TURBIN GAS
Oleh:
Anom Sampurno Jati (D1131151012)
Derry (D1131151020)
Ervis Febyan (D1131151016)
Riyanto (D1131151021)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mesin konversi
energi ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat
terselesaikan sebagaimana mestinya. Makalah mesin konversi energi ini disusun
berdasarkan apa yang penulis dapatkan dari pembelajaran mesin konversi energi
serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan. Dengan tersusunnya makalah
ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber
penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis
mengharapkan bahwa makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja
melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan
digunakan sebagaimana mestinya. penulis sangat mengharapkan saran serta
dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga
dengansemua itu kesempurnaan makalah ini dapat tercapai.
2
DAFTAR ISI
Pengertian Turbin
Gas.....................................................................................................1
Sejarah Turbin
Gas..........................................................................................................3
Komponen Turbin
Gas....................................................................................................5
Proses
Pembakaran........................................................................................................18
Klasifikasi Turbin
Gas...................................................................................................20
Siklus Turbin
Gas..........................................................................................................22
Efisiensi Turbin
Gas......................................................................................................29
3
TURBIN GAS
4
1. Pada bidang Aviasi (penerbangan)
Digunakan sebagai mesin yang menghasilkan daya dorong pada pesawat
terbang ( Aeroderivatif). Turbin gas dinilai sangat cocok sebagai motor propulsi
pesawat terbang karena memiliki bobot yang ringan dimensi yang
ringkas,sehingga tidak memerlukan banyak ruangan, serta mampu menghasilkan
daya yang besar. hal ini menjadi penting karena adanya kecenderungan terbang
pada kecepatan tinggi serta jarak jelajah yang panjang dan muatan yang
bertambah berat.
5
Gambar 5. Turbin gas Untuk Industri (Pembangkit Listrik)
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin
yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang
menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya).
Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem
turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor,
ruang bakar dan turbin gas. Menurut Dr. J. T. Retaliatta, sistim turbin gas ternyata
sudah diken al pada jaman “Hero of Alexanderia”. Disain pertama turbin gas
dibuat oleh John Barber seorang Inggris pada tahun 1791. Sistem tersebut bekerja
dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak, kompresorn ya
digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr.
F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial
bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda.
6
Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas
yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan. Tetapi
usah a tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi ruan g bakar
dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, “Societe
des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang instruksinya
berdasarkan disain Armen gaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair.
Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm
dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin. Selanjutnya, perkemban gan
sistem turbin gas berjalan lambat hingga pada tahun 1935 sistem turbin gas
mengalami perkembangan yang pesat dimana diperoleh efisiensi sebesar lebih
kurang 15 %. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan oleh “British
Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank
Whittle (tahun 1930). Saat ini sistem turbin gas telah banyak diterapkan untuk
berbagai keperluan seperti mesin penggerak generator listrik, mesin industri,
pesawat terbang dan lainnya. Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dan
biaya investasi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap
dan motor diesel untuk pusat tenaga listrik.
·Efisien
·Simple
·Desain kompleks
·Mahal
7
3. Komponen Turbin Gas
1. Komponen-komponenUtama padaTurbingas
Ada 3 komponen utama yang menunjang kerja Turbin Gas, yaitu:
1. Kompresoraksial
Yang dimaksud aliran axial adalah bahwa jalan aliran udara arahnya paralel
atau memanjang searah dengan shaft dari rotor .Kompresor aksial terdiri dari
beberapa tingkat (dapatmencapai30tingkat), masing-masing tingkat terdiri dari
satu baris sudu gerak pada rotor, dan satu baris sudu tetap pada stator untuk
memperoleh efisiensi yang tinggi diperlukan rasio kompresi yang tinggi. Namun,
karena dalam satut ingkathanya dapat memberikan kenaikan tekanan yang kecil,
maka kenaikan tekanan yang diperoleh dalam satubaris sudu tidak besar. Dengan
8
demikian untuk memperoleh effisiensi yang tinggi diperlukan beberapa tingkat
kompresor aksial dalam seri. Komponen utama sebuah kompresor aksial adalah
rotor dengan sudu– sudu gerak dan stator dengan sudu–sudu tetap. Penampang
suduber bentuk airfoil. Biasanya sudu dipasangkan longgar pada rotor untuk
memberi ruang pemuaian saat sudah panas ketika beroperasi [2 &3].
2. Ruang bakar
Ruang bakar sangat menentukan mutu gas pembakaran,bukan hanya dari segi
energi yang disediakan tetapi juga emisi gas buangnya.Untuk menjamin hal
tersebut maka ruang bakar turbin gas harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1. Efisiensi pembakaran yang tinggi, bahan bakar harus terbakar sempurna
sehingga semua energi kimia dapat dikonversi menjadi energi panas.
2. Distribusi temperatur keluar ruang bakar yang sama.
3. Emisi polutan (CO, NoX, SoX) dan asap yang rendah
4. Harga yang murah dan mudah perawatannya. Maka konstruksi harus
sederhana serta dibuat dari material yang tidak mahal.
5. Tahan lama. Konstruksi dan material yang baik serta pendinginan yang baik.
9
Gambar 6.melintang titik nyala pada ruang bakar tubular
10
Gambar8. Gambar melintang pada ruang bakar anular[3]
11
Gambar10.Gambar melintang titik nyala pada ruang bakar tubo anular atau
kanular
12
bakar, nozzle blade, dan turbine disc.
Tanpa adanya aliran udara tersebut maka ruang bakar akan menjadi bola
api yang besar yang bertemperatur kira-kira 3500 derajat Fahrenheit (1927deg.C).
Letak penyala pada kombuster ditetapkan berdasarkan pengalaman dan pengujian,
yaitu ditempat dimana campuran bahan bakar–udara paling mudah terbakar tetapi
juga dilindungi dari api yang panas. Hal tersebut disebabkan karena fungsi
penyala adalah menyalakan campuran bahan bakar–udara sampai terjadi
pembakaran yang tetap atau stabil, setelah itu tidak bekerja atau dimatikan [2
&3].
3. TurbinAksial
Bagian turbin merubah panas dari pembakaran diruang bakar menjadi tenaga
putar mekanis. Sama seperti kompresor, bagian turbin juga terdiri dari beberapa
deret sudu-sudu yang berputar dan tidak berputar. Sudu-sudu yang berputar
tersebut disebut rotorblade dan sudu-sudu yangtidak berputar pada turbin disebut
nozzle. Karena proses aliran gas didalam turbin adalah ekspansi, sudu turbin dapat
dibuat dengan sudut belok lebih besar dari pada sudu kompresor. Hal tersebut
memungkinkan konversi energi pertingkat yang lebih besar pula. Maka tidak
mengherankan jika satu tingkat turbin dapat menghasilkan daya untuk
menggerakkan 12 atau lebih tingkat kompresor dengan effisiensi yang cukup
tinggi.Perlukiranya disebutkan disini bahwa pada unit daya tinggi, turbin dibuat
dengan beberapa tingkat karena keterbatasan kemampuan satu tingkat turbin
untuk menyerap semua energi gas yang tersedia itu sekaligus secara efisien [2
&3].
2. KomponenPendukungTurbingas
Variable Inlet GuideVane (VIGV)
Terletak pada 1atau 2 tingkat sudu stator pertama kompresor. Berfungsi mengatur
aliran massa udara supaya bisa menyesuaikan dengan keadaan pada saat start,
akselerasi , dan deselerasi kompresor[4 &5].
13
Gambar12 Potongan gambar VIGV[4]
Bleed Valve
Terletak dikompresor dan sebelum diatas rumah ruang pembakardan mempunyai
saluran untuk membuang aliran udara kompresor dengan tidak melewati ruang
bakar dan bagian turbin. Berfungsi untuk mengurangi tekanan balik atau back
pressure pada kompresor dan juga mengurangi beban yang diterima turbin.
Sekitar 10-15% dari jumlah aliran udara pada saat itu dibuang [4 &5].
14
Pergerakan pertama dari rotor adalah dengan cara impuls, yaitu gas membentur
dan mendorong sudu rotor untuk mulai berputar, tetapi gas yang berekspansi
setelah melewati sudu akan bertambah kecepatannya sehingga menghasilkan
proses reaction yang menyebabkan perputaran secara terus-menerus. Gas yang
berekspansi tersebut kemudian memutar rotor turbin, sehingga energinya
berkurang menyebabkan turunnya tekanan dan temperatur gas tersebut setelah
berekspansi.
Pada RRAVON, terdapat 3 tingkat (stage) sudu pada turbin, dimana
terpasang dalam 2 bagian shaft yang berbeda pada RRAVON 2 stage GG dan1
stage power turbin terhubung secara split shaft. Dua tingkat sudu pertama untuk
gas producer generator dan satu tingkat terakhir untuk power turbin. Sekitar 2/3
dari jumlah tenaga dihasilkan oleh gas producer rotor. Gas producer generator
adalah stage pada turbin yang tenaganya digunakan untuk memutar engine
kompresor dan perlengkapannya. Misalnya compressor package, generator,
pompa dan lain-lain. Dan 1/3 jumlah tenaga sisanya pada turbin dihasilkan oleh
power turbin rotor yang terletak pada turbin tingkat 3 digunakan untuk
menggerakkan peralatan yang diinginkan seperti gas kompresor, dll. Gas sisa
ekspansi tersebut dikeluarkan melalui exhaust ke atmosfir [4].
Difuser
Difuser adalah alat atau saluran yang berfungsi menaikkan tekanan fluida
dengan jalan menurunkan kecepatannya. Atau, difuser adalah alat yang mengubah
energi kinetik menjadi tekanan. Difuser tidak menghasilkan atau memerlukan
kerja mekanik.
15
VELOCITY= DEREASING PRESSURE= INCREASING TEMPERATURE=
INCREASING
Gambar 14. Skema aliran udara dari kompresor ke ruang bakar [2]
16
keluar dari kompresor atau tekanan udara sebelum masuk ruang bakar (kompresor
stage ke 17).
P4 : Exhaust gas generator pressure, yaitu tekanan gas yang keluar dari gas
generator (turbin stage ke 2) atau tekanan gas sebelum masuk power turbin.
P5 : Exhaust conepressure, yaitu tekanan gas yang keluar dari power turbin
(turbin stage ke 3).
N1 : Compressor speed, yaitu besarnya putaran kompresor.
VIGV : Variable inletguide vane angle,yaitu besarnya sudut bukaan pada
kompresor stageke1,yang berfungsi untuk mengatur besarnya udara yang masuk
ke kompresor.
Effisiensi kompresor, yaitu besar keefektifan energi pada kompresor.
Effisiensi Thermal, yaitu besarnya keefektifan energi panas pada suatu
ruang bakar turbin gas.
17
Gambar16. Potongan gambar rotor turbin [4 &5]
18
ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan
aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang
keluar melalui saluran buang (exhaust).
Turbin gas yang dipakai industri dapat dilihat pada gambar 18, cara
kerjanya sama dengan turbin gas pesawat terbang. Motor starter dinyalakan untuk
memutar kompresor, udara segar terhisap masuk dan dimampatkan. Kemudian,
udara mampat dengan temperatur dan tekanan yang cukup tinggi (2000C, 6bar)
mengalir masuk ruang bakar, bercampur dengan bahan bakar. Campuran udara
mampat bahan-bakar kemudian dinyalakan dan terjadi proses pembakaran,
temperatur gas pembakaran naik drastis. Gas pembakaran dengan temperatur
tinggi (6bar, 7500C) berekspansi pada turbin, sehingga terjadi perubahan energi,
dari energi panas menjadi energi putaran poros turbin. Gas pembakaran setelah
berekspansi diturbin, lalu keluar sebagai gas bekas. Selanjutnya, turbingas
bekerja dengan putaran poros turbin, yaitu sebagai sumber tenaga penggerak
kompresor dan generator listrik.
19
Gambar 19. Turbin gas untuk industri (pembangkit listrik)
20
Gambar 20. Mesin pembakaran dalam (turbin gas dan motor bakar)
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu
hisap kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada
motor bakar yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, langkah
hisap,kompresi, pembakaran,ekspansidan langkah buang, antara langkah satu dan
lainnya saling bergantung dan bekerja bergantian. Pada proses ekspansi turbin
gas, terjadi perubahan energi dari energi panas menjadi energi mekanik putaran
poros turbin, sedangkan pada motor bakar pada langkah ekspansi terjadi
perubahan dari energi panas menjadi energi mekanik gerak bolak-balik torak.
Dengan kondisi tersebut, turbin gas bekerja lebih halus tidak banyak getaran.
21
Gambar 21. Perbandingan turbin gas dan mesin diesel
Turbin gas banyak digunakan untuk mesin propulsi atau jet, mesin
automotiv, tenaga pembangkit listrik [gambar20], atau penggerak peralatan-
peralatan industri seperti penggerak kompresor atau pompa. Daya yang dihasil
kan turbin gas mulai dari 250000 HP untuk pembangkit listrik sampai 5HP pada
turbo charger pada mesin motor.
Keunggulan dari turbin gas adalah mesinnya yang ringan dan ukuran yang
kecil bisa menghasilkan daya yang besar. Sebagai contoh pada gambar 2 0 adalah
turbin gas yang biasa dipakai untuk penggerak generator listrik kecil. Generator
ini banyak dipakai untuk mengantisipasi beban puncak jaringan, sehingga
fungsinya bisa menggantikan kalau terjadi pemadaman listrik. Gedung-gedung
perkantoran, rumah sakit, universitas, perusahaan dan lainnya, banyak yang
menggunakan generator jenis ini. Dibandingkan dengan penggunaan generator
penggerak diesel, dengan penggerak turbin gas ukurannya menjadi lebih kecil,
sehingga bisa menghemat tempat dan mudah dipindahkan. Pesawat terbang
22
memerlukan mesin dengan persyaratan yang spesifik yaitu mesin dengan daya
besar untuk daya dorong, tetapi ringan juga dari segi ukuran harus kecil. Dengan
alasan tersebut, penggunaan turbin gas pada pesawat terbang menjadi pilihan
yang tepat, dan tidak bisa digantikan jenis mesin lain. Pada industri dan
pembangkitan listrik turbin gas sangat menguntungkan karena mesin mudah
diinstal, operasinya tidak ruwet, dan tidak memerlukan ruangan yang besar.
Proses Pembakaran
Padagambar20, dapatdilihatdarikotruksikomponenruangbakar,apabila
digambarkanulangdenganprosespembakaranadalahsebagaiberikut :
23
bakar akan membantu proses pembakaran pada zona sekunder. Jadi, zona
sekunder akan menyempurnakan pembakaran dari zona primer. Disamping untuk
membantu proses pembakaran pada zona sekunder, udara sekunder juga
membantu pendinginan ruang bakar. Ruang bakar harus didinginkan, karena dari
proses pembakaran dihasilkan temperatur yang tinggi yang merusak material
ruang bakar. Maka, dengan cara pendinginan udara sekunder,temperatur ruang
bakar menjadi terkontrol dan tidak melebihi dari yang diijinkan.
Pada gambar 22 diatas, terlihat zona terakhir adalah zona pencampuran (dillute
zone), adalah zona pencampuran gas pembakaran bertemperatur tinggi dengan
sebagian udara sekunder. Fungsi udara pada sekunder pada zona itu adalah
mendinginkan gas pembakaran yang bertemperatur tinggi menjadi temperatur
yang aman apabila mengenai sudu-sudu turbin ketika gas pembakaran
berekspansi. Disamping itu, udara sekunder juga akan menambah massa dari gas
pembakaran sebelum masuk turbin, dengan massa yang lebih besar energi
potensial gas pembakaran juga bertambah. Apabila Wkinetik adalah energi
kinetik gas pembakaran dengan kecepatan V, massa sebelum ditambah udara
sekunder adalah m1 maka energi kinetiknya adalah sebagai berikut:
Wkinetik,1= m1.V²
2
Dengan penambahan massa dari udara sekunder m2, maka energi kinetik menjadi
Wkinetik,1= (m1+m2).V²
2
Jadi dapat dilihat Wkinetik,2 (dengan udara sekunder) lebih besar dari Wkinetik,1
(tanpa udara sekunder).
Dari uraian diatas, terlihat proses pembakaran pada turbin gas memerlukan
udara yang berlebih, biasanya sampai 30% dari kondisi normal untuk proses
pembakaran dengan jumlah bahan bakar tertentu. Kondisi ini akan berkebalikan,
apabila udara pembakaran terlalu berlimpah (lebih 30%), udara justru akan
mendinginkan proses pembakaran dan mati, karena panas banyak terbuang keluar
melalui gas bekas yang bercampur udara dingin sekunder. Dengan pemikiran
24
yang sama, apabila udara jumlah udara kurang dari normal, yaitu terjadi over
heating, material ruang bakar dan sudu-sudu turbin bekerja melampaui
kekuatannya dan ruang bakar bisa pecah, hal ini berarti turbin gas berhenti
bekerja atau proses pembakaran terhenti.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
25
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya.
Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin
gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara
atmosfir, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya
didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.
Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi
dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk
menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses.
26
Siklus Turbin Gas
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua
proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat
balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik
berlangsung di dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana effisiensi
termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th, dimana T1 = temperatur buang dan Th =
temperatur panas.
b. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis
dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi
termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
c. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga
saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau
manufacturer dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini
terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan
panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat
27
dianalisa secara berikut.
28
Urutan proses kerja sistem turbin gas [gambar 24] adalah:
1-2 Proseskompresiadiabatisudarapadakompresor,tekanan udara naik [A]
2-3 Proses pembakaran campuran udara dan bahan-bakar pada tekanan
konstan, dihasilkan panas pada ruang bakar [B]
3-4 Proses ekspansi adiabatic gas pembakaran pada turbin dihasilkan
Kerja turbin berupa putaran poros dan gaya dorong, tekanan turun [C]
4-1 Proses pembuangan kalor pada tekanan konstan [D]
Dari diagram T-S dapat dilihat setelah proses kompresi pada kompresor
temperatur naik yaitu T2 dari tempertur atmosfer T1 dan tekanan naik dari p1
menjadi p2, tempertur dan tekanan ini diperlukan untuk proses pembakaran.
Setelah bahan bakar disemprotkan dan bercampur dengan udara mampat didalam
ruang bakar dan dinyalakan, terjadi proses pembakaran, temperatur naik lagi
sampai T3. Temperatur T3 adalah temperatur gas pembakaran yang akan masuk
turbin, temperatur ini dibatasi oleh ketahanan material turbin pada suhu tinggi.
Setelah proses ekspansi pada turbin, temperatur gas sisa menjadi turun sampai T4
dan temperature gas sisa ini masih tinggi diatas temperature T1.
Ada banyak tipe turbin gas,tetapi dengan prinsip kerja yang sama, yaitu
mengikuti siklus Bryton. Siklus tersebut adalah siklus dasar yang menjadi
patokan dalam perancangan turbin gas. Secara teoritis kelihatan tidak ada
kesulitan, tetapi pada kenyataannya, pembuatan turbin gas menemui banyak
kesukaran, terutama yang berhubungan dengan efisiensi pemakaian bahan bakar
dan ketersedian material yang bekerja pada temperatur tinggi. Dengan berbagai
alasan dan tujuan, banyak tipe turbin gas yang dikembangkan. Adapun beberapa
alasan tersebut adalah
1. Pemakaian bahan bakar harus lebih bervariasi tidak hanya untuk bahan bakar
29
cair dan gas saja atau untuk mencegah singgungan fluida kerja dengan
lingkungan, khususnya untuk bahan bakar nuklir. Untuk keperluan tersebut,
dibuat turbin gas terbuka dan tertutup atau turbin gas langsung dan tidak
langsung.
30
Gambar 25. Bagan kerja turbin gas sistem terbuka langsung
Pada sistem turbin gas terbuka langsung [gambar 22], fluida kerja akan keluar
masuk sistem yaitu udara lingkungan masuk kompresor dan gas bekas keluar
turbin ke lingkungan. Ruang bakar menjadi satu dengan sistem turbin gas dan
bahan bakar yang digunakan terbatas yaitu hanya bahan bakar cair dan gas. Bahan
bakar tersebut sebelum digunakan sudah dimurnikan, sehingga tidak mengandung
unsur-unsur yang merugikan.
Permasalahan turbin gas sistem terbuka terfokus pada proses pendinginan ruang
bakar dan sudu-sudu turbin. Disamping itu, karena gas pembakaran langsung
bersinggungan dengan material turbin, permasalahan korosi dan abarasi pada sudu
turbin menjadi sangat penting, jika hal ini diabaikanakan berakibat fatal dan
sangat merugikan, yaitu sudu-sudu turbin bisa bengkok atau patah. Kalau hal
tersebut terjadi, daya turbin menurun, dan secara keseluruah efisien kerja menjadi
rendah.
Turbin gas sistem terbuka banyak dipakai untuk mesin pesawat terbang,
karena bentuknya lebih simpel, ringan dan tidak banyak memakan tempat, hal ini
cocok dengan pesyaratan turbin gas untuk pesawat terbang. Bahan bakar padat
tidak disarankan untuk digunakan pada sistem turbin gas terbuka langsung,
karena hasil pembakaran banyak mengandung partikel yang bersifat korosi
31
terhadap material turbin, yang dapat merusak sudu turbin. Kendala tersebut dapat
diatasi dengan memisahkan ruang bakar dengan saluran fluida kerja, dengan kata
lain, fluida kerja masuk turbin dikondisikan tidak mengandung gas hasil
pembakaran. Untuk keperluan tersebut, dibuat turbin gas sistem terbuka tak
langsung. Dengan sistem ini, proses pembakaran berlangsung sendiri di dalam
ruang bakar yang terpisah dengan saluran fluida kerja yang akan masuk turbin.
Energi panas dari porses pembakaran akan ditransfer ke fluida kerja secara
langsung atau menggunakan alat penukar kalor.
Model transfer energi panas dari ruang bakarke fluida kerja secara lansung adalah
sebagai berikut. Pipa-pipa yang berisi fluida kerja udara mampat dari kompresor
dilewatkan keruang bakar atau dapur. Panas dari proses pembakaran ditransfer
secara
langsung ke fluida kerja didalam pipa-pipa, temperatur fluida akan naik sampai
nilai tertentu sebelum masuk turbin.
Untuk model transfer panas dengan penukar kalor, banyak diaplikasikan
pada turbin gas berbahan bakar nuklir. Ruang bakar berbahan bakar nuklir sering
disebut dengan reaktor. Didalam reaktor nuklir terjadi reaksi fusi yang
menghasilkan panas yang tinggi, panas yang tinggi tersebut ditransfer ke fluida
yang sekaligus berfungsi sebagai pendingin reaktor, fluida tersebut sering
diistilahkan sebagai fluida primer. Kemudian, fluida primer bersuhu tinggi
dialirkan kealat penukar kalor. Didalam alat penukar kalor terdapat pipa-pipa
berisi fluida kerja bersuhu rendah, untuk fluida ini sering disebut sebagai fluida
sekunder. Dengan kondisi tersebut, terjadi tranfer panas dari fluida primer bersuhu
tinggi ke fluida sekunder bersuhu rendah.
Pada gambar 25, adalah contoh skema untuk turbin gassistem terbuka. Dapat
dilihat fluida kerja yang dipakai adalah udara. Udara masuk kompresor, dan
keluar sebagai udara mampat pada titik 2. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk
ruang bakar dan menyerap panas dari proses pembakaran, lalu keluar ruang bakar
dengan temperatur tinggi pada titik 3. Selanjutnya, fluida kerja masuk turbin dan
berekspansi untuk memberikan energinya ke sudu-sudu turbin. Terjadi perubahan
energi, dari energi panas fluida kerja menjadi putaran poros turbin. Sesudah
berekspansi pada turbin, fluida kerja lalu keluar turbin dengan temperatur relatif
32
rendah ke lingkungan.
Gambar 26. Bagan kerja turbin gas sistem terbuka tak langsung
Pada gambar 26. adalah contoh sistem turbin gas tak langsung dengan
penukar kalor. Dapat dilihat, fluida kerja (fluida sekunder) yang dipakai adalah
udara. Udara masuk kompresor dan keluar sebagai udara mampat pada titik 2.
Udara bertekanan tinggi tersebut, masuk penukar kalor dan menyerap panas dari
sumber panas.Sumber panas tersebut adalah fluida primer bertemperatur tinggi
yang mengalir dari reaktor. Fluida primer ini, sebagai pembawa energi panas dari
proses pembakaran bahan bakar nuklir, yang biasa digunakan adalah air atau gas
helium. Proses selanjutnya adalah sama dengan skema gambar 23.
33
Gambar 2 7. Bagan kerja turbin gas sistem terbuka tak langsung
34
bertemperatur tinggi. Helium bertemperatur tinggi harus didinginkan sebelum
masuk kompresor, untuk keperluan tersebut, dipasang penukar kalor.
Selanjutnya, helium dingin masuk kompresor lagi untuk dikompresi lagi.
Pada gambar 26 adalah sistem turbin gas tertutup tak langsung, sistem ini
adalah sistem gabungan antara sistem tertutup dan sistem tak langsung. Fluida
kerja primer menyerap panas dari ruang bakar atau reaktor kemudian dialirkan ke
penukar kalor, kemudian diserap oleh fluida sekunder.
bisaditulisdalambentuk;
35
Dimana Cp kapasitasjenispadatekanankonstan
Dapat dilihat dari perumusan diatas, bahwa untuk menaikan efisiensi turbin gas,
tinggi,
Sehingga pemakaian bahan bakar lebih sedikit. Kenaikan perbandingan tekan
tidak selamanya menaikan daya turbin, pada perbandingan tekanan tertentu, daya
turbin mencapai maksimum, selanjutnya daya yang berguna akan kembali turun.
Hal ini dikarenakan, pada perbandingan tekanan yang tinggi diperlukan kerja
kompresor yang besar, padahal kerja kompresor mengambil dari daya turbin.
Dengan alasan tersebut, bisa dipahami kenaikan perbandingan tekanan tidak
selalu menguntungan pada nilai tertentu.
Bagian dari kerja turbin yang digunakan untuk menggerakan kompresor
dinamakan back work ratio [gambar29]. Perbandingan daya pada turbin gas
biasanya 3:2:1,3 untuk daya turbin, 2 untuk kompresor, dan 1 untuk generator
listrik. Sebagai contoh untuk menggerakan generator listrik 100kW, turbin gas
harus mempunyai daya 300kW, karena harus menggerakkan kompresor sebesar
200 kW.
36
lebih berat. Dengan kerja kompresor lebih berat, daya yang diambil dari daya
turbin lebih banyak sehingga mengurangi bagian yang lainnya.
Fuel System. Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan
tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus
bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan
kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang
berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.
2. Pelumasan
Lube Oil System. Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara
kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada
bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear dan
yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:
37
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube
oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
a. Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP
shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
b. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh
tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
c. Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua
pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
3. System Pendingin
Cooling System. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan
udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan
bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system adalah:
38
1. Preventive Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik
itu secara rutin maupun periodik, karena apabila perawatan dilakukan tepat
pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan.
39