Anda di halaman 1dari 1

Sistem kerja : Siklus Brayton melibatkan tiga komponen utama yakni kompresor, ruang

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi untuk bakar (combustion chamber), dan turbin. Media kerja udara atmosfer masuk
menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. melalui sisi inlet kompresor, melewati ruang bakar, dan keluar kembali ke
atmosfer setelah melewati turbin. Fenomena-fenomena termodinamika yang
Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses
terjadi pada siklus Brayton ideal adalah sebagai berikut:
pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya


untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu
nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan (1-2) Proses Kompresi Isentropik
Udara atmosfer masuk ke dalam sistem turbin gas melalui sisi inlet
oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
kompresor. Oleh kompresor, udara dikompresikan sampai tekanan tertentu
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui diikuti dengan volume ruang yang menyempit. Proses ini tidak diikuti dengan
saluran buang (exhaust). perubahan entropi, sehingga disebut proses isentropik. Proses ini ditunjukan
dengan angka 1-2 pada kurva di atas.

 (2-3) Proses Pembakaran Isobarik


Pada tahap 2-3, udara terkompresi masuk ke ruang bakar. Bahan bakar
diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dan diikuti dengan proses pembakaran
bahan bakar tersebut. Energi panas hasil pembakaran diserap oleh udara
(qin), meningkatkan temperatur udara, dan menambah volume udara. Proses
ini tidak mengalami kenaikan tekanan udara, karena udara hasil proses
pembakaran bebas berekspansi ke sisi turbin. Karena tekanan yang konstan
inilah maka proses ini disebut isobarik.

 (3-4) Proses Ekspansi Isentropik


Udara bertekanan yang telah menyerap panas hasil pembakaran,
berekspansi melewati turbin. Sudu-sudu turbin yang merupakan nozzle-
nozzle kecil berfungsi untuk mengkonversikan energi panas udara menjadi
energi kinetik (baca artikel berikut). Sebagian energi tersebut dikonversikan
Langkah kerja : turbin untuk memutar kompresor. Pada sistem pembangkit listrik turbin gas,
sebagian energi lagi dikonversikan turbin untuk memutar generator listrik.
Sedangkan pada mesin turbojet, sebagian energi panas dikonversikan
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut: menjadi daya dorong pesawat oleh sebentuk nozzle besar pada ujung
keluaran turbin gas.

Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan  (4-1) Proses Pembuangan Panas
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan Tahap selanjutnya adalah pembuangan udara kembali ke atmosfer. Pada
udara kemudian di bakar. siklus Brayton ideal, udara yang keluar dari turbin ini masih menyisakan
sejumlah energi panas. Panas ini diserap oleh udara bebas, sehingga secara
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui siklus udara tersebut siap untuk kembali masuk ke tahap 1-2 lagi.
nozel.
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang dapat
menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya
performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen
sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure


losses) di ruang bakar.
Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya
gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
KOMPONEN :

Filter Inlet Kompresor


Fluida kerja turbin gas adalah udara atmosfer. Debit aliran udara yang dibutuhkan oleh mesin ini
sangat besar. Sehingga udara yang masuk ke dalam sistem turbin gas harus sangat bersih. Partikel-
partikel pengotor seperti debu dan pasir tidak boleh ikut terbawa masuk, karena tentu saja partikel-
partikel tersebut dapat mengikis sudu-sudu kompresor dan turbin.

Kompresor
Berdasarkan Siklus Brayton, kompresor pada sistem turbin gas berfungsi untuk memampatkan udara
sehingga ekspansi udara pada saat keluar dari combustion chamber, terjadi secara maksimal. Udara
atmosfer masuk ke sisi inlet kompresor setelah melewati filter udara. Pada sisi outlet kompresor,
udara telah berada pada rasio tekanan tertentu dan siap untuk masuk ke ruang bakar.

Combustion Chamber
Udara bertekanan dari kompresor akan masuk menuju ruang bakar yang biasa disebut combustion
chamber atau combustor. Di dalam combustor, oksigen dalam udara akan bereaksi dengan bahan
bakar sehingga menghasilkan panas. Panas tersebut diserap oleh komponen udara sisa seperti
nitrogen sehingga udara hasil pembakaran mengalami semacam pemuaian secara cepat.

 Casing. Casing ruang bakar pada turbin gas berfungsi utama sebagai dinding yang
membatasi proses bertekanan tinggi yang ada di dalam ruang bakar, dengan udara
yang bertekanan atmosfer.

 Difuser. Difuser ini dilewati oleh udara kompresi sesaat sebelum masuk ke ruang
bakar. Tujuan dari adanya difuser ini adalah untuk menurunkan kecepatan aliran
udara, dan meningkatkan lagi tekanan kerja. Sehingga nantinya proses pembakaran
terjadi dengan kecepatan yang optimal.
 Dome/Swirler. Swirler menjadi tempat masuknya udara primer ke dalam ruang bakar.
Komponen ini didesain khusus sehingga dapat menciptakan aliran turbulen pada saat
udara primer masuk ke dalam dome.
 Injektor Bahan Bakar. Injektor menjadi tempat masuknya bahan bakar ke dalam
ruang bakar. Bersama-sama dengan swirler, injektor bertugas menciptakan kondisi
sehingga terjadi pencampuran yang tepat antara udara dengan bahan bakar.
 Ignitor. Komponen ini sama seperti busi pada mesin mobil atau sepeda motor. Ia
berfungsi sebagai pemantik api sehingga proses pembakaran dapat terjadi. Ignitor ini
menggunakan arus listrik untuk menciptakan percikan api. Dan biasanya hanya
digunakan pada proses awal penyalaan turbin gas, jika api di dalam ruang bakar sudah
menyala, maka ignitor akan otomatis mati.
 Liner. Liner inilah yang menjadi dinding sebenarnya dari proses pembakaran. Pada
dinding liner ini terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk mengatur masuknya
udara sekunder dan tersier ke dalam ruang bakar.

Anda mungkin juga menyukai