cyprus dimana ia dilahirkan, berkilah ingin membantu orang yang ingin melahirkan lagi, anak yang telah mati. Dia merekayasa embrio berdasarkan darah anak berusia 10 tahun bernama Cady dengan indung telur sapi yang nucleus-nya telah dibuang. Cady sendiri sudah tewas dalam suatu kecelakaan mobil di AS. Zavos mengatakan tidak langsung memasukkan embrio hibrid itu ke rahim manusia. Tapi dia mengambil sel-nya dan memasukkan ke indung telur manusia. Ia yakin proses itu akan secara aman mengkloning Cady seperti yang dinginkan orang tuanya. Justin St John, profesor di University of Warwick mengatakan proses seperti itu tetap menghasilkan embrio yang memiliki DNA mitochondrial manusia dan sapi. DNA mitochondrial itu diturunkan oleh ibunya. "Mitochondria merupakan sumber energi di sel kita. Mengacak DNA mitochondrial bisa menyebabkan fungsinya tidak maksimal, skenario yang tidak kami dukung," paparnya. Zavos pada Januari 2004 mengklaim telah mencangkokkan kloning embrio manusia ke rahim pasangan yang tidak disebutkan. Zavos diperkirakan melanjutkan pekerjaannya itu di laboratorium rahasia di Timur Tengah hingga pengumumannya dua hari lalu. Pada 2001 dia bersama pakar embrio kontroversial Italia, Severino Antinori mengumumkan sudah ada 10 wanita yang ingin pencangkokan embrio kloning. Namun keduanya kemudian berpisah beberapa waktu kemudian. Pada 2004, Zavos mengklaim telah mencangkokkan embrio kloning ke seorang wanita berusia 35 tahun. Beberapa pasien Zavos yang mengikuti program kesuburan di

kliniknya mengatakan biaya untuk kloning itu sama dengan perawatan kesuburan berkisar Rp 700 juta. Teknologi kloning dimaksudkan untuk menghasilkan spesies yang serupa dengan donornya. Jika sukses, teknologi itu akan digunakan untuk mengkloning super star serta bintang cantik Miss Universe. Namun sejauh ini kloning menunjukkan hasil yang tidak aman. Kloning berbeda jauh dengan bayi tabung. Saat bayi tabung dikembangkan pada 1970, penelitian pada binatang telah menunjukkan teknik itu aman. Sebaliknya semua usaha untuk mengkloning berbagai spesies binatang, menghasilkan kelahiran yang cacat atau jelek. "Jika benar Zavos telah melakukan kloning pada manusia, maka dia menentang larangan universal kloning pada manusia, karena hasil pada binatang selalu abnormal. Ini hanya salah satu cara mendapat publisitas," kata Professor Azim Surani dari University of Cambridge. Selain itu rohaniawan juga menentang kloning, karena mengacaukan proses penciptaan makhluk hidup dan melanggar hukum yang telah ditetapkan Tuhan YME, bahwa yang menciptakan makhluk hidup hanyalah Tuhan 4.2 Keberhasilan Kloning Pada Manusia Inilah manusia pertama yang merupakan hasil dari kloning. Eve, bayi perempuan yang merupakan hasil kloning pertama didunia, kini berusia 5 tahun, sehat dan kini mulai menginjak pendidikan Taman Kanak Kanak di pinggiran kota Bahama. Era manusia super mungkin bakal segera terwujud. Dunia tidak akan kekurangan stok manusia-

manusia super genius sekelas Albert Einsten atau atlet handal sekelas Carl Lewis atauaktris sensual Jennifer Lopez. Manusia-manusia super itu bakalan tetap lestari di muka bumi. 100% sama persis, yang beda hanya generasinya.

Eve bayi perempuan hasil kloning pertama didunia kini berusia 5 tahun, sehat dan kini mulai menginjak pendidikan Taman Kanak Kanak di pinggiran kota Bahama. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran telah menghilangkan ketidakniscayaan itu. Melalui teknologi kloning, siapapun bisa diduplikasi. Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama, yang sukses menghasilkan manusia kloning pertama di dunia dengan lahirnya Eve, 26 Desember 2002 lalu makin mendekatkan pada impian tersebut. Walaupun ini masih sebuah awal. Clonaid adalah sebuah perusahaan yang didirikan sekte keagamaan Raelians tahun 1997. Mereka mempercayai kehidupan di bumi diciptakan mahluk angkasa luar melalui rekayasa genetika. Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10 implantasi yang dilakukan Clonaid tahun 2002. Dari 10 implan, lima gagal. Empat bayi kloning lainnya akan dilahirkan tahun ini. Clonaid berencana mengimplantasi 20 klon manusia Januari ini. Pada saat bersamaan, para ahli independen akan diundang untuk melihat prosesnya sehingga bisa menyaksikan bagaimana contoh kloning, pertumbuhan embryo dan implantansinya. Soal kekhawatiran banyak pihak tentang ketidaksempurnaan hasil kloning pada binatang yang dijadikan model pada kloning manusia, Broisselier menandaskan, kedua prosedur itu tidak bisa dibandingkan. Masalah yang timbul pada kloning binatang merupakan hasil dari prosedur khusus yang digunakan ilmuwan untuk mereproduksi binatang. Jadi bukan pada proses kloningnya. Kami orang-orang serius dan bertanggungjawab karena ini berhubungan dengan masalah kemanusiaan. Kami memberikan hak dan pilihan pada orang tua

untuk memilih anak-anak sesuai gen mereka. Jika dalam proses kloning, peneliti Clonaid mendeteksi adanya abnormalitas, janin akan digugurkan, katanya. Kelahiran Eve merupakan sebuah kejutan. Sebelumnya para ilmuwan bersiap menerima kelahiran bayi kloning pertama karya dokter ahli kesuburan Italia, Dr. Severino Antinori, awal Januari 2003. Menurut Antinori saat ini ada dua wanita lain yang juga sedang mengandung bayi hasil kloning, dengan usia kandungan 27 dan 28 minggu. Namun ia menolak bertanggungjawab atas proses pengklonan terhadap kedua wanita tersebut, walaupun ia bertindak sebagai penasehat. Antinori adalah ahli kesuburan yang piawai. Ia telah mendeklarasikan keberhasilannya mengklon babi dan primata dan berhasil menerobos prosedur fertilitas konvensional dengan membuat seorang wanita hamil pada usia 62 tahun pada 1994. Kebanyakan ilmuwan setuju, reproduksi manusia dengan cara kloning memang memungkinkan. Namun mereka menekankan, eksperimen seperti itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tingginya resiko kematian dan gangguan pasca kelahiran. Upaya mengkloning manusia adalah tindakan tidak bertanggungjawab dan menjijikkan serta mengabaikan banyaknya bukti ilmiah dari 7 spesies mamalia yang sejauh ini sudah dikloning, kata Rudolf Jaenisch, ahli kloning dari Massachusetts Institute of Technology. Ilmuwan Roslins Institute, Ian Wilmut yang berperan dalam kelahiran Dolly menegaskan, kloning pada manusia amat mengejutkan karena jumlah kegagalan yang tinggi dan kematian pada bayi yang baru lahir.

Kloning pada binatang menunjukkan adanya kelemahan. Dolly, mamalia pertama yang berhasil dikloning terbukti menderita arthritis pada usianya yang masih muda. Domba betina ini dikloning dengan teknik kloning transfer inti sel somatik (sel tubuh). DNA Dolly berasal dari sel tunggal yang diambil dari sel telur induknya yang kemudian difusikan dengan sel mammary (sel kelenjar susu). Sel

yang telah bergabung berkembang menjadi embryo yang kemudian ditanamkan pada biri-biri pengganti. Diperlukan 227 percobaan Walau berhasil, kloning ini dikatakan prosedur tidaklah

sempurna. Diperlukan 227 percobaan sebelum akhirnya tercipta Dolly. Kloning pada manusia lebih rumit dengan

resiko yang besar dan sangat potensial terjadi


Hasil kloning pada manusia yang mengalami kegagalan

kesalahan. ilmuwan

Para khawatir,

penggunaan teknik ini pada manusia akan memunculkan malformasi. National Bioethics Advisory Commission mengemukakan, penggunaan binatang guna memahami proses-proses biologi seperti dalam kasus Dolly, memberikan harapan besar bagi kemajuan dunia medis di masa depan. Namun tidak ada pembenaran untuk riset dengan tujuan menghasilkan anak manusia melalui teknik ini. Para ilmuwan juga amat risau dengan risiko medik dan ketidakpastian yang berhubungan dengan kloning manusia. Salah satu kekhawatirannya adalah jika seorang bayi di klon, maka kromosomnya akan cocok dengan usia donor. Misalnya seorang anak hasil kloning yang berusia 5 tahun akan tampak seperti berumur 10 karena mendapat kromosom dari donor berusia 5 tahun , dengan disertai risiko penyakit jantung dan kanker. Resiko buruk juga mengintai para wanita yang memutuskan mengandung bayi kloning. Menurut ahli

perkembangan embrio pada mamalia, Prof. Richard Gardner, para wanita tersebut beresiko terkena satu jenis kanker yang tidak biasa dan unik pada manusia, yang menyerang rahim, yaitu choriocarcinoma. Mengacu pada berbagai resiko ini banyak negara melarang dilakukannya riset-riset kloning pada manusia. Presiden AS kala itu Bill Clinton mengeluarkan rekomendasi moratorium atau penghentian riset kloning manusia selama 5 tahun. Hampir semua agama juga melarang teknologi kloning pada manusia. Namun selain memiliki sisi gelap, penelitian kloning pada manusia sebenarnya memberikan harapan bagi masa depan dunia kedokteran. Teknik kloning memungkinkan dokter mengidentifikasi penyebab keguguran spontan, memberikan pemahaman pertumbuhan cepat sel kanker, penggunaan sel stem untuk meregenerasi jaringan syaraf, kemajuan dalam penelitian masalah penuaan, genetika dan pengobatan. Pro dan Kontra Bertolak dari manfaat dan mudaratnya teknologi kloning ini, agamawan, ahli politik, ahli hukum dan pakar kemasyarakatan perlu segera merumuskan mengenai aturan pemakaian teknologi kloning. Sebab ditangan ilmuwan hitam, kloning bisa menjadi malapetaka. Seorang anggota kelompok Raelian, Brigitte Boisselier mengatakan, bukti ilmiah akan diajukan segera, jika saya tidak mengajukan bukti ilmiah, pasti Anda mengatakan saya telah mengarang cerita. Jadi satu-satunya cara adalah kami akang mengundang seorang pakar independen ke tempat orang tua bayi itu. Di sana ia bisa mengambil contoh sel dari bayi dan ibunya, untuk kemudian membandingkannya. Jadi, Anda akan mendapatkan bukti. Raelian sejauh ini dikenal sebagai sekte agama yang percaya bahwa kehidupan di luar angkasa telah menciptakan kehidupan di bumi. Kelompok yang mendapat pengakuan resmi pemerintah negara bagian Quebec, Kanada, sebagai gerakan agama di tahun 1990an ini mengklaim memiliki 55 ribu anggota di berbagai penjuru dunia, termsuk

Amerika. Kelompok ini memilki sebuah taman yang terbuka untuk umum bernama UFOland, dekat Montreal. Kloning terhadap manusia (Eve) merupakan sebuah keberhasilan para ilmuwan Barat dalam memanfaatkan sains yang akhirnya mampu membuat sebuah kemajuan pesat yang telah melampaui seluruh ramalan manusia. Betapa tidak, cara ini dianggap sebagai jalan untuk memperbaiki kualitas keturunan: lebih cerdas, kuat, rupawan, ataupun untuk memperbanyak keturunan tanpa membutuhkan proses perkembangbiakan konvensional. Tetapi tetap saja bahwa kloning pada manusia telah melanggar hukum alam dan telah mengacaukan penciptaan mahkluk hidup oleh Tuhan YME 4.3 Cara Menaggulangi Dampak Dari Kloning Menyikapi adanya dampak negatif bioteknologi, perlu adanya tindakantindakan untuk menanggulangi meluasnya dampak tersebut, oleh karena itu pemerintah dan para ilmuan mengeluarkan kebijakan antara lain : Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972, telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi sebelum para pakar melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar rekombinasi DNA yang dilakukan tidak digunakan untuk tujuan yang negatif. 1. Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan seperti Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning tersebut. 2. Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang berlaku untuk semua negara di dunia. 3. Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di laboratorium telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya kondisi

laboratorium harus suci hama (aseptik), limbah yang keluar dari laboratorium diolah terlebih dahulu. 4. Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia. 5. Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai moral dan etika karena semua makhluk hidup mempunyai kepentingan yang sama dalam menjaga "ekosistem manusia" 6. Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun 1992 tentang sistem budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati. Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6 menyatakan bahwa "pengembangan dan penaanganan bioteknologi agar Indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba pelepasan GMO oleh negara lain. 7. Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) Nomor 998.I/Kpts/OT.210/9/99;790.a/KptsXI/1999;1145A/MENKES/SKB/IX/1999;015A/Meneg PHOR/09/1999

tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat Keputusan bersama tersebut melibatkan Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya pengujian tanaman pangan hasil rekayasa genetika sebelum dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar protokol WHO tersebut meliputi uji toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi. 8. Pada tingkat internasional, pemerintah Amerika Serikat misalnya telah membentuk badan khusus yang bernama FDA (Food and Drugs Administration). FDA bertugas menangani keamanan pangan, termasuk produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman keamanan

pangan yang bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk baru termasuk hasil rekayasa genetika, harus aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan. Badan Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga telah mengeluarkan beberapa petunjuk rekomendasi mengenai bioteknologi dan keamanan pangan. Beberapa rekomendasi yang

dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut : a. Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif sehingga dapat

melindungi kesehatan konsumen. Setiap negara harus dapat menempatkan peraturan tersebut seimbang dengan perkembangan teknologi. b. Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah terbukti bahwa gen yang dipindahkan tidak menunjukkan alergi. c. Pemindahan gen dari bahan pangan yang mengandung alergen tidak boleh dikomersialkan. d. Senyawa alergen pangan dan sifat dari alergen yang menetapkan kekebalan tubuh dianjurkan untuk diidentifikasi. e. Negara berkembang harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan tentang keamanan pangan yang ditimbulkan oleh modifikasi genetika. Pelaksanaan kloning harus mempertimbangkan beberapa prosedur, antara lain :

a. Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan serta didasarkan atas eksperimen dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti. b. Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang berkompeten dan di bawah pengawasan tenaga medis yang ahli di bidangnya.

c. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu observasi yang cermat terhadap bahaya yang mungkin terjadi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh. d. Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis; yang mengubah kepribadian orang menjadi objek, akibat obatobatan, atau prosedur percobaan.

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Kloning adalah satu-satunya jalan untuk memperbaiki kualitas keturunan: lebih cerdas, kuat, rupawan, ataupun untuk memperbanyak keturunan tanpa membutuhkan proses perkembangbiakan konvensional. Tetapi tetap saja bahwa kloning pada manusia telah melanggar hukum alam dan telah mengacaukan penciptaan mahkluk hidup oleh Tuhan YME. Kloning dapat menghilangkan garis keturunan, melahirkan anak tanpa adanya ikatan pernikahan, menentang hukum alam yang mengatakan bahwa mahkluk hidup di muka bumi ini hanya bisa diciptakan oleh Tuhan YME, dan kloning lebih banyak digunakan untuk melahirkan kembali makhkluh hidup yang talah mati

5.2 Saran Penelitian ini menitik beratkan kepada dampak negatif dari kloning yang tidak lazim dilakukan oleh manusia. Penulis menyadari masih terdapatnya kekurangan dalam penyusunan karya ini, olehnya itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan karya ini.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar. 2007. IPA BIOLOGI untuk SMP Kelas IX. Malang: Erlangga
denyardian.blogdetik.com/files/2011/01/dampak-bioteknologi.doc. http://gugling.com/manusia-kloning-pertama-bernama-eve-kini-berusia-5-tahun.html

www.suaramedia.com www.nusantaranews.wordpress.com/2009/04/26/keberhasilan-kloning-manusiakegagalan-agama/
www.konsultasi.wordpress.com/2007/01/13/hukum-kloning/

e-net official website http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi% 20Pokok/view&id=319&uniq=3348


http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pok ok/view&id=319&uniq=all Scribd offcial website http://www.scribd.com/doc/39876609/Dampak-Negatif-Bioteknologi-Serta-CaraPencegahannya

Wikipedia official website


http://id.wikipedia.org/wiki/Kloning http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi http://id.wikipedia.org/wiki/Biotekologi_modern http://id.wikipedia.org/wiki/Domba_dolly

Sumber gambar www.snuffx.com www.wikipedia.com Paulanealmooney

Anda mungkin juga menyukai