Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN PASIEN DENGAN RESTRAIN PADA

PASIEN JIWA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSUD KAB. PANGKEP 1/2
Ditetapkan di : Pangkajene

STANDAR Tanggal terbit


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Annas Ahmad, Sp.B.,M.Kes
Nip. 19741024 200604 1 009
PENGERTIAN Restraint ( dalam psikiatrik ) secara umum mengacu
pada suatu bentuk tindakan menggunakan tali untuk
mengekang atau membatasi gerakan ekstrimitas
individu yang berperilaku di luar kendali
TUJUAN 1. Memberikan keamanan fisik dan psikologis individu
2. Sebagai acuan bagi penatalaksanaan pasien dengan
agresifitas dan mencegah terjadinya kemungkinan
perilaku kekerasan
PERALATAN Baju restraint, tali dan bantalan untuk melindungi
tulang yang menonjol.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. Tahun 2018
tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Umum
Kab. Pangkep
PROSEDUR Hal-hal yang penting diperhatikan pada restraint :
1. Pada kondisi gawat darurat, restraint/seklusi dapat
dilakukan tanpa order dokter
2. Sesegera mungkin (< 1 jam) setelah melakukan
restraint/seklusi, perawat melaporkan pada dokter untuk
mendapatkan legalitas tindakan baik secara verbal
maupun tertulis.
3. Intervensi restraint/seklusi dibatasi waktu : 4 jam untuk
klien berusia > 18 th, 2 jam untuk usia 9-17 th, dan 1
jam untuk umur < 9 tahun
4. Evaluasi dilakukan 4 jam I untuk klien > 18 th, 2 jam I
untuk anak-anak dan usia 9-17 tahun
5. Waktu minimal reevaluasi oleh dokter adalah 8 jam
untuk usia > 18 th dan 4 jam untuk usia < 17 tahun
6. Selama restraint/seklusi klien diobservasi tiap 10-15
menit, focus obsevasi :
a. Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan
restraint/seklusi.
b. Nutrisi dan hidrasi
c. Vital sign
d. Hygiene dan eliminasi
PELAYANAN PASIEN DENGAN RESTRAIN PADA
PASIEN JIWA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KAB. PANGKEP 2/2
e. Status fisik dan psikologis
f. Kesiapan klien untuk dibebaskan dari restraint dan
seklusi
7. Pelaksanaan restraint
a. Tim yang melakukan fiksasi idealnya 6 orang , 1
orang untuk tiap 2 ekstremitas , 1 untuk kepala ,
dan 1 untuk melakukan pengekangan. tim harus
memakai perlindungan diri misalnya sarung tangan
untuk meminimalkan kemungkinan terkontaminasi.
b. Hindari penekanan terhadap leher , toraks, abdomen,
punggung dan daerah pelvis
PROSEDUR c. Sangga pasien sehingga dapat bernaafs dengan
mudah
d. Pasien dijelaskan bahwa tindakan ini dilakukan
untuk melindungi dirinya dan orang lain.
1. IGD
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai