Anda di halaman 1dari 3

Krisis Ekonomi 1997


1998 dan Dampaknya Terhadap Sektor Perbankan 9
internasional serta pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Berikut langkah

langkahnya : 1.

Program jaminan pemerintah Dalam upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
nasional, pemerintah memperkenalkan program penjaminan pemerintah atas kewajiban umum terhadap para
deposan dan kreditur. Skim penjaminan pemerintah bersifat meneyeluruh (
Blanket Guarantee
) atas kewajiban npembayaran bank umum kepada deposan dan krediturnya baik dalam maupun luar negeri.
Meskipu pada awalnya program ini cenderung mennimbulkan moral hazard namun, ternyata program ini
membuat masyarakat memiliki kecenderungan untuk meredam masyarakat menarik dananya dari perbankan. 2.

Pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Pada awalnya, lembaga ini berfokus pada
identifikasi upaya

upaya merehabilitasi bank

bank bermasalah yang diserahkan oleh Bank Indonesia, karena telah menikmati fasilitas likuidasi 200%, atau
memiliki dana CAR kurang dari 5%. Dengan dukungan BPPN, Bank Indonesia mampu lebih efektif dalam
melakukan tugasnya sebagai pengawas bank

bank.
Restrukturisasi Perbankan
Dengan meredanya kesulitan likuiditas perbankan dan berkurangnya gelombang penarikan dana, Pemerintah dan
Bank Indonesia kemudian menyiapkan program restrukturisasi perbankan. Program restrukturisasi perbankan
tersebut meiliki 2 tujuan yaitu mengatasi dampak krisis dan menghindari krisis yang sama di masa yang akan
datang. Langkah

langkah tersebut meliputi 4 langkah : 1.

Rekapitalisasi Perbankan Rekapitalisasi bank



bank merupakan langkah strategis untuk memperbaiki permodalan bank. Kebijakan ini disususun dalam 1 paket
yakni: a.

Rekapitalisasi bagi bank



bank yang viable untuk dapat menjadi sehat dan mencapai rasio kecukupan modal (CAR) minimum sebesar 8%
pada tahun 2001. b.

Pembersihan bank

bank dari pemilik dan pengurus yang tidak memenuhi persyaratan sebagai pemilik dan pengurus yang baik. c.

Penutupan bagi bank - bank yang diperkirakan tidak mampu bertahan. d.

Penyelesaiaan asset bank yang ditutup e.

Penyelesaian kredit macet bank, dengan mengalihkan ke asset managemen unit dan menghapusbukukan dari
bank

bank yang di rekapitalisasi.

Krisis Ekonomi 1997



1998 dan Dampaknya Terhadap Sektor Perbankan 10
2.

Restrukturisasi Kredit Aspek ini sangat penting dalam program rekapitalisasi perbankan dan program penyehatan
perekonomian secara keseluruhan. Program ini didasari pada program restrukturisasi kredit pada Desember 1988
dan berlaku bagi bank

bank yang direkapitalisasi. 3.

Langkah

Langkah Lainnya Selanjutnya ditempuh langkah

langkah pengembangan infrastruktur perbankan, untuk meningkatkan daya tahan bank

bank dari berbagai gejolak. Salah satunya dengan pendirian lembaga penjamin simpanan (LPS) dan
pengembangan bank syariah. Selanjutnya pula dilakukan fungsi penyempurnaan pengawasan bank, yaitu dengan
mengutamakan penegakan hokum (law enforcement) dan meningkatakan frekuensi pemeriksaan bank yang
difokuskan pada isiko yang dihadapi oleh setiap bank.
BAB IV PENUTUP Pemantapan sistem perbankan
Keberhasilan mengatasi krisis dengan berbagai upaya yang diuraikan diatas menyebabkan perbankan Indonesia
siap pemulihan kondisi dan memenuhi fungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan. Awal untuk mewujudkan
hal tersebut terlihat sejak Juli 1999 ditandai dengan 3 parameter utama untuk mendorong percepatan pemulihan
perbankan yaitu stabilitas kurs dengan mata uang dollar sebesar Rp 7000/ US Dollar, penurunan suku bunga
sebesar 15% pertahun untuk deposito berjangka 3 bulan. Perkambangan disamping ini juga menghilangkan
negative spread, juga mendorong perbankan untk menyalurkan kredit yang tidak memberatkan pengusaha juga
penurunan inflasi yang mendoron perbankan melakukan ekspansi kredit. Namun, upaya
pengembangan perbankan dimasa yang akan dating perlu dirancang dengan baik untuk menghindari terjadinya
krisis yang sama. Berikut beberapa cara : 1.

Peningkatan integritas sumber daya manusia pada sector perbankan 2.

Pemantapan pengawasan bank 3.


Penciptaan kondisi linkungan perbankan yang kondusif

Krisis Ekonomi 1997



1998 dan Dampaknya Terhadap Sektor Perbankan 11
DAFTAR PUSTAKA Asian Development Bank (ADB). (1999).
Asian Development Outlook 1999, Manila: Asian Development Bank
. Mishkin,F.(2004).
Economic of Money Bankings and Financial Markets
.New York: Pearson. Museum, P. (2007) Dampak Krisis Moneter Terhadap Sistem Perbankan.
http://pekerjamuseum.blogspot.com/2007/10/dampak-krisis-moneter-terhadap-sistem.html.
Diakses tanggal 14 Mei 2015. Suruji, A. (1998). Laporan Akhir Tahunan Bidang Ekonomi Tahun 1998
. http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Reformasi/Krisis_ekonomi.htm. Diakses tanggal 5 Mei
2015
Sejarah Bank Indonesia periode V 1997 - 1999. (1999).
Bank Indonesia pada Masa Krisis Moneter.
Tarmidi, L. (1999).
Krisis Moneter di Indonesia : Sebab, Dampak, Peran IMF dan Saran .
Buletin ekonomi Moneter dan perbankan
.
Maret 1999
Museum, P. (2007) Dampak Krisis Moneter Terhadap Sistem Perbankan.
http://pekerjamuseum.blogspot.com/2007/10/dampak-krisis-moneter-terhadap-sistem.html.
Diakses tanggal 14 Mei 2015.

Anda mungkin juga menyukai