HIV terdapat
di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air
mani, atau cairan vagina dan Air Susu Ibu (ASI). Virus ini menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh kita untuk
melawan segala penyakit yang datang. Sedangkan AIDS adalah kependekan
dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu kumpulan gejala penyakit yang
timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang
yang mengidap AIDS amat mudah tertular berbagai macam penyakit. Hal itu
terjadi karena sistem kekebalan di dalam tubuh menurun.
Berdasarkan data tersebut diketahui penyebaran penyakit HIV dan AIDS sudah
sangat mengkhawatirkan maka perlu dilakukan penanggulangan penyakit
HIV/AIDS secara terpadu dan terintegrasi oleh semua pihak. Penanggulangan
HIV/AIDS adalah segala upaya yang meliputi pelayanan promotif, preventif,
diagnosis, kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk menurunkan angka
kesakitan, angka kematian, membatasi penularan serta penyebaran penyakit agar
wabah tidak meluas ke daerah lain serta mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan oleh penyakit HIV/AIDS tersebut. Penanggulangan HIV/AIDS harus
dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan. Kegiatan penanggulangan
HIV/AIDS terdiri atas promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan
rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Strategi bina suasana sebagai upaya menciptakan opini dan atau mengkondisikan
lingkungan sosial, baik fisik maupun non fisik agar mampu mendorong individu,
keluarga dan kelompok untuk mau melakukan perilaku pencegahan dan berperan
serta dalam pengendalian HIV dan AIDS. Kegiatan Bina suasana antara lain melalui
:
1. Kampanye Media Massa, strategi ini dengan menggunakan media massa sebagai
penyampaian pesan KIE HIV dan AIDS. Media yang bisa digunakan adalah media
yang diterbitkan secara luas (TV, Koran, majalah, Radio) dan ditargetkan untuk
populasi kunci seperti penduduk kelompok umur 15 – 24 tahun.
2. Kampanye Media yang terfokus, strategi ini digunakan untuk populasi tertentu
yang berada di wilayah tertentu dengan jenis media tertentu/terfokus. Media yang
bisa digunakan adalah website informasi kesehatan dan media jejaring sosial
seperti Facebook, Twitter, SMS, WhatsApp, Hotline, Gateway.
3. Pengembangan Kapasitas, ditujukan ditujukan bagi staf pelaksana program HIV
dan AIDS serta pelaksana promosi kesehatan di tingkat kabupaten/kota sampai
tingkat lapangan sebagai ujung tombak pelaksanaan program. Pelaksanaan
strategi ini akan menggunakan cara: orientasi, pelatihan, magang, diskusi,
seminar, lokakarya, dll. Mengintegrasikan sumber daya manusia untuk
penanggulangan HIV dan AIDS perlu sekali mengingat sumber daya manusia ini
memiliki peran yang sangat strategis untuk memastikan pelayanan kesehatan bisa
diakses dan dimanfaatkan oleh mereka yang membutuhkan.
Strategi kemitraan dilakukan untuk mendukung upaya advokasi, bina suasana dan
pemberdayaan masyarakat. Kemitraan yang dibangun terutama kemitraan di
tingkat lapangan dengan organisasi kemasyarakatan/lembaga swadaya
masyarakat yang bergerak di bidang pengendalian HIV dan AIDS, kelompok
profesi, media massa dan swasta/dunia usaha. Strategi promosi kesehatan dalam
penanggulangan HIV dan AIDS yang terdiri dari unsur advokasi, bina suasana,
pemberdayaan masyarakat dan kemitraan merupakan satu kesatuan yang akan
mendukung program promosi kesehatan satu sama lain.
Kegiatan promosi kesehatan dalam penanggulangan HIV dan AIDS
diselenggarakan oleh pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan
Sumber :
Spritia.or.id
PMK Nomor 21 Tahun 2013.