NIM : D1131141025
MATA KULIAH : MANAJEMEN ENERGI
Indonesia telah memiliki standar audit energi pada
Audit tingkat 2
Pemilihan Auditor
Auditor seharusnya telah menunjukkan pengalaman, yang
terkait dengan jenis area, melakukan suatu audit energi
yang berdasarkan pada standar ini dan seharusnya
memiliki ahli asuransi perlindungan yang sesuai
Frekuensi Audit
c. Setelah audit
Pengguna energi harus melakukan hal-hal berikut
setelah laporan audit telah lengkap dan diserahkan;
1. Apabila satu tingkat audit telah lengkap dilaksanakan,
pengguna memutuskan apakah akan meningkatkan ke
tingkat audit yang selanjutnya
2. Membuat suatu kerangka rencana kerja, dengan
urutan prioritas, tugas dan biaya dimasukkan dalam
penerapan setiap pengukuran, penempatan tugas, dan
jadwal dari setiap penempatan tersebut
3. Pemantauan yang teratur sebagai hasil penerapan
pengukuran dan peninjauan kembali rencana kerja jika
diperlukan
Persyaratan Umum Audit Energi
a. Pengujian terhadap sumber daya dan pemakaian energi
b. Per timbangan mengenai komponen bangunan, ser vis
area, pengaturannya dan proses penggunaan energi
c. Per timbangan kemampuan bangunan menyediakan
tempat bagi pengguna gedung untuk beraktifitas,
penggunaan area dan kondisi lingkungan ser ta peralatan
d. Analisis terhadap kinerja energi dalam hubungan dengan
besar nya area dan aktifitas didalamnya yang bergantung
pada lokasi dan kondisinya
e. Peninjauan kembali terhadap kebijakan manajemen
energi dan prosedur nya yang melibatkan staf,
pemantauan atau penetapan tujuan bersama dengan
rencana yang telah ditetapkan atau investasi masa depan
f. Pengidentifikasian dan rekomendasi pemeriksaan untuk
penerapan energi dan kesempatan penghemataan
keuangan
Persyaratan Spesifik Audit Energi
a. Audit tingkat 1
6. Persiapan pelaporan
b. Audit tingkat 2
6. Laporan
c. Audit tingkat 3
7. Laporan
8. Rekomendasi