Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Contoh Soal:
1. Suatu turbin gas standar udara (ideal) mempunyai
temperatur udara masuk kompresor 59 F dan temperatur
masuk turbin 2060 F. Dengan asumsi kalor spesifik tekanan
konstan adalah konstan sebesar 0,24 (Btu/lbm.R) dan rasio
kalor spesifik sebesar 1,4 (konstan), hitunglah:
a). Rasio tekanan yang akan memberikan Kerja Bersih
Maksimum.
b).Kerja Kompresor, Kerja Turbin, Kalor Masuk dalam satuan
Btu/lbm, dan Efisiensi Termal Siklus tersebut untuk Kerja Bersih
Maksimum.
c). Efisiensi Termal Siklus dan Kerja Bersih dalam satuan Btu/lbm
jika rasio tekanan diturunkan 10 % dari rasio tekanan yang
memberikan Kerja Bersih Maksimum.
d). Efisiensi Termal Siklus dan Kerja Bersih dalam satuan Btu/lbm
jika rasio tekanan dinaikkan 10 % dari rasio tekanan yang
memberikan Kerja Bersih Maksimum.
Solusi:
Untuk mencapai / menghasilkan kerja bersih maksimum maka:
T2 = , dimana: T
T1 T3 1 = temp. masuk kompresor
= 59 F + 460 = 519 R
T3 = temp. masuk turbin
= 2060 F + 460 = 2520 R
Jadi: T2 = (519)(2520)
= 1143,6
R
K/2(K -1)
P2 T3 = 1,4
r= = K
P1 T1
1,4/2(1,4 - 1)
2520
=
519
= 15,88
a). Jadi rasio tekanan yang memberikan (WNET)maks adalah,
rp = 15,88.
b). Kerja Kompresor, WK = cp (T2 – T1)
= 0,24 (1143,6 – 519)
= 149,9 (Btu/lbm)
T2 T3
=
Kerja Turbin, WT = cp (T3 – T4) T1 T4
T1 T3 T2 2
T4 = = = T2
T2 T2
WT = 0,24 (2520 – 1143,6) = 330,3 (Btu/lbm)
Kalor Masuk, qin = cp (T3 – T2) = 0,24 (2520 – 1143,6)
= 330,3 (Btu/lbm)
Kerja Bersih, WNET = WT - WK = 330,3 – 149,9 = 180,4 (Btu/lbm)
WNET 180,4
=
Efisiensi Termal Siklus: ηth 330,3
= = 0,546 = 54,6 %
qin
c). Jika rp diturunkan 10 %, maka diperoleh:
rp = (1 – 0,1) x 15,88 = 14,292
T2
= ( rp ) (K -1)/K T2 = T1 ( rp )
(K -1)/K
= 519 (14,292)0,4/1,4 = 1109,7 R
T1
T2 T3 T1 T3 519 x 2520
= T4 = = = 1178,6 R
T1 T4 T2 1109,7
Kerja Kompresor, WK = cp (T2 – T1)
= 0,24 (1109,7 – 519)
= 141,8 (Btu/lbm)
Kerja Turbin, WT = cp (T3 – T4) = 0,24 (2520 – 1178,6)
= 321,9 (Btu/lbm)
Kalor Masuk, qin = cp (T3 – T2) = 0,24 (2520 – 1109,7)
= 338,5 (Btu/lbm)
Kerja Bersih, WNET = WT - WK = 321,9 – 141,8
= 180,1 (Btu/lbm)
WNET 180,4
=
q in 330,3
Efisiensi Termal Siklus: ηth = = 0,525 = 52,5 %
d). Jika rp dinaikkan 10 %, maka diperoleh:
rp = (1 + 0,1) x 15,88 = 17,468
T2
=
T1
( rp ) (K -1)/K
T = T ( rp ) (K -1)/K
= 519 (17,468)0,4/1,4 = 1175,2 R
2 1
T2 T3 T1 T3 519 x 2520
= T4 = = = 1112,9 R
T1 T4 T2 1175,2
Kerja Kompresor, WK = cp (T2 – T1)
= 0,24 (1175,2 – 519)
= 157,5 (Btu/lbm)
Kerja Turbin, WT = cp (T3 – T4) = 0,24 (2520 – 1112,9)
= 337,7 (Btu/lbm)
Kalor Masuk, qin = cp (T3 – T2) = 0,24 (2520 – 1175,2)
= 322,8 (Btu/lbm)
= 0,558 = 55,8 %
SIKLUS DASAR TURBIN GAS DENGAN GESEKAN
(Standar Udara)
Pada Mesin Turbin Gas Aktual, kompresor dan turbin dapat dia-
sumsikan beroperasi secara adiabatik tetapi bukan isentropik.
Proses Penambahan Kalor akan mengalami penurunan tekanan,
dan tekanan pada saluran keluar turbin akanlebih besar dari te-
kanan masuk kompresor, sehingga efisiensi kompresor
isentropik (kadang disebut juga efisiensi kompresor adiabatik),
adalah:
kerja kompresi isentropik
kerja kompresi aktual
pada tekanan akhir yang sama
ηK =
Wi h − h1
= = 2i
Wa h 2a − h1
dimana:
h1 = entalpi udara masuk kompresor
h2i = entalpi udara keluar kompresor pada tekanan akhir
kompresor (p2) dengan proses kompresi isentropik
h2a = entalpi udara keluar kompresor pada tekanan akhir
kompresor (p2) dengan proses kompresi adiabatik
dimana:
h3 = entalpi udara masuk turbin pada tekanan, p3
h4a = entalpi udara keluar turbin pada tekanan keluar, p4 dengan
proses ekspansi adiabatik
h4i = entalpi udara keluar turbin pada tekanan keluar, p4 dengan
Kerugian Tekanan (Pressure Loss) didefinisikan sebagai
”Penurunan Tekanan” (Pressure Drop) dibagi dengan Tekanan
Masuk Total. Jadi Pressure Loss pada ruang bakar adalah:
∆p p3 - p 2
= p2
p CC
Ruang Bakar
2 3
1
4
udara
Gas Buang
p3
3
p2 2i
p4
2a
4a
4i
p1
1
dimana:
pr = tekanan relatif (dari Tabel Gas)
vr = volume relatif (dari Tabel Gas)
Contoh Soal:
2. Suatu mesin turbin gas dasar standar udara (lihat Gambar 5)
beroperasi dengan temperatur udara masuk kompresor
285°K,
efisiensi kompresor 86 %, efisiensi turbin generator gas 88 %
dan efisiensi turbin tenaga 89 %. Rasio tekanan kompresor 12.
Dengan asumsi kalor spesifik yang bervariasi, temperatur
masuk turbin 1400 K dan tekanan udara masuk kompresor
101,3 kPa, hitunglah:
a). Tekanan dan temperatur gas meninggalkan turbin genera-
tor gas.
b). Kerja bersih, kalor masuk dan efisiensi termal siklus dengan
asumsi tidak ada penurunan tekanan selama proses pema-
sukan kalor dan tekanan keluar turbin tenaga 101,3 kPa.
c). Kerja bersih, kalor masuk dan efisiensi termal siklus jika
terdapat 4 % penurunan tekanan dalam ruang bakar dan
tekanan keluar turbin tenaga adalah 1 % di atas tekanan
udara masuk kompresor.
Bahan bakar
Ruang Bakar
2 3 Kerja
Bersih
K GT PT
1 4 5
udara
dimana:
K = kompresor
GT = Generator Turbine = Turbin Generator Gas
PT = Power Turbine = Turbin Tenaga
Solusi:
Dasar perhitungan 1 mol udara kering
p2
Rasio tekanan kompresor, = 12
p1 K
w k,i h h
= 2,i - 1 = 3463,5 - (- 215,4)
= 3678,9 (Btu/lbm.mol)
w k,i 3678,9
w k,a
= η k = 0,86 = 4277,8 (Btu/lbm.mol)
w k,a h 2, a h1 h 2, a w k,a h1
= - = + = 4277,8 + (- 215,4)
= 4062,4 (Btu/lbm.mol)
Untuk h 2,a = 4062,4 (Btu/lbm.mol) didapat: T2,a = 1163 R
w GT,i h 3 h 4,i
= -
pr3 = 450,9
Sehingga: h 4,i = h 3 - w GT,i = 15108,5 – 4861,1
= 10247,4 (Btu/lbm.mol)
= 10830,7 (Btu/lbm.mol)
= 10830,7 – 4109,6
= 6721,1 (Btu/lbm.mol)
= 11046,1 (Btu/lbm.mol)
= 10830,7 – 3983,4
= 6847,3 (Btu/lbm.mol)
Untuk h 5,a = 6847,3 (Btu/lbm.mol) didapat: T5,a = 1489°R
Kesimpulan:
1. Penurunan tekanan pada ruang pembakaran tidak
mempunyai
pengaruh terhadap besarnya “Kalor Masuk”.
Bahan Bakar
Ruang Bakar
2 3
Kerja
K GT PT
Bersih
1 4 5
udara