Anda di halaman 1dari 2

Kelompok:

Elmida Munawaroh (1167020024)


Fitri Patriani (1167020029)
Khoerunisa (1167020041)

Budi Yuwono Tjioe, lelaki


berusia 62 tahun ini adalah pemilik
sekaligus pendiri PT.Sinde Budi
Sentosa, merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang minuman
kesehatan. Pada awalnya Pak Budi
mewarisi bisnis di bidang jamu dan
obat-obatan dari kake-nenek, yang
membuka toko obat tradisional Eng Tay
Ho di Surabaya. Pada tahun 1950 Pak Budi dan keluarga pindah ke Jakarta. Namun selama di
Jakarta, orang tua Pak Budi tidak mengikuti bisnis kakek-nenek, melainkan mencari
penghidupan keluarga yakni jualan mie, dari pintu ke pintu, tidak memiliki lapak maupun kios.
Pada tahun 1966, Pak Budi putus sekolah dari SMA dan kembali ke Surabaya, disana ia
bekerja di toko obat tradisional China. Setelah tiga tahun di kota pahlawan, Budi kembali ke
Jakarta dan melanjutkan jualan obat tradisional di Glodok. Saat itu, ia dagang di kaki-lima,
sehingga gerobak tempat berjulan sering dirazia petugas Ketertiban Umum. Karena merasa
tidak aman dan aman berdagang kaki-lima, ia kemudian memikirkan usaha yang lebih kokoh,
dengan mendirikan perusahaan obat dan jamu. Perusahaan itu dinamai Sinar Dewa, yang kelak
menjadi cikal bakal PT Sinde Budi Sentosa.
Pada tahun 1978 PT.Sinde Budi Sentosa mengembangkan produk minuman kesehatan
dibawah lisensi Wen Ken Drug Co Pte Ltd yang merupakan produsen obat asal Singapura.
Adapun produk yang dikembangkan oleh PT.Sinde Budi Sentosa adalah produk yang tidak
asing bagi kita yaitu “Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga”. Sejak didirikan pada tahun 1978,
PT.Sinde Budi Sentosa telah berkembang dari sebuah perusahaan farmasi sederhana yang
hanya mempunyai sebuah pabrik di Bekasi, Jawa Barat, menjadi sebuah perusahaan global
dengan network operasional dan distribusi di Indonesia,Belgia, Brunei Darussalam, Cina,
Hong Kong, Malaysia, Nigeria, Saudi Arabia, Singapura,South Korea dan Timur Tengah.
Namun pada tahun 2008 Wen Ken mencabut lisensi penggunaan Cap Kaki Tiga pada
produk PT.Sinde Budi Sentosa. Tiga tahun berikutnya, Wen Ken menunjuk PT Kinocare Era
Kosmetindo selaku pemegang lisensi merek Cap Kaki Tiga. Walaupun lisensi penggunaan Cap
Kaki Tiga dicabut, PT.Sinde Budi Sentosa kembali mengembangkan minuman kesehatan
serupa dengan nama “Larutan Penyegar Cap Badak”, dan akhirnya sampai saat ini baik larutan
penyegar Cap Kaki Tiga maupun Cap Badak keduanya masih banyak dipasarkan dan
dikonsumsi masyarakat.
Manfaat dari Larutan Penyegar pada umumnya adalah untuk mengatasi panas dalam.
Panas dalam merupakan kondisi tubuh mengalami panas yang berlebihan terutama di bagian
pencernaan yang disertai dengan gejala seperti bibir pecah-pecah, sariawan, bau mulut, sakit
tenggorokan, batuk, tenggorokan kering, tubuh tidak fit.
Berdasarkan sejarah berdirinya PT.Sinde Budi Sentosa, maka Pak Budi dapat
digolongkan kedalam tipe enterpreneur imitative atau meniru, walaupun pada awal berdirnya
perusahaan tersebut PT.Sinde Budi Sentosa ini hanya berperan untuk memproduksi serta
menjualnya dibawah lisensi atau dengan izin Wen Ken Drug Co Pte Ltd, maksudnya lisensi ini
digunakan oleh produsen untuk masuk di pasar negara lain yang dalam hal ini adalah dari
produsen asal Singapura ke Indonesia. Penyebab retaknya PT.Sinde Budi Sentosa dengan Wen
Ken Drug Co Pte Ltd adalah persyaratan yang diminta pemilik merek Kaki Tiga begitu berat,
akhirnya PT.Sinde Budi Sentosa memutuskan untuk memproduksi sendiri dengan nama
Larutan Penyegar Cap Badak.

Anda mungkin juga menyukai