Anda di halaman 1dari 2

16 Keterangan lebih jelasnya sebagai berikut: a.

Otot rektus abdominis terletak di permukaan perut linea


alba, bagian depan tertutup vagina dan bagian belakang di atas kartilago kostalis 6-8. Origo anterior
kartilago kostalis s-7, processus xyphoideus dan ligamen xyphoideum. Serabut menuju tuberculum
pubicum dan simphisis ossis pubis Insertio pada ramus inferior ossis pubis. Fungsi dari otot ini untuk
trunk dan menambah panggul. b. Otot obliqus eksternus abdominis Otot ini terletak pada bagian
anterolateral abdomen. Origo pada permukaan luar kosta 5-12, serabut superior berarah transversal ke
anterior serabut inferior berarah anteroinferior. Insertio serabut superior pada otot rectus abdominis
dan serabut inferior pada ligamentum inguinale dan labium externum crista iliaca. Fungsi otot ini untuk
rotasi trunk pada sisi yang berlawanan. c. Otot obliqus internus abdominis Otot ini terletak di anterior
dan lateral abdomen, dan tertutup oleh otot obliqus eksternus abdominis. Pada posterior fascia
lumbodorsalis, linea intermedia crista iliaca 2/3 ligamentum inguinale. Insertio pada kartilago kostalis 8-
10. Fungsi dari gerakan ini adalah untuk trunk ke sisi yang sama. d. Otot transversus abdominis Origo
otot transversus abdominis pada permukaan dalam kartilago kostalis 7-12, fasia lumbo dorsalis, labium
internum crista iliaca, 2/3 lateral ligamentum

17 e. Otot ini memiliki tendon menuju linea alba dan bagian otot abdominis rendah. Fungsi otot ini
adalah untuk merangsang perut. rektus dan menarik dinding perut. e. Otot piramidalis Otot ini terletak
di bagian tengah dari simphisis ossis pubis, di depan otot rectus abdominis. Origo pada bagian ramus
anterior superior ossis pubis dan simphisis ossis pubis. Sisipio terletak pada linea alba. Fungsi ini untuk
meregangkan linea alba 7. Patofisiologi pasca operasi sectio caesarea Pada pasca operasi sectio caesarea
terjadi luka pada dinding abdomen dan dinding uterus. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dari luka
pasca operasi antara lain suplay darah, infeksi dan iritasi. Dengan adanya suplay darah yang baik akan
diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Karena itu, (1) saat incisi (kulit diiris), maka
beberapa sel epitel, sel dermis dan jaringan kulit akan mati. Ruang insisi akan diberikan oleh gumpalan
darah dalam 24 jam pertama yang akan dilalui radang pagi disadak, (2) dalam 2-3 hari kemudian, exudat
akan berkembang menjadi resolusif proliferasi (pelipatgandaan) fibroblast mulai terjadi, (3) pada hari ke-
3-4 gumpalan darah mengalir organisasi, (4) pada hari ke 5 kekuatan tarik (bangkit), dapat terjadi terjadi
dehiscence (merekah) luka, (5) pada hari ke-7-8, epitelisasi terjadi dan akan terjadi sembuh. Kecepatlluar

20 C. Teknologi Intervensi Fisioterapi Teknologi yang digunakan adalah terapi latihan. Terapi latihan
adalah salah satu modalitas yang dapat digunakan dalam latihan yang mengunakan latihan-gerakan
gerak tubuh secara aktif maupun pasif. Secara umum, latihan dapat digunakan disfungsi dengan
pengembangan, peningkatan, perbaikan, dari kekuatan dan daya otot, mobilitas, dan penguatan
jaringan, stabilisasi, relaksasi, dan fungsi fungsional (Kisner, 1996). gerakan sederhana digunakan untuk
meningkatkan metabolisme, melancarkan aliran darah, mencegah i-hai Tehnik terapi latihan yang lain: 1.
Gerakan aktif (gerakan aktif) Gerakan aktif merupakan gerakan yang dilakukan dan bekerja dengan
bekerja di luar, bekerja melawan tenaga dari luar . Klasifikasi gerakan aktif antara lain a. Assisted active
movement Gerakan imbang yang dibantu gerakan yang tojadi karcna memungkinkan kerja yang berbeda.
Dalam melawannya bekerja dibantu oleh kekuatan dari luar

21 b. Free active movement Free active movement mcrupakan gerakan yang torjadi karcna kcrja otot
dalam melawan pengaruh gravitasi, yang kerjanya tidak dibantu oleh kekaan dari luar. Schingga
gerakannya benar benar di kerjakan sendiri olch pasien 2. Breathing exercise Breathing exercise
merupakan suatu latihan pernapasian yang ditujukan untuk membantu mclancarkan sirkulasi
pernapasan schingga akan Icbih ccpat terjadi pemulihan apabila pasien pada sat operasi sectio caesarea
menggunakan anestesi total. Teknik yang digunakan boleh dengan perniapusan dada maupun
pernapasan pcrut. Breathing exercise juga dapat membantu tcrjadinya rilcksasi sehingga membuat
pasien lebih nyaman. 3. Statik kontraksi Statik kontraksi adalah suatu terapi latihan dengan cara
mengkontraksikan tot tanpa discrtai perubahan panjang otot maupun pergerakan scndi. Statik kontraksi
dapat memperlancar aliran darah dan membantu mengurangi oedema sehingga nyeri berkurang (Kisner,
1996) 4. Latihan transfer dan ambulasi Latihan transfer dan ambulasi adalah merupakan serangkaian
latihan yang dilakukan olch pasicn untuk mclakukan perpindahan dari satu tempat ke tcmpat yang lain
yang dilakukan dengan usaha sendiri ataupun dengan bantuan terapis.

Latihan ini bertujuan untuk mengembalikan dan meningkatkan kemampuan fungsional pasien. 5. Edukasi
Edukasi diberikan olch terapis kepada pasien merupakan pengarahn garahan yang diberikan selama ata
lain : (1) penguatan otot dasar panggul dengan cara bridging (sambil seperti menahan kencing). (2)
penguatan otot perut dengan cara mengangkat kepala, melihat jari-jari kaki dalam posisi tidur telentang,
(3) mengurangi rasa nyeri saat batuk dengan cara perut diberi penyangga, contohnya bantal yang
dipegang dengan kedua tangan pasien, (4) penjagaan sikap tubuh yang diedukasikan kepada pasien
antara lain : (1) selama menyusui bayi di bed, hendaknya dalam posisi duduk bersandar pada bed dengan
diganjal bantal pada punggung pasien. B letakkan di pangkuan juga diganjal bantal untuk mempertinggi
letak bayi tepat pada payudara ibu, (2) cara menggendong bayi hendaknya bayi digendong didada, (3)
cara mengganti popok bayi, tidak dalam posisi membungkuk, tapi dalam posisi duduk atau bersimpuh
dan berdiri dalam posisi punggung tetap tegak, (4) posisi yang baik dalam menyusui duduk di kursi. u
setelah pulang dari rumah sakit, antars ayi di

Anda mungkin juga menyukai